Anda di halaman 1dari 29

PUEBI & DIKSI

Kelompok 2
1. Anisa Dwi Anggita
2. Cindy Aprila
3. Meira Sofira
4. Ridania
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
PUEBI adalah Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang
meliputi pemakaian huruf,
penulisan kata, pemakaian tanda
baca, serta penulisan unsur
serapan.
Pemakaian Huruf Kapital
Dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat
1 Misalnya :
- Apa maksudnya?

Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,


2 termasuk julukan.
Misalnya :
- Amir Hamzah
Tetapi,
1. Huruf kapital tidak dipakai huruf pertama nama
orang yang merupakan nama jenis atau satuan
ukuran. Misalnya : ikan mujair, 5 ampere
2. Huruf capital tidak dipakai untuk menulis huruf
pertama kata yang bermakna ‘anak dari’ seperti bin,
binti. Misalnya : Abdul Rahman binti Zaina

3 Dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung


Misalnya :
- Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Dipakai sebagai huruf pertama awal setiap kata nama

4 agama, kitab suci, dan tuhan. Termasuk kata ganti untuk


Tuhan.
Misalnya :
- Islam
- Allah

Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar


kehormatan, nama jabatan dan gelar akdemik.
5 Misalnya :
- Semoga berbahagia, Sultan.
- Agung Permana, Sarjana Hukum.
- Selamat pagi, Dokter.

Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan


pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau
6 nama tempat.
Misalnya :
- Wakil Presiden Adam Malik
- Gubernur Papua Barat
Dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa.
7 Misalnya :
- bangsa Indonesia
- suku Bali
Tetapi,
1. Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang
dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak
ditulis dengan kapital. Misalnya : kejawa-jawaan

Dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,


dan unsur nama persitiwa sejarah.
8 Misalnya :
- hari Selasa
- Perang Dunia II
Tetapi,
1. Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya : Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dipakai sebagai huruf pertama nama geografi

9 Misalnya :
- Jakarta
- Selat Lombok
- Danau Toba
Tetapi,
1. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri
tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya :
berlayar ke teluk
2. Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai
nama jenis tidak ditulis dengan huruf capital.
Misalnya : petai cina

Dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam nama


10 negara, dan dokumen.
Misalnya :
- Republik Indonesia
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Dipakai sebagai huruf pertama setiap kata di dalam
judul buku, artikel, dan makalah.
11 Misalnya :
- Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
- Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas
Hukum Perdata”.

Dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama


12 gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya :
- S.H
- Dr.
- Prof.

Dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan


13 kekerabatan seperti bapak, ibu, dan adik.
Misalnya :
- “Kapan Bapak berangkat?” Tanya Hasan.
- “Silahkan duduk, Dik!” kata orang itu.
Pemakaian Tanda Baca
TANDA TITIK (.)

1. Dipakai pada akhir kalimat Contoh kalimat :


pertanyaan. 1. Mereka duduk disana.
2. Dipakai di belakang angka atau huruf 2. 1.1 Rumusan Masalah
dalam suatu bagan, ikhtisar, atau 3. Pukul 12.15.05
daftar. 4. Meliono, Anton M. 1989. Kembara
3. Dipakai untuk memisahkan angka Bahasa. Jakarta: Gramedia.
yang menunjukkan waktu. 5. Indonesia memiliki lebih dari 13.000
4. Dipakai dalam daftar pustaka pulau
5. Dipakai untuk memisahkan bilangan Tetapi :
ribuan atau kelipatannya yang Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung
menunjukkan jumlah. Tetapi tidak
dipakai dalam bilangan yang tidak
menunjukkan jumlah.
TANDA KOMA (,)

1. Dipakai diantara nama orang dan singkatan Contoh kalimat :


gelar akademis. 1. Siti Aminah, S.H., M.H.
2. Dipakai untuk memisahkan petikan 2. Kata nenek saya, “Kita harus berbagi
langsung dari bagian lain dalam kalimat. dalam hidup ini.”
3. Dipakai sebelum kata penghubung, seperti 3. Ini bukan milik saya, melainkan milik
tetapi, melainkan, sedangkan. ayah saya.
4. Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu 4. Satu, dua, … tiga!
pembilangan. 5. Tokyo, Jepang.
5. Dipakai diantara bagian-bagian alamat.
TANDA TITIK KOMA (;)

Contoh kalimat :
1. Hari sudah malam; anak-anak masih
1. Dipakai sebagai pengganti kata penghubung. membaca buku.
2. Dipakai pada akhir perincian yang berupa 2. Syarat penerimaan pegawai di
klausa. lembaga ini adalah
3. Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian (1) Berkewarganegaraan Indonesia;
pemerincian dalam kalimat yang sudah (2) Berijazah sarjana S-1;
menggunakan tanda koma. (3) Berbadan sehat;
3. Ibu membeli nuku, pensil, dan tinta;
baju, celana, dan kaus; pisang, apel
dan jeruk.
TANDA TITIK DUA (:)

1. Dipakai pada akhir suatu pernyataan Contoh kalimat :


lengkap yang diikuti pemerincian atau 1. Mereka memerlukan perabot rumah
penjelasan. tangga: kursi, meja, dan lemari.
2. Dipakai sesudah kata atau ungkapan 2. Ketua: Ahmad Wijaya
yang memerlukan pemerincian. 3. Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
3. Dipakai dalam naskah drama. Amir : “Baik, Bu.”
4. Dipakai diantara surah dan ayat pada 4. Surah Al-Baqarah: 2-5
kitab suci.
TANDA HUBUNG (-)

