Anda di halaman 1dari 44

PENGERTIAN KEDAULATAN

 Kata Kedaulatan Berasal Dari Bhs Arab, Yaitu


“DAULAH”, yang artinya KEKUASAAN
TERTINGGI.
 Pengertian Kedaulatan itu sendiri adalah
Kekuasaan Yang Tertinggi Utk Membuat
Undang-Undang, dan Melaksanakannya
Dengan Semua Cara Yang Tersedia.
ISTILAH-ISTILAH KEDAULATAN

 SOVEREIGNITY (BHS INGGRIS)


 SOUVEREINTEIT (BHS PERANCIS)
 SUPREMUS (BHS LATIN)
 DAULAH (BHS ARAB)
 SOVRANITA (BHS ITALIA)
 KEDAULATAN = KEKUASAAN YANG
TERTINGGI
KEDAULATAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
 UUD THN 1945, PASAL 1:
 Ayat 1; “ Negara Indonesia ialah Negara
Kesatuan yang Berbentuk Republik”.
 Ayat 2; “ Kedaulatan berada di tangan Rakyat
dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar”.
 Ayat 3; “Negara Indonesia adalah Negara
Hukum”.
PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA
MENURUT MONTESQUIEU

 KEKUASAAN LEGISLATIF: MPR, DPR, DPD


~ Membuat Undang-Undang
 KEKUASAAN EKSEKUTIF: PRESIDEN
~ Melaksanakan/ Menjalankan Undang-
Undang
 KEKUASAAN YUDIKATIF: MA, MK, KPK, KY
~ Mengadili Pelanggaran Undang-Undang
EMPAT (4) SIFAT POKOK KEDAULATAN
MENURUT JEAN BODIN

 ASLI : Kekuasaan Tidak Berasal dari Kekuasaan


lain yang Lebih Tinggi.
 PERMANEN : Kekuasaan itu Tetap Ada
Sepanjang Negara Tetap Berdiri, walaupun
Pemerintah sudah berganti.
 TUNGGAL (BULAT) : Kekuasaan itu Merupakan
Satu-Satunya dalam Negara, dan Tidak
Dibagikan kepada Badan-Badan lain.
 TIDAK TERBATAS (MUTLAK) : Kekuasaan itu
Tidak Dibatasi oleh Kekuasaan lain.
DUA BENTUK KEDAULATAN
(KEKUASAAN TERTINGGI)
 KEDAULATAN KE DALAM: Bahwa Bangsa yang merdeka
memiliki kekuasaan utk Menyusun dan Mengatur
Organisasi Pemerintahan sendiri, serta Kekuasaan utk
Mengelola semua yang ada di wilayahnya yg
mengandung Sumber Daya Alam, baik di darat, laut,
udara, dan utk kemakmuran rakyat tanpa Campur Tangan
Negara lain.
 KEDAULATAN KE LUAR: Mempunyai Kekuasaan utk
Berhubungan dan Bekerja sama dengan Bangsa lain
tanpa terikat oleh Kekuasaan lain, (Contoh: Mengadakan
Perjanjian dengan Negara lain, Menyatakan Perang,
Perdamaian, Ikut serta dalam Organisasi Internasional).
TEORI KEDAULATAN TUHAN
 Merupakan Teori Kedaulatan yang Pertama dalam
sejarah. Teori ini mengajarkan Bahwa Negara dan
Pemerintah mendapat Kekuasaan Tertinggi dari Tuhan
sebagai asal segala sesuatu (Causa Prima). Kekuasaan yg
berasal dari Tuhan itu diberikan kepada tokoh2 Negara
terpilih, yg secara kodrati ditetapkan-Nya menjadi
Pemimpin Negara dan berperan selaku wakil Tuhan di
Dunia.
 Teori ini dianut Raja Mesir Kuno, Kaisar Jepang, Kaisar
Tiongkok, Raja Belanda, Raja Ethiopia.
 Pelopor teori: Agustinus, Thomas Aquino, F.Hegel, F.J.
Sthal.
TEORI KEDAULATAN RAJA
 Pada Abad Pertengahan: Teori Kedaulatan Tuhan
berkembang menjadi Teori Kedaulatan Raja.
 Bahwa Raja bertanggung jawab terhadap Dirinya
Sendiri. Kekuasaan Raja berada di atas Konstitusi.
Seorang Raja bahkan Tidak Perlu menaati hukum moral
agama. Justru karena statusnya sbg Representasi atau
Wakil Tuhan di Dunia, maka pada saat itu Kekuasaan
Raja berupa TIRANI bagi Rakyatnya.
 Teori ini diterapkan oleh Raja Louis XIV di Perancis
 Peletak Dasar teori : Niccola Machiavelli, melalui
Karyanya II Principle.
TEORI KEDAULATAN NEGARA

 Kekuasaan Tertinggi terletak pada NEGARA.


Sumber kedaulatan adalah Negara yang
merupakan lembaga tertinggi kehidupan suatu
bangsa.
 Kedaulatan timbul bersamaan dgn berdirinya
suatu negara. Para penganut teori ini
melaksanakan Pemerintahan Tirani, dan Kepala
Negara tsb bertindak sbg Diktator.
 Peletak Dasar teori: Jean Bodin, F. Hegel, G.
Jellinek, Paul Laband.
TEORI KEDAULATAN HUKUM
 Menurut Teori ini : Bahwa Kekuasaan Pemerintah
berasal dari Hukum Yang Berlaku.
 Hukumlah yg membimbing Kekuasaan
Pemerintah. Kekuasaan Hukum merupakan
kekuasaan tertinggi dalam negara.
 Hukum bersumber dari Rasa Keadilan dan
Kesadaran Hukum. Negara melindungi Hak2 warga
negara dan mewujudkan Kesejahteraan Umum.
 Pelopor teori : Hugo de Groot, Krabbe, Immanuel
Kant, Leon Duguit.
TEORI KEDAULATAN RAKYAT

 Bahwa Rakyat merupakan KESATUAN yang


dibentuk oleh Suatu Perjanjian Masyarakat.
Sebagai pemegang Kekuasaan Tertinggi;
Rakyat memberikan sebagian Kekuasaannya
kepada Penguasa yg dipilih oleh Rakyat, dan
Penguasa tsb harus Melindungi Hak-Hak
Rakyat.
 Pelopor teori: Montesquieu, J.J.Rousseau.
BENTUK DAN PRINSIP KEDAULATAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA

 Pembukaan UUD Thn 1945, Alinea keempat,


yaitu “.... maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat....”
 Pasal 1 ayat (2) UUD Thn 1945, menegaskan
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.
NEGARA INDONESIA MENGANUT
TEORI KEDAULATAN HUKUM
 UUD Thn 1945, Psl 1 ayat (3), menyatakan: “Negara
Indonesia adalah Negara Hukum”.
 UUD Thn 1945, Psl 27 ayat (1), “Segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
 Jadi berdasarkan psl diatas, bahwa pelaksanaan
Kedaulatan Rakyat oleh Lbg Negara tidak Bersifat
Mutlak (Tanpa Batas), melainkan dilaksanakan
sesuai dgn Peraturan Perundang2an yg berlaku.
PRINSIP-PRINSIP KEDAULATAN
NEGARA RI:
 Negara Indonesia adalah Negara KESATUAN yang
berbentuk REPUBLIK.
 Kedaulatan berada di Tangan Rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar.
 Negara Indonesia adalah Negara Hukum.
 Presiden Tidak Dapat Membekukan dan/atau
Membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.
 Menteri-Menteri Diangkat dan Diberhentikan oleh
Presiden.
 MPR hanya dapat Memberhentikan Presiden dan/atau
Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD.
KEDAULATAN RAKYAT YANG
DEMOKRASI
 Prinsip Kedaulatan Rakyat, memiliki Hubungan yang erat
dengan Makna Demokrasi. Demokrasi berasal dari kata
“DEMOS” dan “KRATEIN”. Demos berarti Rakyat. Kratein
berarti Pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi memiliki
pengertian PEMERINTAHAN RAKYAT.
 Abraham Lincoln mengartikan; Bahwa demokrasi sebagai
Pemerintahan Dari Rakyat, Oleh Rakyat, dan Untuk
Rakyat.
 Jadi, dlm Negara Demokrasi, Rakyat yang memiliki
kekuasaan untuk Mengatur Pemerintahan, atau
Kekuasaan ada di Tangan Rakyat. Hal ini sejalan dengan
Makna Kedaulatan Rakyat.
PEMERINTAHAN DEMOKRATIS
DIBAWAH RULE OF LAW:
 Perlindungan Konstitusional.
 Badan Kehakiman yang Bebas dan Tidak
memihak.
 Pemilihan Umum yang Bebas.
 Kebebasan untuk Menyatakan Pendapat.
 Kebebasan untuk Berserikat / Berorganisasi
dan Beroposisi.
 Pendidikan Kewarganegaraan.
DEMOKRASI PANCASILA

 Demokrasi Pancasila memiliki makna:


Demokrasi yang dijiwai oleh Nilai2 Pancasila
sbg Satu Kesatuan.
 Demokrasi yg dijiwai oleh Nilai Ketuhanan
YME, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, dan Keadilan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ASAS (PRINSIP) UTAMA DEMOKRASI
PANCASILA
 Asas utama Demokrasi Pancasila, yaitu Pengambilan
Keputusan melalui Musyawarah Mufakat.
 Musyawarah berarti Pembahasan utk menyatukan
pendapat dlm penyelesaian masalah bersama.
 Mufakat adalah sesuatu yg telah disetujui sbg
keputusan berdasarkan kebulatan pendapat.
 Jadi, musyawarah mufakat berarti Pengambilan suatu
keputusan berdasarkan kehendak orang banyak
(Rakyat), sehingga tercapai Kebulatan Pendapat.
MUSYAWARAH MUFAKAT
BERPANGKAL TOLAK PADA:
 Musyawarah Mufakat: Bersumberkan inti Kerakyatan yg
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan.
 Pengambilan keputusan: Harus berdasarkan Kehendak Rakyat
melalui Hikmat Kebijakasaan.
 Cara mengemukakan Hikmat Kebijaksanaan: Harus berdasarkan
Akal Sehat, Hati Nurani Luhur, serta mempertimbangkan
Persatuan, Kesatuan Bgs, serta Kepentingan Rakyat.
 Keputusan yg diambil: Harus dapat dipertanggungjawabkan
secara Moral kepada Tuhan, serta menjunjung tinggi Nilai
Kemanusiaan dan Keadilan.
 Keputusan: Harus dilaksanakan secara Jujur dan Bertanggung
jawab.
NILAI LEBIH DEMOKRASI
PANCASILA
 Penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia.
 Penghargaan terhadap Hak-Hak Minoritas.
 Keputusan dalam Demokrasi Pancasila
mengutamakan Kepentingan seluruh
Masyarakat, Bangsa, dan Negara.
 Kelompok Minoritas maupun Mayoritas
Memiliki Kedudukan yang sama dalam
Demokrasi Pancasila.
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA YANG
MENJALANKAN TUGAS KEDAULATAN
RAKYAT:

A.LEGISLATIF; MPR, DPR, DPD, DPRD TKT


1, DPRD TKT 2.
B.EKSEKUTIF; PRESIDEN, WAPRES,
MENTERI, GUBERNUR, BUPATI, WALI
KOTA.
C.YUDIKATIF; MA, MK, KOMISI YUDICIAL,
P.TINGGI, P.NEGERI
KETERLIBATAN RAKYAT SBG PELAKSANA KEDAULATAN
RAKYAT DALAM UUD 1945:

1. MENGISI KEANGGOTAAN MPR, KARENA AGT MPR YANG


TERDIRI ATAS ANGGOTA DPR DAN ANGGOTA DPD DIPILIH
MELALUI PEMILIHAN UMUM (PSL 2 AYAT 1).
2. MENGISI KEANGGOTAAN DPR MELALUI PEMILIHAN UMUM
(PSL 19 AYAT 1)
3. MENGISI KEANGGOTAAN DPD (PSL 22 C AYAT 1).
4. MEMILIH PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DALAM SATU
PASANGAN SECARA LANGSUNG (PASAL 6 A AYAT 1).
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR):

PASAL 2 AYAT 1, UUD 1945, MENYATAKAN:


BAHWA MPR TERDIRI ATAS ANGGOTA DPR DAN ANGGOTA
DPD, YANG DIPILIH MELALUI PEMILIHAN UMUM, DAN
DIATUR LEBIH LANJUT DENGAN UNDANG-UNDANG.

JUMLAH AGT DPR BERDASARKAN PSL 21 UU No. 10 THN


2008, TTG PEMILIHAN UMUM AGT DPR, DPD, dan DPRD
DITENTUKAN SEBANYAK 560 ORG.
SEDANGKAN JLH AGT DPD DITENTUKAN, BHW AGT DPD DARI
SETIAP PROVINSI DITETAPKAN SEBANYAK 4 ORG, DAN
JUMLAH SELURUH AGT DPD TIDAK LEBIH DARI 1/3 JUMLAH
AGT DPR.
ASAS-ASAS PEMILU MENURUT UU
NO. 7 THN 2017
 LANGSUNG
 UMUM
 BEBAS
 RAHASIA
 JUJUR
 ADIL
DEMOKRASI PARLEMENTER 1945-
1959
 Pada Periode Thn 1945 – 1949 menurut UUD 1945 bhw
Demokrasi yg harus dilaksanakan di Indonesia adalah
Demokrasi Pancasila dgn Sistem Pemerintahan Kabinet
Presidensial.

 Namun dgn keluarnya MAKLUMAT PEMERINTAH tgl 14


Nov 1945, maka berubah menjadi Demokrasi Parlementer.
 Jadi dgn Maklumat tsb maka:
 1. Tanggungjawab Pemerintahan berada ditangan Perdana
Menteri dan Menteri.
 2. Presiden tidak lagi mengurus Pemerintahan, Presiden
hanya sbg Simbol Kepala Negara.
DEMOKRASI PARLEMENTER DI INDONESIA
THN 1945 - 1959

 Demokrasi Parlementer (Sistem Demokrasi Liberal).


 Pada kurun waktu UUD RIS 1949, Indonesia
menganut Sistem Pemerintahan Demokrasi
Parlementer.
 Pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri,
sedangkan Presiden hanya Sebagai Lambang.
 Pada masa UUDS 1950, Demokrasi Parlementer
masih tetap dipertahankan, namun pada
kenyataannya Demokrasi ini Tidak Cocok dengan
Jiwa Bangsa Indonesia.
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA PADA
MASA DEMOKRASI PARLEMENTER 1945 - 1959

 Tanggung Jawab Pemerintahan adalah di Tangan Perdana


Menteri. Perdana Menteri bertanggung jawab pada
Perwakilan Rakyat, yaitu KNIP.
 Kabinet Presidensial Pertama: 2 Sep 1945 – 14 Nov 1945.
 Kabinet Syahrir I: 14 Nov 1945 – 12 Mrt 1946.
 Kabinet Syahrir II: 12 Mrt 1946 – 20 Okt 1946.
 Kabinet Syahrir III: 20 Okt 1946 – 27 Jun 1947.
 Kabinet Amir Syarifuddin I: 3 Jul 1947- 11 Nov 1947.
 Kabinet Amir Syarifuddin II: 11 Nov 1947- 29 Jan 1948.
 Kabinet Hatta I: Presidensial: 29 Jan 1948- 4 Ags 1948.
 Kabinet Darurat (PDRI): 19 Des 1948- 13 Jul 1949.
 Kabinet Hatta II: 4 Ags 1949- 20 Ags 1949.
DEMOKRASI TERPIMPIN DI INDONESIA
THN 1959 - 1966

 Pada masa ini yang digunakan adalah UUD 1945.


 Pengertian Demokrasi Terpimpin pd Sila Keempat
Pancasila, yaitu: “Dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
 Akan tetapi Presiden menafsirkan “Terpimpin”, yaitu
Pimpinan terletak ditangan “Pemimpin Besar
Revolusi”.
 Dengan demikian, pemusatan kekuasaan di tangan
Presiden. Hal ini menimbulkan penyimpangan dan
penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945.
DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

 Pembubaran Badan Konstituante.


 Memberlakukan kembali UUD 1945, dan
Tidak Berlakunya UUDS 1950.
 Pembentukan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara (MPRS).
 Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung
Sementara (DPAS).
DEMOKRASI PANCASILA DI INDONESIA
THN 1966 - 1998

 Periode ini dikenal dgn Pemerintahan ORDE


BARU, yg bertekad melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara Murni dan Konsekwen.
 Demokrasi berpangkal dari Kekeluargaan dan
Gotong Royong. Sehingga Demokrasi
Pancasila berarti Kedaulatan Rakyat yg
berdasarkan Kerakyatan yg dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan.
KEUNGGULAN DEMOKRASI
PANCASILA
 Mengutamakan Pengambilan Keputusan dgn
Musyawarah Mufakat dlm Semangat
Kekeluargaan.
 Mengutamakan Keselarasan dan Keseimbangan
antara Hak dan Kewajiban, antara Kepentingan
Pribadi dan Kepentingan Umum.
 Lebih mengutamakan Kepentingan dan
Keselamatan Bangsa di atas Kepentingan
Pribadi dan Golongan.
PENYELEWENGAN DEMOKRASI
PANCASILA
 Dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila, bahwa
Kekuasaan dan Masa Jabatan Presiden tidak dibatasi
Periodenya, maka Kekuasaan Menumpuk pada
Presiden, sehingga terjadilah Penyalahgunaan
Kekuasaan.
 Hal tersebut ditandai dengan tumbuh suburnya
Budaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
 Lahirlah Gerakan Reformasi yg dipelopori Mahasiswa.
 Puncaknya adalah pernyataan Pengunduran Diri
Soeharto sbg Presiden, dan kemudian digantikan oleh
B.J. Habibie.
DEMOKRASI PANCASILA MASA
REFORMASI THN 1998 - Sekarang
 Demokrasi yg dilaksanakan pd Masa Reformasi
adalah Demokrasi Berdasarkan pada Pancasila dan
UUD Thn 1945, dengan Penyempurnaan
Pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan
yg Tidak Demokratis.
 Meningkatkan peran Lembaga-lembaga Negara
sesuai Fungsi, Wewenang, dan Tanggung jawabnya.
 Demokrasi Pancasila dimulai dgn terbentuknya DPR
– MPR hasil Pemilu 1999, yg memilih Presiden dan
Wkl Presiden, serta terbentuknya Lembaga2 Tinggi
yg lain.
SISTEM PARLEMENTER

 Sistem Parlementer adalah Sebuah Sistem


Pemerintahan, dimana Parlemen (DPR)
memiliki peranan penting dalam
pemerintahan.
 Parlemen (DPR) memiliki wewenang dalam
mengangkat Perdana Menteri, dan Perlemen
pun dapat Menjatuhkan Pemerintahan yaitu
dengan cara Mengeluarkan Mosi Tidak
Percaya.
SISTEM PARLEMENTER
 KELEBIHAN: Adalah Kefleksibilitasannya, dan
Tanggapannya kepada Publik.
 KELEMAHAN: Adalah Sering mengarah ke
Pemerintahan yang Kurang Stabil, seperti terjadi pada
masa kurun waktu Tahun 1945 – 1959.
 Sistem Parlementer biasanya Memiliki Perbedaan yg
jelas antara Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara.
 Kepala Pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri,
sementara Penunjukan Kepala Negara hanya sebatas
Seremonial dengan sedikit Kekuasaan.
CIRI-CIRI SISTEM PARLEMENTER

 Adanya pemisahan yg jelas antara Kepala


Pemerintahan dgn Kepala Negara.
 Kepala Pemerintahan adalah Perdana
Menteri, dan Kepala Negara adalah
Presiden /Raja /Sultan /Kaisar.
 Kepala Pemerintahan dipilih oleh Parlemen/
DPR.
SISTEM SEMI PARLEMENTER

 Menteri diangkat oleh Presiden.


 Perdana Menteri di intervensi oleh Presiden.
 Kabinet dibentuk oleh Presiden.
 Menteri2 secara Perorangan dan Keseluruhan
bertanggung jawab kepada Parlemen.
 Presiden berkedudukan sbg Kepala Negara
dan Kepala Pemerintahan.
 Sistem ini berlaku sejak tgl 27 Desember
1949, sejak disahkannya UUD RIS.
SISTEM PRESIDENSIAL
ATAU SISTEM KONGRESIONAL
 Adalah merupakan Sistem Pemerintahan
Negara Republik.
 Pada sistem ini, Kekuasaan Eksekutif Dipilih
melalui PEMILU, dan Terpisah dgn Kekuasaan
Legislatif.
 Presiden sebagai Kepala Negara, dan
sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan.
 Tanggung jawab Pemerintahan ada ditangan
Presiden.
CIRI-CIRI PEMERINTAHAN SISTEM
PRESIDENSIAL
 Presiden berkedudukan sbg Kepala Pemerintahan,
sekaligus sbg Kepala Negara.
 Kekuasaan Eksekutif Presiden diangkat berdasarkan
Demokrasi Rakyat, dan Dipilih Langsung oleh Mereka,
atau melalui Badan Perwakilan Rakyat.
 Presiden memiliki Hak Prerogatif (Hak Istimewa) utk
mengangkat dan memberhentikan Menteri2 yg
Memimpin Departemen dan Non Departemen.
 Menteri2 hanya Bertanggung jawab kepada Presiden.
 Presiden Tidak Bertanggung jawab kepada Kekuasaan
Legislatif.
SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIAL MENURUT UUD 1945
 Psl 4 ayat (1): Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
 Psl 17 ayat (1,2,3,4):
a. Presiden dibantu oleh Menteri2 Negara.
b. Menteri2 itu diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden.
c. Setiap Menteri Membidangi Urusan Tertentu
dalam Pemerintahan.
d. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran
Kementerian Negara diatur dalam Undang2.
PRINSIP-PRINSIP PEMERINTAHAN
SISTEM PRESIDENSIAL
 Indonesia adalah negara yg berdasarkan pada
Hukum.
 Pemerintahan berdasar atas Sistem Konstitusi.
 Kedaulatan ada di tangan Rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD.
 Presiden adalah penyelenggara pemerintahan
tertinggi.
 Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
 Menteri Negara adalah Pembantu Presiden dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
 Kekuasaan Tidak Tak Terbatas.
SISTIM PEMERINTAHAN INDONESIA
(SEBELUM AMANDEMEN UUD 1945)
SISTIM PEMERINTAHAN INDONESIA
(SETELAH AMANDEMEN UUD 1945)

Anda mungkin juga menyukai