Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA DALAM MEMBANGUN


KOMITMEN KOLEKTIF KEBANGSAAN

Diajukan untuk memenuhi tugas salah satu tugas pada mata kuliah Kewarganegaraan
yang diampu oleh :

Dosen : (Dr) Ofa Ch Pudin, S.P.d, M.P.d

Disusun oleh :

Dilla Amalya 201FK03007

Anisa Agustina 201FK03008

Atin Irmaya 201FK03010

Riski Novianti 201FK03011

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Berkat,
Rahmat dan kasih karunianya kami dapat menyelesaikan makalah “KETAHANAN
NASIONAL DAN BELA NEGARA DALAM MEMBANGUN KOMITMEN
KOLEKTIF KEBANGSAAN ” dengan baik.

Kami dapat meyelesaikan paper ini dengan baik dan kerja sama yang baik. Paper
ini dibuat dengan benar dan merupakan hasil dari usaha dan kerja keras. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini belum sempurna namun kami telah
berusaha mengusahakan yang terbaik. Maka dari itu kami meminta maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan atau kesalahan kata.
Kami berharap, tugas yang telah kami kerjakan ini dapat memberikan pengaruh
baik bagi setiap orang yang telah membacanya dan menambah pengetahuan untuk
kita semua, agar dapat membantu juga dalam penyelesaiian tugas yang lain.

Bandung, 21 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Pengertian ketahanan nasional......................................................................3
2.2 Wajah ketahanan nasional.............................................................................3
2.3 Ketahanan nasional berdimensi dan berlapis.................................................4
2.4 Bela negara sebagai upaya mewujudkan ketahanan nasional.......................6
2.5 Sumber historis, sosiologi,politik tentang ketahanan nasional dan bela
negara..................................................................................................................8
2.6 Esensi dan urgensi ketahanan nasional dan bela negara................................9
BAB III PENUTUP..........................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia dapat berdiri sampai saat ini karena negara ini dilatarbelakangi oleh
perjuangan seluruh bangsa. Bagaimanapun juga Indonesia banyak diincar oleh bangsa
lain karena kekayaan yang ada di daratan maupun lautan Indonesia yang sangatlah
berlimpah. Sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak bangsa atau negara karena
potensi yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang
banyak (Sutoyo, 2011). Sebelum merdeka, setelah merdeka dan sampai saat ini
Indonesia masih kian dikejar-kejar oleh bangsa lain yang ingin menguasai alam
maupun sumber daya manusia di Indonesia.
Bagaimanapun juga, Indonesia dengan semangat persatuan dan kesatuannya,
tetap berusaha untuk mempertahankan bangsa kita dari ancaman-ancaman tersebut.
Dibutuhkan ketahanan nasional yang dapat menjamin serta memperkuat kemampuan
bangsa yang bersangkutan dalam mempertahankan kesatuannya, menghadapi
ancaman yang datang maupun mengupayakan sumber daya guna memenuhi
kebutuhan hidup. Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan kita dapat belajar
untuk siap menghadapi ketahanan nasional dengan cara membangun komitmen
kolektif yang kuat dan seluruh komponen bangsa untuk mengisi kemerdekaan
Indonesia dan mampu menganalisis urgensi dan tantangan ketahanan nasional bagi
komponen bangsa.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari ketahanan nasional?
2. Apa saja wajah ketahanan nasional?
3. Apa maksud dari ketahanan nasional berdimensi dan berlapis?
4. Apa maksud dari bela negara sebagai upaya mewujudkan ketahanan
nasional?
1
5. Bagaimana sumber historis, sosiologis, politik, tentang ketahanan nasional
dan bela negara?
6. Bagaimana esensi dan urgensi ketahanan nasional dan bela negara bagi
Indonesia dalam membangun komitmen kolektif kebangsaan?

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami konsep dari ketahanan nasional dan bela Negara dalam
bangsa Indonesia.
2. Dapat mengetahui maksud dari wajah ketahanan nasional
3. Dapat mengetahui maksud dari ketahanan nasional berdimensi dan berlapis
4. Dapat mengetahui maksud dari bela negara sebagai upaya mewujudkan
ketahanan nasional
5. Dapat mengetahui sumber historis, sosiologis, politik tentang ketahanan
nasional
6. Dapat memahami urgensi dan ketahanan nasional dan bela negara bagi
Indonesia dalam membangun komitmen kolektif kebangsaan.

