Anda di halaman 1dari 41

NEGARA HUKUM

DAN
HAK ASASI MANUSIA
SEJARAH NEGARA HUKUM

Abad ke-19 Negara hukum formal (Klasik)


negara yang membatasi ruang geraknya dan
bersifat pasif terhadap kepentingan
rakyatnya. Negara tidak campur tangan
secara banyak terhadap urusan &
kepentingan warga negaranya. Urusan
ekonomi diserahkan pada warga negara,
yang berarti warga negara dibiarkan untuk
mengurus kepentingan ekonominya sendiri
maka dengan sendirinya perekonomian
negara akan sehat (machtstaat) / negara
atas dasar kekuasaan belaka.
Negara hukum material (Modern)
Pemerintah bisa bertindak sec aralebih
luas dalam urusan dan kepentingan publik
jauh melebihi batas-batas yang pernah
diatur dalam konsep neg ara hukum
formal. Pemerintah memiliki keleluasaan
untuk turut campur tangan dalam urusan
warga negaranya dengan dasar bahwa
pemerintah ikut bertanggung jawab
terhadap kesejahteraan rakyat
NEGARA HUKUM
Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahannya didasarkan atas hukum. Karena itu pemerintah dan
lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apapun harus
dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

Negara berdasarkan atas hukum menempatkan hukum sebagai


hal yang tertinggi sehingga ada istilah SUPREMASI HUKUM.

Indonesia dikenal sebagai Negara Hukum.


Artinya negara diselenggarakan atas dasar
hukum, atau sering juga disebut negara
hukum (RECHTSTAAT)

Sebagaimana daalam UUD 1945 Pasal 1 ayat


(3) yaitu
“Negara Indonesia adalah negara hukum”.
KONSEP NEGARA HUKUM
KONSEP
NEGARA
HUKUM
Negara
Hukum
Pancasila

Socialist Nomokrasi
Legality Islam

Rule Of
Rechstaat
Law
Konsep Nomokrasi Islam

Ciri-ciri Unsur-unsur Utama


Bersumber dari Al quran, 1. Kekuasaan sebagai
Sunnah, bukan teokrasi- amanah
persaudaraan, dan 2. Musyawarah
humanisme, teosentrik,- 3. Keadilan
kebebasan dalam arti positif. 4. Persamaan
5. Pengakuan dan
perlindungan HAM
6. Peradilan bebas
7. Perdamaian
8. Kesejahteraan
9. Ketaatan rakyat
Konsep Rechstaat

Ciri-ciri Unsur-unsur Utama


Unsur utama bersumber dari rasio Menurut Stahl:
manusia 1. Pengakuan atau
•liberalistik/individualistik perlindungan HAM
•humanisme yang antroposentrik 2. Trias Politika
(lebih dipusatkan pada manusia) 3. Wetmatige van Bestuur
•pemisahan antar agama dan (Pemerintahan berdasarkan
negara secara mutlak peraturan)
•ateisme dimungkinkan 4. Peradilan Administrasi
Menurut Scheltema
5. Kepastian Hukum
6. Persamaan
7. Demokrasi
8. Pemerintahan yang Melayani
Kepentingan Umum
Konsep Rule of Law

Ciri-ciri Unsur-unsur Utama


Unsur utama
•bersumber dari rasio manusia-
liberalitik/individualistik 1. Supremasi Hukum
•antroposentrik (lebih diusatkan 2. Equality Before the Law
pd manusia), 3. Terjaminnya hak-hak
•pemisahan antara agama dan manusia dalam undang-
negara secara rigid (mutlak) undang atau keputusan
•freedom of religion dalam arti pengadilan.
positif dan negatif,
•ateisme dimungkinkan
Konsep Socialist Legality

Ciri-ciri Unsur-unsur Utama


Unsur utama 1. Perwujudan sosialisme
•bersumber dari rasio manusia 2. Hukum adalah alat dibawah
•komunis-ateis, sosialisme
•totaliter-kebebasan beragama 3. Penekanan pada sosialisme,
yang semu, dibanding hak-hak
•kebebasan propa ganda anti perorangan
agama
Konsep Negara Hukum Pancasila

Ciri-ciri Unsur-unsur Utama


Unsur utama 1. Pancasila
•Hubungan yang erat antar agama 2. MPR
dan negara 3. Sistem Konstitusi
•bertumpu pada Ketuhanan Yang 4. Persamaan di depan hukum
Maha Esa 5. Peradilan Bebas dan tidak
•kebebasan agama dalam arti memihak
positif
•ateisme tidak dibenarkan dan
komunisme dilarang-asas
INTERNATIONAL COMMISSION OF JURISTS
RUMUSAN SYARAT-SYARAT (CIRI-CIRI) PEMERINTAHAN YANG
DEMOKRATIS DI BAWAH ‘RULE OF LAW
• Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individu
konstitusi harus pula menentukan cara procedural untuk memperoleh
perlindungan atas hak-hak yang dijamin.
• Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
• Pemilihan Umum yang bebas.
• Kebebasan menyatakan pendapat.
• Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
• Pendidikan kewarganegaraan
Franz Magnis Suseno menyebut 5 (lima) ciri negara
hukum sebagai salah satu ciri negara demokrasi.
a. fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yg
bersangkutan sesuai dgn ketetapan sebuah UUD
b. UUD menjamin HAM yg paling penting, krn tanpa
jaminan tersebut, hukum menjadi sarana
penindasan ;
c. badan-badan negara menjalankan kekuasaannya
dan hanya taat pada dasar hukum yg berlaku
d. terhadap tindakan badan negara, masyarakat
dapat mengadu ke pengadilan dan putusan
pengadilan dilaksanakan oleh badan negara
e. badan kehakiman yang bebas & tidak memihak.
Pilar-pilar utama untuk menyangga tegaknya satu Negara
Hukum modern (The Rule of Law, ataupun Rechtsstaat)
Menurut Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH

1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law):


Adanya pengakuan normatif dan empirik akan prinsip supremasi
hukum, yaitu bahwa semua masalah diselesaikan dengan hukum
sebagai pedoman tertinggi.
2. Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law):
Adanya persamaan kedudukan setiap orang dalam hukum dan
pemerintahan, yang diakui secara normatif dan dilaksanakan secara
empirik.
3. Asas Legalitas (Due Process of Law):
Dalam setiap Negara Hukum, dipersyaratkan berlakunya asas
legalitas dalam segala bentuknya (due process of law), yaitu bahwa
segala tindakan pemerintahan harus didasarkan atas peraturan
perundang-undangan yang sah dan tertulis.
4. Pembatasan Kekuasaan
Adanya pembatasan kekuasaan Negara dan organ-organ Negara dengan
cara menerapkan prinsip pembagian kekuasaan secara vertikal atau
pemisahan kekuasaan secara horizontal.
5. Organ-Organ Eksekutif Independen:
Dalam rangka membatasi kekuasaan itu, di zaman sekarang
berkembang pula adanya pengaturann kelembagaan pemerintahan
yang bersifat ‘independent’.
6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak:
Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak (independent and
impartial judiciary).
7. Peradilan Tata Usaha Negara:
Dalam setiap Negara Hukum, harus terbuka kesempatan bagi tiap-tiap
warga negara untuk menggugat keputusan pejabat administrasi Negara
dan dijalankannya putusan hakim tata usaha negara (administrative
court) oleh pejabat administrasi negara.
8. Peradilan Tata Negara (Constitutional Court):
Di samping adanya pengadilan tata usaha negara yang diharapkan
memberikan jaminan tegaknya keadilan bagi tiap-tiap warga negara,
Negara Hukum modern juga lazim mengadopsikan gagasan
pembentukan mahkamah konstitusi dalam sistem ketatanegaraannya.
9. Perlindungan Hak Asasi Manusia:
Adanya perlindungan konstitusional terhadap hak asasi manusia dengan
jaminan hukum bagi tuntutan penegakannya melalui proses yang adil.
10. Bersifat Demokratis (Democratische Rechtsstaat):
Dianut dan dipraktekkannya prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat
yang menjamin peran serta masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan kenegaraan, sehingga setiap peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan dan ditegakkan mencerminkan perasaan keadilan yang
hidup di tengah masyarakat.
11. Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara (Welfare
Rechtsstaat):
Hukum adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diidealkan bersama.
Cita-cita hukum itu sendiri, baik yang dilembagakan melalui gagasan
negara demokrasi (democracy) maupun yang diwujudkan melalaui
gagasan negara hukum (nomocrasy) dimaksudkan untuk meningkatkan
kesejahteraan umum.
12. Transparansi dan Kontrol Sosial:
Adanya transparansi dan kontrol sosial yang terbuka terhadap setiap
proses pembuatan dan penegakan hukum, sehingga kelemahan dan
kekurangan yang terdapat dalam mekanisme kelembagaan resmi dapat
dilengkapi secara komplementer oleh peran serta masyarakat secara
langsung (partisipasi langsung) dalam rangka menjamin keadilan dan
kebenaran
Tujuan Negara Hukum
• S. Tasrif: 1) Kepastian hukum (tertib/order); 2) Kegunaan
(kemanfaatan/utility); dan 3) Keadilan (justice).

