DISUSUN OLEH
KELOMPOK III :
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI HUKUM
1/D-1 SOSIOLOGI HUKUM PAGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A 2020/2021
KATA PENGATAR
Assalamualaikum Wr.WB.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Dengan berkat rahmat dan karunia Allah SWT,
sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “PANDANGAN MASYARAKAT
TERHADAP PENEGAKAN HUKUM” ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada Ibu Syofiaty
Lubis SH, M.H. yang telah memberikan tugas ini kepada kami dan juga kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….......8
B. Saran………………………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA....………………………………………………………………………9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang hukum
di lingkungan masyarakat :
1.4. Metode
Metode penulisan yang digunakan dalam dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Browsing Internet yaitu pengambilan data dari internet.
Demikian metode yang digunakan dalam makalah ini, yang kesemuanya membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Penegakan hukum adalah kegiatan secara terus menerus dari hubungan nilai-nilai yang
terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak
sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan,
memelihara, mempertahankankedamaian, pergaulan hidup.
2.3 Fungsi Penegakan Hukum di Masyarakat
3
berlangsung jadi secara normal, damai, tetapi dapat juga terjadi karena pelanggaran hukum.
Dalam hal ini hukum yang telah dilanggar itu harus ditegakkan. Melalui penegakan hukum
inilah hukum itu menjadi kenyataan.
Dalam menegakkan hukum ada 3 (tiga) unsur yang harus diperhatikan, yaitu:
Dalam penegakan hukum pidana ada 4 (empat) aspek dari perlindungan masyarakat
yang harus mendapat perhatian, yaitu:
4
ilmu pengetahuan yang mempelajari sebab akibat, perbaikandan pencegahan kejahatan
sebagai gejala manusia dalam menghimpun sumbangan-sumbangan sebagai ilmu
pengetahuan.
Semakin baik suatu peraturan hukum yang ada akan semakin memungkinkan
penegakannya. Sebaliknya semakin tidak baik suatu peraturan hukum akan semakin
sukarlah penegakannya. Peraturan yang baik itu adalah peraturan yang berlaku secarajuridis,
sosiologis dan filosofis. Oleh karena itu, suatu kebijakan atau tindakan yang tidak
sepenuhnya berdasarkan hukum merupakan sesuatu yang dibenarkan sepanjang kebijakan
atau tindakan itu tidak bertentangan dengan hukum, maka pada hakikatnya, penyelenggaraan
hukum bukan hanya mencakup law enforcement (penegakan hukum), namun juga peace
maintenance, karena penyelenggaraan hokum sesungguhnya merupakan proses penyerasasian
antara nilai kaedah dan pola prilaku yang bertujuan untuk mencapai keadilan.
Mencakup perangkat lunak dan perangkat keras, salah satu contoh perangkat
lunak adalah pendidikan. Pendidikan yang diterima oleh Polisi dewasa ini cenderung
pada hal-hal yang praktis konvensional, sehingga dalam banyak hal ini polisi mengalami
hambatan di tujuannya, di antaranya adalah pengetahuan tentang kejahatan komputer, dalam
tindak pidana khusus ini masih diberikan kepada Jaksa.
Hal tersebut karena secara teknis yuridis polisi dianggap belum mampu dan belum siap.
Walaupun disadari pula bahwa tugas yang diemban Polisi cukup luas dan banyak.
5
Faktor masyarakat
Penegak hukum berasal dari masyakat yang bertujuan untuk mencapai kedamaian di
dalam masyarakat. Setiap warga masyarakat atau kelompok sedikit banyaknya mempunyai
kesadaran hukum, persoalan yang timbul adalah taraf kepatuhan hukum, yaitu kepatuhan
hukum yang tinggi, sedang, atau kurang. Adanya derajat kepatuhan hukum masyarakat
terhadap hukum, merupakan salah satu indikator berfungsinya hukum yang bersangkutan.
Faktor Kebudayaan
Kasus ini bermula ketika novel baswedan sedang menyelidiki kasus korupsi
pengadaaan KTP elektronik yang melibatkan anggota DPR serta oknum pemerintah
dan telah menjerak Ketua DPR Setya Novanto
6
2. Kasus Djoko Tjandra
Lolosnya buron kasus korupsi cessie (hak tagih) Bank Bali, Djoko Tjandra
dinilai sebagai tamparan keras bagi lemahnya aparat penegak hukum di Indonesia.
Kasus Djoko Tjandra kembali menyeruak ke publik setelah ditemukan jejak buron itu
pada 8 Juni 2020. Walau merupakan buronan kasus pengalihan hak tagih utang
Bank Bali, Djoko bisa bebas keluar masuk Indonesia meski statusnya buron .
Ia adalah terpidana mati asal Filipina yang tertangkap membawa 2,6 kg heroine di
dalam kopernya saat berada di Indonesia. Penundaan tersebut dilakukan karena Maria
Kristina Sergio, tersangka perekrut Mary Jane Fiesta Veloso telah menyerahkan diri kepada
kepolisian Filipina. Berdasarkan laporan sebelumnya, Maria Kristina Sergio serta
pasangannya, Julius Lacanilao, dan seorang pria lain yang dikatakan keturunan Afrika,
diidentifikasi sebagai Ike, merupakan orang-orang yang merekrut Mary Jane Fiesta Veloso.
Mereka menjanjikan kepada Mary Jane pekerjaan di Malaysia sebelum memintanya untuk
menuju ke Indonesia dengan membawa 2,6 kg heroine.5 Keputusan penundaan diambil
setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan laporan mengenai proses hukum yang
sedang berjalan di Filipina tersebut. Penundaan eksekusi mati terhadap Mary Jane yang
disebabkan munculnya proses hukum di Filipina tersebut menuai tanggapan dari berbagai
kalangan khususnya kalangan akademisi.
4. Kasus Korupsi
BAB III
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah penegakan hukum di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan
akan terus berkembang jika unsur di dalam sistem itu sendiri tidak ada perubahan, tidak ada
reformasi di bidang itu sendiri. Karakter bangsa Indonesia yang kurang baik merupakan aktor
utama dari segala ketidaksesuaian pelaksanaan hukum di negari ini. Perlu ditekankan sekali
lagi, walaupun tidak semua penegakan hukum di Indonesia tidak semuanya buruk, Namun
keburukan penegakan ini seakan menutupi segala keselaran hukum yang berjalan di mata
masyarakat. Begitu banyak kasus-kasus hukum yang silih berganti dalam kurun waktu relatif
singkat, bahkan bersamaan kejadiaannya. Perlu ada reformasi yang sebenarnya, karena per-
masalahan hukum ini merupakan per-masalahan dasar suatu negara, bagaimana masyarakat
bisa terjamin keamanannya atau bagaimana masyarakat bisa merasakan keadilan yang
sebenarnya, hukumlah yang mengatur semua itu, dan perlu digaris-bawahi bahwa hukum
sebanarnya telah sesuai dengan kehidupan masyarakat, tetapi pihak-pihak yang ingin
mengambil keuntungan baik pribadi maupun kelompok merupakan penggagas segala
kebobrokan hukum di negeri ini.
Perlu banyak evaluasi-evaluasi yang harus dilakukan, harus ada penindaklan-jutan yang
jelas mengenai penyelewengan hukum yang kian hari kian menjadi. Perlu ada ketegasan
tersendiri dan kesadaran yang hierarki dari individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya.
Perlu ditanamkan mental yang kuat, sikap malu dan pendirian iman dan takwa yang sejak
kecil harus diberikan kepada kader-kader pemimpin dan pelaksana aparatur negara atau
pihak-pihak berkepentingan lainnya. Karena baik untuk hukum Indonesia, baik pula untuk
bangsanya dan buruk untuk hukum di negeri ini, buruk pula kon-sekuensi yang akan diterima
oleh masayarakat dan Negara.
Jadi, penerapan dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945 perubahan ketiga yang berbunyi
“Negara Indonesia adalah Negara hukum”, harus dilaksanakan, karena sudah demikian
ketetapan itu berlaku. Merupakan karek-teristik yang harus tertanam dalam diri pribadi
ataupun kelompok kepentingan. Kita harus malu dengan Undang-Undang tersebut, harus
malu dengan pendiri bangsa yang rela menumpahkan darah demi memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia, kita harus menghargai semua perjuangan itu dengan hal yang tidak
dapat membuat negeri ini malu di mata masyarakat ini sendiri bahkan dunia luar. Bangsa
yang besar tidak hanya berdasarkan luasan wilayahnya ataupun betapa banyaknya jumlah
penduduk, tetapi dengan meng-hargai perjuangan para pahlawan terdahulu dengan
menjalankan ketentuan hukum yang berlaku demi terciptanya keamanan, ketentraman dan
kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
8
Kritik dan saran sangat saya harapkan dalam makalah ini, segala kekurangan yang ada
dalam makalah ini mungkin karena kelalaian atau ketidaktahuan saya dalam penyusunannya.
Segala hal yang tidak relevan, kekurangan dalam pengetikan atau bahkan ketidakjelasan dalam
makalah ini merupakan proses saya dalam memperlajari bidang studi ini dan diharapkan kami
yang menulis ataupun bagi pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
okezone.com/read/2013/04/10/339/7 89007/penegakan-hukum-di-indonesia-
sangat-memprihatinkan)