Oleh:
YUSUF EKO NAHUDDIN, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2022
PENGERTIAN
Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum.
Karena itu pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh
hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berpuncak pada konstitusi
(berisi kesepakatan/konsensus bersama) atau hukum
dasar negara. Dengan demikian di dalam negara hukum,
kekuasaan negara berdasar atas hukum bukan
kekuasaan belaka serta pemerintahan negara
berdasarkan pada konstitusi. Negara berdasarkan atas
hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi
sehingga ada istilah supremasi hukum.
Sejarah perkembangan konsep negara hukum
Neg hkm formal adlh neg yang membatasi ruang geraknya dan
bersifat pasif terhadap kepentingan rakyatnya. Negara tidak
campur tangan sec banyak thdp urusan & kepentingan warga
negaranya. Urusan ekonomi diserahkan pada warga negara, yang
berarti warga negara dibiarkan untuk mengurus kepentingan
ekonominya sendiri maka dengan sendirinya perekonomian negara
akan sehat (machtstaat). Konsep ini terjadi di Eropa sekitar
abad ke 19 dan ternyata penerapannya mengundang kecaman
banyak warga negaranya terutama pasca perang dunia ke 2 di
mana neg dianggap lambat dan tidak bertanggung jawab atas
segala dampak ekonomi yang timbul pasca perang tsb. Muncul
gagasan baru yang disebut sbg welfare state, atau negara
kesejahteraan.
Neg kesejahteraan ini disebut sbg konsep neg hkm material.
Pemerintah bisa bertindak sec lebih luas dalam urusan dan
kepentingan publik jauh melebihi batas-batas yang pernah diatur
dalam konsep neg hkm formal. Pemerintah memiliki keleluasaan
untuk turut campur tangan dalam urusan warga negaranya dengan
dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan rakyat.
Tujuan Negara Hukum
S. Tasrif: 1) Kepastian hukum (tertib/order); 2)
Kegunaan (kemanfaatan/utility); dan 3) Keadilan
(justice).
Ahmad Dimyati: 1) Pencapaian keadilan, 2)
Kepastian hukum, dan 3) Kegunaan (kemanfaatan).
Kesimpulan:
• Pencapaian Keadilan, sesuai dengan asas Ius quia
iustum (hukum adalah keadilan, dan Quid ius sine
justitia (apalah arti hukum tanpa keadilan).
• Hukum adalah untuk mengatur hubungan, baik
warga masyarakat maupun negara, The law is a
tool to “social control” and “social engineering”.
• Hukum dilaksanakan untuk mencapai kepastian.
Bentuk-bentuk Negara Hukum
No Sistem Hukum Negara Hukum Wilayah
1 Civil Law System Rechtsstaat Eropa Barat
(Kontinental)
2 Common Law The Rule of Law Anglo
System Saxon-
Anglo
America
3 Socialist Law Socialist Eropa Timur
System Legality
4 Islamic Law Nomocraci Islam Arab-Islam
System
5 Indonesian Law Pancasila Indonesia
Unsur-unsur Negara Hukum
Rechtsstaat : 1) Pengakuan dan perlindungan HAM,
2) Pembatasan kekuasaan, 3) Pemerintahan
berdasarkan aturan hukum, dan 4) Peradilan administrasi
The Rule of Law : 1) Supremacy of law, 2) Equality
before the law, dan 3) Individual right.
Socialist Legality : 1) Manifestation of Socialism , 2)
The law as a tool of Socialism, dan 3) Pushed on Social
right than individual right.
Nomokrasi Islam : 1) Kekuasaan adalah amanah,
2) HAM, 3) Keadilan, 4) Persamaan, 5) Musyawarah,
6) Perdamaian, 7) Peradilan bebas, 8)
Kesejahteraan, dan 9) Ketaatan
Negara Hukum Pancasila
F.M. Hadjon:
1. Keserasian hubungan antara rakyat dan
pemerintah berdasarkan asas kerukunan,
2. Hubungan fungsional yang proporsional antar
kekuasaan negara,
3. Penyelesaian sengketa melalui musyawarah dan
peradilan merupakan sarana terakhir,
4. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
M. Tahir Azhary:
1. Adanya hubungan erat antara agama dan
negara,
2. Bertumpu pada Ketuhanan yang Maha Esa,
3. Kebebasan beragama dalam artian positif,
4. Atheisme tidak dibenarkan dan Komunisme
tidak diperkenankan,
5. Berdasarkan asas kekeluargaan dan kerukunan.
International Commission of Jurists
Rumusan syarat-syarat (ciri-ciri)
pemerintahan yang demokratis di bawah
‘Rule of Law’ (yang dinamis)
Franz Magnis Suseno menyebut 5 (lima) ciri neg hkm sbg salah satu ciri neg
demokrasi.
Pilar-pilar utama untuk menyangga tegaknya
satu Negara Hukum modern (The Rule of Law,
ataupun Rechtsstaat)
WASALAM (AN)