Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada
Program Studi Manajemen Bisnis Diploma III Reg.A
DISUSUN OLEH
Pitria Ningsih
NPM. 0420101016
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang pemilihan
kepala daerah yang kami sajikan berdasarkan informasi dari berbagai sumber.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Amin.
Pitria Ningsih
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Salah satu perwujudan dari sistem demokrasi di Indonesia adalah otonomi daerah.Otonomi
daerah adalah hal, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.Otonomi daerah dipandang perlu dalam menghadapi perkembangan
keadaan, baik dalam dan luar negeri, serta tantangan persaingan global.Otonomi daerah
memberikan kewenangan yang luas dan nyata, bertanggung jawab kepada daerah secara
proposional, yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian, dan kemanfaatan sumber daya
nasional, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.Itu semua harus dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip demokrasi, peran masyarakat, pemerataan, keadilan, serta potensi dan
keanekaragaman daerah yang dilaksanakan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sejalan dengan semangat desentralisasi, sejak tahun 2005 Pemilu Kepala Daerah
dilaksanakan secara langsung (Pemilukada/Pilkada). Semangat dilaksanakannya pilkada adalah
koreksi terhadap system demokrasi tidak langsung (perwakilan) di era sebelumnya, dimana
kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh DPRD, menjadi demokrasi yang berakar
langsung pada pilihan rakyat (pemilih). Melalui pilkada, masyarakat sebagai pemilih berhak
untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa
perantara, dalam memilih kepala daerah.Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah
diterapkan prinsip demokrasi.Sesuai dengan pasal 18 ayat 4 UUD 1945, kepala daerah dipilih
secara demokratis. Dalam UU NO.32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, diatur
mengenai pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dipilih secara langsung oleh
rakyat, yang diajukan oleh partai politik atau gabungan parpol. Sedangkan didalam perubahan
UU No.32 Tahun 2004, yakni UU No.12 Tahun 2008, Pasal 59 ayat 1b, calon kepala daerah
dapat juga diajukan dari calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang.
Selain semangat tersebut, sejumlah argumentasi dan asumsi yang memperkuat
pentingnya pilkada adalah: Pertama, dengan Pilkada dimungkinkan untuk mendapatkan kepala
daerah yang memiliki kualitas dan akuntabilitas. Kedua, Pilkada perlu dilakukan untuk
menciptakan stabilitas politik dan efektivitas pemerintahan di tingkat lokal.Ketiga, dengan
Pilkada terbuka kemungkinan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan nasional karena
makin terbuka peluang bagi munculnya pemimpin-pemimpin nasional yang berasal dari bawah
dan/atau daerah.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi dan mengapa demokrasi berhubungan dengan pilkada ?
2. Bagaimana sejarah Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) di Indonesia
3. Bagaimana Proses Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) dan apa saja tahapannya
4. Apa manfaat dan makna diadakannya Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA)
5. Bagaimana Perkembangan PILKADA di di Indonedia
6. Apa saja Permasalahan dan isu-isu PILKADA yang terjadi di masyarakat
7. Bagaimana upaya dan Solusi dari permasalan dan isu-isu PILKADA
8. Seperti apa pengaplikasian PILKADA dalam masyarakat
1.4. Manfaaat penulisan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dan untuk peran dan proses
Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA)
BAB II
PEMBAHASAN
1. Suryo Untoro
Pilkada yaitu suatu pemilihan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. Terutama rakyat yang telah
memiliki hak pilihnya. Hak ini digunakan untuk memilih wakil-wakilnya di MPR, DPR,dan
DPRD
Pilkada yakni kesempatan rakyat memilih pempimpin mereka. Serta memutuskan, apa yang
ingin pemerintah lakukan untuk mereka. Keputusan rakyat ini juga menentukan hak yang mereka
miliki dan ingin mereka jaga.
3. Ramlan
Pilkada ialah sebuah mekanisme penyeleksian serta pendelegasian. Atau penyerahan kedaulatan
kepada orang atau partai yang dipercayai.
4. Ali Moertopo
Pilkada yaitu uatu Lembaga Demokrasi yang dipakai untuk memilih anggota-anggota perwakilan
rakyat. Seperti memilih anggota MPR, DPR, maupun DPRD yang akan bertugas bersama-sama
dengan pemerintah serta menetapkan politik dan jalannya pemerintahan negara.
2.2 Sejarah Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) di Indonesia
Sebelum tahun 2005, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD). Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada. Pilkada pertama kali
diselenggarakan pada bulan Juni 2005.
Pada tahun 2011, terbit undang-undang baru mengenai penyelenggara pemilihan umum yaitu
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011. Di dalam undang-undang ini, istilah yang digunakan
adalah Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.
Pada Pasal 65 ayat (2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
disebutkan tahap persiapan terbagi menjadi lima pelaksanaan, yaitu:
Pada Pasal 65 ayat (3) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, tahap
pelaksanaan terdiri dari enam kegiatan, yang masing-masing merupakan rangkaian yang saling
terkait, yaitu:
1. Perspektif Tujuan
Pilkada ditujukan sebagai pemindahan konflik. Pemindahan dari masyarakat kepada perwakilan
politik bersama tujuan menanggung integrasi masyarakat.
Pilkada merupakan upaya menegaskan serta melibatkan individu dalam tiap tiap sistem politik.
Permasalahan dalam pencalonan yang selama ini terjadi disebabkan oleh 2 (dua) hal yaitu
konflik internal partai politik/gabungan partai politik dan keberpihakan para anggota KPUD
dalam menentukan pasangan calon yang akan mengikuti Pilkada.
3. Pemasalahan pada Masa kampanye.
Pasal 75 ayat (2) berbunyi dimaksud pada ayat (1) dilakukan selama 14 (empat belas) hari dan
berakhir 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara", dengan terbatasnya waktu untuk
kampanye maka sering terjadi curi start kampanye dan kampanye diluar waktu yang telah
ditetapkan.Kampanye yang diharapkan dapat mendorong dan memperkuat pengenalan pemilih
terhadap calon kepala daerah agar pemilih mendapatkan informasi yang lengkap tentang semua
calon, menjadi tidak tercapai. Untuk itu ke depan perlu pengaturan masa kampanye yang cukup
dan peningkatan kualitas kampanye agar dapat mendidik pemilih untuk menilai para calon dari
segi program.
4. Penyesuaian tata cara pemungutan suara dan penggunaan KTP sebagai kartu pemilih.
Berdasar Pasal 88 UU No. 32 Tahun 2004 menyatakan: "pemberian suara untuk Pilkada
dilakukan dengan mencoblos salah satu pasangan calon dalam surat suara". Sedangkan dalam
pelaksanaan Pemilu DPR, DPD, dan DPRD serta Perhllu Presiden dan Wakil Presiden Tahun
2009 melalui peraturan KPU pemberian suara dilakukan dengan memberi tanda "centang".
No Jumlah
Partai politik Perubahan kursi (2014)
. kursi
6
PKS
6 / 50 ▲ 3 kursi
10
PAN
1 / 50 ▼ 2 kursi
PDI
Perjuangan
PPP
1
PAN
Yesi Karya Lianti Ahmad Adly Fairuz
(Kader PDI-P) (Kader NasDem)
PBB
Direktur PT. Medyska Sukestama
Karawang Artis
(2016-sekarang)
Pengusung:
Demokrat
Golkar
PKS
Cellica Nurrachadiana Aep Syaepuloh
(Kader Demokrat) (Kader PKS) NasDem
Pendukung:
2
Perindo
Berkarya
Bupati Karawang
Pengusaha
(2016-2021)
PSI
Garuda
Garuda
Idaman
PKB
3
Gerindra
Ahmad Zamakhsyari Yusni Rinzani
Hanura
(Kader PKB) (Kader Gerindra)
Wakil Sekretaris DPC Partai
Wakil Bupati Karawang
Gerindra Karawang
(2016-2021)
(2017-sekarang)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Pilkada/Pemilukada yang telah berlangsung sejak Juni 2005 s/d saat ini
secara umum telah berlangsung secara aman, tertib, dan demokratis dengan tingkat partisipasi
yang cukup tinggi. Sejumlah penyelenggaraan pemilu kepala daerah menunjukkan hasil-hasil
yang positif maupun negatif. Dari aspek positif pemilukada langsung telah cukup berhasil, baik
ditinjau dari segi proses penyelenggaraannya, partisipasi masyarakat dan keanekaragaman
peserta yang ikut Pemilukada , maupun ditinjau dari hasil- hasil Pemilukada itu sendiri.
3.2 Saran