Anda di halaman 1dari 11

Sumber-Sumber Hukum Administrasi Negara

Heni Fera Mida1,Farham Maksum2, Haikal Hidayatullah3, Irham


Lukman4, Ridho Sanjaya 5

Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial


Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Abstrak
Istilah sumber hukum digunakan dalam berbagai macam makna karena
hukum itu dapat ditinjau dari berbagai cara. Dengan demikian sumber
hukum itu dapat dilihat dari Sumber hukum dalam arti material ialah
sumber hukum sebagai tempat asalnya hukum itu, Sumber hukum dalam
arti formal ialah sumber hukum dimana hukum itu diketemukan. Kodifikasi
adalah pengumpulan peraturan-peraturan yang sejenis ke dalam suatu
kitab perundang-undangan secara sistematis, lengkap, dan tuntas.

Kata Kunci : Hukum administrasi Negara, Sumber HAN

LATAR BELAKANG

Hukum pada dasarnya menjadi acuan dalam mengatur segala


permasalahan yang ada. Adapun hukum ini digunakan tidak saja
mengatur menyelesaikan permasalahan semata tetapi juga menjadi acuan
kehidupan dalam bermasyarakat. Pembuatan hukum dalam hal ini
membutuhkan bahan atau dengan kata lain membutuhkan sumber.
Terkait dengan sumber hukum yang menjadi pokok permasalahan yang
diangkat dalam makalah ini tidak dapat dikatakan sembarangan. Sumber
hukum yang menjadi bahan hukum ini digali dari karakteristik
bangsa Indonesia dan beberapa kontribusi hukum dari bangsa
penjajah. Adanya kontribusi ini tidak terlepas dari penjajahan yang
dilakukan oleh bangsa asing. Pada dasarnya pemilihan sumber acuan ini
juga telah dipirkan dengan matang antara lain sifatnya yang berusaha
mengikuti perkembangan zaman. Dengan adanya sumber hukum yang
jelas sudah tentu hukum yang dihasilkan juga menjadi berbobot. Sumber
hukum administrasi negara pada nantinya akan digunakan acuan dalam
segala sesuatu terkait administrasi Negara.
Indonesia merupakan Negara hukum yang memiliki kekuatan dalam
mengendalikan tindakan masyarakat untuk mencapai nilai-nilai yang baik
(positif). Hukum di Indonesia mengatur banyak aspek kehidupan,mulai
dari sosial, politik, ekonomi, budaya maupun agama. Namun keberadaan
hukum ditengah-tengah masyarakat makin lama makin tak menunjukkan
ketegasan serta mulai diabaikan oleh masyarakat. Dengan bermaksud
ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hukum ,tentu harus mengetahui
sebagian aspek yang dikaji didalam ilmu hukum,salah satunya adalah
sumber hukum. Realisasi yang kami wujudkan mengenai sumber hukum.
Timbul pertanyaan besar,kenapa kita perlu mengetahui sumber.
Jawabannya adalah merupakan sesuatu yang melandas supaya kita
mengetahui asal muasal hukum yang kita jadikan acuan dan pedoman
hidup agar kita tidak hanya tahu dan menjalankannya saja tanpa
pengetahuan mengapa hal itu bisa ada sehingga itu bisa menjadi sebuah
aturan yang mengikat. Istilah sumber hukum digunakan dalam berbagai
macam makna karena hukum itu dapat ditinjau dari berbagai cara. 1

PEMBAHASAN

1. Sumber-Sumber Hukum Administrasi Negara

1.1. Pengertian Sumber Hukum


Sumber ialah sesuatu yang dapat menimbulkan hal-hal baru yang
merupakan manifestasi dari sumber tersebut, oleh karenanya harus
berorientasi pada sumber itu sendiri. Menurut Danang Tunjung Laksono,
Sumber Hukum adalah sesuatu yang menimbulkan aturan hukum dan
ditentukan aturan hukum itu. Menurut Prof. Soedikno ada beberapa arti
sumber hukum sebagai asas hukum, hukum terdahulu yang memberi
bahan, dasar berlakunya, tempat mengetahui hukum dan sebab yang
menimbulkan hukum.
a. Menurut Danang Tunjung Laksono, Sumber Hukum adalah sesuatu
yang menimbulkan aturan hukum dan ditentukan aturan hukum itu.
Menurut Prof. Soedikno ada beberapa arti sumber hukum sebagai
asas hukum, hukum terdahulu yang memberi bahan, dasar
berlakunya, tempat mengetahui hukum dan sebab yang
menimbulkan hukum.
b. Zevenbergen menyatakan sumber hukum adalah sumber terjadinya
hukum; atau sumber yang menimbulkan hukum.Sedangkan C.S.T.
Kansil menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan sumber hukum
ialah, segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan
yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
c. Menurut Achmad Ali sumber hukum adalah tempat di mana kita
dapat menemukan hukum.Namun perlu diketahui pula bahwa
adakalanya sumber hukum juga sekaligus merupakan hukum,
contohnya putusan hakim. Berbagai pendapat ahli dapat
disimpulkan bahwa Sumber hukum ialah segala sesutau yang
menyebabkan terjadinya hukum dengan segala aturan-aturan
hukumnya. 2
d. Menurut Bachsan Mustafa sumber hukum adalah tempat dimana
kita dapat mengetahui dan mengenal hukum 3. Pada umumnya,

1
Rizma Febriani Devi, ‘Sumber - Sumber Hukum Administrasi Negara Dan Kodifikasi Hukum
Administrasi Negara’, Society, October, 2019, 12 (p. 2).
2
Dianah Rofifah, ‘Sumber Hukum Administrasi Negara’, Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents, 2020, 12–26.
3
Rizma Febriani Devi, p. 3.
sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan
aturan hukum serta tempat ditemukannya aturan hukum.
Banyaknya penafsiran tentang sumber hukum bergantung pada
pendekatan yang digunakan oleh para penulis. Hal ini disebabkan
perbeda- an pendekatan yang digunakan akan menghasilkan
penafsiran yang berbeda-beda4. Selanjutnya, perbedaan tersebut
menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai sumber-sumber
hukum.
e. Menurut Ridwan H.R., setiap orang memandang hukum dan
sumber hukum secara berbeda-beda, sesuai dengan
kecenderungan dan latar belakang pendidikan dan keilmuannya.
Menurut Sudikno Mertokusumo, kata sumber hukum sering diguna-
kan dalam beberapa arti berikut.

1. Sebagai asas hukum, sumber hukum merupakan permulaan


hukum, misalnya kehendak hukum administrasi negara, akal
manusia, jiwa bangsa, dan sebagainya.
2. Sebagai penunjuk hukum terdahulu, sumber hukum memberi
hukum administrasi negara pada hukum yang sekarang berlaku,
seperti hukum Prancis, hukum Romawi, dan lain-lain.
3. Sebagai sumber berlakunya, sumber hukum memberi kekuatan
yang berlaku secara formal pada peraturan hukum (penguasa,
masyarakat).
4. Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenai hukum, sumber
hukum, misalnya dokumen, undang-undang, lontar, batu bertulis,
dan sebagainya.
5. Sebagai sumber terjadinya hukum, sumber hukum menimbulkan
hukum.
Pengertian Sumber Hukum Hukum dapat ditinjau dari berbagai
aspek. Seseorang mampu menjelaskan hukum positif yang berlaku dan
secara bersamaan mampu menjelaskan dengan tegas sumber-sumber
tempat hukum positif itu dikaji. Ketika orang menulis suatu studi yg bersifat
sejarah, maka sumber-sumber hukum kebanyakan itu adalah sumber-
sumber hukum lain seperti hasil-hasil tulisan ilmu pengetahuan yang lama,
notulen dari sidang rapat.
Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dalam Tap MPR No.
V/MPR/1973 tentang Peninjauan Produk-Produk yang Berupa ketetapan-
Ketetapan MPRS RI jo. Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 tentang
perlunya penyempurnaan yang termaktub dalam pasal 3 Tap MPR No.
V/MPR/1973, Pancasila Dinyatakan Sebagai Sumber Dari Segala Sumber
Hukum. Yang artinya bahwa Pancasila adalah pandangan hidup,
kesadaran serta cita- cita hukum beserta cita-cita mengenai kemerdekaan
individu, kemerdekaan bangsa, prikemanusiaan, keadilan sosial,
perdamaian nasional dan internasional, cita-cita politik mengenai sifat,
bentuk-bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral mengenai kehidupan

4
Sahya Anggara, Hukum Administrasi Negara by Dr. Sahya Anggara, M.Si. (Bandung: CV.
PUSTAKA SETIA, 2018), p. 53.
kemasyarakatan dan keagamaan sebagai pengejawantahan dari Budi
Nurani Manusia. Dalam Tap MPRS No. XX/MPR/1966, bahwa
Pancasila itu mewujudkan dirinya dalam:
1. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 (Yang dimaksud adalah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno.);
2. Dekrit 5 Juli 1959 (Suatu keputusan Presiden RI, yang isinya:

a) Pembubaran Konstituante; b) Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak


berlakunya lagi UUDS 1950;
c) Pembentukan MPRS dan DPAS); d) Undang-Undang Dasar; adalah
UUD 1945 yang terdiri dari Pembukaan / Preambule, batang Tubuh &
Penutup)
e) Surat Perintah 11 Maret 1966. (Berisi perintah kepada Letnan Jendral
Soeharto, Mentri/Panglima AD, buat dan atas nama Presiden/Panglima
Tertinggi ABRI). 5

1.1.1 Sumber Hukum Material Hukum Administrasi Negara

Sumber hukum material, yaitu sumber hukum yang turut menentukan


isi kaidah hukum. Sumber hukum material ini berasal dari peristiwa-
peristiwa dalam pergaulan masyarakat dan peristiwa-peristiwa itu dapat
mempengaruhi bahkan menentukan sikap manusia 6. Sumber hukum
materiil Hukum Administrasi Negara adalah meliputi faktor-faktor yang ikut
mempengaruhi isi/materi dari aturan-aturan hukum7. Selain itu, Sumber
Hukum Material adalah faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi
pembentukan hukum (pengaruh terhadap pembuat undang-undang,
pengaruh terhadap keputusan hakim, dan sebagainya), atau faktor-faktor
yang ikut mempengaruhi materi dari aturan-aturan hukum,atau tempat dari
mana materiil hukum itu diambil 8. Sumber hukum materiil ini merupakan
faktor yang membantu pembentukan hukum. Dalam berbagai keputusan
hukum ditemukan bahwa sumber- sumber hukum materiil ini terdiri dari
tiga jenis yaitu sebagai berikut :

a) Sumber Hukum Historis Dalam arti historis, pengertian sumber


hukum memiliki dua arti yaitu :
 sebagai sumber pengenalan (tempat menemukan) hukum pada
saat tertentu.
 sebagai sumber dimana pembuat undang-undang mengambil
bahan dalam membentuk peraturan perundang-undangan.

5
Muhamad Rahkmat, ‘Dr. H. Muhamad Rakhmat., SH., MH. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
INDONESIA’, Universitas Majalengka, 2016, pp. 71–72.
6
Yusri Munaf and Luis Enrique García Reyes, Hukum Administrasi Negara Sektoral, Journal of
Chemical Information and Modeling, 2013, LIII, p. 12.
7
Nazaruddin Lathif, Mustika Mega Wijata, and R. Muhammad Mihradi, Hukum Administrasi
Negara (Aphtn-Han), Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pakuan
(Bogor, 2021), L, p. 22.
8
Nazaruddin Lathif, Mustika Mega Wijata, and R. Muhammad Mihrad.
Dalam arti yang pertama, sumber hukum historis meliputi undang-
undang, putusan-putusan hakim, tulisan-tulisan ahli hukum, juga tulisan-
tulisan yang tidak bersifat yuridis sepanjang memuat pemberitahuan
mengenai lembaga-lembaga hukum. Adapun dalam arti kedua, sumber
hukum historis meliputi sistem-sistem hukum masa lalu yang pernah
berlaku pada tempat tertentu seperti sistem hukum Romawi, sistem
hukum Perancis, dan sebagainya. Di samping itu juga dokumen-dokumen
dan surat-surat keterangan yang berkenaan dengan hukum pada saat dan
tempat tertentu.

b) Sumber Hukum Sosiologis


Sumber hukum dalam pengertian ini meliputi faktor-faktor social yang
mempengaruhi isi hukum positif. Artinya peraturan hukum tertentu
mencerminkan kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Dalam
pengertian sumber hukum ini, pembuatan peraturan perundang-
undangan harus pula memperhatikan situasi sosial ekonomi, hubungan
sosial, situasi, dan perkembangan politik dan perkembangan
internasional. Karena faktor-faktor yang mempengaruhi isi peraturan itu
begitu komplek, maka dalam pembuatan peraturan diperlukan masukan
dari berbagai disiplin keilmuan, dengan kata lain melibatkan ahli ekonomi,
sejarahwan, ahli politik, psikolog, dan sebagainya, disamping ahli hukum
sendiri.

c) Sumber Hukum Filosofis


Sumber hukum dalam arti filosofis memiliki dua arti yaitu :
1. Sebagai sumber untuk isi hukum yang adil
2. sebagai sumber untuk mentaati kewajiban terhadap hukum.

Menurut Sudikno Mertokusumo, mengenai sumber isi hukum;disini


ditanyakan isi hukum itu asalnya dari mana. Ada tiga pandangan yang
mencoba menjawab pertanyaan ini, yaitu :
1) Pandangan theocratis, menurut pandangan ini isi hukum berasal
dari Tuhan.
2) Pandangan hukum kodrat, Menurut pandangan ini isi hukum
berasal dari akal manusia.
3) Pandangan mazhab historis, menurut pandangan ini isi hukum
berasal dari kesadaran hukum.
Sedangkan sumber kekuatan mengikat dari hukum, bukan semata-
mata didasarkan pada kekuatan yang bersifat memaksa, tetapi karena
kebanyakan orang didorong oleh alasan kesusilaan atau kepercayaan.
Kesusilaan atau kepercayaan merupakan nilai-nilai bagi masyarakat. Di
samping nilai-nilai lain seperti kebenaran, keadilan, ketertiban,
kesejahteraan, dan nilai-nilai positif lainnya, yang umumnya menjadi cita
hukum dari masyarakat yang bersifat filosofis. Dengan kata lain, sumber
hukum filosofis mengandung makna agar hukum sebagai kaidah perilaku
memuat nilai-nilai positif tersebut. 9

1.1.2. Sumber Hukum Formal Hukum Administrasi Negara


Sumber hukum formal, yaitu sumber hukum yang sudah diberi
bentuk tertentu. Agar berlaku umum, suatu kaidah harus diberi bentuk
sehingga pemerintah dapat mempertahankannya 10. Selain itu, Sumber
hukum dalam arti formal ialah sumber hukum dimana hukum itu
diketemukan. Sumber hukum formal hukum administrasi negara adalah
sumber hukum yang dilihat dari segi bentuk dan pembentukannya. Karena
bentuknya itu menyebabkan hukum itu berlaku umum, diketahui, dan
ditaati. Sumber hukum formal dapat berbentuk tertulis dan tidak tertulis 11.
Ada beberapa sumber hukum formil Hukum Administrasi Negara 12 :
a) Undang-undang (dalam arti luas);
b) Kebiasaan/praktek Alat Tata Usaha Negara;
c) Yurisprudensi;
d) Doktrin/pendapat para ahli;
e) Traktat.

a. Undang-Undang
Undang-undang yang dimaksudkan sebagai sumber hukum formil
HAN adalah Undang-undang dalam arti materiil atau UU dalam arti yang
luas. Buys menyatakan bahwa yang dimaksud dengan UU dalam arti
materiil adalah setiap keputusan pemerintah yang berdasarkan materinya
mengikat langsung setiap penduduk pada suatu daerah. Dengan demikian
yang dimaksud dengan UU dalam arti materiil adalah semua peraturan
perundang-undangan dari tingkat yang tinggi sampai tingkat yang rendah
yang isinya mengikat setiap penduduk. Di Indonesia yang dimaksudkan
dengan UU dalam arti materiil atau UU dalam arti yang luas meliputi
semua peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam TAP MPRS
No.XX/MPRS/1966 sebagaimana telah disempurnakan dengan TAP MPR
No.II Tahun 2000 mengenai Sumber Hukum dan Tata Urutan
Peraturan Perundang-Undangan, yaitu :
1. UUD 1945;
2. Ketetapan MPR;
3. UU;
4. Peraturan Pemerintah pengganti UU (Perpu);
5. Peraturan Pemerintah;
6. Keputusan Presidan;
7. Peraturan Daerah;
8. Dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.

9
W Riawan Tjandra, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Sinar Grafika, 2021)
<https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=NIwmEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=Tjandra
,+W+Riawan&ots=owzlk1XWgb&sig=ZItFuWm2BGcZoQEgEMTRopsMM6o&redir_esc=y#v=onepa
ge&q=Tjandra%2C W Riawan&f=false>.
10
Munaf and García Reyes, LIII, p. 13.
11
Munaf and García Reyes, LIII, p. 5.
12
Zaki Ulya, Hukum Administrasi Negara (Universitas Samudra, 2020), p. 11.
Mengenai perundang-undangan ini, pemerintah mengeluarkan UU No.10
Tahun 2004 yang mengatur tentang tata urutan perundang-undangan di
Indonesia. Namun, UU No. 10 Tahun 2004 tersebut telah diubah dengan
UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan, dimana Pasal 7 Ayat (1) menyebutkan hirarkhis peraturan
perundang-undangan mencakupi beberapa macam diantaranya:
(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
(2) Ketetapan MPR;
(3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(Perpu);
(4) Peraturan Pemerintah (PP);
(5) Peraturan Presiden (Perpres);
(6) Peraturan Daerah Provinsi;
(7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Adapun yang dimaksudkan dengan UU dalam arti sempit atau UU
dalam arti fomil adalah setiap keputusan pemerintah yang merupakan UU
disebabkan oleh cara terjadinya, jadi dilihat dari segi bentuk. Di Indonesia
yang dimaksudkan dengan UU dalam arti formil adalah semua
keputusan pemerintah yang ditetapkan oleh presiden dengan
persetujuan wakil-wakil rakyat.

Kebiasaan/Praktek Administrasi Negara


Alat Administrasi Negara mempunyai tugas melaksanakan apa
yang menjadi tujuan Undang-undang dan menyelenggarakan kepentingan
umum. Di dalam rangka melaksanakan tugasnya alat Administrasi Negara
menghasilkan atau mengeluarkan keputusan-keputusan/ ketetapan-
ketetapan guna menyelesaikan suatu masalah konkrit yang terjadi
berdasarkan peraturan hukum (Undang-undang dalam arti yang luas atau
Undang-undang dalam arti materiil) yang abstrak sifatnya. Keputusan-
keputusan alat Administrasi Negara ini sering dikenal dengan istilah
beschikking atau UU Peradilan Tata Usaha Negara menyebutnya dengan
istilah Keputusan Tata Usaha Negara. Di dalam mengeluarkan keputusan-
keputusan/ketetapan-ketetapan inilah timbul praktek administrasi negara
yang melahirkan Hukum Administrasi Negara kebiasaan atau HAN yang
tidak tertulis. 13
Sebagai sumber hukum formil, sering terjadi praktek administrasi
negara berdiri sendiri di samping Undang-undang sebagai sumber hukum
formil HAN. Bahkan tidak jarang terjadi praktek administrasi negara ini
dapat mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang telah ada.
Hal ini terutama terjadi pada suatu negara yang sedang berkembang dan
membangun seperti Indonesia, karena sangat dibutuhkan suatu gerak
cepat dan lincah dari alat Administrasi Negara untuk mensukseskan
tujuan pembangunan. Kita sadari bahwa sering kali terjadi pembangunan

13
S H Darda Syahrizal, Hukum Administrasi Negara & Pengadilan Tata Usaha Negara (Yogyakarta:
Medpress Digital, 2013)
<https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=_uogEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=Darda+S
yahrizal,+S+H&ots=DaDqwtKTu4&sig=Xcdmgv5kBtXeqPbXSG8bnhG_x90&redir_esc=y#v=onepag
e&q=Darda Syahrizal%2C S H&f=false>.
lebih cepat dari pada lajunya peraturan perundang-undangan yang dibuat
olah pemerintah, sehingga kadang-kadang untuk menyelesaikan masalah
konkrit peraturan perundang-undangannya belum ada. Ataupun kalau ada
peraturan tersebut sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Untuk mengatasi keadaan yang demikian ini maka kepada alat
Administrasi Negara diberikan suatu kebebasan bertindak yang sering
kita kenal dengan asas freies ermessen atau pouvoir discretionnaire, yaitu
kebebasan untuk bertindak dengan tidak berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan.
Alat Administrasi Negara melaksanakan tugas dan fungsinya
berlandaskan pada praktek administrasi negara atau sering dikenal
dengan hukum kebiasaan yang telah dilakukan dalam praktek administrasi
negara tanpa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah
ada, karena mungkin juga peraturan- peraturan itu sudah ketinggalan
zaman sehingga tidak cocok lagi dengan keadaan, situasi dan kondisi
pada saat pengambilan keputusan. Oleh karena itu dasar dari
pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah konkrit yang harus
dilakukan oleh alat Administrasi Negara yang terdahulu, yang tugas dan
fungsinya sama. Dengan demikian akhirnya tindakan atau praktek alat
Administrasi Negara terdahulu itu dijadikan sumber hukum bagi tindakan
alat Administrasi Negara yang lain. Namun perlu diketahui bahwa
keputusan alat Administrasi terdahulu (praktek administrasi negara)
yang dapat dijadikan sumber hukum formil HAN adalah keputusan yang
sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Yurisprudensi
Dimaksudkan dengan yurisprudensi ini adalah suatu keputusan
hakim atau keputusan suatu badan peradilan yang sudah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap. Yurisprudensi sebagai sumber hukum ini
berkaitan dengan prinsip bahwa hakim tidak boleh menolak mengadili
perkara yang diajukan kepadanya dengan alas an belum ada peraturan
perundang-undangan yang mengatur perkara tersebut, sehingga seorang
hakim harus melihat juga nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan
keputusan hakim yang terdahulu, apabila ia bertugas menyelesaikan
permasalahan yang belum da peraturan perundang- undangannya.

Doktrin/Pendapat para ahli HAN


Alasan mengapa doktrin dapat dipakai sebagai sumber hukum formil
HAN, adalah karena doktrin/pendapat para ahli tersebut dapat melahirkan
teori- teori baru dalam lapangan HAN, yang kemudian dapat mendorong
atau menimbulkan kaidah-kaidah HAN. Sebagai contoh ajaran functionare
de fait,yaitu suatu ajaran yang menyatakan dianggap sah keputusan-
keputusan yang dihasilkan atau dikeluarkan oleh seorang alat
Administrasi Negara yang sebetulnya secara yuridis formil
kewenangannya untuk mengeluarkan atau menrbitkan keputusan-
keputusan dianggap tidak sah.
Doktrin sebagai sumber hukum formil HAN, berlainan dengan
sumber- sumber hukum yang lain karena doktrin ini diakui sebagai sumber
hukum formil HAN memerlukan waktu yang lama dan proses yang
panjang. Undang-undang begitu diundangkan (sudah mengikat umum),
langsung dapat dipakai sebagai sumber hukum. Yurisprudensi begitu
mempunyai kekuatan hukum yang tetap langsung bisa menjadi sumber
hukum. Begitu juga kebiasaan/praktek administrasi negara, setelah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap langsung bisa dipakai sebagai
sumber hukum. Akan tetapi doktrin atau pendapat para ahli HAN, baru
dapat dipakai sebagai sumber hukum HAN apabila doktrin tersebut sudah
diakui oleh umum. 14

Traktat
Traktat sebagai sumber hukum formal dari sumber hukum
administrasi negara ini berasal dari perjanjian internasional yang
kemudian diratifikasi oleh pemerintah untuk dilaksanakan di negara
yang telah meratifikasi perjanjian internasional tersebut. Namun demikian
perjanjian internasional yang dapat dijadikan sumber hukum formal
hanyalah perjanjian internasional yang penting, lazimnya berbentuk traktat
atau traty. Kalau tidak dibatasi demukian menurut Sudikno Mertokusumo
pemerintah tidak mempunyai cukup keleluasaan bergerak untuk
menjalankan hubungan internasional dengan sewajarnya. Apalagi untuk
berlakunya traktat di suatu negara ini diharuskan mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari wakil-wakil rakyat.

2. Perkembangan HAN ada dua bentuk sejarah sebagai sumber


hukum, yaitu :

a. UU dan sistem hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau di


suatu tempat. Karena terdapat unsur yang dianggap baik maka
oleh pemerintah dapat dijadikan materi pembuatan peraturan
perundang- undangan dan diberlakukan sebagai bahan untuk
hukum positif. Contoh: hukum romawi –> hukum prancis –> hukum
belanda –> hukum hindia belanda –> hukum indonesia.
b. Dokumen-dokumen yaitu dokumen-dokumen dari suatu masa
hingga diperoleh gambaran tentang hukum yang berlaku di masa
itu yang mungkin dapat diterima untuk dijadikan bahan hukum
positif untuk saat sekarang. Contoh : prasasti majapahit tentag
sumpah palapa gajahmada berbunyi “bhinneka tunggal ika”. 15

14
Wibowo T Tunardy, ‘Sumber Hukum Materiil Dan Sumber Hukum Formil’, Jurnal Hukum, 2020
<https://jurnalhukum.com/sumber-sumber-hukum/#sumber-hukum-materiil>.
15
Rizma Febriani Devi, pp. 11–12.
PENUTUP
Sumber hukum materiil adalah faktor-faktor masyarakat yang
mempengaruhi pembentukan hukum (pengaruh terhadap pembuat
undang- undang, pengaruh terhadap keputusan hakim, dan sebagainya),
atau faktor- faktor yang ikut mempengaruhi materi dari aturan-aturan
hukum, atau tempat dari mana materiil hukum itu diambil. Disamping
digunakan dalam berapa arti, masing-masing orang akan memandang
hukum dan sumber hukum secara berbeda-beda, sesuasi dengan
kecenderungan dan latar belakang pendidikan dan keilmuannya. Para
sosiolog akan melihat hukum dan sumber hukum yang berbeda
dibandingkan dengan para filosof, sejarawan atau ahli hukum, dan pula
sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Sahya, Hukum Administrasi Negara by Dr. Sahya Anggara,


M.Si. (Bandung: CV. PUSTAKA SETIA, 2018)

Darda Syahrizal, S H, Hukum Administrasi Negara & Pengadilan Tata


Usaha Negara (Yogyakarta: Medpress Digital, 2013)
<https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=_uogEAAAQBAJ&oi
=fnd&pg=PA3&dq=Darda+Syahrizal,+S+H&ots=DaDqwtKTu4&sig=X
cdmgv5kBtXeqPbXSG8bnhG_x90&redir_esc=y#v=onepage&q=Dard
a Syahrizal%2C S H&f=false>

Febriani Devi, Rizma, ‘Sumber - Sumber Hukum Administrasi Negara Dan


Kodifikasi Hukum Administrasi Negara’, Society, October, 2019, 12

Lathif, Nazaruddin, Mustika Mega Wijata, and R. Muhammad Mihradi,


Hukum Administrasi Negara (Aphtn-Han), Lembaga Penelitian Dan
Pengabdian Masyarakat, Universitas Pakuan (Bogor, 2021), L

Munaf, Yusri, and Luis Enrique García Reyes, Hukum Administrasi Negara
Sektoral, Journal of Chemical Information and Modeling, 2013, LIII

Rahkmat, Muhamad, ‘Dr. H. Muhamad Rakhmat., SH., MH. HUKUM


ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA’, Universitas Majalengka,
2016

Rofifah, Dianah, ‘Sumber Hukum Administrasi Negara’, Paper Knowledge


. Toward a Media History of Documents, 2020, 12–26

Tjandra, W Riawan, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Sinar Grafika,


2021)
<https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=NIwmEAAAQBAJ&oi
=fnd&pg=PA1&dq=Tjandra,+W+Riawan&ots=owzlk1XWgb&sig=ZItFu
Wm2BGcZoQEgEMTRopsMM6o&redir_esc=y#v=onepage&q=Tjandr
a%2C W Riawan&f=false>

Tunardy, Wibowo T, ‘Sumber Hukum Materiil Dan Sumber Hukum Formil’,


Jurnal Hukum, 2020 <https://jurnalhukum.com/sumber-sumber-
hukum/#sumber-hukum-materiil>

Ulya, Zaki, Hukum Administrasi Negara (Universitas Samudra, 2020)

Anda mungkin juga menyukai