lOMoARcPSD|20239501
MAKALAH
Di Buat Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji sukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya yang diberikan kepada kami sehingga Makalah Pendidikan
Kewarganegaraan ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa, kami ucapkan
terimakasih atas dukungan rekan rekan semua, makalah ini disusun untuk
membantu didalam mengetahui Pendidikan Islam yang secara khusus menjelaskan
tentang “Dinamika Historis Konstitusional, Sosial Politik, serta Konteks
Kontemporer Penegakan Hukum Yang Berkeadilan”.
Setelah mempelajari Makalah ini, kita semua akan mengetahui apa yang di
maksud dengan hukum yang berkeadilan. Akhir kata kami mengucapkan
terimakasih kepada para pembaca yang senantiasa mendukung dan memberikan
kritik dan sarannya sehingga kami bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih
baik.
Wasssalam
Penulis
lOMoARcPSD|20239501
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan.............................................................................................1
Bab II : Pembahasan.............................................................................................3
1. Kesimpulan................................................................................................8
2. Saran..........................................................................................................8
Daftar Pustaka.......................................................................................................9
lOMoARcPSD|20239501
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan
2. Mengapa diperlukan penegakan hukum yang berkeadilan
3. Apa sumber historis, sosiologis, politis tentang penegakan hukum
yangberkeadilan di indonesia
4. Apa dinamika dan tantangan penegakan hukum yang berkeadilan
5. Apa esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkedilan
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan
2. Mengetahui alasan mengapa diperlukan penegakan hukum yang
berkeadilan
3. Mengetahui sumber historis, sosiologis, politis tentang penegakan
hukum yang berkeadilan
4. Menghetahui dinamika dan tantangan penegakan hukum yang
berkeadilan
5. Mengetahui esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan.
D. MANFAAT PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan. Upaya hukum dalam suatu negara,
sangat erat kaitannya dengan tujuan negara. Menurut kenenburgdan Tk.B
Sabaroedin (1975) kehidupan manusia tidak hidup cukup aman, tertib dan teratur
manusia perlu sejahtera. Apabila tujuan negara hanya menjaga ketertiban maka
tujuan negara tersebut terlalu sempit. Tujuan negara yang lebih luas adalah agar
setiap manusia terjamin kesejahteraannya disamping keamanannya.
Dalam teori tujuan negara, ada empat fungsi negara yang dianut oleh negara –
negara di dunia. (1) melaksanakan penertiban dan keamanan (2) mengusahakan
kesejahteraan (3) Pertahanan (4) menegakkan keadilan.
Negara indonesia adalah negara hukum. Artinya negara yang bukan didasarkan
pada kekuasaan belaka melainkan negara yang berdasarkan atasa hukum, artinya
semua persoalan kemasyarakatan, kenegaraan, pemerintahan atau
kewarganegaraan harus didasarkan atasa hukum. Tujuan negara indonesia telah
tercantum dalam UUD 1945 alenia ke-4.
Pada dasarnya hukum tidak boleh menyimpang yang ditunjukan dalam semboyan
yang berbunyi “ Flat Justitia el Pereat Mundus” yang artinya meski duni aini
runtuh akan tetapi hukum harus ditegakkan. Ada beberapa hal penting yang harus
perhatikan dalam mewujudkan sebuah hukum agar berlaku sesuai semestinya. (1)
Keadilan. Artinya bahwa dalam melaksankan penegakkan hukum aparat hukum
harus bersikap adil. Jika tidak hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak peduli
terhadap hukum. Jika itu terjadi, maka ketertiban dan ketentraman masyarakat
akan terganggu. (2) Kemanfaatan. Artinya para aparatur penegak hukum dalam
menjalankan tugasnya harus mempertimbangkan agar proses penegakkan hukum
dan pengambilan keputusan memiliki manfaat bagi masyarakat. (3) Kepastian
hukum. Dengan adanya kepastian hukum maka memungkinkan seseorang dapat
mendapatkan sesuatu yang diharapkan.
Upaya penegakan hukum dan keadilan sangat terkait erat dengan tujuan negara.
Dan salah satu tujuan negara RI adalah “melindungi warga negara atau menjaga
ketertiban” selain berupaya mensejahterakan masyarakat. Dalam tujuan negara
sebagaimana dinyatakan di atas, secara eksplisit dinyatakan bahwa “negara
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
melaksanakan ketertiban dunia”.
Agar negara dapat melaksanakan tugas dalam bidang ketertiban dan perlindungan
warga negara, maka disusunlah peraturan-peraturan yang disebut peraturan
lOMoARcPSD|20239501
hukum. Peraturan hukum mengatur hubungan antara manusia yang satu dengan
manusia lainnya, di samping mengatur hubungan manusia dengan negara, serta
mengatur organ-organ negara dalam menjalankan pemerintahan negara. Ada dua
pembagian besar hukum. Pertama, hukum privat ialah hukum yang mengatur
hubungan antarmanusia (individu) yang menyangkut "kepentingan pribadi"
(misalnya masalah jual beli, sewa-menyewa, pembagian waris). Kedua, hukum
publik ialah hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan organ negara
atau hubungan negara dengan perseorangan yang menyangkut kepentingan umum.
Misalnya masalah pencurian, pembunuhan, penganiyayan, dan lain-lain.
Dalam upaya mewujudkan sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila
dan UUD NRI 1945, bukan hanya diperlukan pembaharuan materi hukum, tetapi
yang lebih penting adalah pembinaan aparatur hukumnya sebagai pelaksana dan
penegak hukum. Ada beberapa lembaga diindonesia:
Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi bangsa indonesia kini adalah
mengahadapi persoalan penegakkan hukum ditengah maraknya pelanggaran
hukum disegala strata kehidupan masyarakat.
Di era globalisasi yang penuh dengan iklim materialisme, banyak tantangan yang
dihadapi oleh aparat penegak hukum. Mereka harus memiliki sikap baja, akhlak
mulia, dan karakter yang kuat dalam menjalankan tugas. Aparatur penegak hukum
harus siap dengan berbagai cobaan, ujian, godaan yang dapat berakibat jatuhnya
wibawa sebagai penegak hukum.
Cicero mengemukakan Ubi Societas Ibi lus, dimana ada masyarakat disitu ada
hukum. Penegakkan hukum bertujuan untuk mewujudkan aturan hukum demi
terciptanya keadilan dan ketertiban masyarakat. Penegakkan hukum pada
dasarnya bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam
masyarakat merasa memperoleh perlindungan akan hak-hak dan kewajibannya.
Proses penegakkan hukum tidak dapat dipisahkan dengan hukum itu sendiri.
Sedang sistem hukum dapat diartikan merupakan bagian-bagian yang saling
bergantung yang harus dijalankan oleh aparatur penegak hukum dan juga
masyarakat yang menuju pada tegaknya kepastian hukum.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA