Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

RESUME (RANGKUMAN) SUMBER-SUMBER HUKUM

Disusun oleh :

MANGAPUL EBEN EZER ARUAN

Dosen :

ARIE PUDJIASTUTI SH., MH., SpN

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM – KELAS KARYAWAN
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hukum tidak lepas dari kehidupan manusia atau pun masyarakat
dan setiap orangnya mempunyai kepentingan baik itu tuntutan
perorangan ataupun kelompok. Didalam masyarakat, manusia itu
hidup saling berhubungan. Kehidupan Bersama menyebabkan adanya
interaksi satu dengan yang lainnya. Kontak yang demikian bisa saja
ada hubungan yang menyenangkan atau bertentangan atau juga dapat
terjadi konflik. Karena ada kontak antar manusia maka diperlukan
perlindungan untuk kepentingan. Dalam semua itu mengacu keinginan
dimana kepentinganya itu dirasakan lebih penting daripada
kepentingan yang lain. Agar semua mengetahui sampai dimana dan
apa saja yang menjadi acuan dalam kehidupan manusia itu untuk
mempertahankan kepentingannya tersebut ataupun dapat mengetahui
apa yang benar dan apa yang salahnya diperlukan norma dan hukum
yang berlaku di masing-masing tempat atau Negara tertentu. Masing-
masing Negara atau pun daerah memiliki peraturan atau sistem hukum
yang berbeda serta berlaku ditempat tersebut.

Indonesia sendiri adalalah Negara hukum, dengan itu Indonesia


memiliki kekuatan untuk mengendalikan tindakan masyarakat
mencapai nilai-nilai yang positif. Hukum di Indonesia ini mengatur
banyak aspek kehidupan dalam pemerintahan dan masyarakatnya,
mulai dari sosial, politik, ekonomi, budaya maupun agama. Sekarang
ini hukum itu terkadang tidak menunjukkan kekuatannya ditengah-
tengah masyarakat dan mulai terabaikan. Disini hanya ingin
mengetahui dan mengenal seperti apa hukum itu maka perlu
mengetahui beberapa aspek yang terdapat didalam ilmu hukum yang
didalamnya ada tentang sumber hukum. Maka dengan itu kita perlu
mengetahui tentang sumber hukum ini supaya bisa menjadi

1
pengangan dan pedoman hidup agar bisa menjalankannya dan
menjadi sebuah aturan yang mengikat kita sebagai masayarakat di
Indonesia ini.

Maka dengan ini tujuan penulis untuk membuat resume ini agar
lebih memudahkan dan memberikan pengetahuan tentang sumber
hukum sehingga dapat dijadikan acuan dalam bertindak dan
bertingkah laku baik saat ini mau pun sampai saat yang akan datang.
Penulis berharap dengan adanya resume ini dapat membantu untuk
mempelajari dan mengetahui tentang sumber hukum dalam
mempelajari ilmu hukum lebih lanjutnya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah yang


akan dibahas adalah :

1. Apa arti tentang Sumber Hukum?


2. Apa saja Macam-macam Sumber Hukum?
3. Seperti apa Macam-macam Sumber Hukum Formil di Indonesia?
4. Apa saja juga Macam-macam Sumber Hukum Materiil?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan resume ini berdasarkan rumusan


masalah diatas, yaitu:

Agar manusia atau masyarakat atau mahasiswa dapat mengetahui :

a. Sumber Hukum di Indonesia itu sangat penting untuk


membangun negara ini menjadi maju.
b. Dan dapat dipelajari dan pemberian dorongan untuk para
masyarakat di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sumber Hukum


Yang dimaksud Sumber Hukum itu adalah apa saja yang
menimbulkan aturan hukum yang mempunyai kekuatan bersifat memaksa,
yang jika dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi
yang melanggar.

Menurut R. Suroso dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum


(2005:117) Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan
aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-
aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi
pelanggarnya.

Yang dimaksud dengan segala sesuatu adalah faktor-faktor yang


berpengaruh terhadap timbulnya hukum. Faktor-faktor yang merupakan
sumber kekuatan berlakunya hukum secara formal artinya dari mana
hukum itu dapat ditemukan, dari mana asal mulanya hukum dimana
hukum dapat dicari atau hakim menemukan hukum, sehingga dasar
putusannya dapat diketahui bahwa suatu peraturan tertentu mempunyai
kekuatan mengikat atau berlaku dan lain sebagainya.

Menurut C.S.T Kansil, S.H Sumber hukum adalah segala apa saja
yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat
memaksa yakni aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi
yang tegas dan nyata.

Menurut Achmad Ali Sumber hukum adalah tempat dimana kita


menemukan hukum. Namun perlu diketahui pula bahwa adakalanya

3
sumber hukum juga sekaligus merupakan hukum, contohnya itu seperti
putusan hakim.
Meskipun pengertian sumber hukum dipahami secara beragam,
sejalan dengan pendekatan yang digunakan dan sesuai dengan latar
belakang dan Pendidikannya, secara umum dapat disebutkan bagwa
sumber hukum dipakai orang dalam dua arti.

Arti yang pertama untuk menjawab pertanyaan “mengapa hukum


itu mengikat?” Pertanyaan ini bisa juga dirumuskan “apa sumber
(kekuatan) hukum hingga mengikat atau dipatuhi manusia”. Pengertian
sumber dalam arti ini dinamakan sumber hukum Material. Kata sumber
juga dipakai dalam arti lain, yaitu menjawab pertanyaan “dimanakah kkita
mendapatkan atu temukan aturan-aturan hukum yang mengatur
kehudupan manusia itu?” Sumber dalam arti kata ini dinamakan sumber
hukum formal. Secara sederhana, sumber hukum adalah segala sesuatu
yang dapat menimbulkan aturan hukum serta tempat ditemukannya
aturan-aturan hukum.

Dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum R. Suroso (2005:117),


tertulis menurut Prof. Dr. Sudikno, SH. dalam bukunya “MengenaL
Hukum” (1986:62) sumber hukum itu sendiri digunakan dalam beberap arti
seperti :
1. Sebagai asas hukum, sebagai sesuatu yang merupakan
permulaan hukum misalnya kehendak Tuhan, akal manusia,
jiwa, bangsa dan sebagainya.
2. Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan
kepada hukum yang sekarang berlaku, misalnya Hukum
Perancis, Hukum Romawi.
3. Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan, berlaku
secara formal kepada peraturan hukum (penguasa,
masyarakat).

4
4. Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum,
misalnya dokumen, Undang-undang, dan sebagainya.
5. Sebagai sumber terjadinya hukum sumber yang menimbulkan
hukum.

Sedangkan menurut analisis penulis bahwa sumber hukum adalah


segala sesuatu aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang mengikat
sehingga didalam berinteraksi atau bermasyarakat atau bertingkah laku
memiliki batasan tersendiri dan dengan demikian akan menciptakan suatu
lingkungan yang tertib dan damai sejahtera.

2.2. Macam-Macam Sumber Hukum

Di dalam buku Pengantar Ilmu Hukum R. Suroso (2005:118).


Mengenai macam-macam sumber hukum Sudikno (1986:63)
menyebutkan menurut Algra sumber hukum dibagi menjadi dua yaitu
sumber hukum formil dan sumber hukum materil.

1. Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber dari


mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini
berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan
peraturan hukum itu berlaku secara formal.
2. Sumber hukum materil merupakan faktor yang membantu
pembentukan hukum misalnya hubungan sosial, hubungan
kekuatan politik, situasi sosial ekonomi, tradisi ( kriminologi, lalu
lintas ), perkembangan internasional, keadaan geografis.

Pada umumnya para pakar membedakan sumber hukum kedalam kriteria.


