Anda di halaman 1dari 8

RESUME MATERI

RULE OF LAW (NEGARA HUKUM)


Dosen Pengampu: Agus Gandara, S.H, M.H, M.Pd

Disusun Oleh:
Nama : Riehan Salsabil Putra
NPM : 201000068
Kelas :B

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Fakultas Hukum UNPAS
Tahun 2020/2021
A. Definisi Rule of Law
Rule of law merupakan suatu legalisme hukum yang mengandung gagasan
bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang
objektif, tidak memihak, tidak personal dan otonom
Rule of law adalah konsep tentang common law yaitu seluruh aspek negara
menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip keadilan dan
egalitarian. Rule of law adalah rule by the law bukan rule by the man. Maksudnya
adalah bahwa hukum menjadi petunjuk bagi praktek kenegaraan suatu negara. Dengan
kata lain, hukumlah yang tertinggi dan bukan Pemerintah. Pemerintah hanyalah petugas
yang menerapkan apa-apa yang sudah menjadi ketentutan/hukumnya.
Menurut (Fried Man,1959), Rule of law merupakan doktrin dengan semangat
dan idealisme keadilan yang tinggi. Rule of law dibedakan antara:
1. Pengertian formal (in the formal sence) yaitu organized public power atau
kekuasaan umum yang terorganisasikan, misalnya negara.
2. Pengertian hakiki (ideological sense) erat hubungannya dengan menegakkan rule
of law karena menyangkut ukuran-ukuran tentang hukum yang baik dan buruk.
Namun diakui bahwa sulit untuk memberikan pengertian Rule of law, tapi
pada intinya tetap sama, bahwa Rule of law harus menjamin apa yang diperoleh
masyarakat atau bangsa yang bersangkutan dipandang sebagai keadilan, khususnya
keadilan sosial (Sunarjati Hartono,1982). Rule of law tumbuh dan berkembang ratusan
tahun seiring dengan pertumbuhan masyarakat Eropa, sehingga memperakar sosial dan
budaya eropa, bukan institusi netral.
Menurut Philipus M.Hadjon, bahwa negara hukum yang menurut istilah
bahasa Belanda rechtsstaat lahir dari suatu perjuangan menentang absolutisme, yaitu
dari kekuasaan raja yang sewenang-wenang untuk mewujudkan negara yang didasarkan
pada suatu peraturan perundang-undanagan. Oleh karena itu dalam proses
perkembangannya rechtsstaat itu lebih memiliki ciri yang revolusioner.
Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun
penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-
undangan, dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-
undangan itulah yang sering diistilahkan dengan Rule of Law.
Pengertian Rule of Law berdasarkan subtansi atau isinya sangat berkaitan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara.
Konsekuensinya setiap negara akan mengatakan mendasarkan pada Rule of Law dalam
kehidupan negaranya, meskipun negara tersebut adalah negara otoriter. Atas dasar
alasan ini maka diakui bahwa sulit menentukan pengertian Rule of law secara universal,
karena setiap masyarakat melahirkan pengertian yang berbeda-beda. Dalam hubungan
ini maka Rule of Law dalam hal munculnya bersifat endogen, artinya muncul dan
berkembang dari suatu masyarakat tertentu.

B. Prinsip-Prinsip Rule of Law


Prinsip-prinsip secara formal, Rule of law tertera dalam UUD 1945 dan
pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Inti dari Rule of law adalah jaminan adanya
keadilan bagi masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.
➢ Prinsip-prinsip Rule of law Secara Formal (UUD 1945):
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3);
2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa
kecuali (pasal 27:1);
3. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1);
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D: 2).
➢ Prinsip-prinsip Rule of law secara Materiil / Hakiki:
1. Berkaitan erat dengan the enforcement of the Rule of law;
2. Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada kepribadian
nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982);
3. Rule of law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa (Satdjipto
Rahardjo, 2003).
4. Rule of law juga merupakan suatu legalisme, aliran pemikiran hukum,
mengandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia,
masyarakat dan negara.
5. Rule of law merupakan suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).

Menurut Albert Venn Dicey dalam Introduction to the Law of the


Constitution, memperkenalkan istilah the Rule of law yang secara sederhana diartikan
sebagai suatu keteraturan hukum.
Menurut Dicey terdapat 3 unsur yang fundamental dalam Rule of Law,
yaitu:

1. Supremasi aturan-aturan hukum


2. Kedudukan yang sama dimuka hukum
3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-undang serta keputusan
pengadilan,

C. Fungsi Rule of Law


Fungsi Rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal
terhadap rasa keadilan bagi rakyat indonesia dan juga keadilan sosial sehingga di atur
pada pembukaan UUD 1945.
Bersifat Map dan instruktif bagi penyelenggaraan negara. Dengan
demikian, inti dari Rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat,
terutama keadilan sosial. Prinsip – prinsip di atas merupakan dasar – dasar hukum
pengambilan kebijakan bagi penyelenggara negara pemerintahan, baik di tingkat pusat
maupun daerah yang berkaitan dengan jaminan atas rasa keadilan terutama keadilan
sosial.

D. Strategi Pelaksanaan (Pengembangan) Rule of Law


Untuk mewujudkan pelaksanaan Rule of law tersebut, perlu dikembangkan
hukum progresif (Satjipto Rahardjo, 2004), yang memihak hanya kepada keadilan itu
sendiri, bukan sebagai alat politik yang memihak kepada kekuasaan seperti seperti yang
selama ini diperlihatkan.
Hukum progresif merupakan gagasan yang ingin mencari cara untuk
mengatasi keterpurukan hukum di Indonesia secara lebih bermakna. Asumsi dasar
hukum progresif bahwa “hukum adalah untuk manusia”, bukan sebaliknya, hukum
bukan merupakan institusi yang absolut dan final, hukum selalu berada dalam proses
untuk terus menerus menjadi law as process, law in the making.

E. Dinamika Pelaksanaan Rule of Law


Pelakasanaan Rule of law mengandung keinginan untuk terciptanya negatif
hukum, yang membawa keadilan bagi seluruh rakyat. Pengalan Rule of law harus Di
artikna secara hakimi (materill) Sangat erat kaitannya dengan the enforcement of the
rule of law dalam penyelelenggaranan pemerintahan terutama dalam hal pelaksanaan
hukum dan implentansi prinsip-prinsip rule of law.
Secara kuantatif peraturan perundangan yang terjadi dengan Rule of law
banyak dihasilkan negara kita, namun implementasi atau penegakannya belum
mencapai hasil yang optimal sehingga rasa keadilan sebagai perwujudan pelakasanaan
rule of law belum didasarkan sebagian besar masyarakat.
Hal-hal yang mengemukakan untuk dipertanyakan antara lain adalah
bagaimana komitmen pemerintah untuk melaksanakan prinsip-prinsip Rule of law.
Proses penegakan hukum di Indonesia dilakukan oleh lembaga penegak hukum.

F. The Rule of Law dalam Konsep Anglo Sexon


Pada abad XIX pertama kali dikemukakan oleh Albert Venn Dicey dalam
karyanya yang spektakuler Introduction to the study of the law of constitution yang
diterbitkan pada tahun 1885. Dalam kajian literatur konsep Rule of law yang isinya
mengenai beberapa pembatasan atas kekuasaan raja tentang perpajakan, hak milik
warga negara, kebebasan dan ancaman apabila raja melanggar piagam tersebut. Piagam
Magna Charta adalah cikal bakal penyusunan Bill of Right.
Tiga unsur yang dikemukakan Dicey dalam Konsep Rule of law, dalam
perkembangannya banyak mengalamu perubahan sepanjang perjalanan sejarah praktek
kenegaraan Inggris. Hal ini sejalan dengan ideologi-ideologi yang terus merambah
terutama faham-faham yang dikemukakan Marx yang mempengaruhi pola
pemerintahan di mana kedudukan supremasi hykum teramcam dengan meluasnya
kekuasaan pemerintah.
Di USA juga terhadi hal yang demikian dengan apa yang dikemukakan oleh
Roscoe Pound mengenai law as a tool of social engineering pemerintahan telah berubah
di mana terdapat serangkaian UU yang mengatur kesejahteraan. Perkembangan ini
dikenal dengan perubahan konsep dari negara kemakmuran menjadi negara
kesejahteraan.

G. The Rule of Law dalam Konsep Eropa Kontinental


Intenational Commisson of Jurist di Bangkok tahun 1965 meninjau kembali
konsep yang dituangkan oleh Dicey dan Kan dan pada pertemuan itu konsep itu
diperluas dengan menekankan kepada “the dynamic aspects of the rule og law in the
modern age” yang merumuskan dasar-dasar pemerintahan yang demokratis dibawah
Rule of law, adapun rumusan tersebut adalah:
1. Perlindungan konstitusional;
2. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak;
3. Pemilihan umum yang bebas;
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat;
5. Kebebasan untuk berserikat dan beroposisi; dan
6. Pendidikan kewarganegaraan.

Rumusan yang dituangkan oleh Commision of Jurist tersebut menurut


Miriam Budiarjo, sebagai berikut: “Konsep dinamis mengernai Rule of law
dibandingkan dengan perumusan abad ke-19 sudah jauh berbeda. Kecenderungan pihak
eksekutif untuk menyelenggarakan tugas yang jauh lebih banyak dan intensif daripada
dulu dalam masa Nachtwachterstaat telah diakui keperluannya.

H. Syarat-Syarat Negara Hukum Rule of Law


Adapun syarat negara hukum rule of law adalah sebagai berikut:
1. Adanya perlindungan konstitusional.
2. Pemilihan umum yang bebas.
3. Kebebasan menyatakan pendapat.
4. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroperasi.
Pengertian rule of law yaitu:
1. Konsep Common law.
2. Rule by The Law.
3. Keadilan Berlaku Untuk Setiap Orang.
4. Menjamin Yang diperoleh Masyarakat Berdasarkan Keadilan Sosial.
5. Pembatasan Kekuasaan.

I. Konsep Negara Hukum Rule of Law Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia


Penegakan supermasi hukum (penghormatan HAM dan Pemberantasan
KKN), Otonomi Daerah, kebebasan Pers dan mewujudkan kehidupan demokrasi. Tidak
berlebihan bahwa apa yang terjadi di negara pra reformasi menurut rakyat merupakan
kulminasi ketiadaan kedauatan hukum (nomokrasi)dan keadilan (the absence of
justice). Anggapan pengabaian hukum (disregardling the law), ketidak hormatan
terhadap hukum (disrespecting the law), ketidak percayaan pada hukum (distrusting the
law), penyalahgunaan hukum (misuse of the law) yang dilakukan oleh pihak pihak
penguasa. Semua itu adalah implikasi dari jaminan oleh hukum dikarenakan ada sanksi,
minimal rekasi dari masyarakat luas sebagaimana diungkapkan Lawrence M.
Friedman: “Sanctions are ways to implement a norm or a rule”.
Penegasan Indonesia negara rechtsstaat bukan machtsstaat, yang telah
diatur dalam Penjelasan UUD 1945, telah diangkat dan dimasukkan kedalam batang
tubuh UUD 1945 perubahan menjadi “Indonesia adalah Negara Hukum”, sebagai
konsekwensi setiap sikap, kebijakan, dan prilaku alat negara dan penduduk harus
berdasarkan dan sesuai hukum. Yang memimpin dalam penyelenggaraan negara adalah
hukum (nomos) itu sendiri sesuai dengan prisip The Rule of Law, and not of Man.
Prinsip supermasi hukum dan kedaulatan hukum itu sendiri pada pokoknya berasal dari
kedaulatan rakyat.
Sistem hukum Pancasila mengkehendaki penegakan keadilan substansial
melalui aturan-aturan hukum formal dan juga menghendaki kepastian hukum
berdasarkan aturan hukum formal agar tercapainya keadilan subtansial. Perkara-
perkara tidak hanya diselesaikan di Pengadilan namun harus menempuh terlebih dahulu
penyelesaian dengan kekeluargaan yang sesuai dengan prinsip Permusyarawatan dan
sikap gotong royong. Metode pelaksanaan dapat dilihat dari karakteristik Rechtsstaat
dan the rule of law. Karekteristik rechtsstaat diawali dengan konsep hukum Immanuel
Kant dalam arti sempit, yang mana menempatkan fungsi hukum (recht) dalam negara
(staat) sebagai alat perlindungan hak-hak asasi individual dan pengaturan kekuasaan,
yang menempatkan pemerintahan sebagai pemelihara ketertiban dan keamanan
masyarakat.

J. Tata Urutan Praturan Perundang-Undangan (Hukum) di Negara Republik


Indonesia
1. UUD 1945 7. Peraturan Daerah Kabupaten / Kota.
2. Tap MPR
3. UU / Perppu
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi
DAFTAR PUSTAKA

Afif, Zaid. 2018. Konsep Negara Hukum Rule of Law Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal
Pionir, 2 (5), 57-59.

Anonim. 2013. Berbagi Ilmu: Rule of Law dan Negara Hukum.


http://thesourthborneo22.blogspot.com/2013/01/rule-of-law-dan-negara-
hukum.html#:~:text=Pengertian%20Rule%20of%20Law%20dan%20Negara%20Hukum&
text=Rule%20of%20law%20adalah%20konsep,bukan%20rule%20by%20the%20man,
diakses pada tanggal 30 Desember 2020.

Prasetyo, Teguh. 2010. Rule of Law Dalam Dimensi Negara Hukum Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum
Refleksi Hukum, 2 (20), 136-138.

Setiawan, Parta. 2020. Rule of Law – Pengertian, Prinsip, Strategi, Fungsi, Dinamika.
https://www.gurupendidikan.co.id/rule-of-law/, diakses pada tanggal 30 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai