Anda di halaman 1dari 9

SUMBER-SUMBER HUKUM

Makalah ini adalah salah satu tugas Mata Kuliah pengantar Ilmu Hukum, yang
akan dipresentasikan dalam perkuliahan dikelas

Oleh:

Fatimah Azzahra Zain


Afifah Khairunnisa Ansor
Naelah Nur Shofiah
Khoirunnisa Labangon
Sitti Halima

Dosen Pembimbing
Nur Atika, S. H, M. H

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAI) AL-AZHAR GOWA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum merupakan kekuatan untuk mengendalikan tindakan
masyarakat untuk mencapai nilai-nilai yang positif. Hukum mengatur aspek
kehidupan mulai dari sosial, politik, ekonomi, budaya maupun agama. Namun
keberadaan hukum di kalangan masyarakat semakin lama semakin tidak
menunjukkan ketegasan serta mulai diabaikan oleh masyarakat itu sendiri. Dengan
maksud dan tujuan ingin mengetahui lebih lanjut dan terperinci mengenai hukum
itu sendiri, tentu harus mengetahui sebagian aspek yang dikaji dalam ilmu hukum,
sebagai langkah awal untuk memahami aspek-aspek hukum maka yang perlu kita
ketahui adalah memahami sumber hukum. Hal pokok yang melatar belakangi
penyusunan makalah inin agar kita semua mengetahui asal muasal atau sumber
hukum yang kita jadikan panutan dan pedoman hidup dalam bernegara.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Arti Sumber Hukum ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui secara jelas dan terperinci mengenai arti sumber hukum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Tentang Sumber Hukum
Sumber hukum adalah sumber hukum segala sesuatu yang menimbulkan
aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan
dilanggar akan menimbulkan sanksi tegas dan nyata bagi pelanggarnya.
Yang dimaksud dengan segala sesuatau adalah faktor-faktor yang
berpengaruh dalam terhadap timbulnya hukum, faktor-faktor yang merupakan
sumber kekuatan berlakunya hukum secara formal artinya darimana hukum itu
ditemukan, darimana asal mulanya hukum, dimana hukum dapat dicari atau hakim
menemukan hukum, sehingga dasar putusannya dapat diketahui bahwa suatu
peraturan tertentu mempunyai kekuatan mengikat atau berlaku lain sebagainya.
Maka dari itu menurut Prof Dr. Sudikno SH. Dalam bukunya “mengenal
hukum”, dalam buku itu menyebutkan sumber hukum itu sendiri digunakan dalam
beberapa arti seperti:
1. Sebagai asas hukum, sebagai sesuatu yang merupakan merupakan
permulaan hukum misalnya kehendak tuhan, akal manusia, jiwa, bangsa
dan sebagainya.
2. Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan kepada
hukum yang sekarang yang berlaku, misalnya hukum prancis, hukum
romawi.
3. Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan, berlakunya secara
formal kepada peraturan hukum (penguasaan, masyarakat).
4. Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum, misalnya
Dokumen, Undang- undang, Lontar, Batu bertulis dan sebagainya.
5. Sebagai sumber terjadinya hukum sumber yang menimbulkan hukum.
B. Arti Hukum Menurut Pakar Ahli
1. Algra membagi sumber hukum dalam sumber hukum materiil dan
sumber hukum formil.
Sumber hukum materiil adalah tempat dari mana materi hukum itu diambil.
Sumber hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan
hukum misalnya hubungan sosial, hubungan kekuatan politik, situasi sosial
ekonomi, tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan), hasil penelitian ilmiah
(kriminologi, lalu-lintas), perkembangan internasional, keadaan geografis,. Ini
semuanya merupakan obyek studi penting bagi sosiologi hukum.
Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber dari mana suatu
peraturan memperoleh keukatan hukum. Ini berkaitan drngan bentuk atau cara
yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku secara formal.
Yang diakui umum sebagai sumber hukum formil ialah undand-undang,
perjanjian antar negara, yurisprudensi dan kebiasaan.
2. Van Apeldoorn dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum terjemahan Mr.
Octarid Sadino. Penerbit Noor Komala tahun 1954 halaman 72,
membedakan empat macam sumber hukum yaitu:
a. Sumber hukum dalam arti historis, yaitu tempat kita dapat menemukan
hukumnya dalam sejarah atau dari segi historis. Sumber hukum dalam arti
historis ini dibagi lebih lanjut menjadi dua, yaitu:
1) Sumber hukum merupakan tempat diketemukan atau dikenalnya hukum
secara historis dokumen-dokumen kuno dan lontar sebagainya.
2) Sumber hukum merupakan tempat pembentukan undang-undang
mengambul bahannya.
b. Sumber dalam arti sosiologis (teleologis) merupakan faktor-faktor yang
menentukan isi hukum positif, seperti misalnya kedaan agama, pandangan
agama dan sebagainya.

