Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen: DR. Andi Baharuddin, SH, MH.

Penegakan HAM dalam bingkai Harmoni Hak &


KewajibanWarga Negara

Disusun Oleh:
NURUL HUDAYA
NIM D011211069

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Hak merupakan unsure normative yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu dengan instansi. Hak merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Dalam hal ini penulis tertarik untuk membuat paper tentang HAM. Maka dengan ini
penulis mengambil judul “Penegakan HAM dalam bingkai Harmoni Hak & Kewajiban
Warga Negara”. Dalam Undang Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia pasal 1 disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia”. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak hak yang berasal dari
harkat dan martabat yang melekat pada manusia. Hak ini sangat mendasar atau asasi
(fundamental) sifatnya, yang mutlak diperlukan agar manusia dapat berkembang sesuai
dengan bakat, cita cita, serta martabatnya. Hak ini juga dianggap universal, artinya dimiliki
semua manusia tanpa perbedaan berdasarkan bangsa, ras, agama, atau gender.

Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari
manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat
kemanusian, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan. Di Indonesia
sendiri HAM dilindungi melalui berbagai macam Undang-Undang namun secara khusus
dilindungi oleh Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia
sendiri juga telah meratifikasi berbagai instrument HAM Internasional.
PEMBAHASAN

Konsep Penegakan HAM dalam Bingkai Harmonisasi Hak dan Kewajiban Warga
Negara
Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999, hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Pada hakekatnya dalam HAM terkandung dua makna, yaitu:

1. HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan ke dunia. Hak alamiah merupakan hak yang sesuai dengan kodrat manusia
sebagai insan merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Karena itu, tidak ada
seorang pun yang diperkenankan merampas hak tersebut dari tangan pemiliknya. Hal ini
tidak berarti bahwa HAM bersifat mutlak tanpa pembatasan, karena batas HAM seseorang
adalah HAM yang melekat pada orang lain. Bila HAM dicabut dari tangan pemiliknya,
manusia akan kehilangan eksistensinya sebagai manusia.

2. HAM merupakan instrumen atau alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai
dengan kodrat kemanusiannya yang luhur. Tanpa HAM manusia tidak akan dapat hidup

sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiannya sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna.

Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat (2)
Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, kewajiban dasar
manusia merupakan seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.

1. Dalam konteks HAM, Hak dan kewajiban asasi manusia merupakan dua hal yang saling
berkaitan satu sama lain yang memiliki hubungan sebab akibat. Seseorang bisa
mendapatkan haknya ketika mereka melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu.
Dengan kata lain, hak dan kewajiban asasi manusia merupakan bentuk
pembatasan atas HAM. 4.Istilah hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau
wewenang yang dimiliki seseorang tersebut bersifat mendasar. Tuntutan-tuntutan hak asasi
merupakan kewajiban dasar yang harus dipenuhi karena bersifat fundamental. Karena hak
asasi bersifat mendasar atau fundamental maka pemenuhannya bersifat imperative, artinya
hak-hak itu wajib dipenuhi karena hak-hak ini menunjukkan nilai subjek hak, atau perintah
yang harus dilaksanakan. Dari makna hak dan kewajiban asasi manusia di atas dapat
tercipta konsep penegakan HAM. Penegakan HAM adalah melakukan berbagai tindakan
dalam rangka membuat HAM lebih diakui serta dihormati oleh pemerintah dan
masyarakat. Penegakan HAM dilakukan karena pada dasarnya HAM adalah ukuran
tertinggi bagi keberhasilan pembangunan suatu negara. Selain itu kondisi HAM suatu
negara merupakan salah satu tolak ukur untuk menentukan kehormatan suatu bangsa.

Masalah dan Kasus Yang Terjadi Pada Penegakan HAM Dalam Bingkai Harmoni
Hak dan Kewajiban Warga Negara

Berikut beberapa contoh masalah dan kasus pelanggaran HAM yang sering dijumpai
dalamkehidupan sehari-hari.
1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan
dalihpembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada
tahun 2003.
2. Kasus pengguguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi
yangkawin diluar nikah.
3. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri
mendapatpenganiayaan dari majikannya.
4. Kasus orang tua yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12
tahun,yang artinya hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang.
5. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu
matakuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap
mahasiswa.
6. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM
terhadappara pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di
pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
7. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu
jurusantertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak,
sehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan
bakatnya.
Realita Penegakan HAM dalam Bingkai Harmonisasi Hak dan Kewajiban Warga
Negara

Realita Penegakan HAM di Indonesia sepanjang ini tentunya terus mengalami


kemajuan meskipun masih ada beberapa momen momen bersejarah kenegaraan yang tidak
terlalu diperhatikan seperti contoh di atas.Meskipun terus mengalami kemajuan, penegakan
HAM di Indonesia terbilang masih buruk. Dalam penerapannya, harapan dan keinginan
pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai
hukum tidaklah mudah. Ketidakpekaan masyarakat dan kurangnya penegasan khusus pada
hukum membuat Indonesia masih kandas di konsep penegakan hukum yang sama.
Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah, aparat penegak hukum, dan elit
politik agar penegakan hak asasi manusia berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
Sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar
pelanggaran hak asasi manusia tidak terulang lagi. Untuk mencegah sebuah pelanggaran
HAM, diperlukan adanya peran serta dari berbagai pihak. Baik itu masyarakat maupun
pemerintah. Adapun tindakan upaya pencegahan pelanggaran HAM yang dapat kita
lakukan yaitu dengan cara mempelajari, memahami dan menerapkan pentingnya Hak
Asasi Manusia dalam kehidupan seharihari dan menerapkan pentingnya HAM dalam
kehidupan sehari-hari.

Solusi Dalam Menghadapi Masalah Yang Sering Terjadi Pada Penegakan HAM
Dalam Bingkai Harmoni Hak dan Kewajiban Warga Negara

Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan


perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, baik dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai
dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM
harus dilakukan melalui suatu konsep kerja sama internasional yang berdasarkan pada
prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar negara serta hukum
internasional yangberlaku.

Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi, antiterorisme, serta
pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan
hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.

Adapun kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM, yaitu :

1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari


2004-2009 sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum
ataupunlembaga yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi
manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di
depan hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya
untuk mematuhi/ menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta
konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi
manusia dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika
masyarakat dapat berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan
Rencana,Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tindak pidana terorisme
dan penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga
Negaraserta badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan
hukum dan HAM.
9. Pengembangan sistem manajemen kelembagaan hukum yang transparan.

10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka


mewujudkan proses hukum yang lebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan
biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
KESIMPULAN

Jadi, kesimpulannya adalah hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang
dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar
HAM nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau
menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh
perundang- undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam
pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum
acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM

Anda mungkin juga menyukai