Ada beberapa istilah yang sering digunakan secara bergantian dengan negara hukum. Di Amerika istilah
“goverment under law” lebih umum, di Jerman “der Rechtsstaat” dan di Perancis istilah “Le Principe de la
legalite”. Istilah "rule of law" digunakan oleh Anglo-Saxon, yang kemudian menjadi populer di negara-negara
di seluruh dunia. Istilah “rule of law” mulai populer setelah istilah tersebut dimasukkan dalam Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 10 Desember 1948.
Dalam Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, amandemen keempat 2002,
konsepsi negara hukum atau "rechtstaat", yang sebelumnya hanya tercantum dalam Penjelasan UUD 1945,
dirumuskan dengan tegas dalam Pasal 1 ayat (3). Dalam konsep negara hukum, hukumlah yang harus dijadikan
panglima dalam dinamika kehidupan kenegaraan, bukan politik atau ekonomi.
Negara Hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh warga
negara.dengan adanya keadilan dalam masyarakat,maka akan mencapai kebahagiaan dalam masyarakat
itu.untuk mendasari keadilan tersebut kepada setiap warga negara perlu diajarkan norma-norma sosial agar
mereka menjadi warga negara yang baik.demikian pula peraturan hukum yang sesungguhnya itu hanya ada
apabila peraturan dimaksud mencerminkan keadilan dalam pergaulan hidup antar warga negaranya ( dan
Sunarto, 1990).
Dalam buku "over den Rechtstaat" yang menyebutkan adanya dua ciri negara hukum. ciri yang utama adalah
"er is recht tegenover den staat" maksudnya Kawula negara itu mempunyai hak terhadap negara,individu
mempunyai hak terhadap masyarakat. menurut Notohamidjojo (1970) asas ini meliputi dua segi yaitu :
a. manusia itu mempunyai suasana tersendiri yang pada asasnya terletak diluar wewenang negara,dan
b. pembatasan suasana manusia itu hanya dapat dilakukan dengan ketentuan undang-undang dengan peraturan
peraturan umum.
ciri kedua negara hukum adalah " er is scheiding van machten" yang artinya bahwa dalam negara hukum ada
pemisahan kekuasaan. dengan pemisahan kekuasaan ada satu hal yang penting untuk diperhatikan yaitu bahwa
rakyat Ingin turun mengambil bagian dalam perundang-undangan.
Hak asasi manusia yang termaktub di dalam UUD RI 1945 cukup banyak yaitu yang terdapat pada pasal 28
tentang kemerdekaan berserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang pasal 28 a sampai dengan pasal 28 J juga mengatur hak asasi manusia yang
meliputi:
konsep negara hukum pada intinya menempatkan ide perlindungan HAM sebagai salah satu elemen terpenting.
Dengan mempertimbangkan urgensi perlindungan HAM, maka konstitusi wajib memuat pengaturan HAM
agar hak-hak warga negara dijamin oleh negara. Hubungan HAM dan negara hukum juga dapat dilihat secara
formal dan materil. Secara formal terlihat dari perlindungan HAM sebagai ciri utama konsep negara hukum.
Sedangkan hubungan secara materil berkaitan dengan tindakan pemerintah yang berpedoman dengan hukum
sebagai asas legalitas.
KELOMPOK 2 (materi 4)
Konsep Dasar Demokrasi
Secara etimologis istilah demokrasi yang merupakan terjemahan kata "democracy" (bahasa Inggris), berasal
dari Khazanah bahasa Yunani menurut HeukenSJ dkk (1988,)
istilah demokrasi merupakan terjemahan dari istilah demokratia. Istilah itu muncul di Yunani pada abad ke-5
sebelum masehi yang waktu itu digunakan untuk menamakan Suatu bentuk pemerintahan di salah satu negara
kota (city state). Yaitu negara Athena, ketika itu sistem demokrasinya merupakan demokrasi langsung (direct
democracy )yaitu suatu bentuk pemerintahan di mana hak mutlak membuat keputusan-keputusan politik
dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas
( Budiardjo 2008).
Menurut Rawney, Istilah demokrasi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat,
dan Kratos yang berarti "ruling power"atau kekuasaan memerintah. dengan demikian, dari asal-usul katanya
Demokrasi adalah pola pemerintahan di mana kekuasaan mutlak pemerintah ada ditangan rakyat. Dengan
demikian ada dua subjek dalam pemerintahan demokrasi yaitu, rakyat dan pemerintah yang saling terhubung
satu sama lain dalam menjalankan pemerintahan.
b. Persamaan Politik
Dalam negara demokrasi setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
proses politik. persamaan politik berarti persamaan kesempatan partisipasi bukan persamaan partisipasi nyata
warga masyarakat. tidak ada kesamaan tingkat partisipasi warg negara dalam kehidupan demokrasi. karena
kemampuan dan kemauan warga negara dalam memanfaatkan kesempatan berpartisipasi politik itu berbeda
satu dengan yang lainnya. asalkan setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
sesuai dengan kehendak. kaum minoritas kelompok mayoritas harus bertindak cermat dan adil agar kesatuan
bangsa tetap di pertahankan walau terdapat perbedaan.
2. Indikator Demokrasi
Mengenai indikator demokrasi Ada pendapat yang berbeda-beda diantara para ahli. Franz magnis Suseno
(1995) menyatakan bahwa sebuah negara hanya dapat disebut negara demokrasi apabila memenuhi syarat
pertama negara hukum dengan indikator :
(a)fungsi-fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan ketetapan ketetapan
sebuah undang-undang dasar
(b) undang-undang dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting
(c)badan-badan negara menjalankan kekuasaan masing-masing .selalu dan hanya atas dasar hukum yang
berlaku
(d) terhadap tindakan badan negara masyarakat dapat mengadu ke pengadilan dan putusan pengadilan
dilaksanakan oleh badan negara, dan
(e)badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
Keempat, prinsip mayoritas maksudnya adalah bahwa badan perwakilan rakyat mengambil keputusan
keputusannya secara sepakat atau kalau kesepakatan tidak tercapai dengan suara terbanyak.
ciri demokrasi terpimpin adalah dominasi dari Presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya
pengaruh komunis, dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik (Budiardjo 2008).
4. Demokrasi Di Masa Orde Baru (11 Maret 1966 S/d 21 Mei 1998)
Belajar dari berbagai penyimpangan yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin (yang kemudian dikenal
sebagai orde lama) , maka semangat yang menjiwai kelahiran Orde Baru adalah tekad untuk melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.seluruh kegiatan atau penyelenggaraan pemerintahan
negara,maupun kegiatan hidup bermasyarakat dan berbangsa,dinyatakan harus sesuai dengan tata aturan yang
bersumber pada Pancasila maupun UUD 1945.
Menurut Mahfud MD ( 2000) pemerintah Orde Baru memulai pemerintahannya dengan pluralistik, dalam arti
memulai dengan langkah demokratis mengakomodasi berbagai aspirasi dalam masyarakat. namun langkah
tersebut hanyalah Strategi awal untuk mencari bentuk pemantapan legitimasi karena yang kemudian terjadi
orde baru semakin menjelmakan diri sebagai negara organis yang kuat dan mengatasi segala kekuatan yang
ada di dalam masyarakat.
Langkah demokratis kedua berupa penghapusan dwifungsi ABRI, sehingga fungsi sosial politik ABRI
(sekarang TNI) di hilangkan. Fungsi pertahanan menjadi fungsi satu-satunya yang dimiliki TNI semenjak
reformasi internal TNI tersebut.
Langkah ketiga, mengamandemen UUD 1945 yang dilakukan oleh MPR hasil pemilu 1999 dalam empat tahap
selama 4 tahun (1999-2002).melalui amandemen itu kehidupan ketatanegaraan RI ditata agar lebih sesuai
dengan cita-cita pemerintahan demokrasi.
Beberapa perubahan penting dilakukan terhadap UUD 1945,yakni peranan DPR sebagai lembaga legislatif
diperkuat semua anggota DPR dipilih dalam pemilu,pengawasan terhadap presiden lebih diperkuat, pemilihan
presiden dan wakil presiden secara langsung, dan hak asasi manusia Memperoleh jaminan yang semakin kuat.
Langkah demokrasi berikutnya adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah secara langsung yang
diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pilkada bertujuan untuk menjadikan
pemerintah daerah lebih demokratis dengan diberikan hak bagi rakyat untuk menentukan kepala daerah. hal ini
berbeda dengan pemilihan kepala daerah sebelumnya yang bersifat tidak langsung karena dipilih oleh DPRD.
KESIMPULAN
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang sama untuk
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta
baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
KELOMPOK 7 (materi 1)
Pengertian
Identitas berasal dari bahasa Inggris “identity” diartikan ciri-ciri, tanda- tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakan dengan orang lain. Identitas Nasional berasal dari kata “National
Identity” diartikan sebagai kepribadian nasional atau jati diri nasional. Kepribadian nasional atau jati diri
nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa. Jika ada orang yang mengatakan bahwa Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang beradab, bangsa yang berbudaya, bangsa yang beretika, Maka itulah yang kita
katakan kepribadian atau jati diri nasional bangsa Indonesia.
Nasionalisme Kebangsaan
Nasionalisme atau paham kebangsaan (Suseno, 2004) adalah situasi kejiwaan kesetiaan seseorang yang secara
total diabdikan kepada negara bangsa atas nama sebuah bangsa. Nasionalisme terbukti menjadi fektif sebagai
alat perjuangan merebut kemerdekaan dari cengkeraman kolonial penjajah, sebagai metode perlawanan.
