Anda di halaman 1dari 8

CIVIC/Routine Tasks/Essay/BESP

2021

MEDAN STATE UNIVERSITY

LAPORAN HASIL DISKUSI SEJARAH HUKUM DAN HAM


DI INDONESIA

ROUTINE TASKS 11

Proposed as One of KKNI's Tasks


Citizenship Education Course

Kanda Bagaskara
4211141027
Program Studi Pendidikan Biologi

DEPARTMENT OF BIOLOGY
FACULTY OF MATH AND SCIENCE
MEDAN
OCTOBER 2022
1. Pendapat dari setiap anggota kelompok

Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut Rahel Silaban


Hak Asasi Manusia adalah suatu hak fundemental yang dimiliki manusia yang
merekat pada seseorang dari lahir, HAM tersebut juga tidak dapat dirampas dan
dicabut keberadaannya selain itu untuk kehormatan, HAM juga harus dihargai,
dipelihara, dan dijaga oleh negara, hukum, pemerintah dan semua orang. Hubungan
antara HAM dan negara hukum sangat erat dan saling berhubungan serta tidak dapat
dipisahkan karena suatu hukum berfungsi untuk melindungi hak asasi manusia itu,
selain itu semua perilaku manusia disuatu negara selalu berdasarkan hukum. Semua
hak terikat oleh hukum dan ada bukti bahwa hukum yang mengikatnya. Masalah
penegakan HAM selalu.
Beriringan dengan masalah penegakan hukum, di mana hal ini menjadi salah
satu hal krusial yang paling sering dikeluhkan oleh warga masyarakat pada saat ini.
Yaitu lemahnya penegakan hukum. Masyarakat terkesan apatis melihat hampir semua
kasus hukum dalam skala besar dan menghebohkan, baik yang berhubungan dengan
tindak kriminal, kejahatan ekonomi, apalagi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM),
belum ada yang diselesaikan dengan tuntas dan memuaskan. Masyarakat berharap,
bahwa demi kebenaran, maka hukum harus senantiasa ditegakkan. Sebagai warga
negara kita harus mengetahui pentingnya hubungan HAM dengan hukum yang
mengatur agar dapat terhindar dari pelanggaran HAM. Setiap individu membutuhkan
hak asasinya dengan adanya kepastian hukum. Di dalam hukum terdapat pengaturan
tentang hak, dan dalam hak manusia tertulis perlindungan hukumnya. Jadi hubungan
keduannya berhubungan satu sama lain dan saling melengkapi. Untuk itu, kita harus
memahami relevansi HAM dan hukum agar kita juga dapat terhindar dari pelanggaran
HAM.

Kaitan Politik dengan Hukum Menurut Suspita


Sebelum membahas mengenai apa itu politik hukum, perlu dipahami terlebih
dahulu mengenai hubungan politik dan hukum. Meski berada pada bidang studi yang
berbeda, namun politik dan hukum mempunyai keterkaitan satu sama lain. Budiono
Kusumohamidjojo dalam buku Filsafat Hukum menjelaskan bahwa dalam negara
hukum, hukum menjadi aturan permainan untuk mencapai cita-cita bersama yang
menjadi pangkal dari kesepakatan politik. Hukum seharusnya juga menjadi aturan
untuk menyelesaikan segala perselisihan termasuk perselisihan politik
Di sisi lain, hukum harus dilengkapi dengan instrumen politik yang absah
untuk menghadapi pelanggaran-pelanggaran hukum, seperti kekerasan fisik maupun
kekerasan instrumental (manipulasi moneter atau rekayasa elektronik) (hal.
185).Secara das sein, ketika hukum diartikan sebagai undang-undang, maka hukum
merupakan produk politik. Hukum dibentuk oleh lembaga legislatif sehingga dapat
diartikan bahwa hukum merupakan kristalisasi, formalisasi atau legalisasi dari
kehendak-kehendak politik.[1]Perlu diperhatikan bahwa hukum bukanlah suatu
lembaga yang otonom, melainkan saling berkaitan dengan sektor-sektor kehidupan
lain dalam masyarakat, salah satunya adalah politik.
Apa itu Politik Hukum? Menurut Mahfud MD dalam buku Politik Hukum di
Indonesia, politik hukum adalah (hal. 1): Legal policy atau garis (kebijakan) resmi
tentang hukum yang akan diberlakukan baik dengan pembuatan hukum baru maupun
dengan penggantian hukum lama, dalam rangka mencapai tujuan negara. Adapun
pengertian politik hukum menurut Padmo Wahjono, adalah kebijakan dasar yang
menentukan arah, bentuk, dan isi hukum yang akan dibentuk. Lebih jelasnya, Padmo
Wahjono menerangkan bahwa politik hukum merupakan kebijakan penyelenggara
negara tentang apa yang dijadikan kriteria untuk membentuk suatu yang mencakup
pembentukan, penerapan, dan penegakan hukum.

Perkembangan Hukum menurut Rohani


Penegakan Hukum Pelanggaran HAM : Melihat kondisi penegakan hukum
yang ada, kebanyakan orang menyaksikan betapa banyak kasus-kasus hukum yang
belum terselesaikan secara tuntas. Seperti yang sering terdengar, ketika proses
pengadilan sedang berlangsung, upaya naik banding berlarut-larut, muncul isu mafia
peradilan dan tuduhan suap yang dapat membebaskan terdakwa dari jerat hukum dan
sebagainya. Selalu muncul alasan klise dari pengadil, yaitu telah diputus sesuai dengan
prosedur hukum yang berlaku, sehingga secara yuridis formal tidak salah. Bahwa
perbedaan antara pengadilan dan instansiinstansi lain ialah, bahwa pengadilan dalam
melakukan tugasnya sehari-hari selalu secara positif dan aktif memperhatikan dan
melaksanakan macam-macam peraturan hukum yang berlaku di suatu negara
Deklarasi Hak- Hak Asasi Manusia bagi negara Indonesia telah ada dari jaman dahulu
namun baru di ikrarkan pada pedoman dasar negara ini yaitu yang berada di dalam
pembukaan Undang- Undang Dasar 1945.yang di dalamnya terdapat hak- hak asasi
selaku manusia baik manusia selaku mahluk pribadi maupun sebagai mahluk sosial
yang di dalam kehidupannya itu semua menjadi sesuatu yang inheren, serta dipertegas
dalam Pancasila dari sila pertama hingga sila kelima. Jika dilihat dari terbentuknya
deklarasi Hak Asasi Manusia bangsa Indonesia lebih dahulu terbentuk dari pada
HakHak Asasi Manusia PBB yang baru terbentuk pada tahun 1948. Pernyataan HAM
di dalam Pancasila mengandung pemikiran bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan
Yang Maha Esa dengan menyandang dua aspek yakni, aspek individualitas (pribadi)
dan aspek sosialitas (bermasyarakat). Oleh karena itu, kebebasan setiap orang dibatasi
oleh hak asasi orang lain. Ini berarti, bahwa setiap orang mengemban kewajiban
mengakui dan menghormati hak asasi orang lain. Kewajiban ini juga berlaku bagi
setiap organisasi pada tatanan manapun, terutama negara dan pemerintah khususnya
di Negara Indonesia. Dengan demikian, negara dan pemerintah bertanggung untuk
menghormati, melindungi, membela dan menjamin hak asasi manusia setiap warga
negara dan penduduknya tanpa diskriminasi. Ir. Sukarno pernah berkata bahwa filsafat
pancasila itu berjiwa kekeluargaan ini disebabkan, karena pertama- tama pancasila ini
untuk pertama kalinya disajikan kepada khalayak ramai sebagai dasar filsafat negara
republik Indonesia yang kelak akan didirikan. Dan kehidupan manusia yang didasari
filsafat pancasila, jadi bangsa Indonesia itu melihatnya sebagai suatu kehidupan
kekeluargaan.
Menurut saya : Dengan segala problematika dalam penegakkan hukum
terhadap pelanggaran HAM berat, tentu tidak bisa terus didiamkan begitu saja, karena
dengan mendiamkan dan berusaha melupakan serta mengaburkannya bagi generasi
muda tentu akan menimbulkan masalah baru. Sehingga pada akhirnya harus dicarikan
alternatif lain jika cara penegakkan hukum berdasarkan undang-undang yang telah ada
sulit untuk dituntaskan. Salah satu alternative yang saat ini menngemuka adalah
wacana dihidupkannya kembali Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sebagai jalan
penyelesaian secara non yudisial. Tentunya terlepas dari pro dan kontra terhadap
rencana ini, pada akhirnya harus didasarkan pada orientasi penyelesaian kasus-kasus
pelanggaran HAM tersebut secara menyeluruh dengan mengedapankan keutuhan
bangsa dan negara.

Esensi Dan Urgensi Penegakan Hukum Yang Berkeadilan Di Indonesia Menurut


Yasmin
Indonesia yang notabenenya merupakan negara hukum tentunya memiliki
peraturan peraturan yang harus ditaati oleh setiap kalangan masyarakat. Upaya
penegakan hukum dikalangan masyarakat sangat erat kaitannya dengan tercapainya
tujuan negara. Negara harus memiliki tujuan bahwa setiap warga masyarakat harus
terjamin kesejahteraannya dan keamanannya. Seperti halnya pada alinea ke-4 UUD
1945 “...untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan Keadilan
sosial..” yang merupakan tujuan dari NKRI. Berkaca dari hal tersebut, menegakkan
keadilan dimaksudkan untuk mewujudkan adanya kepastian hukum di Indonesia
sendiri. Bagi Indonesia dalam rangka menegakkan keadilan telah ada sejumlah
peraturan perundangan yang mengatur tentang lembaga pengadilan dan badan
peradilan. Peraturan perundangan dalam bidang hukum pidana, kita memiliki Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP).
Esensinya, penegakan hukum bertujuan untuk mendapatkan hukum yang tertib
dan tidak merendahkan martabat warga negara, dengan kata lain hukum selalu
melayani kepentingan, keadilan, ketertiban dan ketentraman warna negara agar
tercipta perdamaian dan kesejahteraan warga negara.
Namun, dewasa ini, hukum di Indonesia belum sejalan dengan tujuan negara
yang ingin menyejahterakan dan keamanannya dengan memberikan keadilan terkait
penegakan hukum tadi. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kasus-kasus
ketidakadilan hukum di Indonesia. Contohnya remaja madura berinisial IB yang
menjadi tersangka usai membela dirinya dari serangan begal, IB ditetapkan sebagai
tersangka dalam kasus pembunuhan pelaku begalnya, walaupun pada akhirnya IB
dibebaskan dan diberikan penghargaan oleh polisi, tetao saja ini merupakan
ketidakadilan hukum di Indonesia. Ada juga kasus seorang bapak tua yang dituduh
mencuri barang di sebuah toko swalayan. Karena tuduhan tersebut, bapak tua tersebut
dibawa ke pengadilan. Sebab berkemampuan ekonomi rendah, bapak tua tersebut tidak
mampu melakukan pembelaan dan menyewa pengacara. Kemudian, bapak tua tersebut
dijatuhkan hukuman penjara selama 5 tahun walaupun tidak ada bukti konkret bahwa
bapak tersebut mencuri. Berbanding terbalik dengan pejabat yang mengambil uang
rakyat hanya dihukum 1 tahun. Bahkan, mereka masih bisa berjalan-jalan keluar saat
dalam masa penahanan. Urgensi penegakan hukum berarti menempatkan keberadaan
hukum dan upaya penegakannya dalam prioritas utama. Tidak adanya penegakan
hukum akan berakibat fatal, kehidupan masyarakat akan kacau. Sepatutnya negara
Indonesia sebagai negara modern dan menganut sistem demokrasi konstitusional, yang
memiliki peraturan perundangan, lembaga hukum, badan hukum dan aparatur penegak
hukum menjadikan prioritas utama penegakan hukum Indonesia. Dan untuk
mengurangi ketidakadilan hukum di Indonesia, marilah sama-sama bertanggung jawab
dalam menerapkan hukum seadil-adilnya dan tidak melakukan tebang pilih. Selain itu,
hukum tidak dipahami hanya sebatas tulisan atau teori, namun harus diterapkan secara
adil. Sementara itu, secara pribadi, kita memiliki tanggung jawab untuk
mengaplikasikan jujur dan adil di dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari lingkup
keluarga sampai lingkup berbangsa dan bernegara.

Perkembangan Hukum dan Ham Di Indonesia Menurut Kanda


Menurut saya perkembangan Hukum yang ada di Indonesia tidak terlepas dari
sejarah yang telah berjalan cukup lama. Jika melihat sejarah panjang tersebut, Hukum
yang ada di Indonesia tersebut berasal dari Negara Belanda, yang dulu pernah
menjajah Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, bahwa Indonesia telah mengadopsi hukum
yang berasal dari negara Belanda tersebut. Mengingat karena Indonesia adalah negara
kolonial jajahan Belanda, jadi mau atau tidak Indonesia juga harus menerapkan sistem
hukum yang ada di Negara Belanda.
Indonesia mengalami perkembangan dalam penegakan hukum dan ham, mulai
dari priode kolonialisme yang di bagi menjadi tiga bagian diantaranya; priode VOC,
Periode Liberal dan Priode politik etis. Kemudian pada Priode revolusi fisik dan
demokrasi liberal. Priode Orde lama dari tahun 1950 -1959 berikutnya pada orde baru
dari tahun 1966-1998. dan terakhir pada era reformasi yg terjadi 4 kali amandemen
UUD 1945.
Dengan demikian Hakum di indonesia mengalami perkembangan terus
menerus waktu 354 tahun sesuai dengan Perkembangan dalam kurun kebutuhan dan
kepentingan Hak Asasi Manusia.

2. Hasil Diskusi

Kelompok kami setuju dengan pengertian hukum yang disampaikan oleh Rahel
Silaban karena di dalamnya terdapat pengertian, tujuan, serta hal nyata yang terjadi
pada keadaan HAM di negara ini. Selanjutnya untuk Kaitan Politik dengan Hukum,
kami mengambil dari essai Suspita karena sudah salam essai tersebut telah dibahas
tuntas mengenai kaitan politik dan hukum di Indonesia secara lengkap. dari
penjelasannya dapat kami pahami bahwa politik dan hukum mempunyai keterkaitan
satu sama lain.

Mengenai Perkembangan hukum yang disampaikan oleh Kanda dan rohani,


kami setuju dengan pendapat kanda karena beliau menyatakan bahwa Hakum di
indonesia mengalami perkembangan terus menerus waktu 354 tahun sesuai dengan
Perkembangan dalam kurun kebutuhan dan kepentingan Hak Asasi Manusia. Terakhir
untuk Esensi Dan Urgensi Penegakan Hukum Yang Berkeadilan Di Indonesia kami
setuju dengan pendapat Yasmin karena menurutnya Esensinya, penegakan hukum
bertujuan untuk mendapatkan hukum yang tertib dan tidak merendahkan martabat
warga negara, dengan kata lain hukum selalu melayani kepentingan, keadilan,
ketertiban dan ketentraman warna negara agar tercipta perdamaian dan kesejahteraan
warga negara.
3. Kesimpulan

Dari hasil diskusi yang telah kami lakukan kami menyadari dan mengakui
satu sama lain bahwa pada setiap essai anggota pada kami memiliki kelebihan
dan Kekurangan. Maka kami memutuskan untuk mengambil pendapat terbaik
dari salah satu anggota kelompok di setiap poinnya kemudian tuangkan pada
penugasan diskusi kelompok kami.

Pada diskusi kami kali ini, kami dapat lebih memahami dan menyadari
bahwa Sejarah dan perkembangan Hukum adalah suatu perjalanan yang sangat
Panjang dan banyak sekali perubahan serta perbaharuan terhadap hukum
tersebut. Menurut hasil diskusi kami mengenai sejarah HAM di Indonesia sedikit
lebih lama ditegakkan, karena pada awal kemerdekaan, Indonesia sibuk dengan
system dan pembangunan negara. Namun pada saat ini penegakan HAM sedang
dikembangkan dan terus diperbaharui sehingga setiap orang merasa memiliki
perlindungan hukum yang adil. Dan memiliki hak untuk melakukan kewajiban
mereka.

Anda mungkin juga menyukai