Disusun oleh:
1.Panda Jaya Pratama (A1A1210046)
2.Sela Rosita (A1A1210057)
3.Rifki (A1A1210051)
Sepanjang sejarah pemikiran dan pembantukan hukum, keberadaan pendapat para ahli
hukum yang berpengaruh memiliki posisi strategis karena teori-teori yang
dilahirkannya menjadi sumberinspirasi bagi para pembentuk peraturan perundang-
undangan dan putusan para hakim.
Sumber hukum dalam arti material ialah sebagai tempat asalnya hukum itu, sumber
hukum dalam arti formal ialah sumber hukum dimana sumber hukum itu ditemukan.
Pemahaman mengenai sumber hukum administrasi negara adalah penting karena
hukum yang dibentuk berlandaskan nilai-nilai yang merupakan falsafah hidup dan
tujuan bangsa Indonesia, serta mendasarkan pada kaidah bahwa hukum yang lebih
rendah tidak boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi, akan menghasilkan
hukum yang sesuai dan ideal bagi negara Indonesia.
Indonesia ialah Negara hukum yang mengatur banyak aspek kehidupan, mulai
dari sosial, politik, ekonomi, budaya maupun agama. Namun keberadaan hukum
ditengah-tengah masyarakat makin lama makin tak menunjukkan ketegasan serta mulai
diabaikan oleh masyarakat.
Hukum pada dasarnya menjadi acuan dalam mengatur segala permasalahan yang
ada. Adapun hukum ini digunakan tidak saja mengaturmenyelesaikan permasalahan
semata tetapi juga menjadi acuan kehidupandalam bermasyarakat. Pembuatan hukum
dalam hal ini membutuhkan bahanatau dengan kata lain membutuhkan sumber. Terkait
dengan sumber hukumyang menjadi pokok permasalahan yang diangkat dalam
makalah ini tidakdapat dikatakan sembarangan.
Sumber hukum yang menjadi bahan hukum ini digali dari karakteristik bangsa
Indonesia dan beberapa kontribusi hukum dari bangsa penjajah.Adanya kontribusi ini
tidak terlepas dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa asing. Pada dasarnya
pemilihan sumber acuan ini juga telah dipirkandengan matang antara lain sifatnya yang
berusaha mengikuti perkembanganzaman. Dengan adanya sumber hukum yang jelas
sudah tentu hukum yangdihasilkan juga menjadi berbobot. Sumber hukum administrasi
negara padanantinya akan digunakan acuan dalam segala sesuatu terkait administrasi
negara.
Perumusan Masalah
1. Istilah
Pendapat ahli hukum sering disebut juga sebagai doktrin. Dalam Bahasa latin
doctrina atau doctrine, berarti ”ajaran, ilmu”. Oleh Oetarid sadino,dalam
menterjemahkan buku L.J Van Apeldoorn,digunakan istilah”ajaran hukum”.
Pada masa abad romawi,doktrin merupakan sumber hukum dalam arti formal terlihat
dari salah satu bagian corpus iuris civilis yang terdiri dari empat bagia,yaitu bagian
pertama Digestae atau Pandectae yang merupakan himunan tulisan-tulisan hukum
para ahli hkum,yaitu sebanyak tiga puluh sembilan ahli hukum,walaupun karya
Ulpianus dan Paulus.Dengan dimasukan sebagai salah satu bagian dari corpus iuris
civilis maka tulisan-tulisan perorangan para ahli hukum memiliki kekuatan mengikat
sebagai undang-udang. Dalam Zaman pertengahan dieropa, dikenal adanya pendapat
umum para ahli hukum (communis opinion doctorum). Di eropa, bahwa orang tidak
boleh menyimppang dari pendapat umum para ahli hukum tersebut.
Dimasa sekarang ini pendapat ahli hukum, doktrin atau ajaran hukum pada dasarnya
bukan sumber langsung dari hukum. Hakim tidak terikat dari doktrin, melainkan
hakim dapat mengutip pendapat ahli hukum untuk memperkuat pertimbangan
hukumnya sendiri.
1. Sumber materiil, berarti darimana tempat materi yang nantinya akan dijadikan
hukum tersebut diambil. Sumber hukum akan membantu pembentukan hukum
yang meliputi, hubungan sosial, kekuatan politik, situasi sosial, ekonomi, budaya
serta agama dsb. Contohnya, sumber hukum materiil seperti agama, kesusilaan,
kehendak Tuhan, akal budi, hubungan sosial, dan sebagainya.
2. Sumber hukum formil, yaitu yang berarti darimana asal muasal kekuatan
peraturan tersebut didapat. Hal tersebut berkaitan dengan penyebab peraturan
hukum itu formal. misalnya UU, perjanjian antar negara, yurisprudensi dan
kebiasaan. Contohnya, sumber hukum formil seperti Undang - undang,
kebiasaan, traktat, yurisprudensi, doktrin.
a.Undang-undang
Undang-undang ialah suatu peraturan Negara yang mempunyi kekuatan hukum yang
mengikat dan memaksa diadakan dan dipelihara oleh penguasa Negara.Undang-
undang disini mempunyai dua arti yakni:
1) Undang-undang dalam arti formal: ialah setiap keputusan pemerintah yang
memerlukan undang-undang karena cara pembutannya.Contohnya dibuat oleh
pemerintah besama-sama dengan parlemennya.
b. Kebiasaan
Kebiasaan adalah perbutan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal
sama,apabila kebiasaan itu diterima dalam masyarakat,dan kebiasaan itu berulang
sedemikian rupa, sehingga tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan itu
dirasakan sebagai pelanggaran perasaan hukum, maka dengan demikian maka
timbulah satu kebiasaan hukum, yang oleh pergaulan hidup dipandang sebagai
hukum.
d. Traktat
Traktak adalah apabila dua orang megadakan kata sepakat tentng suatu hal, maka
meraka mengadakan perjanjian. akibat dari perjanjian inilah bahwa pihak-pihak
yang bersangkutannterikat pada isi perjanjian yang mereka adakan atau disebut
dengan pasca sunt servenda yang berarti, bahwa perjanjian mengikat pihak-pihak
yang mengadan perjanjian yang harus ditaati dan ditepati.
Sumber hukum dalam arti sejarah adalah sumber dari mana pembentuk undang-
undang memperoleh bahan untuk membentuk undang-undang dilihat dari aspek
sejarah.Contohnya,code civil Prancis merupakan sumber hukum bagi burgerlijk
wetboek (kitab undang-undanghukum perdata) Belanda.Hal ini karena Prancis
pernah menduduki belnda dan memberlakukan code civil,dimana ketika belanda
membentuk burgerlijk wetboek banyakbahan diambil arti code civil Prancis.
Demikianpula, burgerlijk wetboek Belanda merupakn sumber hukum bagi
Burgerlijk Wetboek Hindia Belanda. Sumber hukum dalam arti sejarah ini memiliki
kaitan erat dengan penafsiran sejarah, khususnya penafsiran sejarah hukum
Sumber hukum dalam arti sosiologis adalah faktor-faktor yang menentukn isi
hukum positif,misalnya keadaan-keadaan ekonomi, politik, pandangan agama, dan
sebagainya yang
mempengaruuhi pembentuk undang-undang pada saat pembuatan peraturan.
Sumber hukum dalam arti filosofi, menurut L.J. VAN Apeldoorn mempunyai dua
arti yaitu:
a. Dalam arti sumber unuk isi hukum yaitu sebagai ukuran untuk menguji hukum
agar dapat mengetahui sebagai sumber hukum dalam arti filosofi pancasila
merupakan sumber hukum filosofi dari segala hukum Negara. Pancasila sebagai
ukuran untuk menguji hukum Negara dapat mengetahui adakah “hukum (negara)
yang baik”.
Dalam kehidupan sehari-hari tentu semua orang sudah mengenal sebuah aturan-aturan
yang diberlakukan untuk mengatur cara hidup masing-masing individu. Aturan tersebut
bersifat memaksa, dan mencegah. Aturan-aturan tersebut dikenal dengan istilah
hukum. Hukum sendiri memiliki sebuah materi yang yang nantinya akan diambil
sebagai pedoman pelaksanaan hukum itu sendiri. Materi tersebut sering dikenal dengan
sumber hukum. Sumber hukum merupakan sebuah materi yang nantinya akan
memperoleh kekuatan yang dijadikan sebuah pedoman.
KESIMPULAN