Nasionalisme atau jiwa dan semangat kebangsaan menjadi alat perjuangan pengikutnya pada akhirnya
membuat rakyat yakin bahwa persamaan cita-cita dapat diwujudkan dalam sebuah identitas politik atau
kepentingan bersama dalam wadah yang disebut bangsa (nation). Bangsa merupakan wadah yang di dalamnya
terhimpun orang-orang yang mempunyai persamaan. Unsur persamaan tersebut dapat dijadikan sebagai
identitas politik bersama.
KESIMPULAN
Bisa diambil dari penjelasan yang sudah ada tadi bahwa identitas nasional sangatlah penting apalagi untuk
karakter nasional agar kita bisa berkarakter selayaknya warga Indonesia yang berbahasa, berkebudayaan dan
bersuku bangsa seperti yang disebutkan di unsur pembentukan nasional tadi.
KELOMPOK 8 (materi 6)
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Secara etimologi, Wawasan Nusantara berasal dari dua kata, yaitu wawasan dan nusantara. Wawasan dari kata
wawas (bahasa Jawa) yang artinya pandangan. Sementara kata “nusantara” artinya kepulauan atau bangsa.
"Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.
Wawasan nusantara disebut juga sebagai wawasan nasional. Wawasan Nasional merupakan cara pandang suatu
bangsa tentang diri dan lingkungan nya yang didasarkan pada falsafah dan ideologi yang di antaranya, sebagai
wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara.
GEOPOLITIK
Secara tradisional geopolitik didefinisikan sebagai studi tentang "pengaruh faktor geografis pada tindakan
politik”.
Geopolitik artinya ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah –masalah
geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi politik (political geography)
yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi geographical politic.
Selain Frederich Ratzel (1844-1904), para ahli yang mengemukakan tentang konsep geopolitik diantaranya
Rudolf Kjellen ( 1864-1922), Karl Haushofer (1896-1946), Harfold Mackinder(1861-1947), Alfred Thayer
Mahan( 1840-1914), Guilio Douhet, Wiliam Mitchel, Sversky, JFC Fuller, dan Nicholas J. Spijkman
KESIMPULAN
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan utuh dalam satu kesatuan republik
Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional maka diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan
menjadi wawasan nusantara serta diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
keamanan.
Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara desentralisasi (penyerahan kewenangan dalam
penyelenggaraan pemerintahan
KELOMPOK 5 (materi 2)
Negara ialah suatu organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ceraca bersama-sama
mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata
tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada diwilayahnya.
UNSUR-UNSUR KONSTITUSI
Unsur-unsur Konstitusi Di dalam sebuah negara, pastilah terdapat konstitusi karena konstitusi adalah hal paling
fundamental yang mengatur jalan nya sebuah pemerintahan. Selain itu konstitusi juga mengatur tugas atau
pembagian wewenang/kekuasaan diantara legislatif, eksekutif dan yudikatif. Indonesia memiliki konstitusi yaitu
Undang Undang Dasar tahun 1945, maka undang undang 1945 inilah yang menjadi landasan atau acuan dalam
menjalankan kegiatan pemerintahan. Selain itu undang undang 1945 ini adalah sumber hukum tertinggi dari
negara Indonesia. Undang-undang dasar atau konstitusi negara tidak hanya berfungsi membatasi kekuasaan
pemerintah, akan tetapi juga menggambarkan struktur pemerintahan suatu negara.
Kata “Konstitusi” berarti pembentukan, yang berasal dari bahasa Prancis yaitu “constituer”. Belanda
menggunakan istilah “Grondwet” yang berarti suatu Undang-Undang yang menjadi dasar (grond) dari segala
hukum bentuk organisasi yang pada umumnya berbentuk naskah yang sering disebut dengan Konstitusi atau
Undang-Undang Dasar. Dahulu konstitusi digunakan sebagai penunjuk hukum penting yang dikeluarkan oleh
kaisar atau raja yang digunakan secara luas dalam hukum kanon untuk menandakan keputusan substitusi
tertentu.
KELOMPOK 3 (materi 3)
Hak Warga Negara
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga
negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak juga dapat diartikan wewenang menurut hukum.
Menurut Samidjo (1986), hak terdiri dari hak mutlak dan hak relatif :
Hak mutlak adalah hak yang memberikan kewenangan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu
perbuatan. disebut hak mutlak karena dapat dipertahankan terhadap siapapun dan sebaliknya siapa pun harus
menghormati hak tersebut.
Hak relatif adalah hak yang memberikan wewenang kepada seseorang atau beberapa orang tertentu,
menuntut agar seseorang atau beberapa orang lain tertentu memberikan sesuatu melakukan sesuatu atau
tidak melakukan sesuatu.
KESIMPULAN
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terkait satu sama lain, sehingga dalam praktiknya harus
dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan
suatu keharusan atau kewajiban bagi individu dalam melaksanakan perannya sebagai anggota warga negara
guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.
Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, akan terjadi suatu
permasalahan yang akan menimbulkan gejola masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu, baik dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa, maupun bernegara.