1.4 Manfaat
1. Khusus bagi masyarakat, dapat memberikan gambaran mengenai contoh-
contoh bentuk ketahanan Nasional dan Bela Negara.
2. Khusus bagi pemerintahan, dapat memberikan gambaran mengenai beberapa
bentuk ancaman potensial saat ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sehingga dapat menjalankan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
meminimalisir ancaman tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional


Pengertian secara etimologi, ketahanan berasal dari kata tahan yang berarti
tabah, kuat dan pantang menyerah, sedangkan Nasional berasal dari kata “nation”
yang berarti bangsa, dalam pengertian politik yaitu persekutuan hidup dari orang-
orang yg telah bernegara. Jadi, Ketahanan Nasional memiliki arti mampu, kuat, dan
Tangguh dalam sebuah bangsa.
Pengertian Menurut Beberapa Ahli:
1. Menurut Sumarno, ketahanan nasional adalah kondisi dinamika bangsa yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi
2. Menurut Harjomataram, ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan
suatu bangsa untuk mengembangkan kekuatannya dalam menghadapi
berbagai rintangan dan ancaman.

2.2 Wajah Ketahanan Nasional


1. Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin
Ketahanan nasional adalah suatu konsepsi khas bangsa Indonesia yang
digunakan untuk dapat menanggulangi segala bentuk dan macam ancaman yang ada.
Konsepsi ini dibuat dengan menggunakan ajaran “Asta Gatra”. Oleh karena itu,
konsepsi ini dapat dinamakan “Ketahanan nasional Indonesia berlandaskan pada
ajaran Asta Gatra”. Bahwa kehidupan nasional ini dipengaruhi oleh dua aspek yakni
aspek alamiah yang berjumlah tiga unsur (Tri Gatra) dan aspek sosial yang berjumlah
lima unsur (Panca Gatra). Tri Gatra dan Panca Gatra digabung menjadi Asta Gatra,
yang berarti delapan aspek atau unsur. Dikatakan oleh GPH S. Suryomataraman,
bahwa apabila bangsa Indonesia ini tidak hanya menganggap ketahanan nasional
sebagai konsepsi tetapi sudah merupakan suatu kebenaran yang dapat dipergunakan

3
sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan, maka ketahanan nasional telah
dianggap sebagai doktrin.
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi
Ketahanan nasional nasional dirumuskan sebagai kondisi yang dinamis, sebab
kondisi itu memang senantiasa berubah dalam arti dapat meningkat atau menurun.
Jadi kondisi itu tidak bersifat statis.
3. Ketahanan nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan
Ketahanan nasional dipandang sebagai cara atau pendekataan dengan
menggunakan ajaran Asta Gatra, yang berarti mengikutsertakan segala aspek alamiah
dan sosial guna diperhitungkan dalam menanggulangi ancaman yang ada.

2.3 Ketahanan Nasional Berdimensi dan Berlapis

1. Ketahanan Ideologi
Merupakan kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan dan
kebenaran ideologi Pancasila yang berfungsi untuk memelihara persatuan dan
kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-
nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, yang dapat menimbulkan
kekacauan antar sesama dan terpecahnya persatuan kesatuan bangsa dan negara.

4
2. Ketahanan Politik
Merupakan kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan
demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berfungsi sebagai
memlihara sistem politik yang sehat dan dinamis serta keampuan menerapkan politik
luar negeri yang bebas dan aktif.
3. Ketahanan Ekonomi
Merupakan kondisi kehidupan perekonomian bangsa berlandaskan demokrasi
ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang berfungsi sebagai memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian
ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi, seperti mensupport usaha kecil
sampai menengah dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata,
sehingga dengan hal tersebut berdampak meningkatnya ekonomi negara dan
masyarakatnya.
4. Ketahanan Sosial Budaya
Merupakan kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang berpedoman
berdasarkan Pancasila yang berfungsi sebagai membentuk dan mengembangkan
kehidupan social budaya manusia dan masarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan YME, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
5. Ketahanan Pertahanan Keamanan
Merupakan kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan
keamanan negara yang dinasmis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya
serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman.
Konsep ketahanan nasional berlapis, artinya ketahanan nasional sebagai kondisi
yang kokoh dan tangguh dari sebuah bangsa tentu tidak terwujud jika tidak dimulai
dari ketahanan pada lapisan-lapisan di bawahnya. Terwujudnya ketahanan pada
5
tingkat nasional (ketahanan nasional) bermula dari adanya ketahanan diri/individu,
berlanjut pada ketahanan keluarga, ketahanan wilayah, ketahanan regional lalu
berpuncak pada ketahanan nasional (Basrie, 2002).

2.4 Bela Negara Sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan Nasional


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan
secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup Bangsa
dan Negara.
Adapun dasar hukum adanya belanegara dituangkan dalam pasal sebagai berikut :
1. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga Negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
2. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
3. UU No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 menyatakan
bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara

6
Unsur-unsur dasar dari bela negara sebagai nilai bela negara adalah :
I. Cinta Tanah Air
Mengenal dan mencintai tanah air agar selalu waspada dan siap membela
tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
Sadar sebagai warna bangsa negara Indonesia dalam bentuk tingkah laku,
sikap, dan kehidupan pribadi agar dapat bermasyarakat sesuai dengan kepribadian
bangsa.
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna mencapai tujuan nasional
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Bersedia mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan harta benda untuk
kepentingan umum sehingga pada saatnya nanti siap mengorbankan jiwa raga bagi
kepentingan bangsa dan negara.
5. Memiliki kemampuan awal bela negara
Secara psikis (mental) memiliki sifat disiplin, ulet, mentaati segala peraturan
perundang-undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan diri sendiri, tahan uji,
pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan nasional.
Secara fisik (jasmani) memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani yang
dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.
Tujuan Bela Negara :
1. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
2. Melestarikan budaya
3. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
4. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
5. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
7
Fungsi Bela Negara :
1. Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman
2. Menjaga keutuhan wilayah negara
3. Merupakan kewajiban setiap warga negara
4. Merupakan panggilan sejarah

2.5 Sumber Historis, Sosiologis, Politik, tentang Ketahanan Nasional dan Bela
Negara
a. Sumber historis,
Ketahanan nasional bermula pada tahun 1960-an, dimasa itu sedang meluasnya
pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Sejarah keberhasilan
Indonesia dalam melawan komunis dengan ketahanan nasional berlandaskan ideologi.
Pada tahun 1969 lahirlah istilah ketahanan nasional yang intinya adalah keuletan dan
daya tahan suatu bangsa dalam menghadapi ancaman Dan pada tahun 1973 secara
resmi konsep ketahanan dimasukkan kedalam GBHN yakni Tap MPR No
IV/MPR/1978.
b. Sumber sosiologis
Ketahanan nasional bermula dari ancaman setelah perang dingin terhadap
budaya dan kebangsaan. Inti ketahanan nasional pada dasarnya berada pada tataran
"mentalitas" bangsa Indonesia sendiri dalam menghadapi dinamika masyarakat itu
sendiri.
c. Sumber politik
Ketahanan nasional dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ketidakadilan
sebagai “musuh bersama". Konsep ketahanan juga tidak hanya ketahanan nasional
tetapi sebagai konsepsi yang berlapis, atau Ketahanan Berlapis. Lembaga Ketahanan
Nasional (Lemhanas) RI sebagai lembaga yang mengembangkan konsep ketahanan
nasional Indonesia, sudah membuat badan khusus yang yang bertugas mengukur
tingkat ketahanan Indonesia. Badan ini dinamakan Laboratorium Pengukuran
Ketahanan Nasional, sebagai bagian dari Lemhanas RI
8
2.6 Esensi dan Urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara
a. Esensi dan Urgensi Ketahanan Nasional
Esensi dari ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kemampuan yang
dimiliki bangsa dan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang dewasa
ini spektrumnya semakin luas dan kompleks
Morgenthau dalam bukunya Politics Among Nations: The Struggle for Power
and Peace, mengemukakan bahwa menurutnya ada dua faktor yang memberikan
kekuatan bagi suatu negara, yakni faktor-faktor yang relatif stabil (stable factors),
terdiri atas geografi dan sumber daya alam, dan faktor-faktor yang relatif berubah
(dinamic factors), terdiri atas kemampuan industri, militer, demografi, karakter
nasional, moral nasional, kualitas diplomasi, dan kualitas pemerintah.
Alfred Thayer Mahan dalam bukunya The Influence Seapower on History,
mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa
tersebut memenuhi unsur-unsur: letak geografi, bentuk atau wujud bumi, luas
wilayah, jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat pemerintahan.

b. Esensi dan Urgensi Bela Negara


1. Bela Negara Secara Fisik
Undang-Undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan
warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota
Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemiliteran.
Pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih
(Ratih), sesuai amanat dari Undang-undang No. 20 Tahun 1982. Rakyat Terlatih
(Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti Resimen Mahasiswa (Menwa), Perlawanan
Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil (Hansip), Mitra Babinsa, dan Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer, dan
lain-lain.

9
Fungsi Rakyat Terlatih:
1. Ketertiban Umum
2. Perlindungan Masyarakat
3. Keamanan Rakyat
4. Perlawanan Rakyat
Dwifungsi sipil sebagai upaya sosialisasi konsep bela negara, di mana tugas
pertahanan keamanan negara bukanlah semata-mata tanggung jawab TNI, tapi adalah
hak dan kewajiban seluruh warga negara Republik Indonesia.
2. Bela Negara Secara Non-Fisik
Undang-Undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan
warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat diselenggarakan melalui
pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi, dengan maksud
menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Keterlibatan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya:
a) Mengikuti pendidikan kewarganegaraan baik melalui jalur formal dan
nonformal.
b) Melaksanakan kehidupan berdemokrasi dengan menghargai perbedaan
pendapat dan tidak memaksakan kehendak dalam memecahkan masalah
bersama.
c) Pengabdian yang tulus kepada lingkungan sekitar dengan menanam,
memelihara, dan melestarikan.
d) Berkarya nyata untuk kemanusiaan demi memajukan bangsa dan negara.
e) Berperan aktif dalam ikut menanggulangi ancaman terutama ancaman
nirmiliter, misal menjadi sukarelawan bencana banjir.
f) Mengikuti kegiatan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat
menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
norma-norma kehidupan bangsa Indonesia.

10
g) Membayar pajak dan retribusi yang berfungsi sebagai sumber pembiayaan
negara untuk melaksanakan pembangunan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan tentang harmoni kewajiban dan hak warga
negara dan warga negara, dapat disimpulkan dari pembahasan rumusan
masalah, berikut simpulan dari makalah ini.
1. Pengertian ketahanan nasional dapat dibedakan menjadi tiga yakni ketahanan
nasional sebagai konsepsi atau doktrin, ketahanan nasional sebagai kondisi,
dan ketahanan nasional sebagai metode atau strategi
2. Ketahanan nasional sebagai konsepsi adalah konsep khas bangsa Indonesia
sebagai pedoman pengaturan penyelenggaraan bernegara dengan
berlandaskan pada ajaran asta gatra. Ketahanan nasional sebagai kondisi
adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan daya tahan.
Ketahanan nasional sebagai metode atau strategi adalah cara yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan ancaman kebangsaan melalui pendekatan
asta gatra yang sifatnya integral komprehensif 273
3. Ketahanan nasional memiliki dimensi seperti ketahanan nasional ideologi,
politik dan budaya, ekonomi serta konsep ketahanan berlapis dimulai dari
ketahanan nasional diri, keluarga, wilayah, regional, dan nasional.
4. Inti dari ketahanan nasional Indonesia adalah kemampuan yang dimiliki
bangsa dan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang dewasa ini
spektrumnya semakin luas dan kompleks, baik dalam bentuk ancaman militer
maupun nirmiliter
5. Kegiatan pembelaan negara pada dasarnya merupakan usaha dari warga
negara untuk mewujudkan ketahanan nasional. Bela negara adalah, sikap dan
tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang

12
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara
6. Bela negara mencakup bela negara secara fisik atau militer dan bela negara
secara nonfisik atau nirmiliter dari dalam maupun luar negeri. Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara.
7. Bela Negara dapat secara fisik yaitu dengan cara “memanggul senjata”
menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan
untuk menghadapi ancaman dari luar.
8. Bela negara secara nonfisik adalah segala upaya untuk mempertahankan
negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air (salah
satunya diwujudkan dengan sadar dan taat membayar pajak), serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan
ancaman dan lain sebagainya.

3.2. Saran
Tujuan disusunnya makalah ini adalah kita mengerti bahwa ketahanan nasional
dan bela negara bukan hanya kewajiban bagi pemerintah saja. Akan tetapi seluruh
rakyat Indonesia juga harus turut serta mensukseskannya dengan cara lebih bangga
dan lebih mendalami tentang Negara dan bangsa Indonesia sendiri. Elit politik tidak
hanya harus represif tapi juga harus dengan sadar ikut turut serta dalam
pelaksanaannya. Sehingga seluruh lapisan masyarakat aktif. Karena kesadaran bela
negara merupakan suatu kewajiban bagi seluruh elemen bangsa Indonesia tanpa
terkecuali. Oleh karena itu, mulai sekarang marilah kita bersama-sama
menumbuhkembangkan semangat nasionalisme sejak dini terutama kepada generasi
muda bangsa Indonesia tercinta ini dengan metode yang sederhana dan mudah
dimengeti dan dipahami kemudian dijabarkan dalam suatu aturan pelaksanaan untuk
dijadikan pedoman bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
13
Herman., Patahuddin., Ramli, Anwar. (2015). Urgensi Ketahanan Nasional Sebagai
Geostrategi Indonesia. Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian, Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Vol.I No.2. 247-257

Soepandji, K.W., Farid, M. (2018). Konsep Bela Negara Dalam Perspektif Ketahanan
Nasional . Jurnal Hukum & Pembangunan 48 No. 3, 436-456.

Arjoso, Amin .2000. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Yayasan Kepada Bangsaku.
Jakarta.

Lemhannas RI. 2012. Geostrategi dan Ketahanan Nasional. Jakarta.

Lemhannas RI. 2012. Wawasan Nusantara. Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai