RESUME MATERI
Dr. Maskun, S.H.,LL.M
BAB 6
“ ASAS, TUJUAN, DAN FUNGSI HUKUM “
1
BAB 6 ( Buku Pengantar Ilmu Hukum
Oleh Muhammad Sadi Is S.H.I.,M.H)
“ASAS, TUJUAN, DAN FUNGSI HUKUM “
Zaskiah Salsabila Pawe
(B011181126)
BAB 6
A. ASAS HUKUM
1. Pengertian Asas Hukum
Menurut C.W Paton, Asas adalah suatu alam pikiran yang dirumuskan secara luas
dan mendasari adanya sesuatu norma hukum. Jadi, Asas adalah suatu alam pikiran
yang melatar belakangi pembentukan norma Hukum.
Beberapa para ahli yang berpendapat berbeda :
- Menurut Van der Velden, Asas Hukum adalah tipe putusan tertentu yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai situasi atau digunakan sebagai
pedoman berprilaku. Asas Hukum didasarkan atas satu nilai atau lebih yang
menentukan situasi yang bernilai yang harus direalisasi.
- Menurut Satjipto Rahardjo, Asas Hukum adalah jantungnya peraturan hukum
karena ia merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya peraturan
Hukum. Dan, merupakan jembatan antara peraturan-peraturan hukum dengan
cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya.
- Menurut Mohammad Daud Ali, Asas Hukum adalah kebenaran yang
digunakan sebagai tumpuhan berpikir dan alasan pendapat, terutama dalam
penegakan dan pelaksanaan hukum.
Asas hukum bukan peraturan hukum, namun tidak ada hukum yang bisa dipahami tanpa
mengetahui asas-asas hukum yang ada didalamnya. Oleh karena itu, untuk memahami hukum
suatu bangsa tidah hanya melihat dari peraturan-peraturan hukumnya saja, melainkan harus
menggalinya sampai kepada asas-asas hukumnya, karena asas-asas hukum inilah ysng
memberi makna etis kepada peraturan-peraturan hukum dan tata hukum.
2
a. Asas setiap orang dianggap telah mengetahui undang-undang setelah
diundangkan dalam lembaga negara.
b. Asas Non-Retroaktif, suatu undang-undang tidak boleh berlaku surut.
c. Lex specialis derogat lex generalis. Undang-undang yang bersifat khusus
mengesampingkan undang-undang bersifat umum.
d. Lex Superior derogat legi inforiori. Hukum yang lebih tinggi derajatnya
mengesampingkan hukum yang derajatnya dibawah.
e. Undang- undang tidak dapat diganggu gugat, artinya siapapun tidak boleh
melakukan uji material atas isi undang-undang kecuali oleh Mahkamah
Konstitusi.
Jadi, asas hukum merupakan aturan dasar dan prinsip-prinsip yang abstrak dan pada
umumnya melatarbelakangi peraturan konkret dan pelaksanaan hukum. .
B. TUJUAN HUKUM
Para ahli tidak ada kesamaan pandangan tentang apa yang menjadi tujuan hukum.
Para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda yaitu :
1. Roscoe Pound, mengemukakan bahwa tujuan hukum untuk meelindungi
kepentingan manusia. Adapun 3 jenis kepentingan manusia yang dilindungi
hukum, yaitu :
a. Kepentingan umum
b. Kepentingan masyarakat
c. Kepentingan individual
2. L.J Van Apeldoorn, mengemukakan bahwa tujuan hukum adalah untuk mengatur
pergaulan hidup secara damai karena hukum menghendaki perdamaian atau
mengatur tata tertib dalam masyarakat secara adil dan damai.
3
3. Sudikno Mertokusumo, tujuan hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat
yang tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Dalam mencapai
tujuannya hukum bertugas membagi hak dan kewajiban antar perorangan didalam
masyarakat, membagi wewenang dan mengatur cara memecahkan masalah hukum
serta memelihara kepastian hukum.
Apabila kita padukan ketiga pandangan dan pandangan para ahli hukum lainnya, maka dapat
kita simpulkan bahwa tujuan hukum adalah :
C. FUNGSI HUKUM
Menurut M.Friedman, syarat-syarat hukum agar hukum tersebut dapat bekerja sehingga
hukum tersebut dapat berfungsi harus dipenuhi 3 syarat yaitu pertama, hukum itu harus dapat
dikomunikasikan kepada subjek yang diaturnya, kedua subjek yang diaturnya mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan aturan iu, ketiga subjek itu harus mempunyai motivasi
untuk melaksanakan aturan itu.
Fungsi hukum yang esensial adalah untuk menjaga stabilitas dan kepastian, dua hal ini
merupakan tujuan-tujuan utama dari hukum.
Menurut Rudolf van Lhering ada dua jenis fungsi hukum, yaitu :
Menurut Michael Harger, hukum berfungsi sebagai sarana pembangunan. Dalam fungsinya
hukum dapat mengabdi kedalam tiga sektor,yaitu :
- Hukum sebagai alat penertib (ordering), yaitu hukum dapat menciptakan suatu
kerangka bagi pengambilan keputusan politik dan pemecahan sengketa yang
mungkin timbul melalui hukum acara.
4
- Hukum sebagai penjaga keseimbangan (balancing), yaitu hukum dapat
menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara kepentingan umum dan
kepentingan perorangan.
- Hukum sebagai katalisator, yaitu hukum dapat membantu untuk memudahkan
proses perubahan melalui pembangunan hukum (law reform)dengan bantuan
tenaga kreatif.
1. Fungsi Hukum sebagai sarana sosial kontrol bertujuan untuk memberikan suatu
batasan tingkah laku masyarakat yang menyimpang dan akibat yang akan diterimanya
karena penyimpangan tersebut.
2. Fungsi Hukum sebagai “ A Tool Of Social Engineering “atau fungsi hukum sebgai
sarana perekayasa sosial (mengubah masyarakat) adalah untuk menciptakan
perubahan-perubahan dalam masyarakat untuk menuju masyarakat yang sempurna.
4. Fungsi hukum sebagai alat politik, adalah untuk memperkukuh kekuasaan politik atau
mengefektifkan pelaksanaan kekuasaan negara.