Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

TUGAS MATA KULIAH

HUKUM DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

Laporan Critical Review


Sumber dan Proses Pembentukan Hukum

Dosen : Ir. Andi Oetomo, M.Pl.

Disusun oleh:
Ervin Hadi Surahman
113.14.007

PROGAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
KOTA DELTAMAS
I. PENDAHULUAN
Sumber hukum yaitu ialah segala aturan yang mempunyai kekuatan yang
bersifat memaksa, yakni aturan – aturan yang kalau di langgar mengakibatkan sanksi
yang tegas dan nyata. Menurut R. Suroso dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum
(2005:117-118) Sumber Hukum yaitu merupakan segala sesuatu yang akan
menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga jika aturan-aturan
itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.

II. PEMBAHASAN

Pembahasan mengenai sumber hukum ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu
pengertian hukum, fungsi hukum, sumber – sumber dan hierarki hukum di Indonesia
dan proses pembentukan hukum. Ringkasan mengenai pembahasan tersebut sebagai
berikut.
A. Pengertian Sumber Hukum
Pengertian Sumber Hukum adalah sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu apabila dilanggar akan
mengakibatkan timbulnya sanksi yang tegas dan nyata.
Sumber hukum terbagi atas :
1. Pengertian Sumber Hukum Sosiologi
Pengertian Sumber Hukum menurut perspektif sosiologis adalah faktor-faktor
yang benar-benar menyebabkan hukum benar-benar berlaku. Fator-faktor
tersebut ialah fakta-fakta dan keadaan-keadaan yang menjadi tuntutan sosial
untuk menciptakan hukum.
2. Pengertian Sumber Hukum Filsufis
Pengertian Sumber Hukum dari sudut pandang filsufis yaitu dalam arti
mengenai keadilan yang merupakan esensi hukum.
3. Pengertian Sumber Hukum Eropa Kontinental
Pengertian Sumber Hukum dalam pola pikir Eropa Kontinental dalam arti
formal ialah hukum yang bersifat oprasional artinya yang berhubungan
langsung dengan penerapan hukum.
4. Pengertian Sumber Hukum Menurut Anglo-American
Menurut Salmond Pengertian Sumber hukum dalam arti formal sebagai
sumber berasalnya kekuatan mengikat dan validitas.
Menurut Bodenheimer Pengertian Sumber Hukum dalam formal ialah sebagai
sumber-sumber yang tersedia dalam formulasi-formulasi tekstual yang berupa
dokumen-dokumen resmi.
B. Sumber – Sumber Dan Hierarki Hukum Di Indonesia
Pada umumnya para pakar membedakan sumber hukum ke dalam kriteria. Sumber
hukum materiil dan Sumber hukum formal.
1. Sumber Hukum Materiil
Sumber hokum materil yaitu tempat dimana hukum itu di ambil.
Sumber hukum materiil merupakan faktor yang membantu pembentuk hukum
misalnya hubungan social politik, situasi sosial ekonomi, pandangan
keagamaan dan kesusilaan hasil penelitian ilmiah, perkembangan internasional,
keadaan geografis Contoh: Seorang ahli ekonomi akan mengatakan bahwa
kebutuhan-kebutuhan ekonomi dalam masyarakat itulah yang menyebabkan
timbulna hukum. Sedangkan bagi seorang ahli kemasyarakatan (sosiolog) akan
mengatakan bahwa yang menjadi sumber hukum ialah peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dalam masyarakat.
Menurut Chainur Arrasjid dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Hukum
(2008:48-50) Sumber hukum materil antara lain :
 Sumber hukum menurut ahli sejarah ada dua yaitu
1. Dalam arti sumber pengenalan hukum yakni semua tulisan,dokumen dan
sebagainya. Dari sumber tersebut kita dapat mengenal hukum suatu
bangsa pada suatu waktu.
2. Dengan melihat dan mempergunakan dokumen-dokumen,surat-surat
dan keterangan yang lain yang memuat undang-undang dan yang
memungkinkan dia mengetahui hukum yang berlaku masa sekarang.
 Sumber hukum menurut ahli filsafat ada dua arti :
1. Ukuran yang harus dipakai untuk menjadi hukum agar dapat mengetahui
apakah suatu hukum merupakan hukum yang adil.
2. Dengan melihat kekuatan mengingat dalam hukum faktor yang mengikat
hingga orang menaati hukum.
 Sumber hukum menurut ahli ekonomi
Sumber hukum menurut ahli ekonomi ialah apa yang tampak didalam
lapangan penghidupan, misalnya sebelum pemerintah membuat peraturan
yang bertujuan membatasi persaingan dilapangan dagang maka ahli
ekonomi harus mengetahui apa yang dirasakan pasti dan tidak dirasa pasti
mengenai persaingan itu.
 Sumber hukum menurut ahli sosiologi
Sumber hukum menurut ahli sosiologi adalah faktor-faktor yang
menentukan isi hukum positif misalnya keadaan-keadaan ekonomi,
pandangan agama.
 Sumber hukum menurut ahli agama
Sumber hukum menurut ahli agama (ulama,pendeta,teolog) tentu berbeda
dari banyak orang bagi golongan ahli agama yang menjadi dasar hukum
yang paling hakiki ialah kitab suci.dari pandangan ahli tersebut dapat kita
tarik kesimpulan bahwa apa yang dimaksud dengan sumber hukum dalam
arti kata materil ialah segala apa yang merupakan perasaan
hukum,keyakinan hukum, dan pendapat umum (public opinion) yang ada
pada masyarakat.

2. Sumber Hukum Formal


Sumber hukum formal yaitu sumber hukum yang mana secara langsung
dapat dibentuk hukum yang akan mengikat masyarakatnya. Dinamai dengan
sumber hukum formal karena semata-mata mengingat cara untuk mana timbul
hukum positif, dan bentuk dalam mana timbu hukum positif, dengan tidak lagi
mempersoalkan asal-usul dari isi aturan-aturan hukum tersebut.
Sumber-sumber hukum formal membentuk pandangan-pandangan
hukum menjadi aturan-aturan hukum, membentuk hukum sebagai kekuasaan
yang mengikat. Jadi sumber hukum formal ini merupakan sebab
dari berlakunya aturan-aturan hukum.Yang termasuk sumber-sumber Hukum
Formal adalah :
a. Undang-Undang
Undang – undang yaitu peraturan negara yang dibentuk oleh pembuat
undang undang yang mengikatseluruh warga negara baik pemerintah
maupun warga masyarakat lainnya.
Undang-undang dapat dibedakan atas :
 Undang-Undang dalam arti formil, yaitu setiap keputusan yang
merupakan undang-undang karena cara pembuatannya. Di Indonesia
UU dalam arti formil ditetapkan oleh presiden bersama-sama DPR,
contoh UUPA, UU tentang APBN, dll.

 Undang-Undang dalam arti materiil, yaitu setiap keputusan pemerintah


yang menurutisinya mengikat langsung setiap penduduk. Contoh:
UUPA ditinjau dari segi kekuatanmengikatnya undang-undang ini
mengikat setiap WNI di bidang agraria.
b. Kebiasaan
Kebiasaan merupak perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-
ulang dalam hal yang sama.Apabila suatu kebiasaan tertentu diterima oleh
masyarakat, dan kebiasaan itu selalu berulang-ulang dilakukan sedemikian
rupa, sehingga tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan itudirasakan
sebagai pelanggaran perasaan hukum, maka dengan demikian timbulah
suatukebiasaan hukum, yang oleh pergaulan hidup dipandang sebagai
hukum.Selain kebiasaan dikenal pula adat istiadat yang mengatur tata
pergaulan masyarakat.Adat istiadat adalah himpunan kaidah sosial yang
sudah sejak lama ada dan merupakan tradisiyang umumnya bersifat
sakral, mengatur tata kehidupan sosial masyarakat tertentu.Kebiasaandan
Adat istiadat hidup dan berkembang di masyarakat tertentu sehingga
kekuatan berlakunyaterbatas pada masyarakat tersebut.
Adat istiadat dapat menjadi hukum adat jika mendapatdukungan sanksi
hukum.Perbedaan prinsipil antara hukum kebiasaan dan hukum adat yaitu,
 Hukum kebiasaan seluruhnya tidak tertulis sedangkan
hukum adat, ada yang tertulis dan ada yang tidak.
 Hukum kebiasaan berasal dari kontrak social sedangkan
hokum dapat berasal dari kehendak nenek moyang agama
dan tradisi masyrakat.
C. Proses Pembentukan Hukum
Uraian pembentukan hukum terbagi atas beberapa hukum yang ada.
1. Pembentukan Hukum Perundang – undangan
Undang-Undang dan TAP MPR ditetapkan oleh MPR, sedangkan UU
dibentuk oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Sementara itu, Perpu dibuat
oleh Presiden tetapi dalam waktu satu tahun sudah harus dimintakan persetujuan
DPR. Jika disetujui, Perpu meningkat statusnya menjadi UU dan jika ditolak
maka Perpu harus dicabut dan tidak dapat diajukan lagi di DPR pada masa
sidang berikutnya.
PP dibuat sendiri oleh pemerintah tanpa persetujuan DPR dan biasanya
PP dibuat atas perintah UU untuk melaksanakan suatu UU. Karena itu, PP tidak
bisa berdiri sendiri tanpa pendelegasian dari materi UU yang sudah lebih
dahulu. Sedangkan Keputusan Presiden dibentuk sendiri oleh Presiden tanpa
perlu dikaitkan dengan pendelegasian materi dari UU.
2. Pembentukan Hukum Yurisprudensi
Yurisprudensi terbentuk atas dasar keputusan hakim yang telah
mendapat kekuatan hukum tetap. Putusan hakim yang demikian dapat dijadikan
sandaran bagi hakim berikutnya dalam menyelesaikan kasus-kasus hukum
sejenis di kemudian hari dengan mempertimbangkan fakta-fakta baru, baik
karena perbedaan ruang dan waktu maupun karena perbedaan subjek hukum
yang terlibat. Asas-asas dan prinsip hukum yang ditemukan dalam kasus-kasus
yang diselesaikan dapat diambil menjadi dasar hukum untuk memutuskan
perkara yang dihadapi.
3. Pembentukan Hukum Adat
Hukum adat terbentuk melalui proses pelembagaan nilai-nilai dan
proses pengulangan perilaku dalam kesadaran kolektif warga masyarakat
menjadi norma yang dilengkapi dengan sistem sanksi. Secara sederhana, dapat
digambarkan bahwa proses terbentuknya suatu norma hukum dimulai dengan
adanya perbuatan individu yang berulang-ulang dan menjadi kebiasaan pribadi.
Perbuatan pribadi itu lama kelamaan diikuti orang lain secara berulang-
ulang pula. Makin banyak orang yang terlibat dalam proses pengulangan dan
peniruan itu, maka terbentuk suatu kebiasaan kolektif yang dinamakan adat-
istiadat. Kriteria yang mudah untuk mengenali suatu kebiasaan kolektif itu,
biasanya dikenakan sanksi sosial pula.
4. Pembentukan Hukum Volunter
Hukum volunter dalam perkembangan praktek dalam masyarakat biasa
tumbuh sendiri sesuai dinamika kehidupan bermasyarakat sebagaimana yang
berkembang dalam lingkungan masyarakat seperti yang disebut di atas.
Bedanya hanyalah bahwa sistem yang berkembang dalam praktek transaksi
hukum di sini, terlibat berbagai logika hukum yang berasal dari banyak sumber
luar kesadaran masyarakat itu sendiri.
5. Pembentukan Doktrin
Pendapat hukum di kalangan ahli hukum dapat pula berkembang
menjadi norma hukum tersendiri, terutama jika pendapat itu diikuti oleh orang
lain. Proses terbentuknya kurang lebih sama juga dengan proses hukum adat
ataupun proses hukum dalam praktek. Bedanya hanyalah terletak pada sumber
awalnya.

III. CRITICAL REVIEW


Berdasarkan pembahasan mengenai sumber hukum, maka terdapat beberapa
pendapat atau kritik mengenai pembahasan tersebut sebagai berikut.
a. Adapun yang dimkasud dengan sumber hukum ialah segala atau apa saja yang
menimbulkan aturan – aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat
memaksa, yakni aturan – aturan yang kalau di langgar mengakibatkan sanksi
yang tegas dan nyata .
b. Yang dimaksud dengan segala sesuatu adalah faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap timbulnya hukum, faktor-faktor yang merupakan sumber kekuatan
berlakunya hukum secara formal artinya dari mana hukum itu dapat ditemukan
, dari mana asal mulanya hukum di mana hukum dapat dicari atau hakim
menemukan hukum, sehingga dasar putusannya dapat diketahui bahwa suatu
peraturan tertentu mempunyai kekuatan mengikat atau berlaku dan lain
sebagainya.
c. Hukum di Indonesia mengatur banyak aspek kehidupan,mulai dari sosial,
politik, ekonomi, budaya maupun agama. Namun keberadaan hukum ditengah-
tengah masyarakat makin lama makin tak menunjukkan ketegasan serta mulai
diabaikan oleh masyarakat.
IV. KESIMPULAN
Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang
mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.
sumber hukum dibagi menjadi dua yaitu sumber hukum formil dan sumber hukum
materil.
1. Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber dari mana suatu peraturan
memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang
menyebabkan peraturan hukum itu berlaku secara formal.
2. Sumber hukum materil merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum
misalnya hubungan sosial, hubungan kekuatan politik,situasi sosial ekonomi, tradisi
(kriminologi, lalu-lintas), perkembangan internasional, keadaan geografis.
sumber hukum normal atau formil dibagi menjadi:
Sumber hukum formil yang langsung diakui undang-undang yaitu :
1. Undang-undang
2. Perjanjian antar Negara
3. Kebiasaan
4. Sumber hukum formil yang tidak langsung atas pengakuan undang-undang
yaitu :
1. Doktrin
2. Yurisprudensi
Sumber hukum materil antara lain :
1. Sumber hukum menurut ahli sejarah
2. Sumber hukum menurut ahli filsafat
3. Sumber hukum menurut ahli ekonomi
4. Sumber hukum menurut ahli sosiologi
5. Sumber hukum menurut ahli agama
V. DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, Heri. Sumber Hukum. http://bowolampard8.blogspot.co.id/2011/08/sumber-
hukum.html.
Nur, Muliadi.Sumber – Sumber Hukum.
https://muliadinur.wordpress.com/2008/05/30/sumber-sumber-hukum/
Tugassekolah.com. Unsur – Unsur Hukum dan Sumber – Sumber Hukum.
http://www.tugassekolah.com/2016/01/unsur-unsur-hukum-dan-sumber-sumber-
hukum.html
Anonim. Makalah Sumber Hukum.
https://odaxtomcat416.wordpress.com/2013/10/28/makalah-sumber-hukum/

Anda mungkin juga menyukai