Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan


kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat
disusun dengan baik. Tidak
lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan
pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis
sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman
bagu pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan
kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat
disusun dengan baik. Tidak
lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan
pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis
sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman
bagu pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan
kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat
disusun dengan baik. Tidak
lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan
pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis
sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman
bagu pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan
kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat
disusun dengan baik. Tidak
lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan
pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan
sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis
sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman
bagu pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam
TUGAS MAKALAH KELOMPOK 8
DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-
POLITIK, KULTURAL, SERTA KONTEKS
KONTEMPORER PENEGAKAN HUKUM YANG
BERKEADILAN
Dosen Pembimbing :
Muksalmina,S.Si,MH

Disusun oleh :
M.Hafiizh Dwi Syahputra BM 220110226
Fazril Aditya Wardana 220110230
Arya Handoko 220110237
Marhaban 220110244
Farhan rizki 220110246
Angga Tamara 220110251
Nabila Aulia 220110253

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji sukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya yang
diberikan kepada kami sehingga Makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tak lupa, kami ucapkan terimakasih atas dukungan rekan-rekan
semua, makalah ini disusun untuk membantu didalam mengetahui Pendidikan Islam yang
secara khusus menjelaskan tentang “Dinamika Historis Konstitusional, Sosial Politik, serta
Konteks Kontemporer Penegakan Hukum Yang Berkeadilan”.
Setelah mempelajari Makalah ini, kita semua akan mengetahui apa yang dimaksud
dengan hukum yang berkeadilan. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada para
pembaca yang senantiasa mendukung dan memberikan kritik dan sarannya sehingga kami
bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.

Wasssalam

Lhokseumawe, 10 April 2023

KELOMPOK 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II : Pembahasan
2.1 Konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan.
2.2 Alasan diperlukan penegakan hukum.
2.3 Sumber historis, sosiologis, politis penegakan hokum
2.4 Dinamika dan tantangan penegakan hukum yang berkeadilan
2.5 Esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan.
Bab III : Penutupan
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara hukum, artinya negara yang semua
penyelenggaraanpemerintah dan kenegaraan serta kemayarakatannya berdasarkan atas
hukum, bukandidasarkan atas kekuasaan belaka. Negara pada hakikatnya adalah suatu
masyarakatsempurna yang para anggotanya mentaati aturan yang sudah berlaku. Proses
hukum secaragaris besar dapat dipandang sebagai penyelarasan berbagai kepentingan
dalam masyarakatdan hasilnya adalah keadilan atau hukum yang adil dan benar, memiliki
keabsahan danmengikat, mewajibkan dan dapat dipaksakan untuk dijalankan untuk
mewujudkan rasakeadilan, harmoni dan kebaikan umum yang menjadi tujuan hukum itu
sendiri.
Dalam fungsinya sebagai perlindungan kepentingan manusia hukum
mempunyaitujuan. Hukum mempunyai sasaran yang hendak dicapai. Adapun tujuan
pokok hukumadalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib. Dengan terciptanya
ketertiban dalammasyarakat, diharapkan kepentingan manusia akan terlindungi. Hukum
mampu berdiri tegakdan memanyungi keseluruhan komponen bangsa ketika didukung
oleh moralitas olehpenegak hukum itu sendiri.
Penegakan hukum pada hakekatnya mencerminkan wujud cita-cita hukum
yaitukeadilan hukum, kepastian hukum dan kemanfaatan hukum. Dalam kaitannya
denganpenegakan hukum, didalam penerapan penyelesaian suatu kasus, jika dilakukan
secarakonsisten dan konsekuen, maka yang diterapkan adalah hukum positif yang
dilandasimoralitas para aparat penegak hukum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penegakan hukum yang berkeadilan?
2. Bagaimana pelaksanaan penegakan hukum yang berkeadilan ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan.
2. Mengetahui alasan mengapa diperlukan penegakan hukum yang berkeadilan.
3. Mengetahui tentang pengakuan hukum yang berkeadilan Indonesia.
4. Mengetahui argumen tentang dinamika dan tantangan penegakan hukum yang
berkeadilan Indonesia.
5. Mengetahui esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASANA.

