Anda di halaman 1dari 13

Demokrasi dan

Nomokrasi
MK Studi Konstitusi
Hellatsani
Makna Pembukaan UUD 1945

 Menegaskan keyakinan bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan itu


adalah hak asasi segala bangsa. Sehingga segala bentuk penjajahan
harus dihapuskan
 Menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia yg panjang dan penuh
penderitaan yg akhirnya berhasil mengantarkan bangsa Indonesai
menjadi negara yg merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur.
 Menegaskan pengakuan bangsa Indonesia akan ke-Maha Kuasa-an
Tuhan Yang Maha Esa , yg memberikan dorongan spiritual untuk
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
 Menggambarkan visi bangsa Indonesia mengenai bangunan kenegaraan
yg hendak dibentuk dan diselenggarakan
Pokok pikiran UUD 45  diwujudkan
berdasarkan Pancasila
 Indonesia adl neg.yg melindungi & meliputi segenap bangsa Indonesia
& seluruh tumpah darah Indonesia
 Indonesia hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga
negaranya
 Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat
 Indonesia adl neg.yg berke-Tuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yg adil & beradab
9 Prinsip Penyelenggaraan Negara

1. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Cita-cita negara hukum dan The Rule of Law

3. Paham kedaulatan rakyat dan demokrasi

4. Demokrasi langsung dan demokrasi Representatif

5. Pemisahan kekuasaan dan prinsip Check and Balances

6. Sistem pemerintahan presidensiil

7. Persatuan dan keragaman

8. Paham demokrasi ekonomi dan ekonomi pasar sosial

9. Cita-cita masyarakat madani


Gagasan Kedaulatan: Demokrasi dan
Nomokrasi
 Gagasan kedaulatan:
1. Demokrasi: kedaulatan rakyat
2. Nomokrasi: konsep negara hokum

Penyajian 2 konsep ini tidak dimaksudkan sbg pilihan kedaulatan mana


yg lebih baik, namun sbg alternative bentuk kedaulatan yg apabila
keduanya bisa diterapkan bersamaan mampu mendukung berjalannya
demokrasi.
Gagasan Kedaulatan
 Kedaulatan merupakan Kekuasaan Tertinggi
 Secara perkataan berasal dari bahasa Arab , yaitu “daulat dan dulatan”, yg berarti
pergantian, peralihan atau peredaran (kekuasaan).
 Scr etimologi juga berasal dari bahasa Inggris “sovereignity”, dalam bahasa Perancis
disebut “souverainete”, dan dalam bahasa Itali disebut ”sovranus”. Dmn asal katanya
berasal dari bahasa latin superanus yang berarti yang tertinggi (supreme).
 Konsep klasik: pergantian, perputaran, peralihan , peredaran (Kekuasaan)
 Konsep Modern: kekuasaan tertinggi
 Artinya, ada pergeseran Makna gagasan Kedaulatan

 Pelopor ide kedaulatan Modern adalah Jean Bodin dgn istilah “majesty”, “summa
potestas” dan “summum imperium” (kekuasaan tertinggi utk mengatasi warga negara,
anak buah, dan undang-undang).
 Dikembangkan oleh Thomas Hobbes dgn mengganti istilah menjadi “sovereignty” (dlm
buku Leviathan)  tdk sekedar atribut negara tetapi fungsi esensial dari sebuah negara
 Sifat Kedaulatan menurut Bodin:
1. Mutlak
2. Abadi
3. Harus bersifat utuh, tunggal, dan tidak dapat terbagi-bagi atau terpecah
4. Bersifat Tertinggi, tidak terderivikasikan dari kekuasaan yg lebih tinggi lainnya
 Kelemahan :
1. Montesquieu dan Rousseau  keempat sifat kedaulatan sudah tidak relevan
dengan perkembangan jaman. Kedaulatan yg tidak terpecah-pecah adalah mitos
belaka. Utk menjamin demokrasi, kekuasaan negara hrs dibagi-bagi dan dipisah –
pisah ke dlm beberapa fungsi yg saling mengontrol (check and balances).
2. John Austin dan Jeremy Bentham  gagasan kedaulatan klasik yg cenderung
absolut tidak sesuai dgn perkembangan jaman (perkembangan konsepsi bentuk
negara, konsepsi negara hukum yg demokratis, paham konstitusionalisme baru).
Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat

 Temuan Riset Amos J Peaslee (1950) dari 83 UUD negara-negara yg dikomparasikan,


terdapat 74 negara yg konstitusinya menganut prinsip kedaulatan rakyat.
 Di era Klasik (Yunani dan Romawi), istilah demokrasi pada awalnya memiliki konotasi yg
sangat buruk . Dibayangkan pemerintahan oleh semua orang, yang berkebalikan dengan
konsep pemerintahan Otokrasi.
 Konsep Demokrasi sejatinya utopis.  tidak pernah mencapai gagasan yg diidealkan

 Namun, terlepas dari kritik-kritik tsb, dlm sistem kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat (Kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan utk rakyat).
Dikembangkan ke dalam sistem participatory democracy (kekuasaan berasal dari rakyat,
oleh rakyat, untuk rakyat, dan bersama rakyat).
 Rakyat sbg pemilik negara yang dijalankan oleh perwakilan rakyat  representative
democracy
 Kelebihan demokrasi:
 Demokrasi menghargai martabat manusia
 Demokrasi memberi peluang kepada individu-individu untuk memperhatikan
masalah bersama
 Demokrasi dapat berkontribusi membanguna peradaban manusia
Kelemahan demokrasi:
 tidak adanya peran oposisi yg jelas
 adanya kecenderungan tirani oleh mayoritas (tyranny of majority)
 demokrasi juga membuka kesempatan bagi orang-orang tanpa kompetensi utk
duduk berkuasa
 berkuasanya sekelompok kecil oligarkhis
Nomokrasi

 Norma atau hokum sbg penentu penyelenggaraan kekuasaan  prinsip


hokum/kedaulatan hukum sbg kekuasaan tertinggi
 Pemimpin adalah norma hukum atau hukum yg berlaku, bukan orangnya atau
sosok  ide Nomoi karya Plato
Negara hukum:
1. Formal atau Klasik: pengertian hukum dalam arti perundang-undangan tertulis
2. Material atau Modern: memasukkan unsur keadilan dalam konsep negara
hukum, tidak sekadar menjalan peraturan undang-undang secar tekstual

Konsep negara hukum modern relevan utk dipakai utk mendukung berjalannya
demokrasi.
Prinsip Pokok Nomokrasi
1. Supremasi Hukum:
 terjemahan normatif: hokum ditempatkan dlm posisi tertinggi dicerminkan dalam
konstitusi
 Terjemahan empiric: menempatkan hokum dm posisi tertinggi dicerminkan oleh
perilaku mayoritas masy

2. Persamaan di hadapan hokum: segala perilaku diskriminatif dianggap terlarang dan


melanggar aturan. Kecuali dalam rangka affirmative actions.

3. Asas legalitas: perundang-undangan tertulis harus ada lebih dulu daripada perilaku

4. Pembatasan kekuasaan: kekuasaan harus dibatasi dalam cabang-cabang yg bersifat


check and balances utk menghindari sentralisasi
5. Organ eksekutif independen: Komnasham, KPU, Lembaga Ombudsmand, KPI,
dll yg awalnya berada dalam kekuasaan eksekutif skrg mjd independen.
Independensi lembaga mjd penting utk menjamin terjaganya prinsip negara
hokum dan berjalannya demokrasi

6. Peradilan yg bebas dan tdk memihak


7. Peradilan Tata Usaha Negara dan Tata Negara
8. Perlindungan HAM
9. Transparansi & Kontrol Sosial
10. Berke-Tuhan-an Yang Maha Esa

Anda mungkin juga menyukai