Anda di halaman 1dari 26

Pengenalan Hukum

Hukum Perencanaan
PL2241
Anggota Kelompok 1

1 Mutiara Agustin Iswandaru - 120220020

2 Mohammad Lesta Alfa Rizq - 120220083

3 Gaizka Zahera Jauzaa - 120220219

4 Ilham - 120220055
Pengertian
Hukum
AYO!
Pengertian Hukum
Menurut KBBI, Hukum berarti peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat
yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah.

Hukum merupakan sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan sebuah
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, dan masyarakat
dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat
terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana.

Hukum Hukum pidana merupakan hukum yang mengatur hubungan antar subjek hukum dalam
perbuatan-perbuatan yang diharuskan dan dilarang oleh peraturan perundang-
Pidana undangan, contohnya seperti kejahatan dan pelanggaran.

Hukum Hukum perdata merupakan hukum yang mengatur hubungan antar individu dalam
masyaralat dengan saluran tertentu. hukum ini disebut juga sebagai hukum privat
Perdata atau hukum sipil. Contoh dari hukum ini adalah hukum keluarga, harta kekayaan, dll.
Fungsi Hukum
AYO!
Fungsi Hukum
Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia agar kepentingannya dapat
terlindungi, hukum juga berfungsi sebagai pengatur pergaulan hidup secara damai.

Menjaga Mengatur hubungan manusia agar tercipta ketertiban dan diharapkan mampu
Hubungan mencegah terjadinya gangguan gangguan kepentingan yang berpotensi
Manusia menimbulkan konflik.
Melindungi Setiap manusia pada dasaranya membutuhkan perlindungan dari manusia lainnya.
Kepentingan Sehingga, fungsi hukum juga untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan
Bersama bersama.
Mewujudkan Hukum diciptakan dalam rangka melindungi serta menjaga kepentingan bersama
agar keadilan sosial dapat terwujud. Masyarakat memiliki tujuan yang harus dicapai,
Keadilan maka diciptakan hukum sebagai salah satu alat atau sarana dalam mewujudkan
Sosisal cita-cita tersebut.
Subyek hukum,
Obyek hukum
dan Asas hukum
SEMANGAT!
Subyek hukum
subyek hukum (persoon) ialah suatu pendukung hak, yaitu manusia atau badan yang menurut
hukum berkuasa (berwenang) menjadi pendukung hak. Suatu subyek hukum mempunyai
kekuasaan untuk mendukung hak (rechtsvoegdheid). Jenis subyek hukum ini bisa berbeda untuk
setiap ranah hukum yang berlainan, namun secara umum, ada dua macam subyek hukum
yakni manusia dan badan hukum. Contoh subyek hukum pada ranah hukum perdata adalah
manusia dan badan hukum. Pada ranah hukum pidana, subyek hukumnya adalah manusia dan
badan hukum. Sedangkan, subyek-subyek hukum internasional berdasarkan berbagai konvensi
internasional antara lain:

Organisasi Internasional;
Palang Merah Internasional;
Kelompok Pemberontak
Perusahaan Multinasional;
Individu.
Obyek hukum
Pengertian Objek Hukum
Objek Hukum adalah segala hal yang mempunyai manfaat bagi "subjek
hukum" serta dapat menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi
para subjek hukum, dimana objek hukum tersebut dikuasai oleh subjek
hukum

Syarat menjadi Objek Hukum


Benda dalam Arti Luas dan Sempit

Benda dalam arti luas


artinya segala sesuatu yang dapat dimiliki oleh seseorang, baik benda
yang dapat dilihat, maupun yang tidak terlihat.Contoh benda-benda yang
dapat dilihat misalnya : Handphone, sepeda motor, laptop, rumah,
apartemen, dan lain-lain. Contoh benda-benda yang tidak dapat dilihat :
hak cipta, hak tagihan, dan lain-lain.

Benda dalam arti sempit


artinya adalah segala benda yang dapat dilihat saja.
Syarat menjadi Objek Hukum
Benda menurut Hukum Perdata
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (selanjutnya disebut KUHPerdata), benda dibagi menjadi beberapa jenis.

Benda Berwujud dan Benda Tidak Berwujud


Dalam pasal 503 KUHPerdata, benda dibagi menjadi 2 yakni :

Benda Berwujud, yakni segala sesuatu yang dapat dilihat & diraba dengan pancaindra kita, seperti Sepeda Motor,
Laptop, Handphone, rumah, dan sejenisnya

Benda Tidak berwujud, yakni semua hak, seperti Hak Merek, Hak Cipta, dan sejenisnya

Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak


Dalam pasal 504 KUHPerdata, benda dibagi menjadi 2 yaitu :

➤ Benda Bergerak
Benda bergerak adalah benda yang tidak tetap atau dapat dipindahkan, seperti kamus, buku, sepeda, keyboard,
handphone, dan banyak lagi.

➤ Benda Tidak Bergerak


Benda tak bergerak adalah benda yang tetap, tidak bisa dipindahkan, seperti tanah, rumah, kapal yang berukuran
diatas 20 meter kubik.
ASAS HUKUM
Pengertian asas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pengertian asas hukum menurut para ahli
Kamus Besar Bahasa Indonesia memuat tiga pengertian asas, yaitu:
Pengertian asas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut
1. Dasar, alas, pedoman, misalnya batu yang baik untuk alas rumah. sejalan dengan beberapa pengertian asas hukum yang disampaikan
2. Suatu kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan berpikir oleh para ahli berikut:
(berpendapat dan sebagainya); misalnya: bertentangan dengan
asas-asas hukum pidana; pada asasnya yang setuju dengan usul Belleford
saudara. Menurut Belleford asas hukum adalah norma dasar yang dijabarkan
3. Cita-cita yang menjadi dasar (perkumpulan negara dan dari hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal
sebagainya); misalnya: membicarakan asas dan tujuan. dari aturan-aturan yang lebih umum. Asas hukum umum merupakan
pengendapan dari hukum positif.
Pengertian asas yang relevan dengan pembahasan ini adalah
pengertian yang kedua, yaitu suatu kebenaran yang menjadi pokok Satjipto Rahardjo
atau tumpuan berpikir. Pengertian asas hukum menurut Satjipto Rahardjo adalah unsur
yang penting dan pokok dari peraturan hukum. Asas hukum
merupakan jantung dari peraturan hukum karena asas hukum
merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya peraturan
hukum. Asas hukum menjadi jembatan antara peraturan-peraturan
hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya.
Melalui asas hukum peraturan-peraturan berubah sifatnya menjadi
bagian dari suatu tatanan etis.
LINGKUP
BERLAKUNYA HUKUM
NEXT!
Menurut Logemann, Lingkup laku berlakunya suatu hukum adalah suatu keadaan/
bidang dimana kaidah hukum itu berlaku.
Menurut teori tersebut ada 4 lingkup laku hukum, antara lain :
1. Lingkup Laku Pribadi (Personengebied)
Lingkup laku pribadi memiliki kaitan erat dengan siapa (pribadi kodrati) atau apa (peran
pribadi hukum) yang dibatasi oleh kaidah hukum.
2. Lingkup Laku Menurut Waktu (Tijdsgebied)
Lingkup laku menurut waktu ini menunjukan waktu kapan suatu peristiwa tertentu
diatur oleh kaidah hukum.
3. Lingkup Laku Menurut Wilayah (Ruimtegebied)
Lingkup laku menurut wilayah berkaitan dengan terjadinya suatu peristiwa hukum yang
di beri batas – batas / dibatasi oleh kaidah hukum.
4. Lingkup Waktu Menurut Hal Ikhwal
Lingkup Laku menurut Hal Ikwal di sini berkaitan dengan hal – hal apa saja yang menjadi
objek pengaturan dari suatu kaidah.
CABANG-CABANG
ILMU HUKUM
NEXT!
1. Ilmu hukum positif
Ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum yang sedang berlaku pada tempat tertentu dan pada
waktu tertentu. Hukum positif ini disebut dalam bahasa latin dengan ius constitutum. Lawannya adalah
ius constituendum, artinya hukum yang dicita-citakan, hukum yang kelak akan berlaku.

2. Ilmu sejarah hukum


Ilmu yang mempelajari dan menyelidiki perkembangan hukum dari masa ke masa. Suatu hukum akan
mudah dimengerti dan dipahami dengan benar apabila diketahui sejarah perkembangannya. Dengan
mempelajari sejarah hukum, akan memudah dan membantu dalam menafsirkan pasal-pasal sebuah
undang-undang.

3. Sosiologi hukum
Suatu cabang ilmu hukum yang meneliti antara lain kenapa manusia taat dan patuh pada hukum dan
kenapa manusia gagal mentaatinya.

4. Ilmu Perbandingan Hukum


Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha membanding-bandingkan berbagai macam hukum,
misalnya perbandingan hukum positif atau sistem hukum antara dua negara yang berbeda.
5. Ilmu politik hukum
Ilmu pengetahuan yang berusaha membuat kaidah-kaidah yang akan menentukan bagaimana seharusnya
perilakuan manusia. Politik hukum meneliti perubahan-perubahan apa yang harus diadakan dalam hukum
positif supaya sesuai dengan kenyataan sosial.

6. Ilmu filsafat hukum


Filsafat hukum hendak melihat hukum sebagai suatu kaidah, dalam arti kata “penilaian etis”. Filsafat hukum
merupakan ilmu tentang apa yang seharusnya dan bukan tentang apa yang ada.

7. Antropologi hukum
Suatu cabang ilmu pengetahuan hukum yang meneliti hukum sebagai gejala kebudayaan. Antropologi hukum
meneliti masyarakat-masyarakat sederhana dan unsur tradisional dari masyarakat yang sedang mengalami
proses modernisasi.

8. Psikologi hukum
Ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum sebagai suatu perwujudan dari perkembangan manusia.
Misalnya di bidang hukum pidana, tentang paksaan psikologis dan peranan sanksi pidana terhadap
kriminalitas.
METODE PENELITIAN HUKUM
suatu penelitian dengan objek Hukum,
baik hukum sebagai ilmu atau aturan
yang bersifat dogmatis maupun hukum
yang berkaitan dengan kehidupan
PENELITIAN masyarakat yang didasarkan pada
HUKUM metode, sistematika dan pemikiran
tertentu untuk mempelajari gejala
hukum yang terjadi dengan cara
menganalisis dan selanjutnya
memecahkan masalah yang mungkin
timbul.
Metode
Penelitian
Hukum

Penelitian Hukum Normatif


Dalam penelitian ini, hukum sering
dikonsepsikan sebagai apa yang
tertulis dalam peraturan perundang-

PENELITIAN
undangan (law in book). Dapat
diartikan bahwa hukum sebagai

HUKUM norma atau kaidah yang


patokan berperilaku masyarakat.
merupakan

NORMATIF Soerjono Soekanto dan Sri


Menurut
Mamudji, penelitian hukum normatif
dilakukan dengan cara meneliti bahan
kepustakaan (data sekunder) pada
objek penelitian,
PENDEKATAN Pendekatan Perundang-Undangan
(Statute Approach)

YANG Pendekatan Konsep (Conceptual

DIGUNAKAN
Approach)
Pendekatan Analitis (Analytical

DALAM Approach)
Pendekatan Perbandingan
PENELITIAN (Comparative Approach)

HUKUM Pendekatan
Approach)
Historis (Historical

NORMATIF Pendekatan
Approach)
Kasus (Case
Metode
Penelitian
Hukum

Penelitian Hukum Empiris


Penelitian hukum ini juga disebut

PENELITIAN dengan penelitian hukum sosiologis


atau penelitian lapangan. Penelitian

HUKUM ini didasarkan pada data yang

EMPIRIS
diperoleh langsung dari masyarakat
melalui penelitian lapangan baik
melalui observasi, wawancara
maupun kuesioner.
PENDEKATAN
YANG Pendekatan socio-legal.
DIGUNAKAN Pendekatan ini membutuhkan disiplin

DALAM ilmu sosial dan hukum untuk mengkaji


hukum positif (negara) yang dapat

PENELITIAN memberi pandangan atas fenomena

HUKUM
hukum di masyarakat.

EMPIRIS
Norma hukum memiliki aturan pasti

PERBEDAAN
sedangkan norma sosial tidak tertulis atau
secara lisan

NORMA
Norma hukum sifatnya akan mengikat semua
orang sedangkan norma sosial penegaknya

HUKUM
kadang ada kadang tidak ada
Seperti halnya hukum yang berlaku norma

DENGAN
hukum memiliki penegak yang sesui dengan
aturan yang berlaku

NORMA
Norma hukum diciptakan oleh para pekerja
di pemerintahan atau penguasa sedangkan

SOSIAL
norma sosial adalah peraturan yang
disepakati dalam masyarakat.
Sangsi dari norma hukum bersifat berat
sedangkan norma sosial akan lebih ringan.
S A M P A I

J U M
P A L A G I

Anda mungkin juga menyukai