Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 2

SUMBER HUKUM TATA NEGARA

Dosen pengampu: -Dra. HJ. Rispawati, M.Si

Nama anggota kelompok:

1. Nabila Bihaqqi ( E1B021080)


2. Refki Putri Muliana Dewi (E1B021093)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................3
C. TUJUAN MASALAH.........................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
1. Pengertian Sumber Hukum...............................................................................................4
2. Sumber Hukum Tata Negara............................................................................................5
3. Pengertian Sumber Hukum Materiil................................................................................6
BAB III...........................................................................................................................................6
PENUTUP......................................................................................................................................6
A. KESIMPULAN...................................................................................................................6
B. Saran....................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan makalah
Mata Kuliah Hukum Tata Negara dengan judul “Sumber Hukum Tata Negara” penulis dapat
menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Dosen Pengampu.

Makalah ini merupakan tugas kelompok perkuliahan Hukum Tata Negara pada Fakultas
FKIP Prodi PPKn Universitas Mataram, pada semester 4.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh sebab
itu sumbangan pemikiran yang bersifat koreksi untuk penyempurnaannya sangat di harapkan,
akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menunjang
pelaksanaan perkuliahan yang sedang kita laksanakan bersama.

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan-
aturan yang mengatur tingkah laku manusia. Ada pula yang menyebarkan hokum
merupakan aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat
dan dikenai sanksi jika melanggarnya.
Hukum positif yang baik dan efektif adalah hukum yang sesuai dengan living law
yang sebagai inner order dari masyarakat mencerminkan nilai-nilai yang hidup di
dalamnya. Oleh karena itu, merupakan sebuah keharusan dalam pembentukan undang-
undang harus banyak memperhatikan apa yang ada dan berkembang dalam realitas
kehidupan masyarakat.
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi negara. Bagi
Logemann, jabatan merupakan pengertian yuridis dari fungsi, sedangkan fungsi
merupakan pengertian yang bersifat sosiologis. Oleh karena itu, negara merupakan
organisasi yang terdiri atas fungsi-fungsi dalam hubungannya satu dengan yang lain
maupun dalam keseluruhannya maka dalam pengertian yuridis negara merupakan
organisasi jabatan atau yang disebutnya ambtenorganisatie.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan pengertian sumber hukum
2. Menjelaskan pengertian sumber HTN
3. Menjelaskan sumber materiil HTN
C. TUJUAN MASALAH
Untuk memenuhi tugas kelompok hukum tata negara serta mengembangkan
wawasan mengenai sumber hukum tata negara yang menjadi asal terbentuknya hukum
di Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Sumber Hukum
Dalam Bahasa Inggris, sumber hukum itu disebut source of law. Perkataan “sumber
hukum” itu sebenarnya berbeda dari perkataan “dasar hukum”, “landasan hukum”,
ataupun “paying hukum”. Dasar hukum ataupun landasan hukum adalah legal basis atau
legal ground, yaitu norma hukum yang mendasari suatu tindakan atau perbuatan hukum
tertentu sehingga dapat dianggap sah atau dapat dibenarkan secara hukum. Sedangkan,
perkataan “sumber hukum” lebih menunjuk kepada pengertian tempat dari mana asal-
muasal suatu nilai atau norma tertentu berasal. Dalam Pasal 1 Ketetapan MPR No.
III/MPR/ 2000 ditentukan bahwa (1) Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan
untuk penyusunan peraturan perundang-undangan.
Akan tetapi, dalam pandangan Hans Kelsen dalam bukunya “General Theory of Law
and State”, istilah sumber hukum itu (sources of law) dapat mengandung banyak
pengertian, karena sifatnya yang figurative. Sources of law juga dapat dikaitkan dengan
cara untuk menilai alasan atau the reason for the validity of law. Semua norma yang lebih
tinggi merupakan sumber hukum bagi norma hukum yang lebih rendah. Oleh karena itu,
pengertian sumber hukum (sources of law) itu identik dengan hukum itu sendiri (the
souce of law is always itself law).
Menurut R. Suroso dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum (2005:117-118) Sumber
Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan
memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang
tegas dan nyata bagi pelanggaranya
Utrecht sendiri mengatakan, bahwa kebanyakan para ahli memberikan istilah sumber
hukum berdasarkan sudut pandang keilmuannya. Pertama, sumber hukum ditinjau dari
sudut pandang ahli sejarah, sumber hukum memiliki arti; (1) sumber hukum dalam arti
pengenalan hukum, (2) sumber hukum dalam arti sumber dari mana pembentukan ikatan
hukum memperoleh bahan dan dalam arti sistem-sistem hukum dari mana tumbuh hukum
positif suatu negara. Sumber hukum ini berfungsi untuk menyelidiki perkembangan
hukum dari masa ke masa sehingga akan diketahui perkembangan, pertumbuhan, dan
perubahan-perubahan antara hukum yang berlaku di suatu negara.
Kedua, sumber hukum ditinjau dari sudut para ahli filsafat. Menurut ahli filsafat sumber
hukum diartikan sebagai; (1) Sumber hukum untuk menentukan isi hukum, apakah isi
hukum itu sudah benar, adil sebagaimana mestinya ataukah masih terdapat kepincangan
dan tidak ada rasa keadilan, (2) Sumber untuk mengetahui kekuatan mengikat hukum,
yaitu untuk mengetahui mengapa orang taat kepada hukum.
Ketiga, sumber hukum ditinjau dari sudut pandang sosiolog dan Antropolog budaya.
Menurut ahli ini yang dianggap sebagai sumber hukum adalah keadaan masyarakat itu
sendiri dengan segala lembaga sosial yang ada didalamnya, bagaimana kehidupan sosial
budayanya suatu lembaga-lembaga sosial didalamnya.
Keempat, sumber hukum ditinjau dari sudut pandang keagamaan (religius). Menurut
sudut pandang agama, yang merupakan sumber hukum adalah kitab-kitab suci atau ajaran
agama itu.
Kelima, sumber hukum ditinjau dari sudut ahli ekonomi, yang menjadi sumber hukum
adalah apa yang tampak di lapangan ekonomi.
Keenam, sumber hukum ditinjau dari sudut para ahli hukum. Menurut ahli hukum sumber
hukum memiliki arti; (1) Sumber hukum formal, yaitu sumber hukum yang dikenal
dalam bentuknya. Karena bentuknya itulah sumber hukum formal diketahu dan ditaati
sehingga hukum berlaku. Misalnya undang-undang, kebiasaan, traktat, yurisprudensi, dan
pendapat ahli hukum (doktrin). (2) Sumber hukum materil, yaitu sumber hukum yang
menentukan isi hukum. Sumber hukum materil diperlukan ketika akan menyelidiki asal
usul hukum dan menentukan isi hukum.
Dalam ilmu pengetahuan hukum, pengertian sumber hukum digunakan dalam beberapa
pengertian oleh para ahli dan penulis. Pertama, sumber hukum dalam pengertian sebagai
asalnya hukum ialah berupa keputusan penguasa yang berwenang untuk memberikan
keputusan tersebut. Artinya keputusan itu haruslah berasal dari penguasa yang berwenang
untuk itu. Kedua, sumber hukum dalam pengertian sebagai tempat ditemukannya
peraturan-peraturan hukum yang berlaku. Bentuknya berupa undang-undang, kebiasaan,
traktat, yurisprudensi atau doktrin dan terdapatnya dalam UUD 1945, ketetapan MPR,
UU, Perpu, PP, Kepres dan lainnya. Ketiga, sumber hukum dalam pengertian sebagai hal-
hal yang dapat atau seyogyanya memengaruhi kepada penguasa didalam menentukan
hukumnya. Misalnya keyakinan akan hukumnya, rasa keadilan, ataupun perasaan akan
hukum
2. Sumber Hukum Tata Negara
Menurut pasal 1 Tap MPR Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata
Urutan Peraturan Perundang-undangan menentukan, bahwa:
a. Sumber Hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk menyusun peraturan
perundang-undangan.
b. Sumber Hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan sumber hukum tidak tertulis.
c. Sumber Hukum dasar nasional,
• Pancasila sebagaimana tertulis dalam pembukaan UUD 1945.
• Batang tubuh UUD 1945 (Pasal-pasal dalam UUD 1945).
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Tap MPR Nomor III/MPR/2000 tersebut setidaknya
terdapat tiga subtansi dasar yang diatur. Pertama, mengenai pengertian sumber hukum
adalah sumber yang menjadi bahan dalam penyusunan aturan-aturan hukum (peraturan
perundang-undangan). Kedua, mengenai jenis sumber hukum dasar nasional Indonesia
yang meliputi Pancasila dan Pasal-pasal dalam UUD 1945.

