Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-
hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
i
PENDAHULUAN
Keadilan merupakan suatu aturan hukum yang berlaku di negara Indonesia. Sebagai salah
satu aturan maka keadilan harus dilaksanakan dan ditegakkan oleh masyarakat Indonesia.
Keadilan berjalan beriringan untuk mengantarkan bangsa Indonesia menuju kedamaian,
keamanan, dan ketenangan.
Keadilan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Setiap manusia menginginkan keadilan.
Keadilan adalah sesuatu hal yang menjadi tuntutan setiap orang maupun kelompok untuk
dipenuhi dan ditegakkan. Manusia hidup dikelilingi oleh manusia lain yang bisa berbahaya
dan mungkin mengancam keadilannya sebagai manusia, sehingga menyebabkan keadilannya
diambil oleh orang lain atau dirampas secara paksa. Manusia menginginkan agar keadilannya
terlindungi dari bahaya yang mengancamnya. Untuk itu manusia satu memerlukan bantuan
manusia lainnya dan tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan manusia lain. Dengan adanya
kerja sama antara manusia dengan manusia lainnya akan lebih mudah untuk menegakkan
keadilan yang diinginkan oleh setiap manusia. Sehingga dengan adanya kerja sama dengan
manusia lain dalam suatu kelompok maka akan memudahkan manusia dalam kehidupan
masyarakat.
i
A. Hubungan hukum, keadilan dan ketertiban
1. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
mengatur tingkah laku manusia untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan
mencegah terjadinya kekacauan. Setiap negara mempunyai aturan-aturan hukum
tersendiri yang berbeda dengan negara lain, termasuk Indonesia.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara hukum, sesuai dengan bunyi pasal
1 ayat 3 UUD 1945. Itu artinya, setiap warga negara wajib untuk mematuhi
hukum dan aturan yang berlaku di Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hukum adalah peraturan atau
adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau
pemerintah.
2. Pengertian keadilan
Keadilan adalah kondisi yang bersifat adil terhadap suatu sifat, perbuatan maupun
perlakuan terhadap sesuatu hal. Diskusi mengenai bentuk dan perwujudan
keadilan telah dimulai sejak berkembangnya teori-teori filsafat manusia. Kajian
diskusi tentang keadilan selalu berkaitan dengan pembagian sumber daya secara
kualitatif-kuantitatif.
Sifat dari keadilan ialah tidak dapat dinyatakan seluruhnya dalam satu pernyataan,
karena keadilan merupakan gagasan yang dinyatakan. Sudut pandang kebaikan
terhadap keadilan dapat dalam tingkat pengertian individu hingga ke tingkat
negara. Nilai keadilan merupakan salah satu jenis nilai yang menjadi tujuan
perwujudan hukum, sehingga keadilan selalu berkaitan dengan hukum.
i
Di dalam filsafat, keadilan merupakan salah satu persoalan mendasar. Keadilan
merupakan salah satu jenis nilai yang bersifat abstrak sehingga sulit untuk diukur.
Pemahaman akan keadilan hanya dapat diperoleh dengan menjadikannya sebagai
perwujudan hukum. Pemenuhan keadilan menjadi salah satu fungsi dan peranan
hukum bagi masyarakat.Sarana pemenuhan keadilan di masyarakat umumnya
melalui sistem peradilan pidana. Pengaturan keadilan yang bersifat umum maupun
individu serta keselarasan keduanya merupakan peran dari hukum negara. Selain
itu, penyebarluasan nilai keadilan kepada seluruh manusia juga merupakan salah
satu misi dari agama.
3. Pengertian ketertiban
Ketertiban adalah keadaan yang serba teratur dengan prinsip, kesopanan,
kedisplinan, dengan maksud untuk mencapai suatu yang diinginkan bersama yaitu
terciptanya suasana yang tentram dan damai. Agar tercipta ketertiban maka harus
ada hukum yang mengatur dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat yang
teratur setiap manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma
atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dalam masyarakat. Tertib dan disiplin
adalah matra yang amat menentukan keberhasilan sebuah proses pencapaian tujuan.
Ketertiban perlu diterapkan dilingkungan, baik di lingkungan sekolah maupun di
Masyarakat agar tercipta suasana aman, tertib, dan damai .
Sebagai suatu norma, hukum memberi petunjuk tentang apa yang harus di perbuat
dan apa yang tidak boleh di perbuat, sehingga segala sesuatu dapat berjalan
dengan tertib dan teratur. Hal ini dapat terjadi karena hukum mempunyai
mengatur tingkah laku manusia serta mempunyai ciri memerintah, melarang, dan
bersifat memaksa agar hukum di taati oleh masyarakat.
i
B. Sistem hukum Nasional
Pengertian system
Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti suatu keseluruhan yang
tersusun dari sekian banyak bagian (whole compound of several parts). Sistem
merupakan suatu kebulatan yang memiliki unsur-unsur dan peran yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi. Masing-masing bagian atau unsur harus dilihat
dalam kaitannya dengan bagian-bagian atau unsur-unsur lain dan dengan
keseluruhannya seperti mozaik atau legpuzzle. Sistem merupakan pengorganisasian
dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling menggantungkan diri satu dari
yang lain dan membentuk satu kesatuan. Suatu sistem adalah suatu perangkat
komponen yang berkaitan secara terpadu dan dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Di Indonesia dikenal ada beberapa sistem hukum yang berlaku, yaitu sistem hukum
adat, sistem hukum Islam, dan sistem hukum nasional. Sistem hukum nasional dan
sistem hukum Indonesia adalah dua hal yang berbeda. Sistem hukum nasional berarti
sistem hukum yang diberlakukan oleh negara (state law), sedangkan sistem hukum
Indonesia merefleksikan keanekaragaman hukum yang hidup dalam masyarakat.
Sistem hukum nasional berasal dari dua istilah yaitu sistem dan hukum nasional.
Pengertian sistem telah dijelaskan di bagian terdahulu. Sedangkan hukum nasional
adalah hukum atau peraturan perundang-undangan yang didasarkan kepada landasan
ideologi dan konstitusional negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945 atau hukum yang
dibangun di atas kreativitas atau aktivitas yang didasarkan atas cita rasa dan rekayasa
bangsa sendiri.
Hukum nasional tidak lain adalah sistem hukum yang bersumber dari nilai-nilai
budaya bangsa yang sudah lama ada dan berkembang sekarang. Sistem hukum
nasional adalah sebuah sistem hukum (meliputi materiil dan formil; pokok dan
sektoral) yang dibangun berdasarkan ideologi negara Pancasila, UUD 1945 dan dapat
juga bersumber pada hukum lain asal tidak bertentangan dengan jiwa Pancasila dan
UUD 1945, serta berlaku di seluruh Indonesia.
i
1. Peradilan Umum
Pertama, ada jenis peradilan umum. Peradilan yang satu ini menangani berbagai
perdata dan perkara pidana secara umum. Pengadilan Negeri berperan sebagai
badan pengadilan tingkat I. Sementara, Pengadilan Tinggi menduduki badan
pengadilan tingkat banding.
2. Peradilan Tata Usaha Negara
elanjutnya, ada peradilan terkait tata usaha negara. Peradilan ini memang
dikhususkan untuk menangani berbagai perkara atau gugatan terhadap pejabat
administrasi negara. Biasanya, penyebab dari tuntutan tersebut adalah kesalahan
penulisan yang merugikan seseorang atau badan tertentu.
3. Peradilan Agama
Selanjutnya, ada Peradilan Agama yang berguna untuk memutuskan perkara yang
berkaitan dengan agama, seperti pembagian harta, pengurusan hak waris, dan
perceraian. Peradilan ini sudah diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 1989. Ada dua
tingkatan Peradilan Agama, yakni Peradilan Agama Tingkat I dan Peradilan
Agama Tinggi.
4. Peradilan Tipikor
Sudah tahun 2021, tapi tindak pidana korupsi di Indonesia masih merajalela.
Sadar akan hal itu, Indonesia membuat lembaga Peradilan Tipikor untuk
mengadili masyarakat atau para pejabat yang korupsi. Peradilan ini juga sudah
diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2002.
5. Peradilan Militer
Terakhir, ada peradilan militer. Seperti namanya, peradilan ini digunakan untuk
mengadili para penegak hukum yang memiliki posisi di lingkungan angkatan
bersenjata atau pertahanan dan keamanan negara. Peradilan ini sudah diatur dalam
UU Nomor 31 Tahun 1997.
Pengadilan adalah badan atau instansi resmi yang melaksanakan sistem peradilan
berupa memeriksa, mengadili, dan memutus perkara.
Bentuk dari sistem Peradilan yang dilaksanakan di Pengadilan adalah sebuah forum
publik yang resmi dan dilakukan berdasarkan hukum acara yang berlaku di Indonesia
untuk menyelesaikan perselisihan dan pencarian keadilan baik dalam perkara sipil,
buruh, administratif maupun kriminal. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk
membawa perkaranya ke Pengadilan baik untuk menyelesaikan perselisihan maupun
i
untuk meminta perlindungan di pengadilan bagi pihak yang di tuduh melakukan
kejahatan.
Sedangkan Peradilan adalah segala sesuatu atau sebuah proses yang dijalankan di
Pengadilan yang berhubungan dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili
perkara dengan menerapkan hukum dan/atau menemukan hukum “in concreto”
(hakim menerapkan peraturan hukum kepada hal-hal yang nyata yang dihadapkan
kepadanya untuk diadili dan diputus) untuk mempertahankan dan menjamin
ditaatinya hukum materiil, dengan menggunakan cara prosedural yang ditetapkan oleh
hukum formal.
Dari kedua uraian diatas dapat dikatakan bahwa, pengadilan adalah lembaga tempat
subjek hukum mencari keadilan, sedangkan peradilan adalah sebuah proses dalam
rangka menegakkan hukum dan keadilan atau suatu proses mencari keadilan itu
sendiri.
i
Kesimpulan
Lembaga Peradilan adalah alat yang menjadi perlengkapan negara yang memiliki
tugas dalam andil mempertahankan untuk tetap tegaknya hukum.