Anda di halaman 1dari 7

Soal UAS PIH

1. Jelaskan keabsahan norma hukum secara:


a. Keabsahan filosofis
Dasar kekuatan filosofis menyangkut pandangan mengenai inti/hakikat dari kaidah
hukum, yaitu apa yang menjadi cita hukum atau apa yang mereka harapkan dari hukum.
b. Keabsahan yuridis
Maksudnya adalah jika hukum tersebut dapat diterima oleh masyarakat yang dikenai
hukum itu
c. Keabsahan sosiologis
Maksudnya adalah jika hukum itu dibuat oleh lembaga yang berwenang.

2. Bandingkan antara common law system, civil law system dan islamic law system!
Civil Law Commong Law Islamic Law Traditional
Sumber Peraturan tertulis Yurisprudensi Al Quran, Hadist, Peraturan tidak
Ijtihad tertulis
Sifat Kaku Dinamis Elastik
Prinsip Kepastian Hukum Putusan hakim
diutamakan diutamakan
Ciri-ciri  Terdapat  Kurangnya  Ibadat, hukum  Sifat
penggolongan hukum kepastian yang Tradisional
hukum mengatur  Pengemuka
hubungan adat penjaga
antara Allah ketuhanan
dengan
manusia
Negara Indonesia, Belanda Inggris, Australia Arab China, India,
Jepang

3. Apakah semua peristiwa dapat dikategorikan sebagai peristiwa hukum? Jelaskan!

4. Sebutkan syarat-syarat agar suatu kebiasaan dapat menjadi sumber hukum!

5. Sebutkan dan jelaskan asas-asas yang digunakan untuk menyelesaikan terjadinya konflik norma
hukum !

6. Sebutkan dan jelaskan dua jenis metode penemuan hukum !

7. Jelaskan pengertian dari penafsiran sistematik dan penafsiran gramatikal! Berikan contoh!

8. Bandingkan antara aliran hukum positif dengan aliran hukum murni!

9. Bagaimana pandangan Don Savigny mengenai dinamika hukum!

10. Bandingkan antara studi yang bersifat prespektif dengan yang bersifat deskriptif!
Soal UAS PHI

1. Sistem hukum yang berlaku di Indonesia terdiri dari 3 komponen yaitu:


a. Hukum yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang
b. Hukum yang dibentuk melalui putusan hakim
c. Hukum yang dibentuk melalui kebiasaan di masyarakat
Daftar penerapan hukum di atas seringkali terjadi konflik, yang dikenal dengan konflik hukum.
Jelaskan penggunaan asas hukum yang dapat menyelesaikan konflik hukum yang saudara
ketahui?

 Konflik hukum antara peratuan perundang-undangan dengan putusan pengadilan


“Res Yudicata Pro Veritate Habitur”, artinya, putusan pengadilan/hakim yang dianggap
benar sehingga ketentuan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan harus
dikesamingkan (dinyatakan tidak berlaku)

 konflik hukum antara peratuan perundang-undangan dengan hukum adat dan hukum
kebiasaan
a. dwigenrecht (memaksa)
peraturan perundang-undangan harus dilaksakan setiap orang dan tidak boleh
disimoangi oleh siapapun.

b. unfullentrecht (mengatur)
peraturan perundang-undangan dapat disimpangi oelh pihak yang membuat perjanjian
asa ada kata sepakat di antara para pihak tersebut.

 Konflik hukum antara putusan pengadilan dengan hukum adat dan hukum kebiasaan
“Res Yudicata Pro Veritate Habitur”, artinya,
2. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam Sitem Hukum Indonesia dan Tata Urutan Peraturan
Perundang-undangan yang diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2011 tetang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan?
a. Kedudukan pancasila
Pancasila sebagai dasar falsafah, pandangan hidup, dasar Negara, dan sumber
tertib hukum Indonesia menjiwai serta menjadi mercusuar hukum Indonesia.
Pancasila menjadi sebuah system filsafat menjiwai segenap hukum (rules) di dalam
system hukum Indonesia.
Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia
maka Setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan
Pancasila. Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD
1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran,
yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya
dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta hukum positif lainnya.
b. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
a. UUD NRI 1945
b. Tap MPR
c. UU / Perpu
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Provinsi
f. Peraturn Kabupaten/kota

3. Jelaskan arti asas “kebebasan berkontrak” dan apakah asas itu berlaku secara mutlak!
Yang dimaksud dengan asas kebebasan berkontrak atau yang sering juga disebut
sebagai sistem terbuka adalah adanya kebebasan seluas-luasnya yang oleh undang-
undang diberikan kepada masyarakat untuk mengadakan perjanjian tentang apa saja,
asalkan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kepatutan dan
ketertiban umum
Apabila kita mempelajari KUH Perdata, ternyata asas kebebasan berkontrak itu
bukannya bebas mutlak. Ada beberapa pembatasan yang diberikan oleh pasal-pasal KUH
Perdata terhadap asas ini yang membuat asas ini merupakan asas tidak tak terbatas.
Pasal 1320 ayat (1) menentukan bahwa perjanjian atau, kontrak tidak sah apabila
dibuat tanpa adanya konsensus atau sepakat dari para pihak yang membuatnya.
Dalam pasal 1320 ayat (2) dapat pula disimpulkan bahwa kebebasan orang untuk
membuat perjanjian dibatasi oleh kecakapannya. untuk membuat perjanjian.
4. Apakah orang yang melakukan perbuatan percobaan pelanggaran dan kejahatan dapat
dijatuhi pidana? Jelaskan!
Pasal 54 KUHP menyatakan bahwa pelaku percobaan hanya dapat dijatuhi pidana
jika perbuatan pidana yang coba dilakukan dikategorikan sebagai kejahatan, sedangkan
apabila perbuatan pidana yang coba dilakukan dikategorikan sebagai pelanggaran, maka
pelakunya tidak dipidana. Dengan kata lain, mencoba melakukan pelanggaran tidak
dipidana.
Menurut wijono Projodikoro Pada umumnya kata percobaan atau poging berarti suatu
usaha mencapai suatu tujuan, yang pada akhirnya tidak atau belum tercapai. Dalam
hukum pidana percobaan merupakan suatu pengertian teknik yang memiliki banyak segi
atau aspek. Perbedaan dengan arti kata pada umumnya adalah apabila dalam hukum
pidana dibicarakan hal percobaan, bebarti tujuan yang dikejar tidak tercapai
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan Poging adakalanya suatu
kejahatan telah mulai dilakukan, tetapi tidak dapat diselesaikan sesuai dengan maksut si
pelaku. Misalnya:
a. Bermaksut mencuri dirumah X. Dengan membongkar dan merusak jendela, A
masuk kerumah X, tetapi karena X terbangun dan jendela terbuka, A kepergok
dan ditangkap oleh petugas ronda.
b. B adalah seorang copet, pada saat memasukan tangan ke kantong R, ia ketangkap.
Kedua contoh diatas memperlihatkan bahwa maksud pelaku belum terlaksana yaitu X
dan R belum kehilangan sesuatu. Meskipun deemikian, perbuatan A dan B merupakan
perbuatan yang membahayakan kepentingan orang lain yang dilindungi oleh hukum dan
layak diancam dengan hukuman.

5. Dapatkah hukum kebiasaan terjadi dalam lapangan hukum keluarga? Jelaskan!

6. Mengapa berlakunya Perpu hanya bersifat sementara? Jelaskan!


Perpu memiliki kedudukan yang setara dengan undang-undang. Menurut Maria
Farida Indrati, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang mempunyai fungsi
hukum yang sama dengan undang-undang. Penjelasan di atas memberi pencerahan
kepada kita, bahwa di dalam UU No. 10 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang memiliki kedudukan yang sejajar dengan Undang-undang, karena Perpu
itu lahir dalam “hal ikhwal yang memaksa” yang harus dengan segera di buat suatu dasar
hukumnya.
Sehingga dengan keberadaan Perpu maka dengan cepat Presiden dapat mengambil
keputusan untuk mengatasi “hal ikhwal yang memaksa” tersebut. Namun perlu di ingat,
Perpu adalah suatu aturan yang bersifat sementara, mengingat Perpu tersebut hanya untuk
mengatasi “hal ikhwal yang memaksa” negara dengan segera. Ini berarti apabila keadaan
“hal ikhwal yang memaksa” tersebut telah selesai di hadapi maka Perpu bisa di gunakan
kembali atau tidak. Ini semua tergantung bagaimana DPR di dalam memutuskan nasib
Perpu tersebut.

7. Apakah semua ketentuan hukum Perdata Islam berlku di Indonesia? Jelaskan!

8. Pada saat ini dapatkah hakim menghukum orang karena melakuakan perbuatan yang dilarang
oleh hukum pidana adat? Jelaskan!

9. Salah satu asas-asas dalam PHI adalah asas tentang HTN dan HAN. Bandingkan persamaan dan
perbedaan kedua asas tersebut!
Soal UAS IN

1. Salah satu tokoh yang memiliki pemikiran lahirnya lembaga perwakilan adalah Thomas Hobbes
yang menyatakan bahwa to give authority to one man, to represent them every one, apakah
konsep ini masih relevan di laksakan di negara demokrasi saat ini? Jelaskan!