c. Sumber hukum dalam arti filosofis, yang dibagi lebih lanjut menjadi dua:
1) Sumber isi hukum, disini ditanyakan isi hukum itu asalnya darimana. Ada
tiga pandangan yang mencoba menjawab pertanyaan ini yaitu:
a) Pandangan teoritis, menurut pandangan ini isi hukum berasal dari Tuhan.
b) Pandangan hukum kodrat, menurut pandangan ini isi hukum berasal dari akal
mausia.
c) Pandangan mazhab historis, menurut pandangan isi hukum berasal dari
kesadaran hukum.
2) Sumber kekuatan mengikat dari hukum, mengapa hukum mmpunyai
kekuatan mengikat, mengapa kita tunduk pada hukum. Kekuatan
mengikat dari kaidah hukum bukan semata-mata didasarkan pada
kekuatan yang bersifat memaksa, tetapi karena kebanyakan orang
didorong oleh alasan kesusilaanatau kepercayaan.
d. Sumber hukum dalam arti formil. Yang dimaksudkan ialah sumber dilihat
dari cara terjadinya hukum positif merupakan fakta yang menimbulkan hukum
yang berlaku yang mengikat hakim dan penduduk. Isinya timbul dari
kesadaran rakyat. Agar dapat berupa peraturan tentang tingkah laku harus
dituangkan dalam bentuk Undang-undang, kebiasaan dan traktat atau
perjanjian antar negara.
Van Apeldoorn menyebutkan perjanjian, Yurisprudensi dan ajaran hukum
atau doktrin sebagai faktor-faktor yang membantu pembentukan hukum,
sedangkan Lemaire menyebutkan yurisprudensi, kesadaran hukum dan ilmu
hukum sebagai determinan bagi pembentukan hukum.
3. Achmad Sanusi, membagi sumber hukum menjadi dua kelompok yaitu:
a. Sumber hukum normal, yang dibaginya lebih lanjut menjadi:
1) Sumber hukum normal yang langsung atas pengakuan undang-undang
yaitu:
a) Undang-undang
b) Perjanjian antar negara
c) Kebiasaan
2) Sumber hukum normal yang tidak langsung atas pengakuan Undang-
undang yaitu:
a) Perjanjian
b) Doktrin
c) Yurisprudensi
b. Sumber hukum ubnormal, yaitu
1) Proklamasi
2) Revolusi
4. Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 menggunakan istilah tertib hukum
yaitu:
a. Pancasila
b. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
c. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
d. Undang-undang Dasar
e. Surat Perintah 11 Maret 1966
5. Sumber-sumber filosofis indiologis dan sumber hukum yuridis
a. Sumber hukum filosofis idiologis ialah sumber hukum yang dilihat dari
kepentingan individu, nasional atau internasional, sesuai dengan falsafah dan
ideologi (Way Of Life) yang dianut disuatu negara, misalnya:
1) Di Negara blok Barat (Amerika, Ingris, Belanda, jerman Barat, Prancis,
Belgia) sumber hukumnya liberalisme dan individu.
2) Di Negara Tirai Besi (dulu) dan Tirai Bambu (Uni Soviet, RRC,
Chekoslowakia) ialah komunisme, historis materialisme yang diterapkan
dengan paham Lenimisme, Maoisme, Titoisme.
3) Dinegara kita Indonesia, sumber filosofis idiologisnya adalah pansila.
b. Sumber hukum segi yuridis merupakan penerapan dan penjabaran langsung
dari sumber hukum segi filosofis idiologis yang diadakan pembedaan antara
sumber hukum formal dan sumber hukum materil:
1) Sumber hukum materil adalah sumber hukum yang dilihat dari segi
isinya, misalnya:
a) KUH Pidana segi materilnya ialah mengatur tentang pidana umum, kejahatan
dan pelanggaran.
b) KUH Perdata dari segi materilnya mengatur tenang masalah orang sebagai
subyek hukum, barang sebagai subyek hukum, perikatan, perjanjian,
pembuktian dan kadaluarsa.
2) Sumber hukum formal adalah sumber hukum dilihat dari segi yuridis
dalam arti formal sumber hukum dari segi bentuknya yang lazimnya
terdiri dari:
a) Undang-undang
b) Kebiasaan
c) Traktat
d) Yurisprudensi
e) Doktrin
BAB III
KESIMPULAN
Sumber hukum adalah sumber hukum segala sesuatu yang menimbulkan
aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan
dilanggar akan menimbulkan sanksi tegas dan nyata bagi pelanggarnya.
Yang dimaksud dengan segala sesuatau adalah faktor-faktor yang
berpengaruh dalam terhadap timbulnya hukum, faktor-faktor yang merupakan
sumber kekuatan berlakunya hukum secara formal artinya darimana hukum itu
ditemukan, darimana asal mulanya hukum, dimana hukum dapat dicari atau hakim
menemukan hukum, sehingga dasar putusannya dapat diketahui bahwa suatu
peraturan tertentu mempunyai kekuatan mengikat atau berlaku lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
R. Soeroso, S.H. 2018. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Anda mungkin juga menyukai