MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum
Dosen : Ridwan Eko Prasetyo, S.H., M.H.
Disusun Oleh Kelompok 1
FAHMI FACHREZI 1138010090
FAJAR TRIBOWO 1138010092
FIRDA LESTARI 1138010106
HERNI RATNA SETIAWATY 1138010121
HIMAYANI ANJAYATI 1138010122
AN 2 C
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum adalah suatu peraturan tertulis/tidak tertulis dimana disitu terdapat aturan yang mengatur
perilaku manusia serta bersifat memaksa. Hukum sangat diperlukan dalam suatu komunitas
dimana didalamnya dihuni oleh sekelompok individu dan mengatur individu tersebut untuk
bersifat sewajarnya dan tidak mengekang hak orang lain. Adalah suatu hal yang tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam mempelajari ilmu hukum, sumber hukum merupakan suatu bagian yang
terpenting artinya, baik dilihat dari segi teori maupun dilihat dari segi praktisnya.
Istilah sumber hukum mengandung beberapa arti tergantung dari sudut mana seseorang
memandangnya. Selain dari pada itu istilah sumber hukum itu dapat diartikan sebagai sumber
hukum dalam arti materil dan sumber hukum dalam arti formal, sebagai sumber pengenalan dan
sumber asal.
Suatu Undang-undang lahir melalui suatu proses yang panjang yang merupakan jalinan dari
berbagai faktor seperti pengalaman, sejarah, kemasyarakatan, pandangan-pandangan dan nilai-
nilai ideal, kesusilaan dan kesadaran hukum. Dan semua faktor tadi menentukan terciptanya
undang-undang.
Didalam setiap undang-undang yang tertulis,seperti halnya undang-undang pidana
memerlukansuatu penafsiran. Hal ini disebabkan oleh undang-undang yang tertulis itu sifatny
statis, sulit diubah serta kaku. Walaupun undang-undang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap, namun tetap juga kurang sempurna dan masih terdapat banyak kekurangannya sehingga
menyulitkan dalam penerapannya, oleh karena itu perlu dilakukannya penafsiran.
Tujuan pembuatan penafsiran undang-undang itu sendiri selalu untuk menentukan arti yng
sebenarnya dari putusan kehendak pembuat undang-undang, yaitu seperti yang tertulis didalam
rumusan dari ketentuan pidana didalam undang-undang, hakim berkewajiban untuk menafsirkan
ketentuan hukum yang setepat-tepatnya yakni apa yang sebenarnya dimaksud mengenai
ketentuan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami menyusun beberapa rumusan masalah sebagai beirikut :
1. Apa pengertian Sumber Hukum ?
2. Apa saja jenis-jenis sumber hukum dan penjelasannya ?
3. Apa yang dimaksud dengan Penafsiran Hukum?
4. Apa saja metode dalam penafsiran hukum ?
5. Bagaimana Cara Penerapan Metode Penafsiran Hukum ?
C. Tujuan
Dalam rumusan beberapa materi di makalah ini, tujuannya yaitu:
1. Kita dapat mengetahui pengertian sumber hukum.
2. Kita juga dapat lebih mengetahui apa saja jenis-jenis sumber hukum juga penjelasannya.
3. Agar dapat mengetahui juga memahami apa itu penafsiran hukum.
4. Dapat mengenal apa saja metode dalam melakukan penafsiran terhadap hukum.
5. Kita juga bisa mengetahui bagaimana cara penerapan metode penafsiran hukum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Hukum
Sumber hukum ialah asal mulanya hukum segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan-
aturan hukum sehingga mempunyai kekuatan mengikat. Yang di maksud segala sesuatu
tersebut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap timbulnya hukum, darimana hukum
ditemukan atau dari mana berasalnya isi norma hukum.
Sumber hukum pada hakikatnya dapat dibedakan ada 2 (dua) macam, yakni sumber hukum
material dan sumber hukum formal (Algra), dan (Utracht). Dan menurut Achmad Sanoesi
sumber hukum terdiri dari dua kelompok yaitu sumber hukum normal dan sumber hukum
abnormal. L.J. van Apeldoorn menyatakan bahwa perkataan sumber hukum dipakai dalam arti
sejarah, kemasyarakatan, filsafat, dan arti formal. Dengan demikian, dapatlah dirumuskan,
sumber hukum adalah sesuatu yang menimbulkan aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga
apabila aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.
B. Jenis jenis Sumber Hukum
a. Sumber Hukum Material
Sumber hukum material adalah faktor-faktor yang menentukan kaidah hukum, tempat darimana
berasalnya isi hukum, atau faktor-faktor yang menentukan isi hukum yang berlaku. Faktor-faktor
yang menentukan isi hukum dapat dikelompokan atas faktor ideal (filosofis), faktor sejarah
(historis), dan faktor kemasyarakatan (sosiologis).
Faktor ideal (filosofis) adalah pedoman-pedoman hidup yang tetap mengenai nilai-nilai etika dan
keadilan yang harus dipatuhi oleh para pembentuk undang-undang ataupun oleh lembaga-
lembaga pelaksana hukum dalam melaksanakan tugasnya. Faktor sejarah (historis) adalah tempat
hukum dari sejatah kehidupan, tumbuh kembangnya suatu bangsa dimasa lalu, misalnya hukum
dalam piagam-piagam, dokumen, manuskrip kuno, code Napoleon, BW, WvK, dan WvS.
Faktor kemasyarakatan (sosiologis) adalah hal-hal yang nyata hidup dalam masyarakat yang
tunduk pada aturan-aturan tata kehidupan masyarakat. Faktor-faktor kemasyarakatan yang
mempengaruhi pembentukan hukum adalah:
1. Kebiasaan atau adat istiadat yang telah mentradisi terus berkembang dalam masyarakat
yang ditaati sebagai aturan tingkah laku tetap.
2. Keyakinan tentang agama/kepercayaan dan kesusilaan.
3. Kesadaran hukum, perasaan hukum dan keyakinan hukum dalam masyarakat.
4. Tata hukum negara-negar lain, misalnya materi hukum perdata, hukum dagang, hukum
perdata internasional diambil dari negara-negara yang lebih maju.
5. Sumber hukum formal, yang sudah ada sekarang ini dapat dijadikan bahan untuk
menentukan isi hukum yang akan datang (ius constituendum).
Menurut Utrecht, sumber hukum material adalah perasaan hukum (keyakinan hukum) individu
dan pendapat umum (publik opinion) yang menjadi determinan material pembentuk hukum yang
menentukan isi kaidah hukum.
b. Sumber Hukum Formal
Sumber hukum formal adalah tempat dari mana dapat ditemukan atau diperoleh aturan-aturan
hukum yang berlaku yang mempunyai kekuatan mengikat masyarakat dan pemerintah sehingga
ditaati. Sumber hukum formal (van Apeldoorn) adalah dari mana timbulnya hukum yang berlaku
(yang mengikat hakim dan penduduk). Berikut adalah macam macam sumber hukum formal :
a) Sumber Hukum Formal Tertulis
Bentuk sumber-sumber formal yang tertulis ialah undang-undang, , yurisprudensi, traktat (teaty),
dan doktrin hukum (pendapat atau ajaran ahli hukum).
1. Undang-Undang
Undang-undang dapat dibedakan dalam undang-undang dalam arti materil dan undang-undang
dalam arti formal. Undang-undang dalam arti materiel adalah keputusan penguasa yang dilihat
dari segi isinya mempunyai kekuatan mengikat umum.
Undang-undang dalam arti formal adalah keputusan peguasa yang diberi nama undang-undang
disebabkan bentuk yang menjadikannya undang-undang. Di Indonesia undang-undang dalam arti
formal ditetapkan oleh presiden dengan perseujuan Dewan Perwakilan Rakyat ( pasal 5 ayat 1 ).
Biasanya undang-undang dalam arti formal memuat ketentuan yang mengikat umum, dengan
demikian undang-undang ini pada umumnya merupakan juga undang-undang dalam arti
materiel.
Contoh undang-undang dalam arti formal yang bukan undang-undang dalam arti materiel,
misalnya : undang-undang tentang APBN ( pasal 23 (1) UUD 1945 ), undang-undang
kewarganegaan (undang-undang No. 62 ttahun 1985 ) ( Naturalisasi ).
Selanjutnya undang-undang dapat pula dibedakan dalam : undang-undang tingkat atasan dan
undang-undang tingkat bawahan. Jadi disini dikenal hierarki undang-undang yang susunannya
adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, zainal. Pengantar Ilmu Hukum. 2012. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Apeldoorn, Van. Pengantar Ilmu Hukum, 1985. Jakarta : Pradnya Paramia
CST Kanzil,Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. 1990 ,Jakarta:
Pradnya Paramita,
Hariri, wawan mukhwan. Pengantar Ilmu Hukum. 2012. Bandung: Pustaka Setia
Ishaq. Dasar-dasar Ilmu Hukum. 2008. Jakarta: Sinar Grafika
R.Soeroso,Pengantar Ilmu Hukum,Jakarta :Rajawali Press,2001
Sanoesi, Achmad. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. 1977. Bandung : Tarsito
Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, 1994. Jakarta : Raja Grapindo Persada
Soemardi, dedi. Sumber-sumber Hukum Positif. 1980. Bandung: Alumni
Sugiarto, said umar. Pengantar Hukum Indonesia. 2013. Jakarta: Sinar Grafika
http://gumilar69.blogspot.com/2013/11/macam-macam-penafsiran-hukum dan.html (Mar 14,
2014).
http://rezarizkyfarza.blogspot.com/2013/05/penafsiran-hukum.html
(Mar 14, 2014)