1. Dipakai untuk menandai bagian kata yang


terpenggal oleh pergantian baris. Contoh kalimat :
2. Dipakai untuk menyambung unsur kata 1. Kini ada cara baru untuk meng-
ulang. ukur panas.
3. Dipakai untuk menyambung tanggal, 2. Anak-anak
bulan, dan tahun. 3. 22-09-2020
4. Dipakai untuk merangkai unsur Bahasa 4. Di-back up
Indonesia dengan unsur bahasa daerah
atau bahasa asing.
TANDA PISAH (--)

Contoh kalimat :
1. Dipakai untuk membatasi penyisipan kata.
1. Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin
2. Menegaskan adanya keterangan aposisi
akan tercapai—diperjuangkan oleh
atau keterangan yang lain.
bangsa itu sendiri.
3. Dipakai diantara dua bilangan dan tanggal.
2. Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia
—amanat Sumpah Pemuda—harus terus
digelorakan.
3. Tahun 2010—2013
TANDA TANYA (?)

Contoh kalimat :
1. Dipakai pada akhir kalimat tanya.
1. Kapan hari pendidikan nasional
2. Dipakai didalam tanda kurung untuk
diperingati?
menyatakan yang kurang dapat
2. Monumen Nasional mulai dibangun
dibuktikan kebenarannya.
pada tahun 1961 (?)
TANDA SERU (!)

1. Dipakai untuk mengakhiri


ungkapan atau pernyataan yang Contoh kalimat :
berupa seruan atau perintah yang - Merdeka!
menggambarkan kesungguhan, - Bayarlah pajak tepat pada waktunya!
ketidakpercayaan, atau emosi
yang kuat.
TANDA ELIPSIS (…)

1. Dipakai untuk menunjukkan bahwa Contoh kalimat :


dalam suatu kalimat ada bagian yang 1. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa
bangsa negara ialah …
dihilangkan.
2. Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya
2. Dipakai untuk menulis ujaran yang instirahat.”
tidak selesai dalam dialog.
TANDA PETIK (“…”)

1. Dipakai untuk mengapit petikan Contoh kalimat :


langsung yang berasal dari 1. “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo
pembicaraan, naskah. dalam pidatonya.
2. Dipakai untuk mengapit judul sajak, 2. Marilah kita menyanyikan lagu “Maju
lagu, film yang dipakai dalam kalimat. Tak Gentar”!
3. Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah 3. Dilarang memberikan “amplop” kepada
yang kurang dikenal. petugas!
TANDA PETIK TUNGGAL (‘…’)

1. Dipakai untuk mengapit petikan Contoh kalimat :


yang terdapat dalam petikan lain. 1. Tanya dia, “Kau dengar bunyi ‘kring-
2. Dipakai untuk mengapit makna, kring’ tadi?”
terjemahan, atau penjelasan kata 2. Tergugat ‘yang diduga’
atau ungkapan.
TANDA KURUNG ((…))

Contoh kalimat :
1. Dipakai untuk mengapit tambahan 1. Dia memperpanjang surat izin
keterangan atau penjelasan. mengemudi (SIM)
2. Dipakai untuk mengapit keterangan atau 2. Keterangan itu (lihat tabel 10)
penjelasan yang bukan bagian utama menunjukkan arus perkembangan baru
kalimat. pasar dalam negeri.
3. Dipakai untuk mengapit huruf atau angka 3. Dia harus melampirkan berkas
yang digunakan sebagai penanda lamarannya sebagai berikut:
pemerincian. (1) Akta kelahiran
(2) Ijazah
(3) Surat keterangan sehat
TANDA KURUNG SIKU ([…])

Contoh kalimat :
1. Dipakai untuk mengapit huruf, kata, 1. Pengunaan Bahasa dalam karya ilmiah
atau kelompok kata sebagai koreksi. harus sesuai [dengan] kaidah bahasa
2. Dipakai untuk mengapit keterangan Indonesia.
dalam kalimat penjelas yang terdapat 2. Persamaan kedua proses itu di dalam
dalam tanda kurung. bab II [lihat halaman 35-38] perlu
dibentangkan disini.
TANDA GARIS MIRING (/)

1. Dipakai dalam nomor surat, nomor pada Contoh kalimat :


alamat. 1. Jalan Kramat III/10
2. Dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, 2. Mahasiswa/mahasiswi
serta setiap. 3. Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya
3. Dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau di bank.
kelompok kata sebagai koreksi.
TANDA PENYINGKAT atau Apostrof (‘)

1. Dipakai untuk menunjukkan


penghilangan bagian kata Contoh kalimat :
atau bagian angka tahun - Dia ‘kan kusurati. (‘kan = akan)
dalam konteks tertentu. - Malam ‘lah tibah. (‘lah = telah)
Pembentukan Kata
Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar
bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk
kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari
luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.
Kesimpulan
PUEBI adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang meliputi pemakaian huruf,
penulisan kata, pemakaian tanda baca, serta penulisan unsur serapan. Dalam materi ini diambil
pemakaian huruf kapital yang bisa dipakai di huruf pertama awal kalimat, nama orang, petikan,
nama agama, gelar, jabatan, nama bangsa, tahun, bulan, hari. Pemakaian tanda baca ada tanda
titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya,
tanda seru, tanda ellipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku,
tanda garis miring, tanda penyingkat atau apostrof. Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari
dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru
dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur
serapan.
Pertanyaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai