Kelas TPM 1
Anggota Kelompok :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan makalah tentang
“Negara Indonesia adalah Negara Hukum dan Tingkat Kesadaran Hukum Masyarakat
Indonesia”.
Laporan makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan makalah tentang “Negara Indonesia
adalah Negara Hukum dan Tingkat Kesadaran Hukum Masyarakat Indonesia” ini dapat
memberikan pengetahuan terhadap pembaca.
PENDAHULUAN
Negara hukum adalah negara berdasarkan atas hukum dan keadilan bagi warganya.
Maksudnya adalah segala kewenangan dan tindakan alat-alat perlengkapan negara atau
dengan kata lain diatur oleh hukum. Hal yang demikian akan mencerminkan keadilan
bagi pergaulan hidup warganya. Pemikiran negara hukum di mulai sejak Plato dengan
konsepnya “bahwa penyelenggaraan negara yang baik adalah yang didasarkan pada
pengaturan (hukum) yang baik yang disebut dengan istilah nomoi”. Kemudian ide
tentang negara hukum popular pada abad ke-17 sebagai akibat dari situasi politik di
Eropa yang didominasi oleh absolutisme. Dalam perkembangannya, paham negara
hukum tidak dapat dipisahkan dari paham kerakyatan. Sebab pada akhirnya, hukum yang
mengatur dan membatasi kekuasaan negara atau pemerintah diartikan sebagai hukum
yang dibuat atas dasar kekuasaan dan kedaulatan rakyat. Dalam kaitannya dengan negara
hukum, kedaulatan rakyat merupakan unsur material negara hukum, di samping masalah
kesejahteraan rakyat.
Namun, masih banyak masyarakat yang masih minim akan kesadaran hukum.
Kesadaran hukum dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang atau suatu kelompok
masyarakat kepada aturan-aturan atau hukum yang berlaku. Kesadaran hukum sangat
diperlukan oleh suatu masyarakat. Hal ini bertujuan agar ketertiban, kedamaian,
ketenteraman, dan keadilan dapat diwujudkan dalam pergaulan antar sesama. Tanpa
memiliki kesadaran hukum yang tinggi, tujuan tersebut akan sangat sulit dicapai. Faktor
yang mempengaruhi kesadaran hukum yang pertama adalah pengetahuan tentang
kesadaran hukum. Peraturan dalam hukum harus disebarkan secara luas dan telah sah.
Maka dengan sendirinya peraturan itu akan tersebar dan cepat diketahui oleh masyarakat.
Masyarakat yang melanggar belum tentu mereka melanggar hukum. Hal tersebut karena
bisa jadi karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang kesadaran
hukum dan peraturan yang berlaku dalam hukum itu sendiri. Faktor yang mempengaruhi
kesadaran hukum selanjutnya adalah tentang ketaatan masyarakat terhadap hukum.
Dengan demikian seluruh kepentingan masyarakat akan bergantung pada ketentuan
dalam hukum itu sendiri. Namun juga ada anggapan bahwa kepatuhan hukum justru
disebabkan dengan adanya takut terhadap hukuman ataupun sanksi yang akan didapatkan
ketika melanggar hukum.
Berdasarkan latar belakang diatas maka adapun rumusan masalah yang diangkat oleh
penulis yaitu :
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban atas masalah penelitian yang telah
dirumuskan. Jawaban yang diperoleh di harapkan menjadi bahan masukan yang dapat
dijadikan sebagai kebijakan dalam mengembangkan dan menambah wawasan. Tujuan
yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN
Makna ini menunjukkan bahwa hukum berlaku setara bagi semua individu
dan lembaga, termasuk pemerintah. Tidak ada orang atau lembaga yang
dikecualikan dari kewajiban atau bertindak di luar batas hukum. Prinsip
kedaulatan hukum menjamin perlakuan yang adil, penegakan hukum yang
tidak memihak, dan kepastian hukum bagi semua warga negara.
4. Kepastian Hukum
Negara hukum menjamin penegakan hukum yang efektif dan adil. Hukum
harus diterapkan dengan konsisten dan tidak memihak kepada siapa pun,
tanpa adanya intervensi politik atau kepentingan pribadi. Sistem peradilan
independen dan transparan berperan dalam menjamin keadilan dan
menyelesaikan sengketa secara adil.
Dalam hal ini, sambung Aswanto, UUD 1945 sebagai aturan hukum tertinggi.
Konsep negara hukum tersebut untuk membentuk pemerintahan negara yang
bertujuan, baik untuk melindungi HAM secara individual maupun kolektif yang
tercermin dalam kalimat “...melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial...” sebagai tujuan nasional.
Aswanto juga menjelaskan bahwa pada BAB XA tentang Hak Asasi Manusia
(HAM), materi mengenai HAM yang masuk dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dapat dibagi ke dalam beberapa aspek, yakni HAM
berkaitan dengan kebebasan beragama dan meyakini kepercayaan, kebebasan
bersikap, berpendapat, dan berserikat. HAM berkaitan dengan informasi dan
komunikasi; HAM berkaitan dengan rasa aman dan perlindungan dari perlakuan
yang merendahkan derajat dan martabat manusia. HAM berkaitan dengan
kesejahteraan sosial. HAM berkaitan dengan persamaan dan keadilan dan HAM
berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain.
Kesadaran hukum itu, terkait erat dengan masalah budaya hukum yang berupa
nilia-nilia, pendangan-pandangan dan sikap-sikap yang mempengaruhi bekerjanya
hukum. Ia mengatakan bahwa ”Ketika seseorang melakukan tindakan kejahatan dan
melaporkan kepada polisi atas segala perbuatannya. Perilaku ini tidak ada. Artinya
tingkat kesadaran hukumnya sangat rendah.
Berikut adalah beberapa contoh kesadaran hukum oleh suatu masyarakat dan
alasan mengapa kesadaran hukum sangat diperlukan:
Ketika masyarakat memiliki kesadaran hukum yang baik terkait aturan lalu
lintas, mereka akan lebih cenderung untuk mematuhi peraturan seperti mengikuti
rambu lalu lintas, mematuhi batas kecepatan, menggunakan sabuk pengaman, dan
tidak mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Hal ini dapat mengurangi risiko
kecelakaan, melindungi keselamatan publik, dan menciptakan lingkungan
transportasi yang lebih aman.
2. Pembayaran pajak
Kesadaran hukum dalam hal hak kekayaan intelektual, seperti hak cipta,
merek dagang, dan paten, penting untuk melindungi karya intelektual seseorang.
Ketika masyarakat memahami dan menghormati hak kekayaan intelektual,
mereka akan menghindari tindakan pelanggaran seperti pembajakan musik atau
produk, pemalsuan merek dagang, atau penggunaan tanpa izin dari penemuan
atau inovasi seseorang. Ini mendorong inovasi, kreativitas, dan pertumbuhan
ekonomi yang adil.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Makna dari kalimat “Negara Indonesia sebagai negara hukum memiliki makna
bahwa segala aspek kehidupan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
didasarkan pada hukum dan segala produk perundang-undangan serts turunannya yang
berlaku di wilayah NKRI.
2. Tingkat kesadaran hukum di Indonesia masih dalam hitungan rendah karena masih
adanya pelanggaran-pelanggaran kewajiban masyarakat Indonesia.
Daftar Pustaka
http://eprints.undip.ac.id/76130/2/BAB_I.pdf
https://fahum.umsu.ac.id/pengertian-kesadaran-hukum-dan-pentingnya-dalam-masyarakat/
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=17756&menu=2
https://repository.uin-suska.ac.id/8907/2/BAB%20I.pdf
https://uinsgd.ac.id/rendahnya-kesadaran-hukum-di-indonesia/