2. Jelaskan asas hukum yang melatar belakangi terbentuknya kerjasama internasional dan jelaskan
sumber-sumber hukum internasioanl sebagai dasar dilaksanakannya kerja sama antar negara.
a. Asas hukum yang melatar belakangi terbentuknya kerjasama internasional

b. Sumber hukum internasional


1. Perjanjian intenasional
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang berarti membuat pihak-pihak yang
membuat atau mengikuti perjanjian tersebut setuju dengan perjanjiannya.
2. Prinsip-prinsip hukum yang diakui
Prinsip-prinsip hukum umum yang diakui ini berperan sangat penting dalam sumber
hukum internasional karena akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
sumber hukum internasional tersebut sebagai sebuah sistem hukum yang positif
3. Kebiasaan-kebiasaan internasional
Perlu digaris bawahi bahwa tidak semua kebiasaan internasional dapat menjadi
sebuah sumber hukum. Ada 2 syarat yang membuat kebiasaan internasional bisa
menjadi sebuah sumber hukum. 2 syarat tersebut adalah sebagai berikut: wajib atau
harus terdapat sebuah kebiasaan yang bersifat umum dan kebiasaan tersebut harus
diterima sebagai sebuah hukum jadi, tidak sembarang kebiasaan internasional bisa
menjadi sebuah sumber hukum.
4. Ajaran-ajaran para ahli
Ajaran-ajaran dari para ahli ini berarti beberapa pendapat dari para cendikiawan
atau para sarjana yang terkemuka
5. Yurisprudensi

3. Konstitusi sebagai dasar dari negara merupakan salah satu pilar dalam tegaknya sebuah negara,
jelaskan hubungan konstitusi dengan paham kedaulatan baik itu negara yang menganut
kedaulatan rakyat maupun negara yang menganut kedauatan raja.
4. Negara hukum adalah negara berdasar pada seperangkat aturan baik yang berlaku mengikat
bagi warga negara maupun aturan yang mengikat dan berlaku bagi pemerintah
a. Jelaskan prinsip negara hukum menurut Frans Magnis Suseno
Pertama, pemerintah bertindak semata-mata atas dasar hukum yang berlaku.
Kedua, masyarakat dapat naik banding di pengadilan terhadap keputusan pemerintah
dan pemerintah taat terhadap keputusan hakim. Ketiga, hukum sendiri adalah adil dan
menjamin hak-hak asasi manusia. Keempat, kekuasaan hakim bersifat independen
dari kemauan pemerintah.
b. Jelaskan prinsip rechstaat dan prinsip the rule of law
a. Rechtaat
Rechtsstaat adalah sebuah "negara konstitusional" yang membatasi kekuasaan
pemerintah dengan hukum.
1. Adanya perlindungan terhadap HAM
2. Adanya pemisah dan pembagian kekuasaan pada lembaga Negara untuk
menjamin perlindungan HAM
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan
4. Adanya peradilan administrasi

b. The rule of law


Rule of law adalah prinsip hukum yang menyatakan bahwa hukum harus
memerintah sebuah negara dan bukan keputusan pejabat-pejabat secara
individual. Prinsip tersebut biasanya merujuk kepada pengaruh dan otoritas
hukum dalam masyarakat, terutama sebagai pengatur perilaku, termasuk perilaku
para pejabat pemerintah.
1. Adanya supremasi aturan-aturan hukum
2. Kesamaan kedudukan di depan hukum (equality before the law)
3. Jaminan perlindungan HAM

5. Jelaskan jawaban anda disertai dengan contoh yang relevan terkait dengan bagaimana
upaya yang dilakukan negara dalam hal melindungi kebutuhan dasar warga negara,
misalnya dalam hal lapangan pekerjaan atau kepemilikan aset dan properti, mengingat
bebrapa waktu terakhir ini banyak sekali ekspansi yang dilakukan oleh negara lain untuk
menguasai sektor-sektor usaha tertentu yang semestinya itu merupakan sektor yang harus
di kuasai oleh warga negara asli.

6. Jelaskan apa yang disebut dengan sistem pemerintahan parlementer dan sistem
pemerintahan presidensiil? Jelaskan apakah sistem pemerintahan yang dianut suatu negara
berdampak kepada bentuk negara?

a. Sistem pemerintahan parelementer


Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan dimana anggota
parlemen memegang peranan terpenting dalam sebuah negara
b. Sistem pemerintahan presidensiil
Suatu sistem pemerintahan dimana badan eksekutif dan badan legislatif mempunyai
kedudukan yang independen

Anda mungkin juga menyukai