Aristoteles :
Berdasarkan kreteria kuantitas (jumlah orang yang memgang kekuasaan) dan
kualitas (ditujukan untuk siapakah pelaksanaan pemerintahan itu), Aristoteles
membagi bentuk pemerintahan menjadi :
1. Monarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang (raja/kaisar)
yang ditujukan untuk kepentingan umum. Bentuk monarkhi dapat merosot
menjadi Tyrani.
2. Tyrani : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang (raja/kaisar)
yang kekuasaannya ditujukan untuk kepentingan sendiri.
3. Aristokrasi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh sejumlah/beberapa
orang terbaik (misalnya kaum cerdik pandai atau bangsawan), yang
kekuasaannya ditujukan untuk kepentingan umum. Bentuk aristokrasi dapat
merosot menjadi oligarkhi dan bentuk oligarkhi dapat melahirkan Plutokrani atau
Plutokrasi.
4. Oligarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang,
yang kekuasaannya untuk kepentingan kelompok mereka sendiri.
5. Plutokrani : Adalah pemerintahan yang dijalankan oleh orangorang kaya
untuk kepentingan mereka sendiri.
6. Polity : Adalah pemerintahan yang dipegang banyak orang, yang
pelaksanaan pemerintahannya ditujukan untuk kepentingan umum.
7. Demokrasi : Adalah pemerintahan yang kekuasaan tertinggi negara
dipegang oleh rakyat.
Menurut Aritoteles, bentuk pemerintahan demokrasi merupakan bentuk
pemerosotan dari bentuk polity. Sehingga menurutnya bentuk Monarkhi,
Aristokrasi dan Polity merupakan bentuk pemerintahan yang ideal (terbaik).
Pendapat Aristoteles berbeda dengan pendapat Plato, dimana Plato berpendapat
bahwa bentuk demokrasi merupakan bentuk ideal (terbaik) yang dapat merosot
menjadi mobokrasi (Okhlokrasi).
Polybios :
Dalam teorinya (disebut Cyclus Polybios), ia menyatakan bahwa bentuk
pemerintahan negara mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara siklus
yaitu bentuk Monarkhi Aristokrasi Demokrasi akan selalu bergantiganti dan
berputar ke bentuk asal.
Teori Modern.
Dalam teori modern, bentuk pemerintahan dibedakan antara bentuk Monarkhi
dan Republik. Pembagian bentuk pemerintahan menjadi Monarkhi dan Republik
mula pertama kali dikemukakan oleh Nicollo Machiavelli. Dalam bukunya yang
berjudul Il Principe, ia menyatakan bahwa Monarkhi merupakan pemerintahan
negara yang dipegang oleh seorang, yang dalam menjalankan kekuasaannya
untuk kepentingan semua orang, sedangkan Republik berasal dari kata Res
Publika yang berarti organisasi kenegaraan yang mengurus kepentingan
bersama. Akan tetapi Machiavelli tidak memberikan penjelasan lebih lanjut
mengenai kreteria yang dapat digunakan untuk membedakan kedua bentuk
tersebut.
Ada beberapa kreteria atau ukuran untuk membedakan antara Monarkhi dan
Republik yang dikemukakan oleh para ahli :
George Jellinek.
Pembedaan antara Monarkhi dan Republik adalah berdasarkan cara
pembentukan kehendak negara :
Jika kehendak negara terjelma sebagai kehendak seseorang (secara
psychologis), maka terdapat bentuk pemerintahan Monarkhi.
Jika kehendak negara terjelma sebagai kehendak rakyat atau kemauan
dari hasil peristiwa secara yuridis, maka terdapat bentuk Republik.
Leon Duguit.
Pembedaan antara Monarkhi dan Republik adalah berdasarkan cara penunjukkan
kepala negara :
Monarkhi adalah bentuk pemerintahan yang kepala negaranya (raja)
memperoleh kedudukan berdasarkan hak waris secara turun temurun dan masa
jabatannya tidak ditentukan dalam batas waktu tertentu.
Republik adalah bentuk pemerintahan yang kepala negaranya (lazim
disebut Presiden) memperoleh kedudukan karena dipilih melalui pemilihan dan
memegang jabatannya dalam kurun waktu tertentu.
Pembedaan atas dasar penunjukkan kepala negara yang dilakukan Leon Duguit
itulah yang banyak diterima dan dianut oleh negaranegara modern pada masa
sekarang.
Otto Koellreutter.
Pandangan Otto Koellreutter sependapat dengan Leon Duguit. Ia membedakan
Monarkhi dan Republik atas dasar kreteria Kesamaan dan Ketidak samaan.
Monarkhi : merupakan bentuk pemerintahan atas dasar ukuran
ketidaksamaan yaitu bahwa setiap orang tidak dapat menjadi kepala negara.
Republik : merupakan bentuk pemerintahan berdasarkan kesamaan yaitu
bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk menjadi kepala negara.
Selain kedua bentuk tersebut di atas, Otto Koellreutter menambahkan bentuk
ketiga yaitu Pemerintahan Otoriter (Autoritarien Fuhrerstaat) yaitu suatu
pemerintahan yang dipegang oleh satu orang yang bersifat mutlak. Dalam
pemerintahan otoriter kepala negara diangkat berdasarkan pemilihan, akan
tetapi didalam berkuasa makin lama makin berkuasa secara mutlak. Contoh :
Jerman pada masa Hittler, Italia pada masa Musolini.
Macammacam Monarkhi :
Pada Kesempatan Kali ini Zerone Blog Akan Memberikan penjelasan lengkap mengenai Bentuk - Bentuk
Pemerintahan Klasik dan Moder Silahkan di simak di bawah ini
Teori-teori tentang bentuk pemerintahan klasik pada umumnya masih menggabungkan bentuk negara dan
bentuk pemerintahan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mac Iver dan Leon Duguit yang menyetakan bahwa
bentuk negara sama dengan bentuk pemerintahan. Prof. Padmo Wahyono, SH juga berpendapat bahwa
bentuk negara aristokrasi dan demokrasi adalah bentuk pemerintahan klasik, sedangkan monarki dan
republik adalah bentuk pemerintahan modern. Dalam teori klasik pemerintahan dapat dibedakan atas
dengan sifat sifat tertentu manusia. Adapun kelima bentuk itu sebagai berikut.
Aristrokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipengang oleh kaum cendikiawan yang
dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan,
Timokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang orang yang ingin
mencapai kemashuran dan kehormatan,
Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh golongan hartawan,
Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat jelata,
Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang tirani (sewenang wenang)
sehingga jauh dari cita cita keadilan.
memegang pucuk pemerintahan dan kualitas pemerintahannya. Berdasarkan dua kriteria tersebut,
Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu dengan mengganti bentuk pemerintahan ideal politea dan
demokrasi.
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya mendirikan kekuasaan atas nama rakyat dengan
baik dan dapat dipercaya. Namun pada perkembangannya, para penguasa dalam hal ini adalah raja tidak
lagi menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum, bahkan cenderung sewenang wenang dan
Dalam situasi pemerintahan tirani yang sewenang wenang, mumcullah kaum bengsawan yang
bersekongkol untuk melawan. Mereka bersatu untuk mengadakan pemberontakan sehingga kekuasaan
beralih kepada mereka. Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh beberapa orang dan memperhatikan
Aristokrasi yang semula baik dan memperhatikan kepentingan umum, pada perkembangan tidak lagi
menjalankan keadilan dan hanya mementingkan diri sendiri. Keadaan itu mengakibatkan pemerintahan
memperbaiki nasib lewat pemberontakan. Rakyat menjalankan kekuasaan negara demi kepentingan
rakyat. Akibatnya, pemerintahan bergeser menjadi demokrasi. Namun, pemerintahan demokrasi yang
awalnya baik lama kelamaan banyak diwarnai kekacauan, kebobrokan, dan korupsi sehingga hukum sulit
ditegakkan. Akibatnya pemerintahan berubah menjadi okhlokrasi. Dari pemerintahan okhlokrasi ini
kemudian muncul seorang yang kuat dan berani yang dengan kekerasan dapat memegang pemeritahan.
Dengan demikian, pemerintahan dipengang oleh satu tangan lagi dalam bentuk monarki.
Perjalanan siklus pemerintahan diatas memperlihatkan kepada kita adanya hubungan kausal (sebab
sebab) antara bentuk pemerintahan yang satu dengan yang lain. Itulah sebabnya polybios beranggapan
bahwa lahirnya pemerintahan yang satu dengan yang lain merupakan akibat dari pemerintahan yang
monarki dan republik. Perbedaan antara bentuk pemerintahan monarki dan republik menurut Leon
Duguit, adalah ada pada kepala negaranya. Jika ditunjuk berdasarkan hak turun temurun, maka kita
berhadapan dengan Monarki. Kalau kepala negaranya ditunjuk tidak berdasarkan turun temurun tetapi
Dalam praktik praktik ketatanegaraan, bentuk pemerintahan monarki dan republik dapat dibedakan atas:
1. Monarki absolut
Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang (raja, ratu,
syah, atau kaisar) yang kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja merupakan wewenang
yang hrus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada diri raja terdapat kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif yang
menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contoh Perancis semasa Louis XIV dengan semboyannya
yang kekuasaannya dibatasi undang undang dasar (konstitusi). Proses monarki kontitusional adalah
sebagai berikut:
Ada kalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja itu sendiri karena takut dikudeta.
Contohnya: inggris yang melahirkan Bill of Rights I tahun 1689, Yordania, Denmark, Aarab Saudi,
Brunei Darussalam.
3. Monarki parlementer
Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja
dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki
parlementer, kekuasaan, eksekutif dipegang oleh kabinet (perdanan menteri) dan bertanggung jawab
kepada parlemen. Fungsi raja hanya sebagain kepala negara (simbol kekeuasaan) yang kedudukannya
ridak dapat diganggu gugat. Bentuk monarki parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di
1. Republik absolut
Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa ada pembatasan kekuasaan.
Penguasa mengakibatkan konstitusi dan untuk melegitimasi kekuasaannya digunakanlah partai politik.
2. Republik konstitusional
Dalam sistem republik konstitusional, presiden memegang kekuasaan kepala negara dan kepala
pemerintahan. Namun, kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi. Di samping itu, pengawasan yang
3. Republik parlementer
Dalam sistem republik palementer, presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara. Namun, presiden
tidak dapat diganggu gutat. Sedangkan kepala pemerintah berada di tangan perdana menteri yang
bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem ini, kekuasaan legislatif lebih tinggi dari pada
kekuasaan eksekutif.
bentuk pemerintahan menjadi Monarkhi dan Republik mula pertama kali dikemukakan oleh Nicollo
Machiavelli. Dalam bukunya yang berjudul Il Principe, ia menyatakan bahwa Monarkhi merupakan
pemerintahan negara yang dipegang oleh seorang raja , yang dalam menjalankan kekuasaannya untuk
kepentingan semua orang, sedangkan Republik berasal dari kata ResPublika yang berarti organisasi
kenegaraan yang mengurus kepentingan bersama. Akan tetapi Machiavelli tidak memberikan penjelasan
lebih lanjut mengenai kreteria yang dapat digunakan untuk membedakan kedua bentuk tersebut.
pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang penguasa monarki.
Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia. Pada awal kurun ke-19,
terdapat lebih 900 tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240 dalam abad ke-20. Sedangkan
pada dekade kedelapan abad ke-20, hanya 40 takhta saja yang masih ada. Suatu bentuk pemerintahan
Macammacam Monarkhi :
Monarkhi Absolut.
Pengertian : Monarki mutlak atau monarki absolut merupakan bentuk monarki di mana seorang raja
mempunyai kuasa penuh untuk memerintah negaranya. Berbeda dengan sistem monarki konstitusional,
perdana menteri dalam kerajaan monarki mutlak hanya memainkan peranan simbolis
Monarkhi Konstitusional.
Pengertian : Monarki yang didirikan di bawah sistem konstitusional yang mengakui raja sebagai kepala
negara. Monarki konstitusional yang modern biasanya menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga
serangkai. Ini berarti raja adalah hanya ketua simbolis cabang eksekutif. Jika seorang raja mempunyai
kekuasaan pemerintahan yang penuh, ia disebut monarki mutlak atau monarki absolut.
Monarkhi Parlementer.
Pengertian : Bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja dengan
menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki parlementer,
kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet (perdana menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen.
Fungsi raja hanya sebagai kepala negara (simbol kekuasaan) yang kedudukannya tidak dapat diganggu
gugat.
Contoh : Inggris, Belanda, Belgia, Thailand, Jepang,
prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden. Istilah ini berasal
dari bahasa Latin res publica, atau "urusan awam", yanng artinya kerajaan dimilik serta dikawal oleh
rakyat. Namun republik berbeda dengan konsep demokrasi. Terdapat kasus dimana negara republik
diperintah secara totaliter. ketua negara suatu republik biasanya seorang saja, yaitu Presiden, tetapi ada
juga beberapa pengecualian misalnya di Swiss, terdapat majelis tujuh pemimpin yang merangkap sebagai
ketua negara, dipanggil Bundesrat, dan di San Marino, jabatan ketua negara dipegang oleh dua orang.
Macammacam Republik.
Republik Absolut (disebut juga Diktatur).
Pengertian :Krenenburg menyebut dengan istilah Autokrasi, sedangkan Otto Koellreuter menyebut dengan
istilah Otoriter.
Contoh : Jerman pada masa Hittler, Uganda pada masa Idi Amin.
Pada masa sekarang Autokrasi modern dimanifestasikan dalam bentuk sistem satu partai (partai tunggal).
Republik Konstitusional.
Pengertian : Suatu bentuk pemerintahan yang dapat mempraktikkan sistem pemerintahan presidensial
maupun parlementer
Republik Parlementer.
Pengertian : Bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang presiden dengan
menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki parlementer,
kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet (perdana menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen.
Contoh : India, Pakistan, Israel, Perancis
Demikian Bentuk - Bentuk Pemerintahan Klasik dan Modern Terlengkap Yang bisa Zerone