Kelas : SM.D
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum yang dipandang sebagai salah satu aspek penting dalam masyarakat
yang bertujuan merealisasikan terbentuknya sebuah masyarakat yang nyaman dan
berkeadilan, terkadang oleh segelintir orang tidak diindahkan sebagaimana yang
dimaksud di atas. Tidak jarang hukum itu dicederai, dilanggar bahkan dimanipulasi
fungsinya oleh orang yang memang mempunyai kepentingan, atau orang yang masih
menganggap tidak pentingnya sebuah hukum yang ada di masyarakat .
Para pelaku-pelaku pelanggar ataupun pencedera hukum inilah yang dalam kajian
sosiologi hukum dapat disebut sebagai orang-orang yang tidak sadar dan tidak patuh
hukum. Dan makalah ini membahas tentang kesadaran dan kepatuhan hukum dengan
kaitannya dalam masyarakat sosial.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Sedangkan Kesadaran hukum masyarakat adalah nilai yang hidup dalam masyarakat
dalam bentuk pemahaman dan ketaatan atau kepatuhan masyarakat terhadap norma hukum
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Soerjono Soekanto mengatakan bahwa
kesadaran hukum adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia tentang keserasian antara
ketertiban dan ketentraman atau yang sepantasnya.2 Dengan demikian, Kesadaran hukum
masyarakat merupakan output dari proses kegiatan penyuluhan hukum yang ditandai dengan
adanya rasa untuk menghargai hukum, melalui praktek di lapangan, hanya cara atau teknik
penyuluhan hukum yang bersifat komunikatif dan mampu menyentuh hati nurani masyarakat
agar menghargai hukum, yang dapat berjalan efektif untuk menimbulkan kesadaran hukum
masyarakat. Pilihan orang dalam berperilaku dan bersikap tindak sesuai dengan yang
dikehendaki hukum sangat dipengaruhi oleh moral dan karakter masyarakat, dikarenakan
hukum tidak pernah lepas dari lingkungan sosialnya.
Kesadaran Hukum ada dalam tiap-tiap pribadi dan muncul dari dalam pribadi orang.
Kesadaran hukum muncul pada saat banyak terjadi pelanggaran seperti kerusuhan,
perampokan, dan pembunuhan. Di sini orang mulai mempermasalahkan ada tidaknya
kesadaran hukum di masyarakat karena banyaknya pelanggaran tadi. Kalau keadaan normal,
tidak banyak pelanggaran hukum maka orang tidak lagi mempermasalahkan adanya
kesadaran hukum. sudah semestinya orang tunduk pada hukum dan tidak melanggar hukum.
1
Sudjana, PENYULUHAN HUKUM DALAM UPAYA PENINGKATAN KESADARAN, Jurnal Pendidikan
Ilmu Sosial, Vol. 25, No. 2, Edisi Desember 2016.
2
Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, (Jakarta: CV Rajawali, 1982), hlm 151.
B. Upaya Penyuluhan Hukum dan meningkatkan Kesadaran Hukum
Cara Penyuluhan Hukum dan Menanamkan Kesadaran Hukum Pada Warga
Masyarakat ada banyak caranya. Hukum sejatinya tak akan pernah bisa terjadi bila tidak ada
kesadaran untuk mentaatinya. Karena itulah kesadaran hukum menjadi sangat penting karena
dalam beberapa literatur tentang hukum dan beberapa bacaan yang menjadi acuan tentang
hukum, kesadaran akan hukum juga bisa membentuk hukum itu sendiri. Tentunya, selain ia
menguatkan dan memanfaatkan hukum itu secara maksimal. Dalam kesadaran hukum, perlu
ada beberapa hal yang ditekankan agar kesadaran hukum itu sendiri bisa berlaku sebagai
mana mestinya.3
Berikut hal-hal yang berkaitan dengan kesadaran hukum adalah sebagai berikut.
a) Pengetahuan Hukum
Pengetahuan hukum masyarakat akan dapat diketahui apabila diajukan beberapa
pertanyaan mengenai pengetahuan hukum tertentu. Pertanyaan dimaksud, dijawab oleh
masyarakat itu dengan benar, sehingga kita dapat mengatakan bahwa masyarakat itu sudah
mempunyai pengetahuan hukum yang benar. Sebaliknya, bila pertanyaan-pertanyaan
dimaksud tidak dijawab dengan benar, dapat dikatakan masyarakat tersebut belum atau
kurang mempunyai pengetahuan hukum.