2.1 Konsep Dan Urgensi Penegakan Hukum Yang Berkeadilan.


Hukum berfungsi sebagai perlindungan manusia. Agar kepentingan manusia
terlindungi, hokum harus laksanakan. Pelaksanaan hokum dapat dilaksanakan secara
damai, normal tetapi dapat terjadi juga pelanggaran hukum.Dalam hal ini hukum yang
telah dilanggar harus ditegakkan. Melalui penegakkan hukum inilah hukum itu menjadi
kenyatan.
Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan. Upaya hukum dalam suatu negara, sangat
erat kaitannya dengan tujuan negara. Menurut kenenburgdan Tk.B Sabaroedin
(1975) kehidupan manusia tidak hidup cukup aman, tertib dan teratur manusia perlu
sejahtera. Apabila tujuan negara hanya menjaga ketertiban maka tujuan negara tersebut
terlalu sempit. Tujuan negara yang lebih luas adalah agar setiap manusia terjamin
kesejahteraannya disamping keamanannya.
Dalam teori tujuan negara, ada empat fungsi negara yang dianut oleh negara-negara di
dunia:
1. Melaksanakan penertiban dan keamanan
2. Mengusahakankesejahteraan
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan.
Negara indonesia adalah negara hukum. Artinya negara yang bukan didasarkan pada
kekuasaan belaka melainkan negara yang berdasarkan atasa hukum, artinya semua
persoalan kemasyarakatan, kenegaraan, pemerintahan atau kewarganegaraan harus
didasarkan atas hukum. Tujuan negara indonesia telah tercantum dalam UUD 1945 alenia
ke-4.
Dalam menyelenggarakan peradilan, indonesia membentuk kekuasaan kehakiman
yang dilakukan oleh mahkamah agung dan badan peradilan lain yang ada dibawahnya.

2.2 Perlukan Penegakan Hukum Yang Berkeadilan.


Indonesia merupakan negara hukum. Hukum merupakan peraturan yang bertujuan
untuk mengatur kehidupan dan menciptakan ketentraman dalam bermasyarakat. Hukum
harus ditegakkan secara konsekuen agar bisa menciptakan kedamaian serta kesejahteraan
bagi semua. Tujuan utama penegakkan hukum adalah untuk membuat masyarakat merasa
memperoleh perlindungan akan hak- haknya. Agar manusia yang hidup dalam bernegara
dan berbangsa berlangsung dengan normal,damai, dan tentram.
Pada dasarnya hukum tidak boleh menyimpang yang ditunjukan dalam semboyan
yang berbunyi “Flat Justitia el Pereat Mundus” yang artinya meski duni aini runtuh
akan tetapi hukum harus ditegakkan. Ada beberapa hal penting yang harus perhatikan
dalam mewujudkan sebuah hukum agar berlaku sesuai semestinya.
1. Keadilan. Artinya bahwa dalam melaksankan penegakkan hukum aparat hokum
harus bersikap adil. Jika tidak hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak peduli
terhadap hukum. Jika itu terjadi, maka ketertiban dan ketentraman masyarakat
akan terganggu.
2. Kemanfaatan. Artinya para aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya
harus mempertimbangkan agar proses penegakkan hokum dan pengambilan
keputusan memiliki manfaat bagi masyarakat.
3. Kepastianhukum. Dengan adanya kepastian hukum maka memungkinkan
seseorang dapat mendapatkan sesuatu yang diharapkan.

2.3. Sumber Historis, Politis, Sosiologis Tentang Penegakkan Hukum.


Upaya penegakan hukum dan keadilan sangat terkait erat dengan tujuan negara. Dan
salah satu tujuan negara RI adalah “melindungi warga negara atau menjaga ketertiban”
selain berupaya mensejahterakan masyarakat. Dalam tujuan negara sebagaimana
dinyatakan di atas, secara eksplisit dinyatakan bahwa “negara melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa serta melaksanakan ketertiban dunia”.
Agar negara dapat melaksanakan tugas dalam bidang ketertiban dan perlindungan
warga negara, maka disusunlah peraturan-peraturan yang disebut peraturan hukum.
Peraturan hukum mengatur hubungan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya,
di samping mengatur hubungan manusia dengan negara, serta mengatur organ-organ
negara dalam menjalankan pemerintahan negara. Ada dua pembagian besar hukum.
Pertama, hukum privat ialah hukum yang mengatur hubungan antarmanusia (individu)
yang menyangkut "kepentingan pribadi" (misalnya masalah jual beli, sewa-menyewa,
pembagian waris). Kedua, hokum publik ialah hukum yang mengatur hubungan antara
negara dengan organ negara atau hubungan negara dengan perseorangan yang
menyangkut kepentingan umum. Misalnya masalah pencurian, pembunuhan,
penganiyayan, dan lain-lain.
Dalam rangka menegakkan hukum, aparatur penegak hukum harus menunaikan tugas
sesuai dengan tuntutannya yang ada dalam hukum material dan hokum formal. Pertama,
hukum material adalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur
kepentingan-kepentingan dan hubungan-hubungan yang berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan, contohnya hukum pidana berada dalam KUHP. Kedua, hukum formal
atau disebut juga hukum acara yaitu peraturan hukum yang mengatur tentang cara
bagaimana mempertahankan dan menjalankan peraturan hukum material. Contohnya:
hukum acara pidana yang diatur dalam KUHAP dan hukum acara Perdata. Melalui
hukum acara inilah hukum material dapat dijalankan atau dimanfaatkan. Tanpa adanya
hukum acara, maka hokum material tidak dapat berfungsi.
Dalam upaya mewujudkan sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila
dan UUD NRI 1945, bukan hanya diperlukan pembaharuan materi hukum, tetapi yang
lebih penting adalah pembinaan aparatur hukumnya sebagai pelaksana dan penegak
hukum.
Ada beberapa lembaga diindonesia:
1. Lembaga penegak hukum. Untuk menjalankan hukum sebagaimana mestinya.
Ada beberapa lembaga aparat penegak hukum diantaranya kepolisian yang
berfungsi utama sebagai lembaga penyidik, kejaksaan yang fungsi utamanya
sebagai lembaga penuntut, kehakiman yang berfungsi sebagai lembaga pemutus
dan lembaga penasehat atau pemberi bantuan hokum.
2. Lembaga peradilan. Penyelesaian perbuatan-perbuatan yang melawan hokum
dapat dilakuakan dalam berbagai badan peradilan sesuai dengan masalah dan
pelakunya. Ada beberapa badan peradilan yang berada dibawah mahkamah agung
dengan masing-masing wewenang yaitu peradilan agama bertugas dan berwenang
memeriksa perkara perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama
islam, peradilan militer tugas dan wewenangnya yaitu memeriksa dan
memeutuskan perkara pidana terhadap kejahatan dan pelanggaran, peradilan tata
usaha negara bertugas untuk mengadili perkara atas perbuatan melawan hokum
yang dilakukan oleh pegawai tata usaha negara, peradilan umum adalah salah satu
pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan. Ada beberapa
tingka badan pengadilan yaitu, pengadilan negeri-pengadilan tinggi-pengadilan
tingkat kasasi-penasehat hukum.

2.4. Dinamika dan Tantangan Penegakan Hukum.


Sudah menjadi rahasia umum bahwa penegakan hukum di indonesia sanga
memprihatinkan. Permasalahan penegakan hukum senantiasa menjadi persoalan menarik
bagi banyak pihak, terutama adany aketimpangan yang interaksi dinamis antara aspek
hukum dalam harapan dan penerapan hukum dalam kenyataan. Yang lebih
memprihatinkan saat ini adalah kepatuhan masyarakat terhadap hukum. Masyarakat
menjadi lebih terlatih dari jeratan hukum. Merea tidak lagi takut atas ancaman hokum
yang ada. Kenyataan ini merupakan salah satu buruk nyapenegakkan hukum.
Penegakkan hukum diindonesia dipandang lemah. Masyarakat dihadapkan pada
ketidak pastian hukum. Rasa keadilan masyarakat pun belum sesuai harapan. Sebagian
masyarakat bahkan merasakan bahwa aparat penegak hukum sering memberlakukan
hukum bagaikan pisau yang tajam kenawah tapi tumpul keatas. Apabila hal ini terjad
secara terus menerus bahkan telah menjadi suatu kebiasaan maka, tidak menutup
kemungkinan akan terjadi revolusi hukum.
Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi bangsa indonesia kini adalah mengahadapi
persoalan penegakkan hukum ditengah maraknya pelanggaran hukum disegala strata
kehidupan masyarakat.
Di era globalisasi yang penuh dengan iklim materialisme, banyak tantangan yang
dihadapi oleh aparat penegak hukum. Mereka harus memiliki sikap baja, akhlak mulia,
dan karakter yang kuat dalam menjalankan tugas. Aparatur penegak hokum harus siap
dengan berbagai cobaan, ujian, godaan yang dapat berakibat jatuhnya wibawa sebagai
penegak hukum.

2.5. Esensi Dan Urgensi Penegakan Hukum Yang Berkeadilan Indonesia.


Cicero mengemukakan Ubi Societas Ibi lus, dimana ada masyarakat disitu ada
hukum. Penegakkan hukum bertujuan untuk mewujudkan aturan hukum demi terciptanya
keadilan dan ketertiban masyarakat. Penegakkan hukum pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalammasyarakat merasa memperoleh
perlindungan akan hak-hak dan kewajibannya.
Proses penegakkan hukum tidak dapat dipisahkan dengan hukum itu sendiri. Sedang
sistem hukum dapat diartikan merupakan bagian-bagian yang saling bergantung yang
harus dijalankan oleh aparatur penegak hukum dan juga masyarakat yang menuju pada
tegaknya kepastian hukum.
Untuk membangun dan membentuk sistem pemerintahan yang akuntable perlu
melibatkan seluruh stakeholder dan yang pentung adalah dukunga pemerintah yang
bersih. Dukungan pemerintahan yang bersih dalam membangun penegakkan hukum yang
akuntable harus total, karena penegakkan hukum adalah bagian dari sistem hukum
pemerintahan. Pemerintah harus berada digarda terdepan dalam penegakkan hukum
untuk memberikan harapan kepada masyarakat atas kepastian hukum. Sebagai
penyelenggara negara, presiden harus menjamin kemandirian dan independensasi para
penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya.
BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpilan
Penegakkan hukum merupakan salah satu usaha untuk mencapai atau menciptakan
tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam bermasyarakat baik itu merupakan upaya
pencegahan maupun penindakan setelah terjadinya pelanggaran hukum.
Hukum harus ditegakkan secara konsekuen agar bisa menciptakan kedamaian serta
kesejahteraan bagi semua. Tujuan utama penegakkan hukum adalah untuk membuat
masyarakat merasa memperoleh perlindungan akan hak-haknya. Agar manusia yang
hidup dalam bernegara dan berbangsa berlangsung dengan normal, damai, dan tentram.

3.2. Saran
Kami menyadari makalah ini masih mempunyai kekuirangan dan demi
penyempurnaan ini, kami meminta saran dan kritik kepada para pembaca yang bersifat
positif dan membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Intan.2016.PendidikanKewarganegaraan.Jakarta:Ristekdikti
Setialaksana,Nana.2018.TeoriTeoriDasarPendidikanKewarganegaraan.GaluhNurani.
Rodlial.2014.PenegakanHukumdiIndonesia.Makalah.
http://rodlial.blogspot.com/2014/02/makalah-penegakan-hukum-di-indonesia.html.
15Februari.
Wiradikha,Puteri.2017.PenegakkanHukumBerkeadilandiIndonesia.Makalah.
http://tahta10.blogspot.com/2017/06/makalah-pkn-tentang-penegakan-hukum.html. 1juni.

Anda mungkin juga menyukai