Sumber hukum yang dianggap penting dalam ilmu hukum tata negara pada umumnya :
UUD,dan peraturan perundangan tertulis,keputusan pengadilan,convensi ketatanegraan
dan hukum internasional tertentu.
Secara umum sumber hukum tata negara Indonesia dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu Sumber Hukum Materil dan Sumber Hukum Formal.
Hukum Tata Negara adalah hokum yang mengatur tentang negara,yaitu antara lain dasar
pendirian,struktur kelembagaan,pembentukan lembaga lembaga negara,hubungan hokum
( hak dan kewajiban ) antar lembaga negara,wilayah,dan warga negara.Hanim S
Attamimi mengemukakan pandangan dalam sumber hokum tata Negara Indonesia
dengan pengertian jenis dan bentuk.Dari pandangan ini ,sumber Hukum Tata Negara
Indonesia antara lain :
a. Undang-Undang Dasar 1945
UUD sebagai sumber hukum yang merupakan hokum dasar tertulis yang
mengatur masalah kenegaraan dan merupakan dasar ketentuan-ketentuan lainnya.
b. Ketetapan MPR
Dalam Pasal 3 UUD 1945 ditentukan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat
menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis Besar haluan negara.Dengan
istilah menetapkan tersebut maka orang berkesimpulan,bahwa produk hokum
yang dibentuk oleh MPR disebut Ketetapan MPR
c. Peraturan Pmerintah (PP)
Untuk melaksanakan undang-undang yang dibentuk oleh Presiden dengan
DPR,oleh UUD 1945 kepada presiden diberikan kewenangan untuk menetapkan
peraturan pemerintah guna melaksanakan undang-undang sebagaimana
mestinya.Dalam hal ini berarti tidak mungkin bagi presidrn menetapkan peraturan
pemerintah sebelum ada undang-undang ,sebaliknya suatu undang-undang tidak
berlaku efektif tanpa adanya perauturan pemerintah.
d. Keputusan Presiden
UUd 1945 menentukan keputusan presiden sebagai salah satu bentuk peraturan
perundang-undangan.Bentuk Peraturan ini baru dikenal tahun 1959 berdasarkan
surat presiden no.2262/HK/1959 yang ditujukan pada DPR,yakni sebagai
peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh presiden untuk melaksanakan
penetapan presiden.
e. Convention ( Konvensi Ketatanegaraan )
Perbuatan kehidupan ketatanegaraan yang dilakukan berulang-ulang sehingga ia
diterima dan ditaati dalam praktek ketatanegraan.Konvensi Ketatanegaraan
memiliki kekuatan yang sama dengan undang-undang ,karena diterima dan
dijalankan bahkan sering kebiasaan ( konvensi ) ketatanegaraan menggeser
peraturan-peraturan hokum yanf tertulis

f. Traktat
Traktat atau perjanjian yaitu perjanjian yang diadakan dua negara atau lebih .
kalua kita amati praktek perjanjian internasional beberapa negara ada yang
dilakukan 3 tahapan,yaklni perundingan ( Negotiation),Penandatanganan
( Signature ),dan pengesahan ( ratification )
3. Pengertian Sumber Hukum Materiil
Sumber hukum materil adalah sumber hukum hukum yang menentukan isi hukum.
Sumber ini diperlukan ketika akan menyelidiki asal-usul hukum dan menentukan isi
hukum. Misalnya, pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang kemudian
menjadi falsafah negara merupakan sumber hukum dalam arti materil yang tidak saja
menjiwai bahkan dilaksanakan oleh setiap peraturan hukum. Karena pancasila merupakan
alat penguji untuk setiap peraturan hukum yang berlaku, apakah ia bertentangan atau
tidak dengan pancasila, sehingga peraturan hukum yang bertentangan dengan pancasila
tidak boleh berlaku.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum juga mengandung pengertian,
bahwa semua sumber hukum yang berlaku di Indonesia (baik formal maupun materil)
selurunhya bersumber pada Pancasila.
Menurut Tap MPRS No. XX/MPRS/1966, Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum mewujudkan dirinya dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, UUD Proklamasi dan Supersemar 11 Maret 1966.
Di dalam sistem norma hukum negara Indonesia Pancasila merupakan norma
fundamental hukum (Staatsfundamentalnorm) yang merupakan norma hukum yang
tertinggi, yang kemudian berturut-turut diikuti oleh norma hukum dibawahnya.
Ada beberapa alasan mengenai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
dalam arti materiil:
a. Pancasila merupakan isi dari sumber hukum.
b. Pancasila merupakan pandangan hidup dan falsafah negara.
c. Pancasila merupakan jiwa dari setiap peraturan yang dibuat, diberlakukan, segala
sesuatu peraturan perundang-undangan atau hukum apa pun yang bertentangan dengan
jiwa Pancasila harus dicabut dan dinyatakan.
Pancasila sebagai “bahan baku” filosofis bagi penyusunan seluruh ketentuan peraturan
perundang-undangan.isi hukum harus merujuk kepaada panccasila sebagai basis
nilainya,yang akan dituangkan dalam norma hukum.nilai-nilai yang ada dalam pancsisla
harus menjadi dasar bagi pembentukan sumber hukum formal .
Pancasila sebagai sumber hukum materiil setidaknya memilki 3 elemen yaitu .pertama
sebagai volkgeist,volkreist,dan pnacsila sebagai segala sumber hukum
Agenda rapat BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan)55 pada
tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 adalah membahas tentang Dasar Negara Indonesia.56
Dalam rapat tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengemukakan Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia (philosofische grondslag) pada rapat BPUPK pada tanggal 1 Juni
1945.57 Soekarno mengemukakan bahwa: ”Philosofische grondslag itulah pundamen,
filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di
atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal abadi.”58
Mengenai Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945, Soepomo yang merupakan Ketua
Panitia Pembentuk UUD mengemukakan bahwa pembukaan UUD mengandung cita-cita
luhur dan pokok-pokok pikiran tentang dasar dan sifat-sifatnya Negara Indonesia yang
hendak dibentuk.Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD dijabarkan oleh Soepomo
sebagai berikut:
1. Negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan, dan mewujudkan keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
2. Negara yang berdasar atas hidup kekeluargaan, akan menyelenggarakan dasar itu
bukan saja untuk dalam negeri tetapi juga luar negeri.
3. Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan.
4. Negara berdasar atas ke-Tuhanan, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
5. Negara memperhatikan keistimewaan penduduk yang terbesar dalam lingkungan
daerahnya, ialah penduduk yang beragama Islam.

Dalam Penjelasan UUD 1945, dari 5 butir yang disampaikan Soepomo,butir kedua
mengalami perubahan, menjadi: ” Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat”, dan butir kelima tidak tercantum.Soepomo selanjutnya mengemukakan bahwa
pokok-pokok pikiran dalam pembukaan mewujudkan cita-cita hukum (rechtsidee) yang
menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang tertulis maupun hukum dasar yang tidak
tertulis, ialah hukum dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik pemerintahan Negara
Indonesia.Berdasarkan apa yang dikemukakan oleh Soekarno dan Soepomo dalam rapat
BPUPK tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa Pancasila merupakan falsafah dasar
negara (philosofische grondslag) dan cita-cita hukum (rechtsidee). Sebagai falsafah dasar
negara (philosofische grondslag) dan cita-cita hukum (rechtsidee) maka Pancasila
merupakan sumber hukum material dari HTN Indonesia yang harus menjiwai dan
dilaksanakan oleh setiap peraturan hukum baik tertulis maupun tidak tertulis.

Gustav Radbruch mengemukakan mengenai cita hukum, yaitu: “...cita hukum tidak hanya
berfungsi sebagai tolok ukur yang bersifat regulatif, yaitu yang menguji apakah suatu
hukum positif adil atau tidak, melainkan juga sekaligus berfungsi sebagai dasar yang
bersifat konstitutif, yaitu yang menentukan bahwa tanpa cita hukum, hukum akan
kehilangan maknanya sebagai hukum

Hukum yang dibentuk dan berlaku di Indonesia haruslah berdasar dan dijiwai
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan
Indonesia, bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila menjadi tolok ukur dalam keberlakuan hukum positif di Indonesia. Sebagai
contoh dapat dikemukakan bahwa di Indonesia tidak akan diatur bahwa seseorang boleh
tidak beragama, karena asas pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
ketika nilai-nilai Ketuhanan hidup dan menjiwai berbagai aspek dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Indonesia juga tidak akan mengatur dan menyetujui berbagai
kebijakan yang mencederai kemanusiaan bangsa lain, seperti menyetujui penyerangan
kekuatan internasional di bawah koordinasi lembaga internasional terhadap sebuah negara,
serta hal-hal lainnya yang bertentangan dengan kelima sila dalam Pancasila.

