BAB 7 KONSTITUSI
- Istilah konstitusi pada zaman Yunani purba sudah dikenal, tetapi masih dalam arti
materiil, karena belum diletakkan dalam suatu naskah tertulis dan istilah tersebut erat
dengan ucapan ‘res publica constituere yang kemudian lahir semboyan “Prinsip
Legibus Solutus Est, solus publica supreme lex”, artinya raja berhak menentukan
organisasi negara, ia adalah satu-satunya pembuat undang-undang
- Konstitusi berasal dari bahasa Perancis ‘constituer’ artinya membentuk. Konstistusi
pada mulanya dimaksudkan untuk pembentukan suatu negara, atau menyusun dan
menjalankan negara. Konstitusi memuat peraturan-peraturan pokok (fundamental)
mengenai sendi-sendi pertama untuk menegakkan negara.
- 2 MACAM KONSTITUSI
Konstitusi tertulis (written constitution), contohnya undang-undang dasar. Dan
konstitusi tidak tertulis (unwritten constitution), contohnya konvensi ketatanegaraan.
- NILAI NILAI KONSTITUSI
Nilai normatif, adalah suatu konstitusi yang dilaksanakan secara murni dan
konsekwen, contoh konstitusi Amarika Serikat-Trias Politika
Nilai nominal, adalah konstitusi yang secara yuridis berlaku, tetapi kenyataanya tidak
sempurna, hal tersebut karena ada pasal-pasal tertentu dari konstitusi yang
kenyataanya tidak berlaku.
Nilai semantik, adalah suatu konstitusi yang adanya sebagai istilah saja,
kenyataannya dikaitkan dengan kemauan penguasa. Contoh orla dengan UUD 1945
(UUD berlaku secara yuridis tetapi kenyataannya tidak)
- SIFAT SIFAT KONSTITUSI
Fleksibel (luwes), konstitusi bila perubahannya mudah dan tidak diperlukan
cara yang istimewa (sama dengan cara merubah UU biasa), maka konstitusi
termasuk fleksibel.
Rigid (kaku), konstitusi bila perubahannya sangat sukar dan diperlukan cara
istimewa(tidak sama dengan cara merubah UU biasa), maka konstitusi tersebut
termasuk kaku
Konstitusi tertulis, apabila ia ditulis dalam suatu naskah atau beberapa naskah
Konstitusi tidak tertulis, ketentuan yang mengatur suatu pemerintahan tidak
tertulis dalam suatu naskah tertentu, melainkan dalam banyak hak diatur dalam
konvensi/undang-undang biasa
Konstitusi formil, konstitusi dilihat dari prosedur pembuatannya yang
dilakukan secara istimewa
Konstitusi materiil, konstitusi yang dilihat dari isinya, yang biasanya
menyangkut hal-hal yang bersifat pokok