• Ahmad Dimyati: 1) Pencapaian keadilan, 2) Kepastian


hukum, dan 3) Kegunaan (kemanfaatan).

• Kesimpulan:
• Pencapaian Keadilan, sesuai dengan asas Ius quia
iustum (hukum adalah keadilan, dan Quid ius sine justitia
(apalah arti hukum tanpa keadilan).
• Hukum adalah untuk mengatur hubungan, baik warga
masyarakat maupun negara, The law is a tool to “social
control” and “social engineering”.
• Hukum dilaksanakan untuk mencapai kepastian.
Bentuk-bentuk Negara Hukum
No Sistem Hukum Negara Hukum Wilayah
1 Civil Law System Rechtsstaat Eropa Barat
Undang-undang menjadi rujukan (Kontinental) (Jerman,
hukumnya yang utama
Hukum sama dengan uu Perancis, Italia)
Memiliki karakter Administratif

2 Common Law System The Rule of Law Anglo Saxon- Anglo


Yurisprudensi sebagai sumber America / Eropa
hukum utama
Barat (Inggris,
Irlandia, Amerika
Serikat dan Australia)
3 Socialist Law System Socialist Legality Eropa Timur
4 Islamic Law System Nomocraci Islam Arab-Islam
5 Indonesian Law System Pancasila Indonesia
NEGARA HUKUM PANCASILA
• F.M. Hadjon:
1. Keserasian hubungan antara rakyat dan pemerintah
berdasarkan asas kerukunan,
2. Hubungan fungsional yang proporsional antar
kekuasaan negara,
3. Penyelesaian sengketa melalui musyawarah dan
peradilan merupakan sarana terakhir,
4. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
• M. Tahir Azhary:
1. Adanya hubungan erat antara agama dan negara,
2. Bertumpu pada Ketuhanan yang Maha Esa,
3. Kebebasan beragama dalam artian positif,
4. Atheisme tidak dibenarkan dan Komunisme tidak
diperkenankan,
5. Berdasarkan asas kekeluargaan dan kerukunan.
Sejarah HAM

HAM muncul sbg jawaban dari banyaknya penindasan manusia oleh


penguasa yang tirani sehingga tumbuh kesadaran akan harkat dan
martabatnya sebagai manusia.
Perlindungan HAM yg universal dihasilkan setelah pasca-perang
dunia II, majelis umum PBB menyetujui Deklarasi Universal HAM
pada tgl 10 november 1948. Munculnya deklarasi HAM krn
banyaknya kejadian diluar prikemanusiaan yg menimbulkan korban
jiwa manusia dalam jumlah besar.

Tujuan HAM yaitu mempertahankan hak2 dasar manusia yang


mutlak dimiliki oleh setiap manusia sebagai individu sejak lahir
hingga mati.
SEJARAH HAM
1. Inggris
Pengakuan HAM dimulai dari Inggris dengan dikelurkannya Magna
Charta pada 1215 yang membatasi kekuasaan raja. Tahun 1689
keluarlah Bill of rights (Undang-undang Hak)
2. Perancis
Pada tahun 1789 terjadi revolusi untuk menurunkan kekuasaan
raja Louis XVI yang sewenang-wenang yang menghasilkan UUD
Perancis yg memuat tentang La Declaration des droits de
I’homme et du citoyen (pernyataan Hak manusia dan warga
negara)
3. Amerika Serikat
Pada 4 juli 1776 lahirlah The Declaration of Ameican
Independence atau naskah pernyataan kemerdekaan rakyat
Amerika Serikat dari koloni Inggris
SEJARAH HAM
4. Rusia
Pada tahun 1937 mulai mencantumkan hak untuk mendapatkan
pekerjaan, hak untuk beristirahat serta hak untuk memperoleh
pendidikan dan pengajaran begi warga negara

5. Indonesia
Pada tgl 10 s/d 13 november 1998, diputusakan dalam rapat
paripurna ke IV tgl13 november 1998 berupa ketetapan
No.XVII/MPR/1998 tentang HAM yang kemudian menjadi salah
satu acuan dasar lahirnya undang-undang No. 39 tahun 1999
tentang HAM.
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA

Hakikat hak asasi manusia, yaitu :

a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah


bagian dari manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin,
ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan
bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain.
APA KARAKTERISTIKNYA?

