Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen: DR. Andi Baharuddin, SH, MH.

RULE OF LAW

Disusun Oleh:
NURUL HUDAYA
NIM D011211069

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Terwujudnya negara hukum sebagaimana yang dicita-citakan dalam


UUD 1945 akan dapat direalisasikan bila seluruh proses penyelenggaraan
pemerintahan atau negara benar-benar didasarkan pada kaidah-kaidah yang
tertuang dalam konstitusi itu sendiri (Janpatar Simamora, 2016).

Di Negara hukum, hukum tidak hanya sekedar menjadi formalitas atau


procedural belaka dari kekuasaan karena nantinya hukum akan dijadikan sebagai
alat pembenaran dari tindakan penguasa yang melakukan penyimpangan.
Hukum berkaitan erat dengan kehidupan sehari – hari. Karena semuanya diatur
oleh hukum baik itu norma, nilai, tata karma hingga hukum perundang –
undangan. Namun, dalam pelaksanaannya pemahaman tentang penegakan
keadilannya masih belum teralisasikan dengan baik. Dalam pembahasan ini akan
dibahas tentang penegakan keadilan yang terkait semua aspek dan yang
mempengerauhi dan menjadi penentu apakah keadilan dapat ditegakkan.

Hukum tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari kita, mulai dari
nilai,tata krama, norma hingga hukum perundang-undangan dalam
peradilan.Sayangnya penegakan hukum di negara kita belum dapat dilakukan
denganmaksimal, terutama dikalangan pejabat bila dibandingkan dengan yang
ada pada golongan menengah kebawah. Saat ini wajah hukum di Indonesia
terlihatmasih dapat dibeli dengan uang, orang-orang yang berkuasa dan memiliki
banyak uang seakan-akan kebal dari penegakan hukum sedangkan orang-orang
yang tidak mempunyai uang seakan-akan selalu ditindas dan tidak pernah
mendapat perlindungan dan kepastian hukum.Melihat kenyataan yang demikian
marilah kita benahi peradilan dengandiawali dari diri sendiri, dengan
mempelajari norma atau hukum sekaligusmemahami dan menegakannya sesuai
dengan keadilan yang benar. Dalam bahasan ini dibahas supaya keadilan dapat
ditegakan, maka akan terkait semuaaspek yang ada didalamnya yang
mempengaruhi dan menjadi penentu apakahkeadilan dapat ditegakkan.
PEMBAHASAN

Teori dan konsepsi Rule of Law

Pengertian Rule of Law


Berdasarkan pengertiannya, Friedman (1959) membedakan rule of law menjadi 2
(dua), yaitu pengertian secara formal (in the formal sense) dan pengertian secara
hakiki/materiil (ideological sense). Secara formal, rule of law diartikan sebagai kekuasaan
umum yang terorganisasi (organized public power), misalnya Negara. Sementara itu, secara
hakiki, rule of law terkait dengan penegakan rule of law karena menyangkut ukuran hukum
yang baik dan dan buruk (just and unjust law). Rule of law terkait erat dengan keadilan
sehingga rule of law harus menjamin keadilan yang dirasakan oleh masyarakat. Rule of law
merupakan suatu legalisme sehingga mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani
melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang bersifat objektif, tidak memihak,
tidak personal, dan otonom.
Rule of Law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke 19,
bersamaan dengan kelahiran Negara konstitusi dan demokrasi. Doktrin tersebut lahir sejalan
dengan tumbuh suburnya demokrasi dan meningkatknya peran parlemen dalam
penyelenggaraan Negara, serta sebagai reaksi terhadap Negara absolute yang berkembang
sebelumnya. Rule of law merupakan konsep tentang common law tempat segenap lapisan
masyarakat dan Negara beserta seleruh kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi
hukum yang dibangun diatas prinsip keadilan dan egalitarian. r. Ada tidaknya rule of law
dalam suatu Negara ditentukan oleh “kenyataan”, apakah rakyatnya benar-benar menikmati
keadilan, dalam arti perlakuan yang adil, baik sesama warganegara, maupun dari pemerintah
? oleh karena itu, pelaksanaan kaidah-kaidah hukum yang berlaku di suatu Negara
merupakan hukum yang adil, artinya kaidah hukum yang menjamin perlakuan yang adil
bagi masyarakat.
Munculnyarule of law diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan pembatasan
kekuasaan pemerintah. Sarana yang dipilih untuk mewujudkan halitu adalah dengan
menerapkan demokrasi konstitusional. Perumusan yuridisdari demokrasi konstitusional
adalah konsepsi negara hukum. Rule of law adalah konsep tentang common law yaitu
seluruh aspek negara menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip
keadilandan egalitarian.
Prinsip-Prinsip Rule of Law
Di Indonesia, prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD
1945 yang menyatakan
 bahwa kemerdekaan itu hak segala bangsa, ….karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan “peri keadilan”;
 ….kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, “adil”dan makmur;
 ….untuk memajukan “kesejahteraan umum”, ….dan “keadilansosial”;
 ….disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu “Undang-
undang Dasar Negara Indonesia”;
 “…kemanusiaan yang adil dan beradab”; serta
 …..serta dengan mewujudkan suatu “keadilan sosial” bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Prinsip-prinsip tersebut pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap


“rasa keadilan” bagi rakyat Indonesia, juga “keadilan sosial” sehingga pembukaan
UUD 1945 bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan Negara. Dengan
demikian, inti dari rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat,
terutama keadilan sosial. Prinsip- prinsip diatas merupakan dasar hukum
pengambilan kebijakan bagi penyelenggaraan Negara/pemerintahan, baik di tingkat
pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan jaminan atas rasa keadilan terutama
keadilan sosial. Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat didalam
pasal-pasal UUD 1945, yaitu :
1. Negara Indonesia adalah Negara hukum (pasal 1 Ayat (3))
2. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
(Pasal 24 Ayat 1)
3. Segala warga Negara bersamaan kedudukannnya di dalam hukum dan
pemerintahan, serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1)
4. Dalam Bab X A tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 Pasal, antara lain
bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yang adil
Negara Hukum (State of Law/Rechtstaat)

Pengertian negara hukum


Negara hukum adalah negara yang dalam penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang abash. Negara hukum bukan negara
kerkuasaaan (machtstaat). Negara hukum sering disamakan dengan Rule of law.
Rechtstaat adalah sebuah konsep dalam pemikiran hukum Eropa Kontinental yang
awalnya dipinjam dari hukum Jerman, yang dapat diterjemahkan sebagai "legal
state", "state of law", "state of justice", or "state of rights" dimana pelaksanaan
kekuasaan pemerintahan yang dibatasi oleh hukum C.W. Van der Port menjelaskan
bahwa atas dasar demokratis, “rechtsstaat” dikatakan sebagai “Negara kepercayaan
timbal balik” (de staat van het wederzijds vertrowen) yaitu kepercayaan dari
pendukungnya, bahwa kekuasaan yang diberikan tidak akan disalahgunakan, dia
mengharapkan kepatuhan dari rakyat pendukungnya1 . Dengan demikian maka atas
dasar sifat-sifat tersebut, yakni sifat liberal dan demokratis, ciri-ciri “rechtsstaat”
adalah :
1. Adanya Undang-Undang Dasar atau Konstitusi yang memuat ketentuan
tertulis tentang hubungan antara penguasa dan rakyat.
2. Adanya pembagian kekuasaan Negara, yang meliputi kekuasaan
pembuatan UndangUndang yang berada pada parlemen kekuasaan
kehakiman bebas dan tidak hanya menangani sengketa antara individu
rakyat, tetapi juga antara rakyat dan penguasa, dan pemerintah
mendasarkan tindakannya atas Undang-Undang (wetmatig bestur).
3. Diakui dan dilindunginya hak-hak rakyat yang sering disebut
“vrijheidsrechten van burger”.

Ciri-Ciri Negara Hukum (Rechtstaat)


1. Adanya pengakuan dan perlindungan hak- hak asasi manusia, yang
mengandungpersamaan dalam bidang politik, hukum ekonomi, dan
social budaya.
2. Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak dari pengaruh
kekuasaan atau kekuatan lain.
3. Adanya kepastian hukum, yaitu bahwa ketentuan hukum dapat
dipahami dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Syarat-Syarat Negara Hukum Rule of Law

Adapun syarat negara hukum rule of law adalah sebagai berikut :

1. Adanya perlindungan konstitusional.

2. Pemilihan umum yang bebas.

3. Kebebasan menyatakan pendapat.

4. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroperasi.

Kelebihan dan kekurangan Rule of Law


Kelebihan dari Rule By Law dalam teori negara hukum The Rule Of Law

Rule By The Law di dalam teori negara hokum the Rule Of Law yang
merupakan intuisi dasar yang mendasari dari The Rule Of Law adalah hukum harus
mampu membimbing perilaku subyeknya. Lain kata bahwa The Rule Of Law juga
menekankan karakeristik dan manfaat dari aturan, dimana undang-undang dianggap
sebagai jenis aturan dan tujuan yang dianggap membingbing perilaku manusia. Yaitu
perilaku dari penguasa dan rakyatnya, dimana konsep Rule By The Law digunakan
sebagai pembatas dari tindakan bebas dari penguasa yang tujuannya adalah agar
penguasa tidak melaksanakan kekuasaannya secara sewenang-wenangan serta
pembatas dari perilaku dan tindakan masyarakatnya agar terciptanya suatu ketertiban
dan keamanan.

Didalam konsep Rule by Law yang berisiskan asas kepastian hukum, tentunya
memberikan legalitas yang tinggi dalam menjalankan aturan hukum, dimana legalitas
merupakan sebuah nilai inti, hak asasi manusia, dalam arti Nullum crimen, (Tidak ada
kejahatan, tak ada hukuman tanpa hukum) yang sebenarnya berarti tidak hanya
memberikan jaminan kebebasan manusia, tapi juga melindungi individu dari tindakan
kesewenang-wenangan atau penyalahgunaan kekuasan dan tindakan yang tidak adil
oleh penguasa kepada individu dan warga masyarakat, sehingga terciptanya
penjaminan keadilan dan transparasi dari kekuasaan kehakiman.

Konsep Rule by Law dapat memberikan suatu kontrol sosial dalam kehidupan
bermasyarakat, dimana aktivitas yang dilakukan penguasa dapat di kontrol agar tidak
melakukan tindakan kesewenang-wenangan dalam melaksanakan tugasnya,
serta masyarakat dapat lebih mudah memantau kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah apakah kegiatan yang dilakukan pemerintah tersebut sudah sesuai dengan
Undangundang atau tidak. Di lain pihak pemerintah dalam mengarahkan kehidupan
masyarakat lebih tertib, sehingga kehidupan masyarakat sesuai apa yang dikatakan
oleh Undang-Undang dan sesuai dengan apa yang diramalkan oleh pembuat Undang-
Undang.

Kekurangan Dari Rule By Law Dalam Teori Negara Hukum The Rule OfLaw

Dalam berbagai banyak hal, jika terdapat kelebihannya maka tentu saja
kekuranagnnya, dan tentu saja Konsep Rule by Law juga memiliki kekurangan. Brian
Z Tanamahan mengatakan Rule by Law sebagai otoritas distorsi dari tradisi the Rule of
Law, apabila tidak didukung oleh demokrasi dan hak asasi manusia, serta prinsip
keadilan, maka akan terjadi pengingkaran terhadap hak asasi manusia, kemiskinan
yang luas, dan segregasi rasial. Dimana hal tersebut dapat dilihat contoh apabila
sistem hukum mendukung atau melegalkan tentang adanya perbudakan atau
penghapusan ras tertentu. Maka itu menjadi kelemahan dalam konsep Rule by Law.

Joseph Raz menggunakan contoh di Amerika, dimana Raz mengatakan


bahwa di USA yang berpengang pada negara hukum the Rule of Law, bahwa ketika
jaman perbudaan, sistem perbudakan ditegakkan secara hukum. Contoh pada saat
totaliter Jerman, dimana semua perkataan Hitler adalah hukum yang berdaulat, bahkan
keinginan hitler untuk memusnahkan ras yahudi dianggap legal. Kekurangan dalam
konsep Rule By Law adalah dimana jika diartikan sebagai hukum untuk kepentingan
pemerintah, maka hukum dapat digunakan sebagai alat kekuasaan oleh penguasa
untuk melakukan tindakan di luar keadilan dan perbuatan tersebut dilegalkan karena
perbuatan tersebut diatur oleh Undang-Undang. Kemudian para hakim kadang
membuat keputusan yang tidak mewakili keadilan masyarakat, padahal hakim
merupakan tempat menemukan keadilan, dan kadang kala hakim tidak berani untuk
berinisiatif untuk membuat suatu yurispudensi, yang disebabkan mereka lebih
cendrung memilih jalur aman yaitu keputusan mengikuti Undang-Undang, sehingga ke
depannya keputusan mereka tidak mendapatkan masalah atas keputusan yang diambil
atau di gugurkan didalam peradilan yang lebih tinggi,
Strategi Pelaksanaan (Pengembangan) Rule of Law

Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan dengan yang diharapkan, maka:

a. Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan pada


corak masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian masing-masing
setiap bangsa.

b. Rule of law yang merupakan intitusi sosial harus didasarkan pada budaya yang
tumbuh dan berkembang pada bangsa.

c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan social, gagasan
tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus ditegakan
secara adil juga memihak pada keadilan.
Untuk mewujudkannya perlu hukum progresif (Setjipto Raharjo: 2004), yang
memihak hanya pada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik atau keperluan
lain. Asumsi dasar hukum progresif bahwa ”hukum adalah untuk manusia”, bukan
sebaliknya. Hukum progresif memuat kandungan moral yang kuat. Arah dan watak
hukum yang dibangun harus dalam hubungan yang sinergis dengan kekayaan yang
dimiliki bangsa yang bersangkutan atau “back to law and order”, kembali pada hukum
dan ketaatan hukum negara yang bersangkutan itu.

Anda mungkin juga menyukai