Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL


(Dianjurkan Untuk Memenuhi Tuigas Mata kuliah)

Oleh :
Nama : SUHARJI SOLIHIN
Nim :
No Absensi : 30

JURUSAN HUKUM
FAKULTAS HUKUM, PEMERINTAHAN DAN SOSIAL
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA GORONTALO
2022

KATA PENGANTAR
Puji sukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa atas rahmat dan karuniaNya
yang diberikan kepada kami sehingga Makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tak lupa, kami ucapkan terimakasih atas dukungan rekan
rekan semua, makalah ini disusun untuk membantu didalam mengetahui Pendidikan
Islam yang secara khusus menjelaskan tentang “Dinamika Historis Konstitusional,
Sosial Politik, serta Konteks Kontemporer Penegakan Hukum Yang Berkeadilan”.
Setelah mempelajari Makalah ini, kita semua akan mengetahui apa yang di maksud dengan
hukum yang berkeadilan. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada para
pembaca yang senantiasa mendukung dan memberikan kritik dan sarannya sehingga kami
bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih
baik.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan..............................................................................................1
Bab II : Pembahasan..............................................................................................3
1. Konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan...........................3
2. Alasan diperlukan penegakan hukum..........................................................3
3. Sumber historis, sosiologis, politis penegakan hukum................................4
4. Dinamika dan tantangan penegakan hukum yang berkeadilan....................6
5. Esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan.............................7
Bab III : Penutupan...............................................................................................8
1. Kesimpulan.................................................................................................8
2. Saran...........................................................................................................8
Daftar Pustaka........................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, indonesia merupakan negara hukum yang artinya semua
penyelenggara pemerintahan dan kenegaraan serta kemasyarakatannya berdasarkan
atas hukum bukan didasarkan atas kekuasaan belaka. Menurut Kelsen (1995)
mengemukakan hukum adalah suatu tata yang bersifat memaksa. Suatu tata sosial
yang berusaha menimbulkan perilaku para individu sesuai yang diharapkan melalu
perundangan tindakan tindakan paksaan. (Winata putra, 2006: 8). Di dalam literatur
penemuan hukum merupakan sebuah proses pembentukan hukum oleh hakim atau
aparat penegak hukum lainnya yang ditugaskan untuk implementasi peraturan hukum
umum pada suatu peristiwa ( das sollen) yang bersifat umum dengan mengingat akan
peristiwa konkret (das sain)
tertentu. Hakim selalu dihadapkan pada peristiwa konkret, konflik, atau kasus yang harus
diselesaikan atau dipecahkan. Hukum mempunyai sifat sifat tertentu. Seperi hukum
bersifat mengatur yang artinya hukum sebagai peraturan atau larangan maupun peerintah
yang berfungsi untuk mengatur berbagai sikap manusia dalam kehidupan. Hukum bersifat
memaksa artinya hukum memiliki kekuatan dan kewenangan untuk memaksa setiap orang
mematuhi setiap peraturan. Hukum bersifat melindungi artinya keharmonisan antara
ketertiban dan keamanan perlu dijaga demi tercapainya kedamaian. Hukum tidak dibuat
secara semena mena. Hukum pasti
mengandung arti dan juga tujuan. Tujuan diadakannya hukum menurut
soerjono soekanto (1993) bahwa norma atau kaidah hukum bertujuan
untuk mencapai kedamain dalam hidup bersama.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan
2. Mengapa diperlukan penegakan hukum yang berkeadilan
3. Apa sumber historis, sosiologis, politis tentang penegakan hukum yang
berkeadilan
di indonesia
4. Apa dinamika dan tantangan penegakan hukum yang berkeadilan
5. Apa esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkedilan
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan
2. Mengetahui alasan mengapa diperlukan penegakan hukum yang berkeadilan
3. Mengetahui sumber historis, sosiologis, politis tentang penegakan hukum yang
berkeadilan
4. Menghetahui dinamika dan tantangan penegakan hukum yang berkeadilan
5. Mengetahui esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan.

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah
1. Pembaca diharapkan memahami konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan
2. Pembaca diharapkan memahami mengapa diperlukan penegakan hukum yang berkeadilan
3. Pembaca diharapkan mengetahui sumber historis, sosiologis, dan politis tentang
penegakan
hukum yang berkeadilan
4. Pembaca diharapkan memahami dinamika dan tantangan penegakan hukum yang
berkeadilan
5. Pembaca diharapkan memahami esensi dan urgensi pengakan hukum yang berkeadilan
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DAN URGENSI PENEGAKAN HUKUM YANGBERKEADILAN
Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia. Agar kepentingan
manusia terlindungi, hukum harus dilaksanakan. Pelaksanaan hukum dapat
dilaksanakan secara damai, normal tetapi dapat terjadi juga pelanggaran hukum. Dalam hal
ini hukum yang telah dilanggar harus ditegakkan. Melalui penegakkan hukum inilah hukum
itu menjadi kenyatan. Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan. Upaya hukum dalam suatu
negara, sangat erat kaitannya dengan tujuan negara. Menurut kenenburgdan Tk.B
Sabaroedin (1975) kehidupan manusia tidak hidup cukup aman, tertib dan teratur manusia
perlu sejahtera. Apabila tujuan negara hanya menjaga ketertiban maka tujuan negara tersebut
terlalu sempit. Tujuan negara yang lebih luas adalah agar setiap manusia terjamin
kesejahteraannya disamping keamanannya. Dalam teori tujuan negara, ada empat fungsi
negara yang dianut oleh negara – negara di dunia.
(1) melaksanakan penertiban dan keamanan
(2) mengusahakankesejahteraan
(3) Pertahanan
(4) menegakkan keadilan.
Negara indonesia adalah negara hukum. Artinya negara yang bukan didasarkan pada
kekuasaan belaka melainkan negara yang berdasarkan atasa hukum, artinya semua persoalan
kemasyarakatan, kenegaraan, pemerintahan atau kewarganegaraan harus didasarkan atasa
hukum. Tujuan negara indonesia telah tercantum dalam UUD 1945 alenia ke-4. Dalam
menyelenggarakan peradilan, indonesia membentuk kekuasaan kehakiman yang dilakukan
oleh mahkamah agung dan badan peradilan lain yang ada dibawahnya.

B. PERLUNYA PENEGAKKAN HUKUM YANG BERKEADILAN


Indonesia merupakan negara hukum. Hukum merupakan peraturan yang bertujuan
untuk mengatur kehidupan dan menciptakan ketentraman dalam bermasyarakat. Hukum
harus ditegakkan secara konsekuen agar bisa menciptakan kedamaian serta
kesejahteraan bagi semua. Tujuan utama penegakkan hukum adalah untuyk membuat
masyarakat merasa memperoleh perlindungan akan hak- haknya. Agar manusia yang hidup
dalam bernegara dan berbangsa berlangsung dengan normal, damai, dan tentram. Pada
dasarnya hukum tidak boleh menyimpang yang ditunjukan dalam semboyan yang berbunyi “
Flat Justitia el Pereat Mundus” yang artinya meski dunia ini runtuh akan tetapi hukum
harus ditegakkan. Ada beberapa hal penting yang harus perhatikan dalam mewujudkan
sebuah hukum agar berlaku sesuai semestinya.
(1) Keadilan. Artinya bahwa dalam melaksankan penegakkan hukum aparat hukum
harus bersikap adil. Jika tidak hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak peduli
terhadap hukum. Jika itu terjadi, maka ketertiban dan ketentraman masyarakat akan
terganggu.
(2) Kemanfaatan. Artinya para aparatur penegak hukum dalammenjalankan tugasnya
harus
mempertimbangkan agar proses penegakkan hukumdan pengambilan keputusan
memiliki manfaat bagi masyarakat.
(3) Kepastian hukum. Dengan adanya kepastian hukum maka memungkinkan seseorang
dapat mendapatkan sesuatu yang diharapkan.Sumber Historis, Politis, Sosiologis
Tentang Penegakkan Hukum Upaya penegakan hukum dan keadilan sangat terkait
erat dengan tujuan negara. Dan salah satu tujuan negara RI adalah “melindungi warga
negara atau menjaga ketertiban” selain berupaya mensejahterakan masyarakat.
Dalam tujuan negara sebagaimana dinyatakan di atas, secara eksplisit
dinyatakan bahwa “negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa serta melaksanakan ketertiban dunia”. Agar negara dapat
melaksanakan tugas dalam bidang ketertiban dan perlindungan warga negara, maka
disusunlah peraturan-peraturan yang disebut peraturan
C. hukum. Peraturan hukum mengatur hubungan antara manusia yang satu
dengan
manusia lainnya, di samping mengatur hubungan manusia dengan negara
serta mengatur organ-organ negara dalam menjalankan pemerintahan negara. Ada dua
pembagian besar hukum. Pertama, hukum privat ialah hukum yang mengatur
hubungan antarmanusia (individu) yang menyangkut "kepentingan pribadi"
(misalnya masalah jual beli, sewa-menyewa, pembagian waris). Kedua, hukum
publik ialah hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan organ negara
atau hubungan negara dengan perseorangan yang menyangkut kepentingan umum.
Misalnya masalah pencurian, pembunuhan, penganiyayan, dan lain-lain.
Dalam rangka menegakkan hukum, aparatur penegak hukum harus menunaikan
tugas sesuai dengan tuntutannya yang ada dalam hukum material dan hukum
formal. Pertama, hukum material adalah hukum yang memuat peraturan-peraturan
yang mengatur kepentingan-kepentingan dan hubungan-hubungan yang berupa
perintah-perintah dan larangan-larangan, contohnya hukum pidana berada dalam
KUHP. Kedua, hukum formal atau disebut juga hukum acara yaitu peraturan hukum
yang mengatur tentang cara bagaimana mempertahankan dan menjalankan peraturan hukum
material. Contohnya: hukum acara pidana yang diatur dalam KUHAP dan hukum acara
Perdata. Melalui hukum acara inilah hukum material dapat dijalankan atau dimanfaatkan.
Tanpa adanya hukum acara, maka hukum
material tidak dapat berfungsi. Dalam upaya mewujudkan sistem hukum nasional yang
bersumber pada Pancasila dan UUD NRI 1945, bukan hanya diperlukan pembaharuan materi
hukum, tetapi yang lebih penting adalah pembinaan aparatur hukumnya sebagai pelaksana
dan
penegak hukum. Ada beberapa lembaga diindonesia:
1. Lembaga penegak hukum. Untuk menjalankan hukum sebagaimana
mestinya. Ada beberapa lembaga aparat penegak hukum diantaranya
kepolisian yang berfungsi utama sebagai lembaga penyidik, kejaksaan
yang fungsi utamanya sebagai lembaga penuntut, kehakiman yang
berfungsi sebagai lembaga pemutus dan lembaga penasehat atau pemberi
bantuan hukum.

2. Lembaga peradilan. Penyelesaian perbuatan-perbuatan yang melawan


hukum dapat dilakuakan dalam berbagai badan peradilan sesuai dengan masalah dan
pelakunya. Ada beberapa badan peradilan yang berada dibawah mahkamah
agung dengan masing masing wewenang yaitu peradilan agama bertugas
dan berwenang memeriksa perkara perkara ditingkat pertama antara orang
orang yang beragama islam, peradilan militer tugas dan wewenangnya yaitu
memeriksa dan memeutuskan perkara pidana terhadap kejahatan dan pelanggaran,
peradilan tata usaha negara bertugas untuk mengadili perkara atas perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh pegawai tata usaha negara, peradilan umum adalah salah
satu pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan. Ada beberapa
tingkat badan pengadilan yaitu, pengadilan negeri- pengadilan tinggi-
pengadilan tingkat kasasi-penasehat hukum.
C. DINAMIKA DAN PENEGAKAN HUKUM
Sudah menjadi rahasia umum bahwa penegakan hukum diindonesia sanga
memprihatinkan. Permasalahan pen egakan hukum senantiasa menjadi persoalan
menarik bagi banyak pihak, terutama adany aketimpangan yang interaksi dinamis
antara aspek hukum dalam harapan dan penerapan hukum dalam kenyataan. Yang
lebih memprihatinkan saat ini adalah kepatuhan masyarakat terhadap
hukum.
Masyarakat menjadi lebih terlatih dari jeratan hukum. Merea tidak lagi takut atas
ancaman hukum yang ada. Kenyataan ini merupakan salah satu buruknya
penegakkan hukum.
Penegakkan hukum diindonesia dipandang lemah. Masyarakat dihadapkan pada
ketidak pastian hukum. Rasa keadilan masyarakat pun belum sesuai harapan.
Sebagian masyarakat bahkan merasakan bahwa aparat penegak hukum
sering
memberlakuakn hukum bagaikan pisau yang tajam kenawah tapi tumpul keatas.
Apabila hal ini terjad secara terus menerus bahkan telah menjadi suatu kebiasaan
maka, tidak menutup kemungkinan akan terjadi revolusi hukum.

Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi bangsa indonesia kini adalah
mengahadapi persoalan penegakkan hukum ditengah maraknya pelanggaran
hukum disegala strata kehidupan masyarakat.
Di era globalisasi yang penuh dengan iklim materialisme, banyak tantangan yang
dihadapi oleh aparat penegak hukum. Mereka harus memiliki sikap baja, akhlak
mulia, dan karakter yang kuat dalam menjalankan tugas. Aparatur penegak hukum
harus siap dengan berbagai cobaan, ujian, godaan yang dapat berakibat jatuhnya
wibawa sebagai penegak hukum.
D. ESENSI DAN URGENSI PENEGAKKAN HUKUM YANG BERKEADILAN
DI INDONESIA
Cicero mengemukakan Ubi Societas Ibi lus, dimana ada masyarakat disitu ada
hukum. Penegakkan hukum bertujuan untuk mewujudkan aturan hukum demi
terciptanya keadilan dan ketertiban masyarakat. Penegakkan hukum pada
dasarnya bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam
masyarakat merasa memperoleh perlindungan akan hak-hak dan kewajibannya.
Proses penegakkan hukum tidak dapat dipisahkan dengan hukum itu
sendiri. Sedang sistem hukum dapat diartikan merupakan bagian-bagian yang
saling bergantung yang harus dijalankan oleh aparatur penegak hukum dan
juga masyarakat yang menuju pada tegaknya kepastian hukum. Untuk membangun
dan membentuk sistem pemerintahan yang akuntable perlu melibatkan seluruh
stakeholder dan yang pentung adalah dukunga pemerintah yang bersih.
Dukungan pemerintahan yang bersih dalam membangun penegakkan hukum yang
akuntable harus total, karena penegakkan hukum adalah bagian dari sistem hukum
pemerintahan. Pemerintah harus berada digarda terdepan dalam penegakkan hukum
untuk memberikan harapan kepada masyarakat atas kepastian hukum. Sebagai
penyelenggara negara, presiden harus menjamin kemandirian dan independensasi para
penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Penegakkan hukum merupakan salah satu usaha untuk mencapai atau
menciptakan tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam bermasyarakat baik itu
merupakan upaya pencegahan maupun penindakan setelah terjadinya pelanggaran
hukum.
Hukum harus ditegakkan secara konsekuen agar bisa menciptakan kedamaian
serta kesejahteraan bagi semua. Tujuan utama penegakkan hukum adalah untuk
membuat masyarakat merasa memperoleh perlindungan akan hak- haknya. Agar
manusia yang hidup dalam bernegara dan berbangsa berlangsung dengan normal,
damai, dan tentram.
B. SARAN
Kami menyadari makalah ini masih mempunyai kekuirangan dan demi
penyempurnaaan ini, kami meminta saran dan kritik kepada para pembaca yang
bersifat positif dan membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Intan. 2016. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Ristekdikti
Setialaksana, Nana. 2018. Teori Teori Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Galuh Nurani.
Rodlial. 2014. Penegakan Hukum di Indonesia. Makalah.
http://rodlial.blogspot.com/2014/02/makalah-penegakan-hukum-di-indonesia.html. 15
Februari.
Wiradikha, Puteri. 2017. Penegakkan Hukum Berkeadilan di Indonesia. Makalah.
http://tahta10.blogspot.com/2017/06/makalah-pkn-tentang-penegakan-hukum.html. 1

Anda mungkin juga menyukai