Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PELAKSANAAN PENEGAKAN HUKUM DAN HAM DI ERA


PEMERINTAHAN SEKARANG

Disusun oleh :
Falih Pertama Riyadi
042221389

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


JURUSAN EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-Nya berupa
nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan artikel berjudul
“Pelaksanaan Penegakan hukum dan HAM di era pemerintahan sekarang”. Tidak lupa shawalat
serta salam selalu tercurahkan bagi Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian artikel. Harapannya, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan artikel.

Jember, 2 November 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negara hukum yang senantiasa mengutamakan hukum sebagai landasan
dalam seluruh aktivitas negara dan masyarakat. Komitmen Indonesia sebagai negara hukum pun
selalu dan hanya dinyatakan secara tertulis dalam pasal 1 ayat 3 UUD 1945 hasil amandemen.
Pada saat ini, terutama bagi kehidupan bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia,
Penegakan Hak Asasi Manusia merupakan salah satu issu penting dalam kehidupan bernegara
dan bermasyarakat. Namun masih banyak pelanggaran HAM di Indonesia yang belum
terselesaikan dengan baik, banyak pihak yang masih ragu-ragu akan penegakan hak asasi
manusia di Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi penegakan HAM di Indonesia,
dan faktor penyebab kurang ditegakannya HAM di Indonesia.
Persoalan hak asasi manusia berkaitan langsung dengan eksistensi martabat manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Itulah sebabnya, konsep hak-hak asasi manusia harus dimaknai
sebagai sebuah potensi yang dimiliki oleh manusia secara kodrati yang berasal dari Tuhan Yang
Maha Esa, sebagai hak dasar, pokok, dan asasi yang melekat bersama dengan kelahiran manusia
di dunia. John Locke menyebut hak-hak asasi itu meliputi hak hidup, hak milik, dan hak
merdeka. Dari hak-hak asasi tersebut, kemudian berkembang menjadi hak-hak lain seperti hak
berbicara, hak beragama, hak berusaha, hak berbudaya, hak politik, hak sama dalam hukum, dan
sebagainya.
Sekalipun demikian, tidak semua orang (bahkan pnguasa negara) menyadari akan martabat
kemanusiaan tadi baik pengakuan maupun perlakuannya. Kenyataan yang ada dalam kehidupan,
pengakuan terhadap martabat manusia lebih gampang dari pada perlakuannya. Karena itu,
persoalan yang hendak dipecahkan sekarang adalah bagaimana memperlakukan hak-hak asasi
manusia itu secara konkret (dalam kehidupan nyata) sesuai dengan martabat kemanusiaannya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penegakan Hukum di Era Pemerintahan Sekarang?
2. Bagaimana Penegakan HAM di Era Pemerintahan Sekarang ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Penegakan Hukum di Era Pemerintahan Sekarang

2. Mengetahui Penegakan HAM di Era Pemerintahan Sekarang


BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Penegakan Hukum di Era Pemerintahan Sekarang
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Setiap Negara pasti menginginkan Negaranya memiliki penegak- penegak hukum dan
hukum yang adil dan tegas dan bukan tebang pilih. Tidak ada sebuah sabotase, diskriminasi dan
pengistimewaan dalam menangani setiap kasus hukum. Istilah yang tepat untuk menggambarkan
kondisi penegakan hukum di Indonesia saat ini adalah 'Runcing Kebawah Tumpul Keatas', Saya
yakin pasti Sebagian masyarakat Indonesia juga pernah merasakan penegakan hukum yang tidak
adil.
Kondisi Hukum di Indonesia saat ini lebih sering menuai kritik daripada pujian. Berbagai
kritik diarahkan baik yang berkaitan dengan penegakkan hukum , kesadaran hukum , kualitas
hukum, ketidakjelasan berbagai hukum yang berkaitan dengan proses berlangsungya hukum dan
juga lemahnya penerapan berbagai peraturan.
Kritik begitu sering dilontarkan berkaitan dengan penegakan hukum di Indonesia.
Kebanyakan masyarakat kita akan bicara bahwa hukum di Indonesia itu dapat dibeli, yang
mempunyai jabatan, nama dan kekuasaan, yang punya uang banyak pasti aman dari gangguan
hukum walau aturan negara dilanggar.
Pada kondisi tertentu, ketika keadilan terus menerus dihindari bukan tidak tidak mungkin
pertahanan dan keamanan bangsa menjadi taruhannya. Ketidakadilan akan memicu berbagai
tindakan alami berupa perlawanan-perlawanan yang dapat terwujud ke dalam berbagai aksi-aksi
anarkhis atau kekerasan yang kontra produktif terhadap pembangunan bangsa.
Dengan situasi dan kondisi seperti sekarang ini norma dan kaidah yang telah bergerasar
kepada rasa egoisme dan individual tanpa memikirkan orang lain dan inilah nilai ketidakadilan
akan meningkatkan aksi anarkhisme, kekerasan yang jelas-jelas tidak sejalan dengan karakter
bangsa yang penuh memiliki asas musyawarah untuk mufakat seperti yang terkadung dan tersirat
dalam isi Pancasila .
2.2. Penegakan HAM di Era Pemerintahan Sekarang
Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap pribadi manusia secara
kodrati sebagai anugerah dari Tuhan, mencangkup hak hidup, hak kemerdekaan/kebebasan dan
hak memiliki sesuatu. Ini berarti bahwa sebagai anugerah dari Tuhan kepada makhluknya, hak
asasi tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri. Kita harus menghargai
anugerah ini dengan tidak membedakan manusia berdasarkan latar belakang ras, etnik, agama,
warna kulit, jenis kelamin, pekerjaan, budaya, dan lain-lain. Namun perlu diingat bahwa dengan
hak asasi manusia bukan berarti dapat berbuat semena-mena, karena manusia juga harus
menghormati hak asasi manusia lainnya.
Hak asasi merupakan hak yang bersifat dasar dan pokok. Pemenuhan hak asasi manusia
merupakan suatu keharusan agar warga negara dapat hidup sesuai dengan kemanusiaannya. Hak
asasi manusia melingkupi antara lain hak atas kebebasan berpendapat, hak atas kecukupan
pangan, dan hak atas rasa aman dari berbagai ancaman
Dalam penegakan HAM di Indonesia perangkat ideologi Pancasila dan UUD 1945 harus
dijadikan acuan pokok, karena secara terpadu nilai-nilai dasar yang ada di dalamnya merupakan
The Indonesia Bill Of Human Right.
Keinginan pemerintah untuk menegakkan HAM di Indonesia yaitu untuk menjaga dan
melindungi hak yang terdapat pada orang lain yang tertanam sejak lahir yang diberikan oleh
YME. Menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang menjunjung tinggi HAM dan hukum yang
berlaku di Indonesia.
Tetapi realita yang terjadi saat ini berbeda dengan apa yang diinginkan. Karena masih
terdapat pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Pelanggaran HAM adalah
tindakan mengambil atau merenggut hal-hak orang lain dengan paksa. Kasus pelanggaran ham
yang terjadi di Indonesia sudah ada sejak dulu, mulai era setelah kemerdekaan, era Orde Lama,
era Orde Baru dan juga setelah reformasi. Beberapa kejadian pelanggaran HAM yang terjadi di
Indonesia adalah peristiwa Trisakti, Kasus pembunuhan Munir, Tragedi Semanggi, Tragedi Bom
Bali, Konflik Sampit, dan masih banyak lagi.
Dari kasus-kasus yang sudah terjadi maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada 2 faktor
yang mendukung terjadinya pelanggaran HAM yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
internal yaitu adanya dorongan seseorang untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari
dalam diri pelaku pelanggaran HAM. Seperti ego yang tinggi dan selalu mementingkan diri
sendiri, Kesadaran akan HAM rendah, dan kurangnya sikap toleransi. Sedangkan faktor
eksternal, yaitu faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang
melakukan pelanggaran HAM. Faktor- faktornya yaitu penyalahgunaan kekuasaan,
ketidaktegasan aparat penegak hukum, teknologi yang disalahgunakan, kesenjangan sosial dan
ekonomi yang tinggi.
Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah, aparat penegak hukum, dan
elit politik agar penegakan hak asasi manusia berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
Sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran
hak asasi manusia tidak terulang lagi.
Untuk mencegah sebuah pelanggaran HAM, diperlukan adanya peran serta dari berbagai
pihak. Baik itu masyarakat maupun pemerintah. Adapun tindakan upaya pencegahan
pelanggaran HAM yang dapat kita lakukan yaitu dengan cara mepelajari, memahami dan
menerapkan pentingnya Hak Asasi Manusia dalam kehidupan sehari-hari dan menerapkan
pentingnya HAM dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas
atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Aparatur
penegak hukum mencakup pengertian mengenai institusi penegak hukum dan aparat
(orangnya) penegak hukum. Dalam arti sempit, aparatur penegak hukum yang terlibat
dalam proses tegaknya hukum itu, dimulai dari saksi, polisi, penasehat hukum, jaksa,
hakim, dan petugas sipir pemasyarakatan.
Berbicara mengenai pemberlakuan dari HAM di Indonesia memang terlihat
mencengangkan. Kasus-kasus melanggar hukum yang bertentangan dengan HAM mulai banyak
terjadi. Predikat “Negara Indonesia adalah Negara Hukum” memberikan stigma bahwa setiap
hukum harus ditegakkan dan dilaksanakan walaupun kadang berlawanan dengan HAM. Namun,
realitanya hukum yang ada di Indonesia itu runcing di bawah tetapi tumpul diatas, maksudnya
bahwa hukum terasa tegas untuk kalangan bawah tetapi hukum tidak tegas untuk kalangan
orang-orang yang memiliki jabatan yang tinggi.
3.2. Saran
Saran kami adalah agar pembaca dapat mengetahui dan memahami Pelaksanaan
Penegakan Hukum dan HAM di Era Pemerintahan Sekarang. Serta agar pembaca bisa semakin
meningkatkan rasa patriotisme dan juga nasionalisme yang tinggi. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka diperlukan saran maupun kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Pramudia, T. (2019, 02 28). www.kompasiana.com. Retrieved from Bagaimana Kondisi Hukum


dan Penegakan Hukum di Indonesia:
https://www.kompasiana.com/tedaypramudia/5c775788aeebe15c304fe44c/bagaimana-
kondisi-hukum-dan-penegakan-hukum-di-indonesia
Sebastian, J. (2018, 11 27). www.kompasiana.com. Retrieved from Realitas Penegakan HAM di
Indonesia:
https://www.kompasiana.com/juansebastian4558/5bfd441343322f13843c6424/realitas-
penegakan-ham-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai