Anda di halaman 1dari 32

Tanggung Jawab Ilmuwan

Oleh Puji Handoko


Pandangan Islam terhadap Ilmu
Pengetahuan
• Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan, dan mewajibkan kepada setiap
umatnya untuk mencari ilmu, tanpa dikekang oleh
tempat dan waktu.

• Dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari


(baik itu ibadah maupun mu’amalah) harus
berdasarkan ilmu. Segala aktivitas yang tidak didasari
ilmu dipandang sia-sia di sisi Allah.
Mengapa Harus dengan Ilmu ?

Suatu Perbuatan untuk bisa menjadi amal shalih / amal


ibadah (mahdhah maupun ghairu mahdhah) manakala :
- Dilakukan dengan cara yang baik & benar
- Dilakukan dengan niat yang baik

Cara yang baik dan benar :

sesuai dengan ilmunya


Keutamaan Ilmu
1. Ilmu sebagai sesuatu yang amat sangat penting, karena merupakan kunci
untuk mencapai kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

)‫َمنْ أَ َرا َد ال ُّد ْن َيا َف َعلَ ْي ِه ِباْل ِع ْل ِم َو َمنْ أَ َرا َد ْاآل ِخ َر ِة َف َعلَ ْي ِه ِباْل ِع ْل ِم َو َمنْ أَ َرا َد ُه َما َف َعلَ ْي ِه ِباْل ِع ْل ِم (رواه الطبراني‬

Artinya,”Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus


memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat
maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan
keduanya maka itupun harus dengan ilmu.”(HR. Thabrani)
2. Karena amat pentingnya, Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu
tanpa membedakan gender. Setiap umat Islam, baik laki-laki maupun
perempuan wajib menuntut ilmu. sabda Nabi Saw :

{ ‫لبر‬HH‫ا‬ َ ‫ َو مُسْ لِ َم ٍة‬H‫ ِّلمُسْ لِ ٍم‬H‫ْض ٌة َع َلى ُك‬


َ ْ ‫ب ُْن َع ْب ُد‬H‫ُ ا‬H‫ه‬H‫}ر َوا‬ ِ ‫ ِري‬HHH‫ َف‬H‫ل ِع ْل َم‬HH‫َط َل ُبْا‬
Artinya ,”Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”
(HR. Ibnu Abdil Bar)
Catatan : Memang dalam beberapa riwayat hadits hanya terhenti pada kata Hٌ ‫مُسْ لِم‬
tidak sampai pada kata ‫مُسْ ِل َم ٌة‬. Namun dalam gaya bahasa Arab
penyebutan kata muslim atau mukmin dengan menggunakan lafaz
mudzakar (laki-laki) itu mewakili yang muannats (perempuan) juga.
Lain halnya penyebutan yang menggunakan lafaz muannats, tidak bisa
mewakili muzakar, yakni seruannya hanya terbatas pada perempuan
saja. Dengan demikian hadits yang menyebut dengan kata “muslim”
saja pun maksudnya sama, yaitu orang Islam, baik laki-laki maupun
perempuan.

2
3. Kewajiban mencari ilmu itu tidak memandang batasan usia, melainkan
seumur hidup. Sabda Nabi SAW
)‫أ ُ ْطلُبُ ْال ِع ْل َم ِم َن ْال َم ْه ِد إِ َلى اللَّ ْح ِد (رواه مسلم‬
Artinya, “Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”(HR. Muslim)
4. Kewajiban mencari ilmu itu tidak dibatasi hanya di negeri muslim saja, tetapi
boleh di negeri orang non muslim kalau memang ahlinya hanya ada di negeri
tersebut. Contoh : Karena Cina itu punya kelebihan atau keahlian lebih dalam
berdagang, menenun sutra, membuat gerabah yang berkualitas,ulet dan lain
sebagainya maka Nabi Muhammad SAW bersabda :

}‫{ر َواهُ َع ْب ُد ْال َبر‬


َ ‫ْن‬ ْ ‫… أ ُ ْطلُب‬
ّ ‫ُواال ِع ْل َم َو َل ْو ِبال‬
ِ ‫صي‬
Artinya ,“Carilah ilmu itu walau di negeri Cina”.(HR.
Abdul Bar)

Di samping itu, hadits tersebut juga memberikan isyarat bahwa dalam


belajar itu harus punya niat/ tekat yang kuat, ulet, mau prihatin dan mandiri.
Betapa tidak ? Cina itu jauh dan perjalanannya penuh resiko dengan badai
gurun dan rampok saat itu. Karenanya hanya orang yang punya tekat yang
kuat sajalah yang mau. Tentunya juga karena jauh dari orang tua, pasti harus
dapat hidup mandiri dan prihatin (mau laku sederhana, tidak boros).

4
5. Etika atau adab menuntut ilmu. Diantara etika / adab menuntut ilmu yang
harus dipenuhi seorang murid adalah tawadhu’ (hormat dan santun) kepada
guru. Rasulullah SAW bersabda :

َّ ُ‫(ر َواه‬
ّ) ْ‫الطب َْرا ِني‬ َ ‫اضع ُْوالِمُلِّ ِم ْي ُك ْم َو َل َي َل ْوا لِم َُعلِّ ِم ْي ُك ْم‬ َ ‫َت َعلَّم ُْو َاوعَّلم‬
َ ‫ُواو َت َو‬
Artinya, “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu
semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang
yang mengajarmu”. (HR. Imam Thabrany)

Menurut Imam Az-Zarnuji dalam Kitab Ta’limul muta’allim, banyaknya orang


yang cerdik pandai tetapi ilmunya tidak bermanfaat, baik untuk dirinya sendiri
maupun bagi orang lain (Ilmunya tidak dapat mendekatkannya kepada Allah,
tetapi membuatnya semakin jauh dengan Allah, akibatnya mudah melanggar
perintah Allah. Na’uzu billahi min dzalik). Penyebabnya adalah karena
sekarang ini banyak murid yang tidak lagi tawadhu’ (hormat dan santun)
kepada guru.

5
.B. Keutamaan menuntut Ilmu
1. Dimuliakan oleh malaikat hingga bersedia meletakkan sayapnya untuk alas
jalan orang yang menuntut ilmu...

‫ب ْال ِع ِلم ِرضًا ِبما َ َي ْطلُبُ َر َواهُ ابْنُ َع ْب ُد ْال َبر‬


ِ ِ‫ض ُع أَجْ ِن َح َت َها لِ َطا ل‬
َ ‫) َف ِا َن ْال َمآلئكة ل َت‬
Artinya,” … Sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi
penuntut ilmu karena rida/ senang terhadap apa yang dicarinya (ilmu).” (HR.
Ibnu Abdul Bar)
2.Dimudahkan jalan untuk masuk surga.
Sabda Nabi SAW :

)‫لج َّن ِة (رواه مسلم‬ َ ‫ِْْري ًقا َْيل َت ِمسُ ِف ْي ِه ِع ْلمًا َس َّه َل هللا ُ َل ُه َط ِر ْي ًقا‬Hِ ‫ك َط‬
َ ‫ِإلى ْا‬ َ ‫ْمن َس َل‬Hََْ
Artinya, “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu,
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga “(HR Muslim)
Keutamaan Orang Berilmu:
• Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah akan
meninggikan derajat orang yang menuntut
ilmu.
• Dalam Hadis Nabi disebutkan Allah juga akan
mempermudah jalan ke surga bagi para
pencari ilmu.
• Dalam Islam seorang ilmuwan diposisikan
sebagai pewaris para nabi.
1.Orang berilmu akan dimudahkan jalan menuju
surga.Rasulullah SAW. bersabda :
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk
mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan
jalannya menuju surga.” (HR. Muslim)
2. Orang berilmu akan memiliki pahala yang
mengalir ,Rasulullah SAW. bersabda :
• “Jika seseorang meninggal dunia maka
terputuslah segala amalnya, kecuali tiga hal.
Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do’a
anak yang sholeh atau sholehah.” (HR. Muslim)
3.Orang yang paling takut kepada Allah SWT.
adalah orang yang berilmu,Allah berfirman :
“Dan demikian pula diantara manusia, makhluk bergerak yang
bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam
warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut
kepada-Nya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa,
Maha Pengampun.” QS. Fathir : 28
4. Allah SWT. akan mengangkat derajat orang yang berilmu
• Allah SWT. berfirman :“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-
majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,”
maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang
kamu kerjakan.” QS. Al-Mujadilah 11
5.Orang yang berilmu adalah orang yang diberi kebaikan
dan karunia oleh Allah
Rasulullah SAW. bersabda :
“Barang siapa yang Allah kehendaki mendapatkan semua
kebaikan, niscaya Allah akan memahamkan dia tentang ilmu
agama.” HR. Bukhari dan Muslim
Dan dalam (QS. Al-Baqarah[2] : 269), Allah SWT.
berfirman :“Allah berikan Al-Hikmah (Ilmu pengetahuan,
hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa saja yang dia
kehendaki. Dan barang siapa yang di anugerahi Al-Hikmah
itu, sungguh ia telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan
hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran(berdzikir) dari firman-firman Allah.” QS. Al-
Baqarah : 269
6.Orang berilmu mewarisi kekayaan Nabi
• Dalam Shahihul Jam Al Albani dikatakan : “Ilmu adalah
warisan para Nabi, dan para Nabi tidaklah mewariskan
dirham ataupun emas, akan tetapi mereka mewariskan
ilmu. Barang siapa yang mengambilnya maka ia telah
mengambil bagian yang banyak.”
7.Orang yang berilmu disejajarkan dengan para Malaikat
Dalam (QS. Ali Imran : 18), Allah berfirman :
“Allah menyatakan bahwasannya tidak ada Tuhan
(yangberhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakan
keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu
(juga menyatakan yang demikian itu).”
8.Orang yang berilmu berbeda dengan orang yang
tidak berilmu
• Dalam (QS. Az-Zumar : 9), Allah berfirman :
• “Apakah kamu orang musyrik yang lebih
beruntung ataukah orang yang beribadah pada
waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena
takut kepada azab akhirat dan mengharapkan
rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-
orang yang tidak mengetahui?” sebenarnya hanya
orang yang berakal sehat yang dapat menerima
pelajaran.
Tanggung Jawab Ilmuwan terhadap
Lingkungannya
• Setiap manusia diberi peran sebagai hamba (‘abdun)
dan pemimpin (khalifah) oleh Allah di muka bumi.

• Sebagai seorang hamba, setiap manusia harus taat


menjalankan semua perintah Allah. Dan sebagai
seorang khalifah, setiap manusia harus mampu
mengelola dan memelihara alam sekitarnya.
5. Tanggung Jawab Ilmuwan Terhadap
Lingkungan
• Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab yang
lebih besar dalam pemanfaatan dan pelestarian
lingkungan dibanding orang-orang awam
• Ilmuwan harus mendorong pengembangan ipteks
ke arah kemashlahatan ummat, dan mencegah
terjadinya kerusakan yang sia-sia, karena
kerusakan alam dan lingkungan itu lebih banyak
disebabkan oleh ulah manusia.
• Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya
adalah hamba dan khalifah Allah yang akan
dimintai pertanggungjawaban atas keilmuannya.
ُ ‫وت َملِ ًكا قَالُوا أَنَّى يَ ُك‬
ُ‫ون لَه‬ َ ُ‫ث لَ ُك ْم طَال‬ َ ‫َ قَا َل لَهُ ْم نَبِيُّهُ ْم إِ َّن هَّللا َ قَ ْد بَ َع‬
‫ال قَا َل‬ِ ‫ت َس َعةً ِم َن ْال َم‬ َ ‫ق بِ ْال ُم ْل ِك ِم ْنهُ َولَ ْم ي ُْؤ‬ُّ ‫ك َعلَ ْينَا َونَ ْح ُن أَ َح‬ ُ ‫ْال ُم ْل‬
‫طةً فِي ْال ِع ْل ِم َو ْال ِج ْس ِم َوهَّللا ُ ي ُْؤتِي‬َ ‫اصطَفَاهُ َعلَ ْي ُك ْم َو َزا َدهُ بَ ْس‬ ْ َ ‫إِ َّن هَّللا‬
.247 )٢٤٧( ‫اس ٌع َعلِي ٌم‬ ِ ‫ُم ْل َكهُ َم ْن يَ َشا ُء َوهَّللا ُ َو‬
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah
telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab:
"Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih
berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang
diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi
(mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu
dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang
perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi
.Maha mengetahui
• tanggung jawab Ilmuwan
• Pertama, terhadap dirinya sendiri guna
menyempurnakan hidupnya (lahir-batin, dunia-
akhirat).
• Kedua, terhadap masyarakat dan lingkungannya.
Artinya mengubah, menuntut, dan membentuk suatu
masyarakat sesuai dengan pandangan dan
pengetahuannya.
• Ketiga, terhadap perasaan-perasaan batinnya, yakni
perasaan yang menentukan hal-hal manakah yang
bermanfaat.
Tanggung Jawab Ilmuwan terhadap Lingkungannya

• Setiap manusia diberi peran sebagai hamba (‘abdun)


dan pemimpin (khalifah) oleh Allah di muka bumi.

• Sebagai seorang hamba, setiap manusia harus taat


menjalankan semua perintah Allah. Dan sebagai
seorang khalifah, setiap manusia harus mampu
mengelola dan memelihara alam sekitarnya.
A. SURAH AR-RUM, 41-42
TENTANG LARANGAN BERBUAT KERUSAKAN DI BUMI

‫ض‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫م‬‫ه‬ ‫ق‬


َ ‫ي‬ ِ ‫َّاس لِي‬
‫ذ‬ ِ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ِ ‫ت أَي‬
‫د‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ك‬
َ ‫ا‬‫م‬ ِ
‫ب‬ ‫ر‬ِ ‫ح‬ ‫ْب‬
‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ر‬ ‫ْب‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫اد‬
ُ‫س‬ ‫ظَ َه َر الْ َف‬
َ َْ ْ ُ ُ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ِّ َ َ
‫ف‬ ‫ي‬ ‫ك‬
َ
َ ْ ُ ‫وا‬‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ف‬
َ ‫ض‬ِ ‫ر‬ َ
‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫وا‬ ‫ير‬ ‫س‬ِ ‫ل‬ ‫ق‬
ُ } { ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ِ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬
َ ‫وا‬ُ‫ل‬‫م‬ِ ‫ع‬
َ ‫ي‬ ‫ذ‬ِ َّ
‫ال‬
ْ ُ ْ 41 ُ ْ َِ ْ ُ َ
}42{ ‫ين‬ ِ‫َكا َن َع ِاقبةُ الَّ ِذين من َقبل َكا َن أَ ْك َثرهم م ْش ِرك‬
َ ُ ْ ُُ ُْ ْ َ َ
{42-41 :‫}ا لروم‬
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka
itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).“
(Q.S. Ar-Rum: 41-42)
KANDUNGAN AYAT
SURAH AR-RUM, 41-42

Penegasan Allah bahwa berbagai kerusakan


yang terjadi di daratan dan di lautan adalah
akibat ulah atau perbuatan manusia.
Suruhan untuk mempelajari sejarah umat-
umat terdahulu. Berbagai bencana yang
menimpa umat-umat terdahulu adalah
disebabkan kemusyrikan mereka.
PERILAKU YANG SESUAI DENGAN
KANDUNGAN Q.S. QR RUM 41-42

1. MENCINTAI ALAM SEKITAR


2. SELALU MENJAGA DAN MEMELIHARA
KELESTARIAN ALAM
3. TIDAK MERUSAK HABITAT ALAM
4. TIDAK MELAKUKAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN HIDUP
5. CINTA KEPADA KEINDAHAN DAN
KEBERSIHAN

BACK
‫‪B.‬‬ ‫‪SURAH AL-A’RAF 56-58‬‬
‫‪TENTANG LARANGAN BERBUAT KERUSAKAN DI BUMI‬‬

‫خ ْو ًفا َوط َ َم ًعا‬ ‫عو ُه َ‬ ‫اد‬


‫َ َ ْ ُ‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ِ‬
‫ح‬ ‫َ‬ ‫ال‬ ‫ص‬ ‫ِ‬ ‫إ‬ ‫د‬‫َ‬ ‫ع‬ ‫ب‬
‫ض‬ ‫ِ‬ ‫ر‬‫َ‬
‫َوال َ تُفْ ِس ُدوا ِفي ا ْأل ْ َ ْ ْ‬
‫ين {‪َ }56‬و ُه َو ال ّ َ ِذي‬ ‫يب ِم َن ال ُْم ْح ِسنِ َ‬ ‫إِ َّن َر ْح َم َة الل ّ َ ِه قَ ِر ٌ‬
‫ت‬‫حتَّى إِذَا أَقَل ّ َ ْ‬ ‫ح َم ِت ِه َ‬ ‫ي َر ْ‬ ‫اح ُب ْش ًرا َبيْ َن يَ َد ْ‬ ‫ي ُ ْر ِس ُل ِّ‬
‫الريَ َ‬
‫خ َر ْجنَا ِب ِه‬ ‫اء فَأ َ ْ‬
‫َ َ‬ ‫ْم‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ن‬ ‫ْ‬ ‫ل‬ ‫ز‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫اه ل ِ َبل ٍَد َميِّ ٍ ف‬
‫تـَأ‬ ‫َس َحابًا ِثقَاال َ ُسقْن َ ُ‬
‫خ ِر ُجال َْم ْوتَى ل ََعلَّك ُ ْم تَ َذ ّ َك ُر َ‬
‫ون‬ ‫ات َك َذل ِ َك ن ُ ْ‬ ‫ل الثَّ َم َر ِ‬ ‫ِم ْن ُك ّ ِ‬
‫ثال َ‬ ‫خ ُب َ‬ ‫ب ي َ ْخ ُر ُج ن َ َباتُ ُه ِبإِذ ِْن َر ِ ّب ِه َوال ّ َ ِذي َ‬ ‫{‪َ }57‬وال َْبل َ ُد الطَّيِّ ُ‬
‫يَ ْخ ُر ُجإِال َّ ن َِ ًدكـا (نَكِ ًدا َك َذل ِ َك ن ُ َص ِّر ُف اآلَيَ ِ‬
‫اتلِقَ ْو ٍم‬
‫ون{‪58‬‬ ‫يَ ْش ُ ُركـ َ‬
‫اف‪({58-56‬‬ ‫اـالعرـ ‪:‬‬
TERJEMAH SURAH AL-A’RAF 56-58
TENTANG LARANGAN BERBUAT KERUSAKAN DI BUMI
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah
membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu
kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab
hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti itulah kami
membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu
mengambil pelajaran.
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin
Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh
merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)
bagi orang-orang yang bersyukur.
(Q.S. Al-A’raf: 56-58)
BACK
KANDUNGAN AYAT
Q.S. AL-A’RAF 56-58

 Larangan Allah SWT kepada manusia untuk


berbuat kerusakan dimuka bumi.
 Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Kuasa,
yang menghembuskan angin, menggiring awan,
dan menurunkan hujan di berbagai tempat yang
dikehendaki-Nya.
Penegasan Allah SWT bahwa diatas tanah yang
subur, akan tumbuh berbagai macam tanaman
dengan baik.

BACK
PERILAKU YANG SESUAI DENGAN
KANDUNGAN Q.S. AL A’RAF 56 - 58

1. TIDAK BERBUAT KERUSAKAN DI ALAM


2. RAJIN BERDOA KEPADA ALLAH
3. GEMAR BERBUAT KEBAIKAN
4. SELALU MENGAMBIL I’TIBAR DARI
PERISTIWA ALAM
5. SELALU BERSYUKUR KEPADA ALLAH
C. SURAH SAD: 27
TENTANG KEBURUKAN KAUM YANG BERBUAT
KERUSAKAN DI BUMI

‫اطال ً َذلِ َك‬ ِ َ‫ضو َما بَيْن َ ُه َما ب‬ َ


َ َ ْ ‫اء َواأل‬
‫ر‬ َ ‫الس َم‬
َّ ‫َو َما َخل َ ْقنَا‬
‫ين ك َ َف ُروا ِم َن الن َّ ِار‬َ ‫ين ك َ َف ُروا َف َويْ ٌل لِل َّ ِذ‬
َ ‫َظ ُّن ال َّ ِذ‬
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu
adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-
orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. (Q.S.
Shaad:27)
KANDUNGAN AYAT
Q.S. SAD: 27

 Penegasan Allah SWT bahwa langit, bumi, dan segala


isinya sengaja diciptakan-Nya untuk kemanfaatan seluruh
makhluk hidup, khususnya manusia.
 Tidak ada satupun yang diciptakan Allah tanpa hikmah. Hal
ini diyakini kaum yang beriman dan dingkari kaum yang
kafir.
 Oleh karena itu, Allah SWT akan menempatkan orang-
orang kafir dineraka, karena keingkarannya terhadap Allah
dan orang-orang beriman di surga karena keimanannya
kepada Allah SWT
PERILAKU YANG SESUAI DENGAN
KANDUNGAN Q.S. AS SHAAD 27

1. ORANG YANG BERIMAN GEMAR MENJAGA


LINGKUNGAN HIDUP
2. DAPAT MENGAMBIL HIKMAH DARI PENCIP-
TAAN ALAM SEMESTA
3. SELALU BERIMAN KEPADA ALLAH
4. TIDAK BERBUAT KERUSAKAN DI BUMI
5. SELALU BERSYUKUR KEPADA ALLAH
7 tanggung jawab ilmuwan

• 1. Bertanggung jawab dalam hal memelihara dan menjaga ilmu, agar


ilmu tetap ada (tidak hilang)
• 2. Bertanggung jawab dalam hal memperdalam ilmunya agar ilmu itu
menjadi meningkat
• 3. Bertanggung jawab dalam mengamalkannya agar ilmu itu berbuah
• 4. Bertanggung jawab dalam mengajarkannya kepada orang yang
mencarinya
• 5. Bertanggung jawab dalam menyebarluaskan dan
mempublikasikannya agar manfaat ilmu itu semakin luas,
• 6. Bertanggung jawab dalam menyiapkan generasi yang akan
mewarisi ilmunya
• 7. Bertanggung jawab dalam mengikhlaskan ilmunya untuk Allah SWT
semata, agar ilmu itu diterima oleh Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai