Anda di halaman 1dari 13

RINGKASAN MATERI PPKn KELAS IX SEMESTER GANJIL

BAB 3. KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

( Oleh ; Eman Nggadas, S.Pd )

A. Hakikat dan Teori Kedaulatan


1. Pengertian Kedaulatan
 Kata kedaulatan berasal dari bahasa arab, yaitu “ daulah” yang artinya kekuasaan
tertinggi.
 Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat UU dan
melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia.
 Negara yang berdaulat adalah Negara yang mempunyai kekuasaan tertinggi atas
suatu pemerintahan.
 Sedangkan kedaulatan rakyat berarti pemerintah mendapatkan mandatnya dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
 Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.
 MenurutJean Bodin( ahli tata Negara dari perancis hidup di tahun 1500-an)
Kedaulatan adalahkekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu
Negara.
 Kedaulatan mempunyai empat sifat pokok, yaitu :
 Asli,artinya kekuasaan tidak berasal dari kekuaasaan lain yang lebih tinggi;
 Permanen , artinyakekuasaan itu tetap ada sepanjang Negara tetap berdiri
walaupun pemerintahan sudah berganti;
 Tunggal, artinyakekuasaan itu merupakan satu-satunya dalam Negara dan tidak
dibagikan kepada badan-badan lain; serta
 Tidak terbatas, artinyakekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain.
 Kedaulatan atau kekuasaan tertinggi suatu Negara terdiri atas dua bentuk yaitu;
Kedaulatan kedalam berartibahwa bangsa yang merdeka memiliki
kekuasaan untuk menyusun dan mengatur organisasi pemerintahan
sendiri menurut kehendak bangsanya sendiri serta mengelola sumber
daya alam untuk kemakmuran rakyatnya.
Kedaulatan keluar berartimempunyai kekuasaan untuk berhubungan
dan bekerja sama dengan bangsa lain tanpa terikat oleh kekuasaan lain.
2. Teori Kedaulatan
 Beberapa teori-teori kedaulatan dari beberapa ahli kenegaraan berikut ini :
a. Teori kedaulatan Tuhan
 Teori ini mengajarkan bahwa Negara dan pemerintah mendapat
kekuasaan tertinggi dari Tuhan sebagai asal segala sesuatu ( causa
prima )
 Negara yang menganut teori ini adalah jepang pada masa lalu
dengan kaisar Tenno Heika sebagai titisan dewa matahari.
 Menurut Hegel, raja adalah manifestasi dari Tuhan.,oleh karena
itu, raja atau pemerintah selalu benar, tidak mungkin salah.
b. Teori Kedaulatan Raja
 Pada abad pertengahan, teori kedaulatan Tuhan berkembang menjadi
teori kedaulatan raja, yang menganggap bahwa raja bertanggung
jawab terhadap dirinya sendiri.
 Peletak dasr utama teori ini adalah Niccolo Machiavelli ( 1467-
1527) mekakui karyanya II Principle., yang mengajarkan bahwa
Negara harus dipimpin oleh seorang raja yang memiliki kekuasaan
mutlak.
c. Teori Kedaulatan Negara
 Menurut teori kedaulatan Negara kekuasaan tertinggi terletak pada
Negara.
 Sumber kedaulatan Negara adalah Negara yang merupakan
lembaga tertinggi dalam kehidupan suatu bangsa.
d. Teori Kedaulatan Hukum
 Pemikiran teori ini bahwa kedaulatan hukum dan kekuasaan
pemerintah berasal dari hukum yang berlaku.
 Pelopor teori ini adalah Hugo de Groot, Krabbe, Immanuel Kant
dan Leon Duguit.
e. Teori Kedaulatan Rakyat
 Teori ini beranggapan bahwa rakyat merupakan kesatuan yang
dibentuk oleh suatu perjanjian masyarakat.
 Pelopor teori ini yaitu ; Montesquieu ( 1688-1755) dan J.J.
Rousseau ( 1712-1778).
 Beberapa pandangan pelopor teori kedaulatan rakyat adalah sebagai berikut:
a. JJ. Rousseau, menyatakan bahwa kedaulatan merupakan perwujudan
kehendak umum dari suatu bangsa merdeka yang mengadakan
perjanjian masyarakat ( social contract ).
b. Johannes Althusius, menyatakan bahwa setiap susunan pergaulan
hidup manusia terjadi dari perjanjian masyarakat yang tunduk kepada
kekuasaan, dan pemegang kekuasaan itu dipilih oleh rakyat.
c. John Locke,menyatakan bahwa kekuasaan Negara berasal dari rakyat,
bukan dari raja.
 John Lockemenyimpulkan bahwa terbentuknya Negara melalui :
Pactum unionis,yaitu perjanjian antara individu untuk
membentuk suatu Negara; dan
Pactum subjectionis, yaitu perjanjian antara individu dan wadah
atau Negara untuk memberi kewenangan atau mandate kepada
Negara berdasarkan konstitusi atau UUD.
d. Montesquieu,menyatakan bahwa agar kekuasaan dalam suatu Negara
tidak tidak terpusat pada seseorang, kekuasaan dalam suatu Negara
dibagi dalam tiga kekuasaan yang terpisah ( separated of power)
 Menurutnya keuasaan dalam Negara di bagi atas tiga, yaitu :
Kekuasaan Legislatif, yaitukekuasaan untuk membuat peraturan
perundang-undangan dalam suatu Negara,
Kekuasaan Eksekutif, yaitukekuasaan untuk melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berlaku ( menjalankan roda pemerintahan ),
dan
Kekuasaan Yudikatif, yaitukekuasaan untuk menegakkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku apabila terjadi pelanggaran.
( kehakiman).
B. Bentuk dan prinsip kedaulatan Negara Republik Indonesia
 Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat
ditegaskan dalam UUD NRI Tahun 1945.
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945alinea keempat yaitu “….maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbnetuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat…”
Pasal 1 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945, menegas“Kedaulatan berada
ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”.
1. Prinsip-prinsip kedaulatan Negara republik Indonesia adalah sbb :
Negara indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik.
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.
Negara Indonesia adalah Negara hukum.
Presiden tidak dapat membubarkan DPR.
Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
MPR hanya dapat memberhentikan Presiden atau wakil presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD.
 Kedaulatan memiliki hubungan erat dengan makna Demokrasi. Demokrasi
berasal dari kata “demos” dan “Kratein”. Demos berarti Rakyat dan Kratein
berarti Pemerintahan.Secara harafiah demokrasi berarti Pemerintahan rakyat.
 Menurut Abraham LincolnDemokrasi berarti pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
 Budiardjo (2003),mengemukakan sejumlah syarat dasar untuk terselenggaranya
pemerintah yang demokratis di bawah Rule of Law, sbb;
 Perlindungan konstitusional.
 Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
 Pemilihan umum yang bebas.
 Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
 Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
 Pendidikan kewarganegaraan.
 Asas atau prinsip utama demokrasi pancasila, yaitu pengambilan keputusan
melalui musyawarah mufakat.
 Musyawarah berarti pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam
penyelesaian masalah bersama.
 Mufakat adalahsesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan
kebulatan pendapat.
 Jadi Musyawarah mufakat berartipengambilan keputusan berdasarkan
kehendak orang banyak ( rakyat ), sehingga tercapai kebulatan pendapat.
 Musyawarah mufakat harus berpangkal tolak pada hal-hal berikut :
 Musyawarah mufakat bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
 Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehendak rakyat melalui
hikmat kebijaksanaan.
 Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat
dan hati nurani luhur serta mempertimbangkan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kepentingan rakyat.
 Keputusan yang diambil, harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan
keadilan.
 Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab.
 Nilai lebih demokrasi pancasila adalah adanya penghargaan terhadap Hak Asasi
Manusia dan hak minoritas.

Perbandingan demokrasi Pancasila dengan demokrasi Liberal dan Demokrasi sosialis

Demokrasi pancasila Demokrasi Liberal Demokrasi Sosialis


Mengutamakan Mengutamakan Mengutamakan
kepentingan bangsa kepentingan pribadi kepentingan bersama
dan negara diatas dengan mendukung dengan mengabaikan
kepentingan pribadi sepenuhnya usaha kepentingan pribadi.
atau golongan dan pribadi ( private
mengakui hak milik enterprise).
perorangan.
Keputusan diambil Keputusan diambil Keputusan diambil
dengan dengan suara berdasarkan kehendak
musyawarah. terbanyak ( 50 + 1 ). mayoritas
Agama merupakan Memisahkan urusan Tidak mengenal agama
bagian yang tidak agama dengan karena tidak mengakui
terpisahkan dari kehidupan negara adanya Tuhan Yang
kehidupan ( sekuler). Maha Esa.
bernegara.
Tidak dikenalnya Keputusan ditentukan Suara mayoritas
diktator mayoritas oleh kesepakatan- kelompok besar
dan tirani minoritas. kesepakatan individu masyarakat yang
sebagai warga menentukan segalanya.
negaranya.
 Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dilakukan dengan dua cara yaitu ;
Demokrsai langsung adalah pelaksanaan pemilihan Presiden dan wakil
Presiden, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta
pemilihan kepala desa.
Demokrasi tidak langsung adalah adanya lembaga perwakilan rakyat
yang bertugas untuk menyampaikan aspirasi dan amanat rakyat dalam
pemerintahan.
 Peranan rakyat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat dilihat dari cara
berikut ;
Pengisian keanggotaan MPR, karena anggota MPR terdiri atas anggota
DPR dan anggota DPD [ pasal 2 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 ].
Pengisian keanggotaan DPR melalui pemilu [ pasal 19 ayat (1) UUD
NRI Tahun 1945 ].
Pengisian keanggotaan DPD [ pasal 22C (1) UUD NRI Tahun 1945 ].
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu paket pasangan
secara langsung [ pasal 6A ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 ].
Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah [ UU No. 23 Tahun
2014 ].
 Pemilihan Umun adalahsarana perwujudan kedaulatan rakyat dan demokrasi,
dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
( LUBER dan Jurdil ).
 UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum ( Pemilu )menyatakan bahwa
pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD diselenggarakan secara
demokratis dengan asas-asas sebagai berikut ;
Langsung
Asas langsung mengandung arti bahwa rakyat sebagai pemilih memiliki hak
untuk memberikan suaranya secara lansung sesuai dengan kehendak hati
nuraninya tanpa perantara.
Umum
Asas umum mengandung arti bahwa semua warga negara yang telah
memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan berhak mengikuti
pemilu.
Bebas
Asas bebas memiliki makna bahwa semua warga negara yang telah memiliki
hak dalam pemilu, memiliki kebebasan untuk menentukan pilihannya tanpa
tekanan dan paksaan dari siapa pun.
Rahasia
Asas rahasia memberikan jaminan bahwa para pemilih yang melaksanakan
haknya dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapa pun dengan jalan apa
pun.
Jujur
Asas jujur mengandung arti bahwa, penyelenggara pemilu, aparat pemerintah,
peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih, serta semua
pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Adil

Asas adil menjamin bahwa setiap pemilih dan peserta pemilu, mendapatkan
perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
C. Melaksanakan prinsip-prinsip kedaulatan sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945
1. Perkembangan demokrasi di Negara Republik Indonesia
 Dalam perkembangannya demokrasi di Indonesia mengalami beberapa fase
pelaksanaan demokrasi, antara lain ;
Demokrasi Parlementer 1945-1959
 Menurut UUD 1945 demokrasi yang digunakan adalah demokrasi dengan
system kabinet Presidensial. Namun dengan dikeluarkannya maklumat
Presiden tanggal 14 november 1945, berubah menjadi demokrasi
parlementer.
 Dalam demokrasi parlementer pemerintahan dijalankan oleh Perdana
Menteri, Presiden hanya sebagai kepala negara.
 Kenyataan demokrasi parlementer tidak sesuai dengan jiwa bangsa
Indonesia, sehingga menimbulkan silih bergantinya cabinet.
 Sehingga pembangunan tidak lancer dan partai-partai hanya memntingkan
golongannya.
 Pada saat itu Presiden menganggap bahwa keadaan ketatanegaraan dalam
keadaan bahaya yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
 Oleh karena itu dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959 yang isinya ;
 Pembubaran badan konstituante;
 Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUD
Sementara 1945;
 Pembentukan Majelis permusyawaratan Rakyat Sementara
( MPRS );
 Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara ( DPAS ).
 Dengan dikeluarkannya dekrit Presiden ini, maka berakhir juga
demokrasi parlementer.
Demokrasi Terpimpin 1959-1966 ( Orde Lama )
 Menurut UUD 1945 Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR,
namun Presiden dan DPR berada di bawah MPR.
 Pengertian demokrasi terpimpin pada sila keempat Pancasila, ysitu
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
 Namun Presiden menafsirkan terpimpin yaitu terletak pada pemimpin
besar revolusi, sehingga pemusatan kekuasaan ditangan presiden.
Demokrasi pancasila 1966-1998 ( orde baru )
 Demokrasi pancasila berarti kedaulatan ditangan rakyat yang berdasarkan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permuysawaratan/perwakilan
 Demokrasi pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 memiliki keunggulan sbb;
 Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat
dalam semangat kekeluargaan;
 Mengutamakan keselarasan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban,
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum;
 Lebih mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
Demokrasi pancasila masa reformasi 1998 –sekarang
 Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnay adalah
demokrasi berdasarkan UUD 1945 dengan penyempernaan dan perbaikan
peraturannya.
 Pemisahan kekuasaan antara legislative, eksekutif, dan yudikatif didasarkan pada
tugas dan fungsinya masing-masing.
 Sukses atau gagalnya satu transisi demokrasi, sangat tergantung pada beberapa
hal ;
 Komposisi elit politik; dalam demokrasi modern dengan bentuknya
demokrasi perwakilan rakyat, nmendelegasikan kedaulatan
kekuasaannya kepada para elit poloitik
 Desain institusi politik; para elit politik mendesain institusi pemerintahan
dengan memiliki pengaruh besar dalam menentukan apakah demokrasi
menjadi stabil, efektif, dan terkonsolidasi.
 Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalngan elit dan
nonelit.
 Peran civil society ( masyarakat madani ) untuk menciptakan kultur
toleransi yang mengajarkan ketrampilan dan nilai-nila demokrasi, sikap
kompromi, serta menghargai pandangan yang berbeda.
2. Perkembangan sistem pemerintahan di Negara Republik Indonesia
a. Sistem Parlementer
 Sistem parlementer adalahsebuah system pemerintahan di mana parlemen memiliki
perenen penting pemerintahan.
 Ciri-ciri sistem parlementer adalah sbb ;
 Adanya pemisahan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara.
 Kepala pemerintahan adalah perdana menteri dan kepala negara adalah
presiden/raja/sultan/kaisar.
 Kepala pemerintahan dipilih oleh Parlemen/Dewan Perwakilan Rakyat.

b. Sistem Semi Parlementer


 Sebagai hukum dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan RIS, maka pada
tanggal 27 Desember 1949 disahkan UUD RIS.
 Hal tersebut berdampak pada bentuk negara, yaitu berbentuk federasi,
dengan sistem pemerintahan semiparlementer, sbb ;
 Menteri diangkat oleh Presiden;
 Perdana Menteri diintervensi Presiden;
 Kabinet dibentuk oleh Presiden
 Menteri-menteri secara perorangan dan keseluruhan bertanggung jawab
kepada parlemen;
 Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
c. Sistem Presidensial
 Sistem presidensial/sistem kongresional, merupakan sistem pemerintah
negara indonesia; pada sistem pemerintahan ini, kekuasaan eksekutif dipilih
melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif.
 Menurt Rod Hague,pemerintahan presidensial terdiri atas tiga unsur, yaitu ;
 Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat
pejabat-pejabat pemerintahan.
 Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap,
tidak bisa saling menjatuhkan.
 Tidak ada status yang tumpah tindih antara badan eksekutif dan badan
legislatif.
 UUD NRI Tahun 1945mengamanatkan bahwa sistem pemerintahan negara
indonesi adalah sistem pemerintahan presidensial.
 Pasal 4 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 berbunyi “Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD”.
 Di jelaskan juga dalam pasal 17 ayat (1), (2), (3), sampai (4) UUD NRI Tahun
1945,yang berbunyi ;
 Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
 Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
 Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
 Pembentukan, pengubahan, pembubaran kementrian negara diatur dalam
undang-undang.
 Dari pasal-pasal tersebut, jelas bahwa Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensial dengan prinsip-prinsip pemerintahan sbb ;
 Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada hukum.
 Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi.
 Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.
 Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi.
 Presiden tidakbertanggung jawab kepada DPR.
 Menteri negara adalah pembantu presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
 Kekuasaan tidak tak terbatas.
3. Lembaga-lembaga Negara
 Pelaksana kedaulatan di Negara Indonesia adalah rakyat dan lembaga-
lembaga negara yang berfungsi menjalankan tugas-tugas kenegaraan sebagai
representasi kedaulatan rakyat serta pemegang kekuasaan pemerintahan.
 Lembaga-lembaga tersebut, yaitu ;
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR ), diatur dalam pasal 2 dan 3
UUD NRI Tahun 1945
 Keanggotaan MPR terdiri atas :
 Seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat;
 Seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah.
 Tugas dan wewenang MPR adalah sbb :
a. Mengubah dan menetapkan UUD [ Pasal 3 ayat (1) ].
b. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [ pasal 3 ayat (2) ].
c. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil ppresiden dalam masa jabatannya
menurut UUD [ pasal 3 ayat (3) ].
d. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon presiden dan
Wapres yang diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol yang pasangan
Presiden dan Wapresnya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
Pemilu sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan
Wapres mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [ pasal 8 ayat (3) ].
b. Presiden, diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 pasal 4 sampai 17.
 Pasal 4 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, menyatakan bahwa “Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD”.
 Sebagai kepala daerah dan kepala pemerintahan, presiden memiliki kekuasaan
sbb ;
 Kekuasan presiden dalam bidang eksekutif yang di jelaskan dalam pasal
4 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, juga dalam pasal 5 ayat (2) yang
menyatakan bahwa presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan UU sebagaimana mestinya.
 Kekuasaan presiden dalam bidang legislative merupakan mitra DPR
dalam bekerja sama untuk membuat undang-undang dan menetapkan
APBN.
 Kekuasaan presiden sebagai kepala negara, mempunyai tugas pokok sbb ;
 Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut, dan udara
[ pasal 10 ].
 Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan membuat perjanjian
dengan negara lain dengan persetujuan DPR [ pasal 11 ].
 Menyatakan keadaan bahaya [ pasal 12 ]
 Mengangkat serta menerima duta dan konsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR [ pasal 13 ].
 Memberi garasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
MA [ pasal 14 ayat (1) ].
 Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
[ pasal 14 ayat (2) ].
 Memberi gelr, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya ( pasal 15 ).
 Tugas dan wewenang presiden sebagai kepala pemerintahan menurut UUD
NRI Tahun hasil amandemen, yaitu sbb ;
 Mengajukan rancangan UU kepada DPR [ pasal 5 ayat (1) ].
 Mengajukan peraturan pemerintah [ pasal 5 ayat (2) ].
 Mengangkat dan memberhentika menteri-menteri negara ( pasal 17 ).
 Membuat UU bersama DPR [ pasal 20 ayat (2) ].
 Mengajukan rancangan undang-undang pendapatan dan belanja negara
( APBN ) [ pasal 23 ayat (2) ].
 Tata cara pemberhentian Presiden dan/atau Wapres diatur dalam pasal 7A
dan pasal 7B UUD NRI Tahun 1945., adalah sbb ;
Presiden dan/atau Wapres dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR
apabila terbukti ;
 Telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan, tindak pindana berat lainnya, atau
perbuatan tercela.
 Tidak lagi memnuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wapres.
Usulan pemberhentian Presiden oleh DPR diajukan ke Mahkamah Konstitusi
untuk diperiksa, diadili, dan diputuskan.
Apabila MK memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wapres terbukti
bersalah, DPR menyelenggarakan siding paripurna untuk mengusulkan
pemberhentian kepada MPR.
MPR bersidang untuk memutuskan usulan DPR tersebut. Apabila MPR
menerima usul pemberhentian tersebut, MPR akan memberhentikan
Presiden dan/atau Wapres sesuai wewenangnya.
c. Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), diatur dalam pasal 20 UUD NRI
Tahun 1945.
 DPR adalahlembaga negara pembuat UU atau lembaga legislatif.
 DPRmemiliki fungsi yang diatur dalam pasal 20A ayat (1) UUD NRI Tahun
1945, yaitu sbb ;
 Fungsi legislasi yaitu,menetapkan undang-undang dengan persetujuan
Presiden.
 Fungsi anggaran yaitu,menyusun dan menetapkan APBN melalui
undang-undang.
 Fungsi pengawasan yaitu, mengawasi pelaksanaan pemerintahan oleh
Presiden.
 Pasal 20A ayat (2) UUD NRI Tahun1945 mengatur hak-hak DPR.,adalah
sbb ;
 Hak interpelasi, yaituhak DPR untuk meminta keterangan kepada
pemerintah dalam menjalankan pemerintahan.
 Hak angket, yaituhak DPR untuk melakukan penyelidikan mengenai
kebijakan pemerintah yang diduga bertentangan dengan hukum.
 Hak mengeluarkan pendapat, yaituhak DPR untuk menyampaikan
pendapat atau usul mengenai kebijakan pemerintah.
d. Dewan Perwakilan Daerah.
 DPDmerupakan lembaga negara baru yang dibentuk setelah perubahan UUD
NRI Tahun 1945.
 Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, dan selama bersidang
bertempat tinggal di ibu kota negara RI ( UU No.17 Tahun 2014 ).
 Tugas dan wewenang DPD di tegaskan dalam pasal 22D UUD NRI Tahun
1945 yaitu sbb :
 Mengajukan rancangan UU berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta pengembangan
daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, serta berkaitan dengan
pertimbangan keuangan pusat dan daerah.
 Membahas rancangan UU berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta pengembangan
daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, serta berkaitan dengan
pertimbangan keuangan pusat dan daerah.
 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tersebut diatas, serta
menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.
 Berhak mengajukan rancangan UU yang berkaitan dengan otonomi
daerah dan membahas RUU yang berkaitan dengan daerah.DPD juga
berhak memberikan pertimbangan tentang RUU APBN, pajak,
pendidikan, dan agama.
e. Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK )
 BPK yaitulembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara ( pasal 23E UUD NRI Tahun 1945 ).
 Keanggotaan BPK sesuai dengan UU No 15 Tahun 2006 berjumlah
9(sembilan ) orang.
f. Mahkamah Agung ( MA )
 MA adalahmerupakan salah satu lembaga negara yang memegang kekuasaan
kehakiman selain mahkamah Konstitusi di Indonesia.
 Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kekuasaan merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan [ pasal 24
ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 ].
 MA mempunyai wewenang sesuai UUD NRI Tahun 1945, yaitu ;
 Mengadili pada tingkat kasasi, yaitu pengajuan perkara kepada
mahkamah Agung.,( keputusan tertinggi dalam proses peradilan ).
 Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang
terhadap undang-undang.,( biasa disebut Uji materiel atas peraturan )
 Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi Mahkamah Konstitusi.
 Memberikan pertimbangan kepada presiden mengenai grasi dan
rehabilitasi.
g. Komisi Yudisial
 KYmerupakan lembaga negara baru sebagai hasil perubahan ketiga UUD NRI
Tahun 1945.
 Wewenang dari KY sesuai pasal 24B ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 adalah
mnegusulkan pengangkatan hakim agung ( anggota Mahkamah Agung ),
menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
h. Mahkamah Konstitusi
 MK merupakan lembaga negara baru sebagai hasil perubahan ketiga UUD NRI
Tahun 1945., [ UUD NRI Tahun 1945 pasal 24C ].
 MK diatur dengan UU No.34 Tahun 2003 ( telah diubah dengan UU No.8
Tahun 2011 ) tentang Mahkamah Konstitusi.
 Tugas dan wewenang MK sesuai UUD NRI Tahun 1945, yaitu sbb ;
 Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk :
 Menguji UU terhadap UUD NRI Tahun 1945;
 Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945;
 Memutuskan pembubaran partai politik;
 Memutuskan perselisihan hasil pemilihan umum.
 Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran
hukum Presiden dan/atau Wapres menurut UUD NRI Tahun 1945.
4. Hubungan antar lembaga
a. MPR dengan DPR, DPD
 Pada prinsipnya dapat di simpulkan bahwa MPR, DPRdan DPDmerupakan
wakil rakyat., karena ketiga lembaga ini memiliki hubungan yang erat karena
anggota MPRmerupakan anggota DPR dan DPD, sehingga pelaksanaan tugas
MPR juga menjadi tugas DPR dan DPD saat berkedudukan sebagai anggota
MPR.
b. DPR dengan Presiden, DPD, MPR, dan MK
 Hubungan DPR dengan Presiden, DPD dan MK terlihat dalam hubungan tata kerja,
antara lain sbb :
Menetapkan Undang-undang
 Kekuasaan DPR untuk membentuk UU harus dengan persetujuan Presiden,
termasuk UU anggaran dan pendapatan negara ( APBN ).
 DPD juga berwewenang ikut mengusulkan, membahas, dan mengawasi
pelaksanaan UU berkaitan dengan otonomi daerah.
 DPR dalam menetapkan APBN juga dengan pertimbangan DPD.
Pemberhentian Presiden
 DPR memiliki fungsi mengawasi Presiden dalam menjalankan pemerintahan.
 Apabila DPR berpendapat bahwa Presiden melanggar UUD NRI Tahun
1945,DPR dapat mengajukan usul pemberhentian Presiden kepada MPR.
 Namun, sebelumnya usul tersebut harus melibatkan MK untuk memeriksa dan
mengadilinya.
 DPR berwenang mengajukan tiga anggota MK.
 Sedangkan MK berwenang mengadili sengketa kewenangan lembaga negara,
termasuk DPR.
c. DPD dengan BPK
 Berdasarkan ketentuan UUD NRI Tahun1945,DPD menerima hasil pemeriksaan BPK
dan memberikan pertimbangan untuk pemilihan anggota BPK kepada DPR.
 Disamping itu, laporan BPK akan menjadikan sebagai bahan untuk mengajukan usul dan
pertimbangan berkenaan dengan RUU APBN.
d. MA dengan Lembaga negara lainnya
 Pasal 24 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menyebutkan bahwa kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh sebuah MA dan badan peradilan di bawahnya serta
oleh sebuah MK.
 Presiden selaku kepala negara memiliki kewenangan yang pada prinsipnya
merupakan kekuasaan kehakiman, yaitu memberikan grasi, rehabilitasi, amnesti,
dan abolisi.
e. MK dengan Presiden, DPR, BPK, DPD, MA, dan KY
 Pasal 24C ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, Salah satu wewenang MK adalah
untuk memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya di
berikan UUD.

Info Kewarganegaraan

 Menerut KBBI Grasi adalah sebagai ampunan yang diberikan kepala negara terhadap
seseorang yang dijatuhi hukuman., [ pasal 1 UU No.22 Tahun 2002 ]
 Menurut KBBI amnesti ialah pengampunan atau juga penghapusan hukuman yang diberikan
kepala negara kepada seseorang atau sekelompok orang yang sudah melakukan tindak pidana
tertentu.
 Abolisi berarti suatu penghapusan atau pembasmian.
 Menurrut KBBI Rehabilitasi merupakan pemulihan kepada kedudukan ( keadaan serta juga
nama baik ) yang dahulu ( semula ).

Uji kompetensi Bab 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar

1. Apa yang dimaksud dengan kedaulatan?


2. Jelaskan sifat-sifat kedaulatan!
3. Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan negara? Siapa saja tokohnya?
4. Bagaimana pembagian kekuasaan menurut Montesquieu?
5. Bagaimana landasan yuridis kedaulatan negara Republik Indonesia?apa yang dimaksud dengan
demokrasi pancasila?
6. Apa yang dimaksud dengan demokrasi pancasila?
7. Jelaskan kelebihan demokrasi pancasila dibandingkan dengan demokrasi liberal dan
sosialis/komunis!
8. Jelaskan asas-asas pemilu di Indonesia!
9. Bandingkan pelaksanaan demokrasi pancasila pada masa orde baru dan masa reformasi!
10. Jelaskan perbedaan sistem parlementer dengan sistem semiparlementer!
11. Apa tugas pokok MPR menurut UUD NRI Tahun 1945?
12. Jelaskan tugas pokok Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan!
13. Jelaskan fungsi-fungsi DPR!
14. Jelaskan perbedaan tugas pokok MK dan MA!
15. Bagaimana hubungan antara DPR dengan Presiden?
16. Bagaimana hubungan antara DPR, MK, Presiden, dan MPR?

Anda mungkin juga menyukai