QODRAT HAM adalah anugerah dari Tuhan untuk


setiap manusia agar hidupnya tetap terhormat.

HAKIKI HAM melekat pada setiap manusia, tanpa


memandang latar belakang kehidupannya.

UNIVERSAL HAM itu berlaku umum

TDK BOLEH Dalam keadaan bagaimanapun, HAM DICABUT


setiap orang tetap ada.

TDK DAPAT HAM itu tidak dapat diwakili, dialihkan


DIBAGI ataupun dipisah-pisah
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
Pengertian

HAM: HAK DASAR YG MELEKAT & DIMILIKI SETIAP MANUSIA SBG


ANUGERAH TUHAN YME

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR YG MELEKAT PD


ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR & MELEKAT DNG
POTENSINYA SBG MAKHLUK & WAKIL TUHAN

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK IA HIDUP YG MELEKAT


PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT

2 LANDASAN PENGAKUAN TERHADAP HAM:


a. LANDASAN PERTAMA & LANGSUNG : KODRAT MANUSIA
b. LANDASAN KEDUA & LBH DALAM : TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA 
SAMA, KECUALI AMALNYA.
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
Pengertian
HAM:
- Natural right (John Locke, 1632-1704)  Hak-hak alamiah manusia
(hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak milik)
- Human right (Eleanor Roosevelt)

Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948


a. Hak berpikir & mengeluarkan f. Hak utk kemerdekaan hidup
pendapat g. Hak utk memperoleh nama baik
b. Hak memiliki sesuatu h. Hak utk memperoleh pekerjaan
c. Hak mendapatkan pendidikan i. Hak utk mendapatkan
& pengajaran perlindungan hukum
d. Hak menganut aliran kepercayaan
atau agama
e. Hak utk hidup
UU 39/1999 ttg HAM
a. Hak utk hidup f. Hak berkomunikasi
b. Hak berkeluarga g. Hak keamanan
c. Hak mengembangkan diri h. Hak kesejahteraan, dan
d. Hak keadilan i. Hak perlindungan
e. Hak kemerdekaan
HAM DI INDONESIA
Pengakuan Bangsa Indonesia  HAM
a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama
“…Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…”
b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat
“Kemudian daripada itu, …, Kemanusiaan yang adil dan beradab, …” 
landasan idiil pengakuan & jaminan HAM di Indonesia.
c. Batang Tubuh UUD 1945
- Pasal 28 A  Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan
- Pasal 28 B  Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan, Hak
kelangsungan hidup-tumbuh-berkembang utk anak, Hak perlindungan dr
kekerasan & diskriminasi
- Pasal 28 C  Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan &
memperoleh manfaat iptek & seni budaya, Hak memajukan diri dlm perjuangkan
hak scr kolektif
- Pasal 28 D  Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian hukum, Hak
perlakuan sama di hadapan hukum, Hak bekerja, Hak WN memperoleh
kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status WN
- Pasal 28 E  Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-pekerjaan-WN-
tempat tinggal, Hak kebebasan meyakini kepercayaan, Hak kebebasan
berserikat-berkumpul-mengeluarkan pendapat.
- Pasal 28 F  Hak berkomunikasi & memperoleh informasi, Hak mencari-
memperoleh-memiliki-menyimpan-mengolah-menyampaikan informasi
HAM DI INDONESIA
Pengakuan Bangsa Indonesia  HAM
- Pasal 28 G  Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dr ancmn
ketakutan, Hak bebas dr penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat martabat
manusia, Hak memperoleh suaka politik
- Pasal 28 H  Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan
khusus utk peroleh kesempatan & manfaat sama capai persamaan & keadilan,
Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi
- Pasal 28 I  Hak utk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan pikiran-hati nurani,
Hak tdk dituntut atas dsr hukum yg berlaku surut, Hak bebas dr perlakuan
diskriminatif, Hak masyarakat tradisional dihormati
d. Ketetapan MPR
- Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 ttg HAM  Tlh dicabut dng Tap Nomor Tap MPR
Nomor I/MPR/2003. Macam-macam HAM dlm Tap Nomor XVII/MPR/1998: Hak utk
hidup, Hak berkeluarga & melanjutkan keturunan, Hak keadilan, Hak
kemerdekaan, Hak atas kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak kesejahteraan,
Kewajiban, perlindungan & pemajuan.
e. UU 39/1999 ttg HAM + UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM
- Ps 4  Hak utk hidup, Ps 10  Hak utk berkeluarga, Ps 11 s.d. 16  Hak utk
mengembangkan diri, Ps 17 s.d. 19  Hak utk memperoleh keadilan, Ps 20 s.d.
27  Hak atas kebebasan pribadi, Ps 28 s.d. 35  Hak atas rasa aman, Ps 36
s.d. 42  Hak atas kesejahteraan, Ps 43-44  Hak turut serta dlm pemerintahan,
Ps 45 s.d. 51  Hak wanita, Ps 52 s.d. 66  Hak anak
HAM DI INDONESIA
Bangsa Indonesia  Penegakan HAM

a. Pembentukan Lembaga
1. Komisi Nasional HAM [Dasar: Keppres No 5/93 tgl 7 Juni 1993  UU No
39/1999 ttg HAM]
 Lembaga mandiri, kedudukan setingkat lembaga negara yg lain.
 Fungsi: pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, mediasi HAM.
 Tujuan: Mengembangkan kond yg kondusif plaks HAM suai PS,
UUD 45, Piagam PBB, Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan
perlindungan & penegakan HAM guna perkemb pribadi manusia Indonesia
seutuhnya & kemampuannya berpartisipasi dlm brbagai bid kehdupan.
2. Pengadilan HAM [Dasar: UU No 26/2000 ttg Pengadilan HAM]
 Pengadilan khusus di lingk pengadilan umum, berkedudukan di kab/kota.
 Khususbertugas & berwenangmemeriksa & memutus pelanggaran
HAM berat (termasuk di luar batas teritorial wil RI oleh WNI).
3. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR, dengan Keppres.
Peristiwa  Pelanggaran HAM berat sebelum terbit UU No. 26/2006
4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, dibentuk berdasarkan undang-undang 
Alternatif penyelesaian di luar Pengadilan HAM.
HAM DI INDONESIA
5. Contoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):
– KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan)
– YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia)
– ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat)
– HRW (Human Right Watch)
b. Konvensi Internasional tentang HAM  wujud nyata keperdulian
masy internasional:
– The International on Civil & Political Rights (1966)
– The International Covenant on Economic, Social & Cultural Rights
(1966)
– Optional Protocol
– Declaration on the Rights of Peoples to Peace (1984)
– Declaration on the Rights to Development (1986)
– African Charter on Human & Peoples’ Rights (1981)
– Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990)
– Bangkok Declaration (1993)
– Deklarasi Wina (1993)
HAM DI INDONESIA
c. Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Internasional
– Ratifikasi perjanjian: pengikatan diri suatu negara utk melaksanakan
ketentuan2 dlm perjanjian, & ketentuan2 itu mnjdi hukum nasionalnya.
– Konvensi internasional ttg HAM yg diratifikasi oleh Indonesia:
a. Konvensi Jenewa 12 Agust 1949 (UU No.59 th 1958)
b. Convention on the Political Rights of Woman (UU No.68 th 1958)
c. Convention of the Elimination of Discrimination Against Women (UU
No.7 th 1984)
d. Convention of the Rights of the Child (Keppres No.36 th 1990)
e. Convention on the Prohibition of the Development, Production and
Stockpiling of Bacteriological (Biological) and Toxic Weapons and on their
Destruction (Keppres No.58 th 1991)
f. International Convention Against Apartheid in Sports (UU No.48 th 1993)
g. Torture Convention (UU No.5 th 1998)
h. ILO Convention No.87 Concerning Freedom of Association and Protection
on the Rights to Organise (UU No.83 th 1998)
i. Convention on the Elimination of Racial Discrimination (UU No.29 th 1999)
Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948
a. Hak berpikir & mengeluarkan pendapat
b. Hak memiliki sesuatu
c. Hak mendapatkan pendidikan & pengajaran
d. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama
e. Hak utk hidup
f. Hak utk kemerdekaan hidup
g. Hak utk memperoleh nama baik
h. Hak utk memperoleh pekerjaan
i. Hak utk mendapatkan perlindungan hukum

UU 39/1999 ttg HAM


a. Hak utk hidup
b. Hak berkeluarga
c. Hak mengembangkan diri
d. Hak keadilan
e. Hak kemerdekaan
f. Hak berkomunikasi
g. Hak keamanan
h. Hak kesejahteraan
i. Hak perlindungan
Undang-Undang 39 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 6 menyebutkan
bahwa :
“pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara
baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang
secara melawan hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-
undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan
tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku”.
HAK AZASI MANUSIA

Menurut Undang-Undang No 39 tahun 1999 tentang


HAM dalam pasal 1

Hak Asasi Manusia adaläh :


seperangkat hak yang melekat pada hakikát dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demikehormatan dan
perlindunganharkat dan martabat manusia.
Prinsip-prinsip Pelaksanaan HAM di Indonesia
1.Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban

2. Bersifat Relatif

3. Keterpaduan
4.Keseimbangan

5. Kerja Sama Internasional yang Saling Menghormati

6. Taat pada Peraturan


7. Keterkaitan Sistem Politik

8. Kesamaan Harkat dan Martabat

9. Prinsip Memperoleh & Menuntut Perlakuan yang Sama

10.Perlindüngan Masyarakat Adat

11.Mendahulukan Hukum Nasional


12.Tanggung Jawab Pemerintah
INSTRUMEN HUKUM HAM
1.Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia.
2.UU No. 5 Tahun 1998 tentang pengesahan Convention Against
Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or
Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan
atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau
Merendahkan Martabat Manusia).
3.Keppres No. 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan.
4.Keppres No. 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional
Hak-Hak Asasi Manusia Indonesia.
5.Inpres No, 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan
Istilah Pribumi dan Nonpribumi dalam Semua Perumusan dan
Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Pro­gram, ataupun
Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemenintahan.
6.UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
7.UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. -
8.Amandemen kedua UUD 1945 (2000) Bab XA Pasal 28A — 28J
mengatur secara eksplisit Pengakuan dan Jaminan
Perlindungan Terhadap Hak Asasi Manusia.
2. Hambatan penegakkan HAM
a.Faktor Kondisi Sosial-Budaya.
b.Faktor Komunikasi dan Informasi,
1)Letak geografis Indonesia yang luas
2)Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum
terbangun secara baik
3)Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masih
sangat terbatas.
C.Faktor Kebijakan Pemerintah.
1) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang
pentingnya jaminan hak asasi manusia.
2) Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan hak
asasi manusia sering diabaikan.
d.Faktor Perangkat Perundangan.
1)Pemerintahan tidak segera meratifikasi hasil-hasil konvensi
internasional tentang hak asasi manusia.
2)Kalaupun ada, peraturan perundang-undangannya masih sulit
untuk diimplementasikan.
e.Faktor Aparat dan Penindakannya (Law Enforcement).

1)Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau pribadi


mengabaikan prosedur kerja yang sesuai dengan hak
asasi manusia.
2)Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat yang dinilai
masih belum layak sering membuka peluang ‘jalan
pintas’ untuk memperkaya din.
3)Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih
diskriminatif, tidak konsekuen, dan tindakan
penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme).
 
3.Pelanggaran HAM berat

Perihal pelanggaran berat yang dimaksudkan,


sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia, mencakup
Kejahatan Genosida dan Kejahatan
Kemanusiaan.
I) Kejahatan Genosida

Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk


menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, kelompok agama,
dengan cara:

1. membunuh anggota kelompok;


2. mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggota-anggota kelompok;
3. menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya;
4. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok; atau
5. memindahkan secara paksa anak-anak dan kelompok tertentu
ke kelompok lain.
2)Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dan serangan
yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
a. Pembunuhan
b. Pemusnahan
c. perbudakan;
d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
e. perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang- wenang f.penyiksaan;
f. perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual
lain yang setara;
g. penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang
didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama,
jenis kelamin, tau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal
yang dilarang menurut hukum internasional;
h. penghilangan orang secara paksa; atau
i. kejahatan apartheid.
SANKSI INTERNASIONAL ATAS
PELANGGARAN HAM

1. Di berlakukannya travel warning terhadap warga


negaranya
2. pengalihan investasi atau penanaman modal asing
3. Pemutusan hubungan diplomatik
4. Pengurangan bantuan ekonomi
5. Pengurangan tingkat kerjasama
6. Pemboikotan produk eksport
7. Embargo Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai