Anda di halaman 1dari 17

KONSEP

NEGARA HUKUM
DAN HAK ASASI
MANUSIA
Oleh :
Karyadi, SH.,MH

Kepala Bidang Hukum


Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Kalimantan Tengah
 Hukum pada hakikatnya adalah sesuatu yang abstrak,
meskipun dalam manifestasinya bisa berwujud konkrit.
 Hukum adalah seperangkat asas dan kaidah yang mengatur
kehidupan manusia dalam masyarakat dan meliputi juga
lembaga (institusi) dan proses yang mewujudkan berlakunya
kaidah tersebut dalam kenyataan.
 Hukum merupakan aturan yang dibuat oleh lembaga yang
berwenang, mempunyai tujuan tertentu, dan pelanggaran atas
aturan tersebut akan dikenai sanksi hukum.
Merujuk pada definisi tersebut, disini hukum
memfokuskan pada aturan, artinya hukum diwujudkan dalam
suatu regulasi yang digunakan untuk mewujudkan suatu tujuan.
Tujuan Hukum dapat dikaji melalui tiga sudut
pandang, yaitu:
 Dari sudut pandang ilmu hukum positif-normatif,
dimana tujuan hukum dititik beratkan pada segi
kepastian hukum.
 Dari sudut pandang filsafat hukum, dimana tujuan
hukum dititik beratkan pada segi keadilan.
 Dari sudut pandang sosiologi hukum, tujuan hukum
dititik beratkan pada segi kemanfaatannya.
 Untuk mewujudkan tujuan hukum, tentunya tidak
hanya semata-mata didasarkan atas hukum dan
undang-undang saja, akan tetapi harus berdasarkan
nilai-nilai filosofi dari tujuan yang ingin dicapai oleh
masyarakat itu sendiri.
 pada hakekatnya keberlakuan hukum ditujukan
terhadap pengakuan hak asasi manusia yang diakui
keberadaannya untuk dilindungi, dihormati dan
ditegakkan demi harkat dan martabat manusia.
 Hak Asasi Manusia merupakan embrio lahirnya
hukum. Hukum lahir sebagai akibat adanya
interaksi/hubungan dalam kehidupan sosial yang pada
akhirnya membentuk hukum itu sendiri.
Konsep Negara Hukum

 Dalam konstitusi ditegaskan bahwa negara


Indonesia adalah negara hukum (Rechsstaat), bukan
Negara Kekuasaan (Machsstaat).
 Negara yang berdasarkan atas hukum berarti hukum
ditempatkan sebagai panglima atau dengan kata lain
pengakuan dan aplikasi supremasi hukum atau
“Rule of Law”.
 Implementasi Rule of Law adalah aturan-aturan
yang menitikberatkan pada pembatasan-pembatasan
kekuasaan agar tidak terjadi absolutisme.
 Pengertian negara hukum secara sederhana
adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahannya didasarkan atas hukum.
Unsur-unsur negara hukum (Julius Stahl):
 Adanya pengakuan HAM
 Adanya pemisahan kekuasaan
 Pemerintahan berdasarakan peraturan-peraturan.
 Adanya peradilan tata Usaha Negara
Lawrence Friedman, dalam teori penegakan hukum
menyatakan bahwa, ada tiga hal yang sangat
berpengaruh dalam penegakan hukum, yaitu:
 Substansi Hukum
 Struktur Hukum
 Budaya Hukum
Ciri Negara Hukum
Indonesia sebagai negara yang mengakui supremasi hukum
membawa konsekuensi bahwa sistem pemerintahan harus:
 Menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia dan
menjamin setiap warga negaranya sama kedudukannya
dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung
tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
 Menjunjung tinggi asas peradilan yang bebas dalam arti
tidak tunduk pada kekuasaan lain yang manapun.
 Legalitas dalam arti semua aspek kehidupan kenegaraan
yang meliputi aspek alami dan sosial.
Unsur-unsur negara hukum (A.V. Dicey):
 HAM dijamin oleh Undang-Undang
 Persamaan kedudukan di muka hukum (equality
before the law)
 Supremasi aturan-aturan hukum dan tidak adanya
kesewenang-wenangan tanpa aturan yang jelas.
Dari kedua pandangan tersebut jelas terlihat bahwa
pengakuan hak asasi manusia mendapat tempat yang
urgent dalam menentukan tegaknya suatu negara
hukum.
Menurut UUDN RI 1945 Negara Hukum mengandung
prinsip-prinsip diantaranya sebagai berikut :
 Norma hukumnya bersumber pada Pancasila;
 Kedaulatan rakyat atau prinsip demokrasi;
 Prinsip kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan (Pasal 27 ayat (1) UUDN RI 1945);
 Adanya organ pembentuk undang-undang (Presiden dan
DPR);
 Kekuasaan kehakiman yang merdeka;
 Adanya organ-organ independent; dan
 Adanya jaminan perlindungan hak asasi manusia (Pasal
28 A s/d Pasal 28 J).
KONSEP DASAR HAM
DF. Schelten
 Mensen Rechten (Hak Asasi) adalah hak yang dimiliki
oleh setiap manusia sebagai konsekuensi ia dilahirkan
menjadi manusia, dengan demikian sumbernya adalah
ALLAH, Sifatnya universal.
 Ground Rechten (Hak Dasar) adalah hak yang dimiliki
oleh setiap warga Negara sebagai konsekuensi ia menjadi
warga negara di suatu Negara, dengan demikian
sumbernya adalah Negara.
Di Indonesia sendiri hak asasi dengan hak dasar tidak
dibedakan dan disebut dengan HAM.
Lanjutan...
 Pertama, dari sisi sumber hak, hak asasi bersumber langsung dari
Tuhan sehingga sifatnya mutlak, sedangkan hak dasar bersumber dari
negara sehingga bersifat relatif.
 Kedua, hak asasi manusia bersifat universal. Artinya setiap manusia di
dunia ini sama-sama memiliki hak tersebut, sedangkan untuk hak dasar
tidak demikian. Kepemilikan hak dasar warga negara yang satu bisa
saja berbeda dengan kepemilikan hak dasar warga negara yang lainnya.
 Ketiga, hak asasi manusia dimiliki oleh setiap orang dengan dengan
tingkat/kadar yang sama, serta tidak memandang golongan, strata
sosial, jabatan maupun gender. Setiap manusia sama-sama memiliki
hak untuk hidup, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak menikmati udara, air, serta apapun yang telah diberikan
oleh Tuhan kepada manusia. Sedangkan untuk hak dasar tentu berbeda,
kepemilikan hak ini sangat tergantung pada kebijakan/regulasi yang
ditetapkan oleh negara.
 Pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia menyebutkan bahwa:
”Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia”
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang HAM
10 Hak Dasar :
 Hak Untuk Hidup
 Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
 Hak Mengembangkan Diri
 Hak Memperoleh Keadilan
 Hak Atas Kebebasan Pribadi
 Hak Atas Rasa Aman
 Hak Atas Kesejahteraan
 Hak Turut Serta dalam Pemerintahan
 Hak Wanita
 Hak Anak
HUBUNGAN HUKUM DENGAN HAM
(Pembukaan UUDN RI 1945)
 melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
 Negara hukum berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan dan
mencapai keempat tujuan tersebut.
 Pembukaan UUD 1945 telah meletakkan dasar-dasar HAM secara
fundamental, komprehensif dan utuh. Dasar-dasar HAM dalam
Pembukaan UUD 1945 tersebut memiliki landasan religius, filosofis,
ideologis, yuridis, etik dan moral yang mendasari cita-cita luhur bangsa
Indonesia. Dalam penjabarannya dituangkan dalam Pasal 28 A sampai
dengan Pasal 28 J. Sedangkan implementasinya dilaksanakan melalui
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
dan berbagai Peraturan Perundang-undangan lainnya.
Skema mengenai hubungan hukum dan hak
asasi manusia dalam lingkup negara hukum.

HAM

HUKUM NEGARA
Penjelasan
 Manusia sebagai Mahluk Tuhan Yang Maha Esa memiliki hak dan
kedudukan yang sederajat dengan yang lainnya. Hak inilah yang
disebut dengan “HAM” (Konsep Dasar HAM).
 Karena kodrat manusia sebagai mahluk sosial sehingga
mengorganisir dirinya dalam “Negara”. Tujuan negara adalah
melindungi HAM warganya (John Locke).
 Dalam perjanjian antara negara/penguasa dan rakyat maka adanya
kesepakatan bahwa negara tidak boleh melanggar hak-hak individu
dan harus memerintah atas dasar Konstitusi (teori kontak sosial).
Hal inilah yang kemudian melahirkan ajaran tentang “Negara
Hukum” (Julius Stahl).
 Dalam Hukum (biasanya dituangkan dalam suatu regulasi)
mengatur mengenai pelaksanaan hak-hak (asasi) warga negara, hal
ini ditujukan untuk mewujudkan tujuan hukum yaitu kepastian
hukum, kemanfaatan, dan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai