“Peradaban Islam”
Dosen Pengampu
Ilham Syukur, S.Sy., M.H.
Disusun oleh :
1. Siska Ade Amalia 12021
2. Widia Indriani 1202110312
3. Yasmin Afra Azizah 1202125593
Kelas I
Program Sudi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Riau
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan
makalah dengan judul “Peradaban Islam”.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada bapak Ilham
Syukur, S.Sy., M.H. sebagai dosen pengampu mata kuliah pendidikan agama
islam, dan kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah
dari awal hingga selesai.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk daran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
bagi perkembangan dunia pendidikan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Pekanbaru, 1 September 2021
Penyyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peradaban dan Tamaddun
2.2 Hubungan Peradaban dan Kebudayaan
2.3 Keistimewaan Peradaban Islam
2.4 Peran Akidah dalam Peradaban Islam
2.5 Ilmu Pengetahuan dan Peradaban
2.6 Islam dan Masyarakat Melayu
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan adanya perkembangan zaman modern yang mempengaruhi kebudayaan
yang ada di Indonesia yang pada akhirnya secara perlahan budaya tersebut akan mulai di
lupakan oleh masyarakat, karena lebih memilih sistem modern. Dari kajian tersebut,
maka perlu mempelajari sejarah-sejarah masa lampau yang tersebar di nusantara.
Khusus peradaban Islam di Indonesia, sebagian masyarakat Indonesia yang beragama
islam tidak mengetahui tentang peradaban tesebut. Hal ini dikarenakan kurangnya
informasi yang diperoleh. Untuk mengkaji kembali peradaban tersebut, maka perlu di
susun suatu tulisan yang membahas tentang masalah peradaban islam di Indonesia. Salah
satu bentuk tulisan itu adalah penulisan makalah ini, yang diharapkan mampu
memberikan informasi secara singkat tentang peradaban islam.
Kisah peradaban muncul ke permukaan sejak manusia dikenal. Peradaban adalah mata rantai yang
bersambungan yang diserahkan umat berperadaban kepada umat sesudahnya. Suatu umat hampir
tidak lepas dari dokumentasi lembaran-lembaran dalam sejarah peradaban. Hanya saja, yang membuat
istemewa suatu peradaban dari peradaban lainya terletak pada kekuatan asas-asas yang menjadi alas
pijaknya, dari pengaruh besarnya yang dimilikinya, dan dari kebaikan universal yang meliputi
kemanusiaan disebabkan karena keberadaannya. Bila peradaban lebih kekal dalam sejarah, lebih abadi
dalam mengarungi jaman dan lebih layak untuk dihormati.
Pedabadan adalah entitas paling luas dari budaya. Perkampungan – perkampungan, wilayah –
wilayah, kelompok kelompok etnis, nasionalitas nasionalitas, pelbagai kelompok keagamaan,
seluruhnya memiliki perbedaan kultur pada tingkatan yang berbeda dari heterogentitas kultural.
Sebuah peradaban adalah bentuk budaya yang paling tinggi dari suatu kelompok masyarakat dan
tatanan yang paling luas dari identitas budaya kelompok masyarakat manusia yang dibendakan secara
nyata dari makhluk- makhluk lainnya.5 Ia terdefinisikan baik dalam faktor-faktor objektif pada
umumnya, seperti bahasa sejarah, agama, kebiasaan-kebiasaan institusi institusi, maupun identifikasi
dari yang bersifat subjektif. Setiap masyarakat mempunyai pelbagai tingkatan identitas. Peradaban
memiliki tingkatan identifikasi yang sangat luas yang dengannya seorang mengidetifikasikan diri
secara kuat. Peradaban-peradaban besar dimana kita berada di dalamnya, secara kultural menjadikan
kita bagai di rumah sendiri dan dibedakan dari mereka yang berada di luar sana, peradaban –
peradaban bisa jadi melibatkan pelbagai kelompok masyarakat dalam jumlah yang besar, seperti
peradaban Cina atau dengan kelompok masyarakat yang sangat kecil.
Perabadan - peradaban tidak memiliki wilayah wilayah permulaan permulaan dan akhir yang jelas.
orang dapat dan melakukan redefinisi identitas-identitas mereka, dan sebagai hasilnya, komposisi
serta bentuk bentuk peradaban yang senatiasa berubah dari waktu ke waktu. Kebudayaan kebudayaan
masyarakat saling berinteraksi dan saling melingkupi. Pada tingkatan yang lebih luas, kebudayaan
kebudayaan dari berbagai peradaban
menggantikan atau membedakan masing-masing peradaban, juga aneka corak peradaban yang lain.
Perabadan - peradaban menjadi entitas-entitas yang penuh arti dan kadang terdapat batas-batas yang
tajam dan nyata antara masing-masing peradaban.Perabadan - peradaban bersifat fana namun juga
hidup sangat lama ia berkembang beradabtasi dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia,
realitas-realitas yang banar-benar dapat bertahan dalam waktu yang lama. Keunikan dan esensi
utamanya adalah komuniitas historinya yang panjang, peradaban - peradaban adalah fakta kesejarahan
yang membentang dalam kurun waktu yang sangat panjang. Kekuasaan kekuasaan berkembang dan
jatuh, pemerintah pemerintahan datang dan pergi, peradaban - peradaban tetap ada dan menopang
kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan bahkan ideologi.
B.Pengertian Tamaddun
Dari sisi kebahasaan akar kata tamaddun dapat dilacak dari kata dîn yang berarti agama. Di sini
hubungan antara peradaban dalam bentuk gerakan keilmuan dan kekuasaan politik dengan agama
tampak jelas sekali dan bahkan terbukti oleh fakta-fakta sejarah. Dari sejak zaman Nabi SAW,
kekhalifahan Umayyah, Abbasiyah, hingga Turki Utsmani membuktikan bahwa hubungan itu jelas
ada. Dalam sejarahnya, ketika Islam memasuki suatu wilayah maka ilmu pengetahuan di situ akan
berkembang pesat, sehingga mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya.
Ketika umat Islam meluaskan wilayah kekuasaannya, mereka melakukan tiga tahap penting. Tahap
pertama adalah perluasan kekuasaan politik yang didominasi oleh kekuatan militer. Kedua adalah
penyebaran agama ke tengah-tengah masyarakat. Pada tahap ini yang dominan adalah kegiatan
dakwah dan kegiatan keilmuan yang berpegang pada al-Qur’an. Umat berupaya mengintegrasikan
ajaran-ajaran dalam al-Qur’an dengan ilmu-ilmu yang berasal dari peradaban lain, terutama Yunani,
India, dan Persia. Ketiga adalah penyebaran bahasa Arab menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan
bahasa komunikasi. Dari ketiga tahap ini dapat dikatakan bahwa meluasnya kekuasaan politik dalam
sejarah Islam selalu berdasarkan agama (dîn) dan pengembangan ilmu pengetahuan sehingga menjadi
peradaban ilmu dan agama sekaligus, itulah makna sesungguhnya dari tamaddun. Jadi Islam diterima
oleh bangsa-bangsa non-Arab dan non-Muslim berangkat dari dîn yang rasional yang berkembang
menjadi tamaddun.
Berbicara soal peradaban, Islam pun tidak kalah dalam hal membawa sebuah peradaban yang
terjadi dan pernah ada di dunia ini. Dan satu hal yang sangat penting untuk diketahui, bahwa
karakteristik peradaban Islam begitu mulia dan istimewa. Bahkan saking istimewanya,
peradaban Islam yang pernah ada tak bisa ditandingi sama sekali dengan seluruh peradaban
lain di dunia yang pernah ada.
Beberapa keistimewaan dari karakteristik peradaban Islam yang terjadi di dunia memang
cukup terlihat dari beberapa ciri yang nampak. Contohnya saja pada saat kondisi dunia sudah
mulai banyak kerusakan yang terjadi yang disebabkan karena rusaknya pemikiran dari
banyak manusia, justru peradaban Islam lah yang datang dan membawakan solusi.
Masih ingat dengan zaman jahiliyah yang terjadi di Arab bukan? Bisa dibayangkan betapa
rusaknya kondisi peradaban manusia pada saat itu. Sudah tidak terhitung lagi mungkin
banyaknya kerusakan-kerusakan yang dibuat oleh manusia kala itu. Kita mungkin sudah tidak
kuat meski hanya membayangkan saja, apalagi jika sampai mengalami. Disanalah makin
nampak hebatnya peradaban Islam. Dimana kala itu Islam datang dan dibawa oleh Nabi
Muhammad. Darisana, sudah jelas terlihat bahwa peradaban Islam telah banyak
menghapuskan kerusakan-kerusakan yang ada, yang telah ditimbulkan pada zaman jahiliyah.
Kita pasti sering mendengar pada zaman jahiliyah wanita seakan tidak memiliki nilai dan
harga sama sekali. Wanita tak lebih difungsikan sebagai pemuas nafsu laki-laki. Bahkan tak
jarang bayi perempuan kala itu dibunuh hidup karena orang tuanya tak senang memiliki anak
perempuan yang dianggapnya hina. Dan apa yang terjadi setelah islam datang? Justru Islam
begitu memuliakan sekali seorang wanita. Itu baru contoh kecil saja ya. Masih banyak contoh
lain yang menjadi bukti betapa istimewa serta mulianya peradaban Islam.
Bahkan kemuliaan serta keistimewaan dari peradaban Islam tak hanya berhenti sampai zaman
Nabi Muhammad saja. Bahkan di zaman Khulafaur Rasyidin hingga dinasti-dinasti
kesultanan setelahnya, masih cukup banyak bukti yang dapat menunjukkan betapa luar
biasanya peradaban Islam.
Islam datang dengan mengusung kebaikan sejak awal. Karena agama Islam sendiri adalah
agama yang diturunkan oleh Allah SWT, dan tentuk saja Allah itu maha baik dan menyukai
kebaikan. Selain itu, Islam juga disampaikan oleh perantara terbaik Allah berupa seorang
malaikat. Dan juga diemban oleh manusia terbaik yang pernah ada, telah menunjukkan
keteladanan yang sempurna dalam setiap aktivitasnya, dan menjadi contoh yang sempurna
untuk umatnya. Sosok itu tak lain adalah Rasulullah Muhammad SAW. Darisanalah makin
membuat kita bisa menyadari jika Islam memang datang sebagai rahmatan lil alamin.
Pada saat zaman Rasulullah, telah berhasil diterapkan sebuah institusi penerap Alquran yang
pertama. Kemudian diteruskan oleh para khulafaur rasyidin dengan manhajnya, dan
kemudian sampai diemban oleh khalifah-khalifah setelahnya sampai keruntuhan Turki
Utsmani di tahun 1924. Namun dengan izin Allah, insyaaAllah Islam akan kembali berjaya
dan peradabannya pun dapat kembali menguasai dunia.
Berbicara soal bukti istimewa dan mulianya peradaban Islam, salah satunya bisa kita lihat dari
terciptanya ribuan lebih judul buku yang bermula dari pemikiran cedas para ulama. Ini makin
menggambarkan betapa Islam benar-benar pernah berjaya dalam kurun waktu belasan abad lamanya.
Dalam kurun waktu tersebut, sudah tak terhitung pula jumlah karya dari para cendekiawan sebagai
saintis Islam. Hal tersebut juga menjadi bukti sungguh Islam telah mendorong kemajuan, terlebih lagi
kemajuan berpikir
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS.
adz-Dzariyat : 56)
• Akidah seorang hamba menentukan kualitas ibadahnya diterima atau tidak oleh Allah
subhanahu wa ta’ala.
• Menyampaikan akidah mulia merupakan misi awal para rasul-Nya. Sebagaimana
hadits di bawah ini.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ضِ ْضاَل لَةُ ۚ فَ ِسيرُوا فِي اأْل َر ْ ََّولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِي ُكلِّ أُ َّم ٍة َر ُسواًل أَ ِن ا ْعبُدُوا هَّللا َ َواجْ تَنِبُوا الطَّا ُغوتَ ۖ فَ ِم ْنهُ ْم َم ْن هَدَى هَّللا ُ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن َحق
َّ ت َعلَ ْي ِه ال
ِّ ْ ُ ُ
َفَانظرُوا َك ْيفَ َكانَ عَاقِبَة ال ُم َكذبِينْ
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk
oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka
berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
mendustakan (rasul-rasul).” (QS. An-nahl : 36)
Itulah ulasan singkat mengenai akidah dalam Islam. Semoga dapat dipahami dengan mudah. Mari
terus tingkatkan kuantitas dan kualitas ilmu agama Islam dalam diri demi meraih keridhaan Allah
subhanahu wa ta’ala.
2.5 Ilmu Pengetahuan dan Peradaban
2. Faktor Perkawinan
Banyak pedagang asing muslim yang memutuskan untuk menetap. Mereka
mendirikan perkampungan orang Islam yang biasa disebut dengan istilah pekojan.
Dari sinilah terjadi interaksi dengan warga lokal. Tidak sedikit pedagang asing
muslim yang menikahi penduduk setempat. Orang lokal yang belum beragama Islam
kemudian menjadi mualaf dan beranak-pinak turun-temurun.
3. Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan juga berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Indonesia
seiring munculnya para ulama, kyai, atau guru agama yang kemudian mendirikan
pondok pesantren dan memiliki banyak murid atau santri. Pada masa Kesultanan
Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa, misalnya, para Wali Songo biasanya
juga mengasuh pondok pesantren. Para santri pesantren inilah yang kemudian turut
menyebarkan ajaran Islam di Nusantara
4. Faktor Kesenian
Kebudayaan lokal ternyata dapat digunakan sebagai cara menyebarkan Islam di
Nusantara. Para pendakwah Islam awal di Jawa, terutama para Wali Songo,
melakukan syiar Islam dengan cara memadukan ajaran agama dan tradisi lokal,
seperti seni musik, tari, sastra, ukir, hingga bangunan. Beberapa strategi berkesenian
dalam penyebaran Islam di Jawa di antaranya adalah pertunjukan wayang yang
dilakukan oleh Sunan Kalijaga dan permainan musik oleh Sunan Bonang
5. Faktor Politik
Para pendakwah muslim di Jawa atau Nusantara juga memakai jalur politik untuk
menyebarkan ajaran Islam. Contohnya adalah kiprah para Wali Songo yang turut
memprakarsai berdirinya Kesultanan Demak. Pemimpin pertama sekaligus pendiri
Kesultanan Demak adalah Raden Patah yang merupakan pangeran dari Majapahit,
kerajaan bercorak Hindu-Buddha terbesar di Nusantara. Berkat peran Wali Songo,
Raden Patah kemudian memeluk Islam dan merintis didirikannya Kesultanan Demak
sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Kesultanan Demak inilah yang pada akhirnya
memungkasi riwayat Kerajaan Majapahit. Jika seorang raja sudah masuk Islam, maka
rakyat kerajaan akan berbondong-bondong mengikutinya. Dengan begitu, dapat
dikatakan bahwa Islam juga disebarkan melalui jalur politik.
6. Faktor Dakwah
Dikarenakan Islam merupakan agama yang bersifat universal, maka dakwahnya
juga bersifat universal.U mat Islam sangat yakin bahwa agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad Saw sebagai rahmat untuk seluruh alam. Berdasarkan keyakinan tersebut
maka orang-orang Arab pada awal Islam meluaskan penyebaran Islam tidak hanyadi
sekitar Jazirah Arab saja melainkan ke seluruh pelosok dunia termasuk Nusantara.
2) Bidang Ekonomi
Pencapaian tinggi dalam bidang ekonomi masyarakat Melayu dibuktikan dari
catatan yang diperoleh dari China, India, Arab, Parsi, Yunani dan Eropa adalah
tentang terwujudnya tradisi maritim yang sangat hebat di alam Melayu. Tradisi
maritim yang dimaksud adalah aktivitas utama kerajaan Melayu dalam bidang
perdagangan dan perniagaan yang bertumpu di kawasan bandar atau bandar
pelabuhan.
Perdagangan merupakan aktivitas utama masyarakat Melayu tradisional.
Majunya perdagangan di alam Melayu dapat dilihat dengan banyaknya
pelabuhan-pelabuhan. Sebagian besar pelabuhan yang berjaya berkembang
menjadi kerajaan pelabuhan dapat membentuk negara baru “negara kota”,
pelabuhan juga sampai dapat membentuk negara maritim bahkan sebuah kerajaan
maritim yang besar dan memperluas kekuasaan dengan menguasai pelabuhan
lain. Kemunculan pedagang Melayu sendiri yang aktif melakukan perdagangan
sampai ke India dan China. Dengan masuknya Islam di wilayah Melayu, cara
berdagangnya penduduk Melayu lebih menerapkan syariat Islam.
Berkaitan dengan pembahasan ini maka internalisasi Islam dan tamadun Melayu ditinjau dari
bidang :
a. Agama/kepercayaan
Kepercayaan tahyul dan khurafat yaitu kepercayaan animisme, dinamisme, dan
penyembahan nenek moyang atau hyang serta kepercayaan Hindu-Buddha digantikan
dengan akidah tauhid, islam telah hapuskan kepercayaan sinkritime Hindu-Buddha-
Hyang, golongan yang mainkan peranan ialah ahli sufi dan para mubaligh, agama Islam
menjadi agama resmi, kekuatan pegangan agama telah timbulkan semangat jihad
menentang penjajah.
Islam ialah poros utama kekuatannya yang kemudian menyebarkan perwatakan
dan jati diri Melayu Islam ini keseluruh masyarakat Melayu. Peralihan keyakinan
orang Melayu kepada Islam terjadi secara damai dan berangsur dengan tidak
mengganggu orang lain yang hidup berdekatan sehingga menjadikan orang Melayu
dengan mudah memeluk Islam. Dengan ajaran tauhidnya, maka orang Melayu yang
Islam membuahkan kehidupan beribadah, menghiasi akhlak yang bermuatan
tasawuf serta mencetuskan perubahan-perubahan lain dalam berbagai bidang di
antaranya politik, undang-undang, perekonomian dan sebagainya. Dengan demikian
tidaksalah jika sebutan ‘Melayu identik Islam’menjadi sebuah ‘icon’ di Alam Melayu
mengingat penyatuan hakikat ajaran Islam yang tiada dibagi-bagi akan tetapi diterima
secara keseluruhan.
c. Ekonomi
Berlandaskan hukum syarak – seperti konsep halal haram, kegiatan perdagangan
diteruskan, segala tindak lanjut bukan sahaja dikawal oleh keikhlasan hati sahaja tetapi
juga undang-undang negara seperti Risalah Hukum Kanun dan Undang-undang Laut
Melaka.
d. Politik
Pengislaman raja-raja membawa arus perubahan dalam sosio-politik, tertubuhnya
kerajaan Melayu-Islam pertama di Alam Melayu Ta-Shih di Sumatera 674M. kemudian
Perlak, Samudera-Pasai, Sribuza Islam, Champa, Melaka, Acheh, dll. Sistem kesultanan
berbeza dengan sebelumnya sistem pemerintahan beraja – konsep dewaraja dihapuskan.
Islam telah berjaya memanusiakan raja-raja yang dianggap dewa sebelum ini, begitu juga
Islam telah membawa transformasi nilai dan etika pemerintahan kepada raja-raja
contohnya terdapat karya ketatanegaraan yang menunjukkan dengan jelas pemikiran
Islam dalam politik Islam di Alam Melayu seperti kitab Tajul Salatin karya Bukhari al-
Jauhari. Kitab ini memperincikan tatasusila serta kod etika yang harus dipakai raja-raja
seperti harus bersifat adil, amanah, dsb. Watak dan peribadi sultan pun berubah kepada
seorang yang cintakan ilmu serta mendampingi ulama seperti Sultan Malik Zahir di
Pasai, Sultan Mansur Shah di Melaka, Siltan Mahkota alam di Acheh, dll. Kerajaan-
kerajaan Melayu Islam ini memainkan peranan penting sebagai pusat tamadun
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
islam peradaban melayu: makalah islam dan peradaban melayu
(devijulianti97.blogspot.com)
Teori Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia | IAI An Nur Lampung (an-
nur.ac.id)
Cara Penyebaran Islam di Indonesia & Proses Sejarah Perkembangannya
(tirto.id)
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/download/132/117/
HUBUNGAN KEBUDAYAAN MELAYU dan ISLAM | muhammaddzulqarnain (wordpress.com)
Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu terhadap Perilaku Sosial Orang
Melayu Riau - Neliti