sumber hukum materiil adalah faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi


pembentukan hukum (pengaruh terhadap pembuat undang-undang, pengaruh terhadap
putusan hakim, dan sebagainya), atau faktor-faktor yang ikut mempengaruhi materi (isi)
dari aturan-atauran hukum, atau tempat dari mana materi hukum itu diambil. Sumber
hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum.Sumber hukum
materiil adalah sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum, dan terdiri atas:
a)perasaan hukum seseorang atau pendapat umum, b) agama, c) kebiasaan, dan d) politik
hokum dari pemerintah.Sumber hukum materiil yaitu tempat materi hukum itu diambil.
Sumber hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum.
Sumber hukum materiil dapat ditinjau dari berbagai sudut, misalnya dari sudut ekonomi,
sejarah , sosiologi, filsafat, dan sebagainya.Sumber hukum materiil yang terpenting adalah
kesadaran hukum warga masyarakat dari mana dan di mana hukum itu berlaku dan
diberlakukan. Sumber hukum materiil yaitu tempat darimana materi (isi) hukum diambil.
Dapat dikatakan darimana bahan hukum diambil.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi sumber hukum materiil

Sumber hukum materil adalah tempat dari mana materi hukum itu diambil, merupakan
faktor yang mempengaruhi terbentuknya hukum. Adapun sumber hukum materil bisa
seperti hubungan sosial, kekuatan politik, situasi sosial ekonomi, keadaan geografis, tradisi
dan penelitian ilmiah.

1. Hubungan sosial

Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu
yang lain, saling memengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong.

2. Kekuatan politik

Mengatakan bahwa yang diartikan dengankekuatan-kekuatan politik adalah bisa masuk


dalam pengertian Individual maupun dalam pengertian kelembagaan. Dalam pengertian
yang bersifat individual, kekuatan-kekuatan politik tidak lain adalah Faktor-faktor politik
atau orang-orang yangmemainkan peranan dalam kehidupan politik.

3. Situasi sosial ekonomi

Kondisi sosial adalah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita. Kondisi
sosial ekonomi yang mempengaruhi individu melalui dua cara yaitu langsung dan tidak
langsung.Secara langsung yaitu seperti dalam pergaulan sehari-hari baik dari keluarga,
teman dan pekerjaan.Secara tidak langsung melalui media masa baik cetak, audio maupun
audio visual. Selanjutnya jugadijelaskan lingkungan sosial yang sangat berpengaruh pada
proses dan hasil pendidikan adalah teman bergaul, lingkungan tetangga dan aktivitas dalam
masyarakat.

4. Keadaan geografis
Kondisi geografis adalah letak suatu daerah atau suatu negara berdasarkan tata benua atau
tata samudera, atau letak suatu negara berdasarkan kenyataannya di muka bumi.

5. Tradisi (pandangan keagamaan, masyarakat)

Tradisi atau kebiasaan sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian
dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan,
waktu, atau agama yang sama.

6.Penelitian ilmiah.Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung


menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan
meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode
ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan secara umum bahwa Sumber Hukum
adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan memaksa,
sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan
nyata bagi pelanggaranya. Sedangkan Hukum Tata Negara adalah hokum yang mengatur
tentang negara,yaitu antara lain dasar pendirian,struktur kelembagaan,pembentukan
lembaga lembaga negara,hubungan hokum ( hak dan kewajiban ) antar lembaga
negara,wilayah,dan warga negara.
B. Saran
Kita sebagai manusia tentu masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis menyadari
bahwa kemampuan yang dimiliki masih sangat kurang dan sangat terbatas untuk
meningkatkan kemampuan penulis maka sangat diharapkan pemikiran dari masahasiswa
lainnya atau pembaca. Karena penulis memahami sebagai seorang mahasiswa yang masih
dalam tahap pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
H Firman Freaddy Busroh, Fatria Khairo, H Darmadi Djufri, H Bambang Sugianto, Evi
Oktarina, Andi Candra, 2022. “HUKUM TATA NEGARA”.

Muhammad Agung. 2021. “MACAM-MACAM SUMBER HUKUM TATA NEGARA


SUMBER HUKUM TATA NEGARA BERDASARKAN SUMBER HUKUM FORMIIL DAN
MATERIIL”.

Dian Aries Mujiburohman. 2017. “PENGANTAR HUKUM TATA NEGARA”.

Bagirmanan. 2016. “KONFENSI KETATANEGARAAN”.

E Utrecht. 1959. “PENGANTAR DALAM HUKUM INDONESIA”.

Anda mungkin juga menyukai