Sumber hukum materiil dan Sumber hukum formal.

a. Sumber Hukum Materil

Ialah tempat dimana hukum itu diambil. Sumber hukum materiil


merupakan faktor yang membantu pembentuk hukum misalnya

5
hubungan sosial politik, situasi sosial ekonomi, pandangan
keagamaan dan kesusilaan hasil penelitian ilmiah, perkembangan
internasional, keadaan geografis. Contoh : Seorang ahli ekonomi
akan mengatakan bahwa kebutuhan- kebutuhan ekonomi dalam
masyarakat itulah yang menyebabkan timbulnya hukum.
Sedangkan bagi seorang ahli kemasyarakatan ( sosiolog )akan
mengatakan bahwa yang menjadi sumber hukum ialah peristiwa-
peristiwa yang terjadi didalam masyarakat.

b. Sumber Hukum Formal

Adalah sumber hukum dengan bentuk tertentu yang merupakan


dasar berlakunya hukum secara formal. Jadi sumber hukum formal
merupakan dasar kekuatan mengikatnya peraturan-peraturan agar
ditaati oleh masyarakat maupun oleh penegak hukum (cause
efficient and law).

2.3. Sumber Hukum Materil di Indonesia

Menurut Chainur Arrasjid dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Hukum


(2008:48-50) Sumber hukum materil antara lain :

a. Sumber hukum menurut ahli sejarah

Sumber hukum menurut ahli sejarah ada dua, yaitu :

1. Dalam arti sumber pengenalan hukum yakni semua tulisan,


dokumen dan sebagainya. Dari sumber tersebut kita dapat
mengenal hukum suatu bangsa pada suatu waktu.
2. Dengan melihat dan mempergunakan dokumen-dokumen,
surat-surat dan keterangan yang lain yang memuat undang-
undang dan yang memungkinkan dia mengetahui hukum yang
berlaku masa sekarang.
b. Sumber hukum menurut ahli filsafat
Sumber hukum menurut ahli filsafat ada dua arti :

6
1. Ukuran yang harus dipakai untuk menjadi hukum agar dapat
mengetahui apakah suatu hukum merupakan hukum yang adil.
2. Dengan melihat kekuatan mengingat dalam hukum faktor yang
mengukat hingga orang menaati hukum.
c. Sumber hukum menurut ahli ekonomi

Sumber hukum menurut ahli ekonomi ialah apa yang tampak


didalam lapangan penghidupan, misalnya sebelum pemerintah
membuat peraturan yang bertujuan mambatasi persaingan
dilapangan dagang maka ahli ekonomi harus mengatahui apa yang
dirasakan pasti dan tidak dirasa pasti mengenai persaingan itu.

d. Sumber hukum menurut ahli sosiologi

Sumber hukum menurut ahli sosiologi adalah fakto-faktor yang


menentukan isi hukum positif misalnya keadaan-keadaan ekonomi,
pandangan agama.

e. Sumber hukum menurut ahli agama

Sumber hukum menurut ahli agama tentu berbeda dari banyak


orang bagi golongan ahli agama yang menjadi dasar hukum yang
paling hakiki ialah kitab suci.

Dari pandangan ahli tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa


apa yang dimaksud dengan sumber hukum dalam arti kata materiil
ialah segala apa yang merupakan perasaan hukum, keyakinan
hukum, dan pendapat umum yang ada pada masyarakat.

2.4. Sumber Hukum Formal Di Indonesia


Sumber-sumber hukum formal membentuk pandangan-pandangan
hukum menjadi aturan-aturan hukum, membentuk hukum sebagai
kekuasaan yang mengikat. Jadi sumber hukum formal ini merupakan
sebab dan berlakunya aturan-aturan hukum. Yang termasuk Hukum
Formal adalah:

7
a. Undang-Undang

Adalah peraturan negara yang dibentuk oleh pembuat undang-


undang yang mengikat seluruh warga negara baik pemerintah
maupun warga masyarakat lainnya.

Undang-undang dapat dibedakan atas :

 Undang-undang dalam arti formil, yaitu setiap keputusan yang


merupakan undang-undang karena cara pembuatannya. Di
Indonesia UU dalam arti formil ditetapkan oleh Presiden
Bersama-sama DPR, contoh UUPA, UU tentang APBN, dan
lain-lain.
 Undang-undang dalam arti materiil, yaitu setiap keputusan
pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung setiap
penduduk. Contoh : UUPA ditinjau dari segi kekuatan
mengikatnya undang-undang ini mengikat setiap WNI dibidang
agraria.
b. Kebiasaan

Yaitu perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang


dalam hal yang sama. Apabila suatu kebiasaan tertentu diterima
oleh masyarakat, dan kebiasaan itu selalu berulang-ulang
dilakukan sedemikian rupa, sehingga tindakan yang berlawanan
dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai pelanggaran perasaan
hukum, maka dengan demikian timbulah suatu kebiasaan hukum,
yang oleh pergaulan hidup dipandang sebagai hukum. Selain
kebiasaan dikenal pula adat istiadat yang mengatur tata pergaulan
masyarakat. Adat istiadat adalah himpunan kaidah sosial yang
sudah sejak lama ada dan merupakan tradisi yang umumnya
bersifat sakral, mengatur tata kehidupan sosial masyarakat tertentu.
Kebiasaan dan adat istiadat hidup dan berkembang dimasyarakat
tertentu sehingga kekuatan berlakunya terbatas pada masyarakat
tersebut.

8
Adat istiadat dapat menjadi hukum adat jika mendapat dukungan
sanksi hukum. Perbedaan prinsipil antara hukum kebiasaan dan
hukum adat yaitu :

1. Hukum kebiasaan seluruhnya tidak tertulis sedangkan


hukum adat, ada yang tertulis dan ada yang tidak.
2. Hukum kebiasaan berasal dari kontrak sosial sedangkan
hukum adat dapat berasal dari kehendak nenek moyang
agama dan tradisi masyarakat.

Namun demikian tidak semua kebiasaan itu pasti mengandung


hukum yang baik dan adil oleh sebab itu belum tentu kebiasaan
atau adat istiadat itu pasti menjadi sumber hukum formal. Suatu
adat istiadat dan kebiasaan dapat menjadi hukum kebiasaan atau
hukum tidak tertulis apabila telah memenuhi syarat-syarat yaitu :

1. Syarat Materil
Kebiasaan ini berlangsung terus menerus, dilakukan berulang-
ulang didalam masyarakat tertentu dan dilakukan dengan tetap.
2. Syarat Psikologis

Ada keyakinan warga masyarakat bahwa perbuatan atau


kebiasaan itu masuk akal sebagia suatu kewajiban (opinion
necessitatis = bahwa perbuatan tersebut merupakan kewajiban
hukum atau demikianlah seharusnya) = syarat intelektual.
Keyakinan hukum itu memiliki dua arti :

a. Keyakinan Hukum dalam arti materiil (isinya baik)


b. Keyakinan hukum dalm arti formil (tidak dilihat isinya tapi
ditaati)
3. Syarat Sanksi

Adanya sanski apabila kebiasaan itu dilanggar atau tidak ditaati


oleh warga masyarakat.

9
c. Traktat atau Perjanjian Internasional

Yaitu perjanjian yang dibuat antar negara yang dituangkan dalam


bentuk tertentu. Perjanjian tersebut merupakan perjanjian
internasional. Akibat perjanjian-perjanjian tersebutadalah apa yang
disebut “Pakta Servanda” yang berarti bahwa perjanjian mengikat
pihak-pihak yang mengadakan atau setiap perjanjian harus ditaati
dan ditepati oleh kedua belah pihak.

Macam-macam Traktat :

1. Traktat Bilateral
Yaitu traktat yang diadakan hanya oleh 2 negara, misalnya
perjanjian internasional yang diadakan antara pemerintah RI
dengan pemerintah RRC tentang Dwi kewarganegaraan.
2. Traktat Multilateral

Yaitu perjanjian internasional yang diikuti oleh beberapa negara,


misalnya perjanjian Kerjasama beberapa negara di bidang
pertahanan dan ideologi seperti NATO.

3. Traktat Kolektif / Traktat Terbuka

Yaitu perjanjian yang dilakukan oleh beberapa negara atau


multilateral yang kemudian terbuka untuk negara lain terikat
pada perjanjian tersebut. Contoh : Perjanjian dalam PBB
dimana negara lain, terbuka untuk ikut menjadi anggota PBB
yang terikat pada perjanjian yang ditetapkan oleh PPB tersebut.

d. Yurisprudensi

Pengertian Yurisprudensi di Negara-negara yang hukumnya


Common Law (Inggris atau Amerika) sedikit lebih luas, dimana
Yurisprudensi berarti ilmu hukum. Sedangkan pengertian
yurisprudensi di Negara-negara Eropa Kontinental (termasuk
Indonesia) hanya berarti putusan pengadilan.

10
Adapun yurisprudensi yang kita maksudkan dengan putusan
pengadilan, di Negara Anglo-Saks putusan pengadilan itu bersifat
binding precedent. Sudikno mengartikan yurisprudensi sebagai
peradilan pada umumnya, yaitu pelaksanaan hukum dalam hal
konkret terhadap tuntutan hak yang dijalankan oleh suatu badan
yang berdiri sendiri dan diadakan oleh suatu Negara serta bebas
dari pengaruh siapa pun dengan cara memberikan putusan yang
bersifat mengikat dan berwibawa. Walaupun demikian, Sudikno
menerima bahwa disamping itu yurisprudensi dapat pula berarti
ajaran hukum atau doktrin yang dimuat dalam putusan. Juga
yurisprudensi dapat berarti putusan pengadilan. Yurisprudensi
dalam arti sebagai putusan pengadilan dibedakan lagi dalam dua
macam :

1). Yurisprudensi tetap, yaitu seluruh putusan pengadilan yang


telah memiliki kekuatan pasti, yang terdiri dari :

a. Putusan Perdamaian

b. Putusan pengadilan negeri yang tidak dibanding

c. Putusan pengadilan tinggi yang tidak dikasasi

d. Seluruh putusan Mahkamah Agung

2). Yurisprudensi tidak tetap, yaitu yurisprudensi yang belum


masuk menjadi yurisprudensi tetap.

e. Doktrin

Pengertian doktrin menurut pendapat sarjana hukum adalah


pendapat sarjana hukum yang terkemuka yang besar pengaruhnya
terhadap hakim dalam mengambil keputusannya. Doktrin ini dapat
menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
putusannya. Doktrin bukan hanya berlaku dalam pergaulan hukum
nasional, melainkan juga dalam pergaulan hukum internasional,
bahkan doktrin merupakan sumber hukum yang paling penting.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan


aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila
aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas
dan nyata bagi pelanggarnya.

Sumber hukum dibagi menjadi dua yaitu sumber hukum formal dan
sumber hukum materil.

1. Sumber hukum formal merupakan dasar kekuatan mengikatnya


peraturan-pearturan agar ditaati oleh masyarakat maupun oleh
penegak hukum (cause efficient and law).
2. Sumber hukum materil merupakan faktor yang membantu
pembentukan hukum misalnya hubungan sosial, hubungan
kekuatan politik, situasi sosial ekonomi, tradisi (kriminologi, lalu
lintas), pekembangan internasional, keadaan gografis.

Sumber hukum normal atau formal dibagi menjadi :

1) Sumber hukum formal yang langsung diakui undang-undang


yaitu :
 Undang-undang
 Perjanjian antar Negara
 Kebiasaan
 Sumber hukum formal yang tidak langsung atas
pengakuan undang-undang yaitu:
 Yurisprudensi
 Doktrin
2) Sumber hukum materiil antara lain:
 Sumber hukum menurut ahli sejarah

12
 Sumber hukum menurut ahli filsafat
 Sumber hukum menurut ahli ekonomi
 Sumber hukum menurut ahli sosiologi
 Sumber hukum menurut ahli agama

3.2. Saran
“Agar manusia atau masyarakat atau mahasiswa mampu
mengetahui sumber-sumber hukum yang ada di Indonesia dan
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai
warga Negara. Dan untuk mempertahankan Hukum yang ada di
Indonesia”.

13
DAFTAR PUSTAKA

R. Suroso, 2005, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika.

Bisri Ilhami, 2004, Sistem Hukum Indonesia, Jakarta, Rajawali Pers.

Apeldoorn, Van, 2001, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Pradnya


Paramita.

Arrasjid. Chainur, 2008. Dasar-dasar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar


Grafik

Kansil C.S.T, 2013. Pengantar Ilmu Hukum Indonesia, Jakarta, Sinar


Grafika

14

Anda mungkin juga menyukai