Anda di halaman 1dari 17

UAS Mata Kuliah PIH Kelas F

Nama : Rona Lulu Azzahra


Tema : Asas Hukum
NIM : 2110211220206
No. Presensi : 44

ASAS HUKUM

1. Pengertian
Hukum adalah keseluruhan yang berlakunya dapat dipaksakan oleh badan yang
berwenang.Yang dimaksud dengan ilmu hukum adalah hukum yang mengatur
masyarakat manusia; yang dapat dibedakan dengan hukum dalam ilmu hukum sebagai
hukum yang mengatur alam. Hukum yang mengatur masyarakat manusia merujuk pada
adanya keteraturan dalam hubungan antar anggota masyarakat.1
Asas hukum merupakan unsur penting dan pokok dari peraturan hukum.
Pembentukan hukum praktis sedapat mungkin berorientasi pada asas-asas hukum. Asas
hukum menjadi dasar-dasar atau petunjuk arah dalam pembentukan hukum positif. Asas
adalah sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir atau berpendapat.
Menurut beberapa ahli asas hukum memiliki penegrtian :
a) Menurut Satjipto Rahardjo (1996: 47), asas hukum bukan peraturan hukum,
namun tidak ada hukum yang bisa dipahami tanpa mengetahui asas-asas
hukum yang ada di dalamnya. Oleh karena itu untuk memahami hukum suatu
bangsa dengan sebaik-baiknya tidak bisa hanya melihat pada peraturan-
peraturan hukumnya saja, melainkan harus menggalinya sampai pada asas-
asas hukumnya. Asas hukum inilah yang memberi makna etis kepada
peraturan-peraturan hukum serta tata hukum.
b) Menurut The Liang Gie (1982: 10), asas adalah suatu dalil umum yang
dinyatakan dalam istilah umum tanpa menyarankan cara-cara khusus
mengenai pelaksanaannya, yang diterapkan pada serangkaian perbuatan untuk
menjadi petunjuk yang tepat bagi perbuatan itu.
c) Menurut Scholten azas hukum adalah kecenderungan-kecenderungan yang
diisyaratkan oleh pandangan kesusilaan kita pada hukum, merupakan sifat-
sifat umum dengan segala keterbatasannya sebagai pembawaan yang umum
itu, tetapi yang tidak boleh tidak harus ada.2

2. Peranan Asas Hukum Dalam Perundang-undangan

1
Prof. Dr. Donald Albert Rumokoy, S.H., M.H. dan Frans Maramis, S.H., M.H..2014. PENGANTAR ILMU HUKUM.
Depok : PT RajaGrafindo Persada, hlm.3.
2
Dr. Fence M. Wantu, S.H., M.H. 2015. PENGANTAR ILMU HUKUM. Gorontalo. : Reviva Cendekia, hlm.25-26.
Meskipun aturan-aturan hukum telah hadir, asas-asas hukum tidak akan terlupakan.
Asas-asas hukum herupakan salah satu nilai yang hidup, tumbuh dan berkembang seiring
berkembangnya masyarakat. Dengan demikian asas hukum mempunyai suatu peranan
yang penting dalam pembentukan hukum, karena asas hukum mengarahkan pada
pembentuk perundang-undangan sehingga ditetapkan. Setalah memahami asas
hukumakan sangat dibutuhkan bagi:

a) Pembentuk perundang-undangan, karena asas hukum memberikan dasar dan


alasan dalam proses pembentukan hukum;
b) Hakim, karena asas hukum memberi bahan dalam menafsirkan undang-undang
dan juga dalam melaksanakan undang-undangsesuai dengan cita-cita dan
pandangan masyarkat.
c) Ilmu pengetahuan, karena asas hukum adalah modifikasi peraturan-peraturan
hukum yang diatasnya.3

Perlu diketahui juga bahwasannya asas hukum dapat ditemukan di daalam peraturan
konkrit, yang mana kemudian dijabarkan kedalam pasal-pasal maupun bagian penjelas
umum suatu perundang-undangan. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan asas
hukum juga dimuat secara nyat dalam perundang-undangan.

3. Asas-Asas Hukum
Beberapa asas hukum yang terkenal yaitu :

a) Juris Praecepta sunt haec: honeste vivere, alterum non laedare sum
cuique tribuere (peraturan-peraturan dasar dari hukum adalah: hidup dengan
patut, tidak merugikan orang lain, memberikan kepada orang lain apa yang
menjadi bagiannya). Asas ini dirumuskan oleh bangsa romawi (Corpus Iuris
Civilis) dan merupakan asas hukum yang paling umum dan juga Apeldoorn
mengatkan bahwa asas ini meruoakan peraturan-peraturan dasar dari segala
hukum.
b) Nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali, (No Crime no
punishment without a previous penal law)Tidak ada suatu perbuatan dapat
dihukum tanpa adanya peraturan yang mengaturnya terlebih dahulu
sebelumperbuatan dilakukan (asas legalitas). Asas ini disebut juga asas
legalitas (principle of legality) merupakan asas utma dalam bidang hukum
pidana. Rumusan ini berasal dari Anselm von Feuerbach.
c) Lex specialis derogat legi generalis, Hukum yang khusus mengesampingkan
hukum yang umum.
d) Lex superior derogat legi inferior, Hukum yang lebih tinggi
mengesampingkan hukumyang lebih rendah tingkatannya. Asas ini sesuia
dengan tangga peraturan perundang-undangan (Stufenbau der
Rechtsordnung)dari Hans Kelsendimana kekuatan mengikat suatu peraturan
(kaidah) terltak pada peraturan (norma) yang lebih tinggi. Jika peraturan yang
3
Dr. H. Odang Suparman, S.H.,M.Si dan Angger Saloko, S.Pd.,M.Pd. 2013. PENGANTAR ILMU HUKUM.
Indonesia : Anonymous, hlm.39.
leih rendah bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, maka peraturan
yang lebih rendah akan dikesampingkan oleh peraturan yang kedudukannya
lebih tinggi.
e)  Lex posterior derogat legi priori, Hukum yang lebih baru
mengesampingkan hukum yang lama.
f) Pacta sunt servanda, Setiap perjanjian menjadi hukum yang mengikat bagi
para pihakyang bersangkutan dalam perjanjian tersebut. Asas ini merukan
dasar pikiran dari pasal 1338 ayat (1) KUHPerd yang menyatkan bahwasetiap
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi pihak-
pihak yang membuatnya. Tetapi Hugo de Groot (Grotius)yang telah
membelanya secara panjang lebar sehingga menjadi salah satu asas yang
menonjol, termasuk dalma bidang hukum internasional.
g) Asas publisitas, Negara bertanggung jawab untuk
menyebarluaskan/mempublikasikan UUsebelum diundangkan sehingga warga
negara mengetahui isi UU tersebut
h) Actus non facit reum nisi men sit rea, perbuatan tidak membentuk kejahtan
kecuali jika jiwanya bersalah. Asas ini merupakan asas hukum pidana dalam
hukum negara-negara common law. Dimana sejajar dengan asas tiada pidana
tanpa kesalahan dalam hukum pidana Indonesia dan Belanda. Asas ini juga
menkankan bahwa untuk mnghukum seseorang ada dua hal pokok yang harus
diperhatikan, yaitu adanya perbuatan yang salah dan adanya psikis yang salah.
i) Asas Lex Dura Secta Mente Scripta, Merupakan penjelasan dasar bahwa
"Ketentuan undang-undang memang keras karena sudah ditentukan oleh
pembuatnya seperti itu". Dengan kata lain Hukum telah ditentukan seperti itu
dan wajib di taati.
j) Asas Res Judicata Veritate Pro Habetur, Merupakan asas yang berkata
"Keputusan hakim wajib dianggap benar kecuali dibuktikan sebaliknya".
Dengan maksud jika terjadi pertentangan antara Keputusan hakim dengan
ketentuan undang-undang, maka yang diberlakukan adalah keputusan hakim
atau pengadilan.4

4. Fungsi Asas Hukum Dalam Sistem Hukum


Asas hukum juga memliki fungsi dalam sistem hukum diantaranya yaitu :
a) Menjaga ketaatan/konsisten, Contoh: asas ius curia novit, hakim dianggap
mengetahuihukumdan tidakboleh menolak perkara dengan alasan  tidak men
getahui hukumnya. Hakim  yang  menolak perkara denganalasan tidak
mengetahui hukumnya dapat dipidana.
b) Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam masyarakat, contoh: dokter yang
dituduh melakukan malpraktek hingga pasiennya meninggal, tidaksemata-
mata langsung dijatuhkan pasal mengenai pembunuhan dalam pidana,
namunharus ditentukan dulu apakah benar ia melakukan malpraktek melalui
UU Kesehatan danKode Etik Kedokteran sesuai asas lex specialis derogat
legi generalis.
c) Social Engineering, Contoh: pada masa kolonial kaum pribumi tidak boleh
didampingi penasehat hukum, hinggaterjadi pergeseran nilai-nilai melalui
social engineering/rekayasa sosial dan sekarangsiapapun dapat didampingi
penasehat hukum.

4
. Odang Suparman. Loc,cit hlm.144-148.
5. Pembagian Asas Hukum
a) Menurut Sudikno Mertokusumo (2010: 13), asas hukum dapat dibagi sebagai
berikut: Asas hukum umum yaitu asas hukum yang berhubungan dengan
seluruh bidang hukum seperti asas restitution in integrum, asas lex posteriori
derogat legi priori, asas bahwa apa yang lahirnya tampak sebagai benar (sah),
untuk sementara harus dipertahankan demikian sampai diputus lain oleh
pengadilan, demi kepastian hukum, asas nebis in idem.
b) Asas hukum khusus adalah asas hukum yang berlaku dalam bidang tertentu
hukum. Asas hukum khusus ini berfungsi dalam bidang yang lebih sempit
seperti dalam bidang hukum perdata, hukum pidana dan sebagainya yang
sering merupakan penjabaran dari asas hukum umum, seperti pacta sunt
servanda, asas praduga tak bersalah.5

5
Ibid, hlm.28.
DAFTAR PUSTAKA

Rumokoy Prof. Dr. Donald Albert, S.H., M.H. dan Frans Maramis, S.H., M.H..2014.
PENGANTAR ILMU HUKUM. Depok : PT RajaGrafindo Persada, hlm.3.

Wantu Dr. Fence M., S.H., M.H. 2015. PENGANTAR ILMU HUKUM. Gorontalo. : Reviva
Cendekia, hlm.25-26.

Suparman Dr. H. Odang, S.H.,M.Si dan Angger Saloko, S.Pd.,M.Pd. 2013. PENGANTAR
ILMU HUKUM. Indonesia : Anonymous, hlm.39.

Anda mungkin juga menyukai