HAM
OLEH:
ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H
Pengertian Negara Hukum
Ubi societas ibi ius (dimana ada
masyarakat, disitu ada hukum).
Dasar pijakan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum sekarang ini
tertuang dengan jelas pada pasal 1 ayat 3 UUD 1945 “Negara Indonesia adalah
negara hukum”. Landasan hukum Indonesia ditemukan dakam bagian Penjelasan
Umum UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara, yaitu sebagai berikut :
- Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Reschtsstaat).
- Sistem Kontitusional. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum
dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
Dasar lain yang dapat dijadikan landasan bahwa Indonesia adalah Negara hukum
dalam arti materiil terdapat dalam bagian pasal-pasal UUD 1945, sebagai berikut
:
- Pada Bab XIV tentang Perekonomian Negara dan Kesejahteraan Sosial Pasal 33
dan 34 UUD 1945
- Pada bagian penjelasan umum tentang pokok-pokok pikiran dalam pembukaan
juga dinyatakan perlunya turut serta dalam kesejahteraan rakyat.
Perwujudan Negara Hukum
di Indonesia
Adapun tata urutan perundangan menurut Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 adalah
sebagai berikut.
Undang-undang dasar 1945
Ketetepan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Undang-uundang
Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)
Peraturan pemerintah :
o Keputusan presiden
o Peraturan pemerintah
Perjuangan:
Hak Asasi:
Pertentangan
Individu
Permusuhan
Kelompok (Bangsa)
Peperangan
Belum ada
penghargaan/pengakuan
Kesederajatan umat manusia
(penjajahan, perbudakan, penguasaan)
DEKLARASI UNIVERSAL
HAK ASASI MANUSIA
Piagam PBB
10 DESEMBER 1948
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
Pengertian
HAM: HAK DASAR YG MELEKAT & DIMILIKI SETIAP MANUSIA SBG ANUGERAH
TUHAN YME
HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR & MELEKAT DNG
POTENSINYA SBG MAKHLUK & WAKIL TUHAN (GAZALLI)
a. Pembentukan Lembaga
1. Komisi Nasional HAM [Dasar: Keppres No 5/93 tgl 7 Juni 1993 UU No 39/1999
ttg HAM]
Lembaga mandiri, kedudukan setingkat lembaga negara yg lain.
Fungsi: pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, mediasi HAM.
Tujuan: Mengembangkan kond yg kondusif plaks HAM suai PS,
UUD 45, Piagam PBB, Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan
perlindungan & penegakan HAM guna perkemb pribadi manusia Indonesia
seutuhnya & kemampuannya berpartisipasi dlm brbagai bid kehdupan.
2. Pengadilan HAM [Dasar: UU No 26/2000 ttg Pengadilan HAM]
Pengadilan khusus di lingk pengadilan umum, berkedudukan di kab/kota.
Khususbertugas & berwenangmemeriksa & memutus pelanggaran HAM
berat (termasuk di luar batas teritorial wil RI oleh WNI).
3. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR, dengan Keppres.
Peristiwa Pelanggaran HAM berat sebelum terbit UU No. 26/2006
4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, dibentuk berdasarkan undang-undang
Alternatif penyelesaian di luar Pengadilan HAM.
HAM DI INDONESIA
5. Contoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):
KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan)
YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia)
ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat)
HRW (Human Right Watch)
b. Konvensi Internasional tentang HAM wujud nyata keperdulian
masy internasional:
The International on Civil & Political Rights (1966)
The International Covenant on Economic, Social & Cultural Rights
(1966)
Optional Protocol
Declaration on the Rights of Peoples to Peace (1984)
Declaration on the Rights to Development (1986)
African Charter on Human & Peoples’ Rights (1981)
Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990)
Bangkok Declaration (1993)
Deklarasi Wina (1993)
HAM DI INDONESIA
c. Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Internasional
– Ratifikasi perjanjian: pengikatan diri suatu negara utk melaksanakan
ketentuan2 dlm perjanjian, & ketentuan2 itu mnjdi hukum nasionalnya.
– Konvensi internasional ttg HAM yg diratifikasi oleh Indonesia:
a. Konvensi Jenewa 12 Agust 1949 (UU No.59 th 1958)
b. Convention on the Political Rights of Woman (UU No.68 th 1958)
c. Convention of the Elimination of Discrimination Against Women (UU
No.7 th 1984)
d. Convention of the Rights of the Child (Keppres No.36 th 1990)
e. Convention on the Prohibition of the Development, Production and
Stockpiling of Bacteriological (Biological) and Toxic Weapons and on their
Destruction (Keppres No.58 th 1991)
f. International Convention Against Apartheid in Sports (UU No.48 th 1993)
g. Torture Convention (UU No.5 th 1998)
h. ILO Convention No.87 Concerning Freedom of Association and Protection
on the Rights to Organise (UU No.83 th 1998)
i. Convention on the Elimination of Racial Discrimination (UU No.29 th 1999)
HAK ASASI MANUSIA dan DEMOKRASI
Demokrasi: sistem politik yang dapat memberi penghargaan, menjamin
perlindungan dan penegakan atas hak-hak dasar manusia
Unsur utama demokrasi:
Kontrol rakyat atas proses pembuatan keputusan politis
Kesamaan hak/kesetaraan politis dalam menjalankan kendali
Sehingga:
1. Keinginan negara demokrasi ratifikasi aturan HAM
2. HAM – demokrasi persyaratan hubungan internasional
3. Pelanggaran demokrasi – HAM bukan urusan internal negara
Undang-Undang 39 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 6
menyebutkan bahwa :
“pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara
baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian
yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh
undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme
hukum yang berlaku”.
Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia dan menjamin
perlindungan bagi semua orang maka diperlukan upaya-
upaya investigasi atau pencarian fakta manakala terjadi
pelanggaran hak asasi manusia.
2. Bersifat Relatif
3. Keterpaduan
4.Keseimbangan
Adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dan serangan
yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
a.pembunuhan
b. pemusnahan
c. perbudakan;
d.pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
e.perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-
wenang f.penyiksaan;
g.perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual
lain yang setara;
h.penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis
kelamin, tau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang
dilarang menurut hukum internasional;
i.penghilangan orang secara paksa; atau
j.kejahatan apartheid.
SANKSI INTERNASIONAL ATAS
PELANGGARAN HAM