BERWISATA = HAM
OLEH
KELOMPOK 3
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
1. Apakah berwisata merupakan suatu Hak Asasi Manusia ?
Jawaban :
Sebelum membahas berwisata merupakan suatu hak asasi manusia, maka kita
perlu tahu pengertian dari wisata dan fungsi kepariwisataan. Menurut Pasal 1
angka (1) Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Dan menurut pasal 3 Undang –
Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, fungsi kepariwisataan
yaitu untuk memenuhi kebutuhan jasmani rohani dan intelektual setiap wisatawan
dengan rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan negara untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Pada hakekatnya berwisata merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia yang
dimiliki oleh setiap orang untuk melakukan suatu perjalanan kemana pun
seseorang tersebut hendaki, dimana kegiatan berpariwisata telah mendapatkan
pengakuan sebagai HAM. Secara implisit, bahwa pengakuan ini bertitik tolak
pada rumusan Artikel 24 Universal Declaration of Human Rights yang
menyatakan bahwa “ Everyone has the right to rest and leisure, including
reasonable limitation of working hours and periodic holidays with pay” yang
diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia yaitu “setiap orang berhak atas istirahat
dan liburan, termasuk pembatasan – pembatasan jam kerja dan hari libur berkala
dengan menerima upah”. Selain itu disebutkan juga dalam pasal 13 ayat
(1)Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang berbunyi “setiap orang berhak
atas kebebasan bergerak dan berdiam di dalam batas – batas setiap negara”.
Dalam tataran nasional yang telah ada, Undang-undang No.10 tahun 2009
tentang Kepariwisataan pun telah mencantumkan pengakuan kegiatan berwisata
sebagai HAM pada konsideran menimbang pada point-b yang berbunyi “ bahwa
kebebasan perjalanan dan memanfaatkan waktu luang dalam wujud berwisata
merupakan bagian dari hak asasi manusia”.