b) Pemahaman Hukum
Ketika seseorang hanya tahu saja dan tidak paham sepenuhnya, maka akan terjadi
salah paham yang mengakibatkan hukum tidak berjalan sebagai mana mestinya. Pemahaman
tentang hukum itu menjadi satu hal yang harus dimiliki oleh setiap individu yang
menjalankan hukum. Pemahaman dalam hal ini berarti pengetahuan tentang setiap isi dalam
satu pasal dan juga bagaimana pasal itu bisa terbentuk dan bagaimana menjalankan pasal
tersebut. Melalui pemahaman hukum, masyarakat juga diharapkan memahami tujuan
peraturan perundang-undangan serta manfaatnya bagi pihak-pihak yang kehidupannya diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
c) Penataan Hukum
Seorang warga masyarakat menaati hukum karena berbagai sebab. Sebab-sebab yang
dimaksud contohnya adalah sebagai berikut.
3
Beni Ahmad, Sosiologi Hukum, (Bandung: CV PSTAKA SETIA, 2007), hlm 97.
a. Takut karena sanksi negatif, apabila hukum dilanggar.
b. Untuk menjaga hubungan baik dengan penguasa.
c. Unutk menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan sesamanya.
d. Karena hukum tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.
e. Kepentingannya terjamin.
Secara teoritis, faktor keempat merupakan hal yang paling baik. Hal itu disebabkan
pada faktor pertama, kedua, dan ketiga, penerapan hukum senantiasa harus diawasi oleh
petugas-petugas tertentu. Agar hukum itu benar-benar ditaati dalam kenyataanya. Dalam hal
ini, seharusnya ada suatu penelitian yang mendalam mengenai derajat ketaatan terhadap
Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999.4
1. Tindakan (Action)
Tindakan penyadaran hukum pada masyarakat dapat dilakukan berupa tindakan
drastis, yaitu dengan memperberat ancaman hukuman atau dengan lebih mangetatkan
pengawasan ketaatan warga negara terhadap undang-undang. Cara ini bersifat insidentil dan
kejutan dan bukan merupakan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kesadaran hukum
masyarakat.
2. Pendidikan (Education)
Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun nonformal. Hal yang perlu
diperhatikan dan ditanamkan dalam pendidikan formal/nonformal adalah pada pokoknya
tentang bagaimana menjadi warganegara yang baik, tentang apa hak serta kewajiban seorang
warga negara. Menanamkan kesadaran hukum berarti menanamkan nilai-nilai kebudayaan.
Dan nilai-nilai kebudayaan dapat dicapai dengan pendidikan. Oleh karena itu setelah
4
Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hlm 66.
5
Ibid,...68.
mengetahui kemungkinan sebab-sebab merosotnya kesadaran hukum masyarakat usaha
pembinaan yang efektif dan efesien ialah dengan pendidikan.
1) Pendidikan Formal
Pendidikan sekolah merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pendidikan kesadaran hukum di sekolah harus dilakukan dari tingkat rendah/ TK
sampai jenjang pendidikan tinggi ( perguruan tinggi ).
Secara periodik perlu diadakan kampanye dalam bentuk pekan (pekan kesadaran
hukum, pekan lalu lintas dan sebagainya) yang diisi dengan perlombaan-perlombaan (lomba
mengarang, lomba membuat motto yang ada hubungannya dengan kesadaran hukum),
pemilihan warga negara teladan terutama dihubungkan dengan ketaatan mematuhi peraturan-
peraturan.
6
Atang Hermawan Usman, KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DAN PEMERINTAH SEBAGAI
FAKTOR TEGAKNYA NEGARA HUKUM DI INDONESIA, Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 30 No. 1
Februari 2014.
c. Tingkat Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi, khususnya Fakultas Hukum mempunyi peranan penting dalam hal
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, karena di dalanya menghasilkan orang-orang
yang memiliki pendidikan hukum yang tinggi.
a. Penyuluhan Hukum
Penyuluhan hukum adalah kegiatan untuk meningkatkan kesadaran hukum
masyarakat berupa penyampaian dan penjelasan peraturan hukum kepada masyarakat dalam
suasana informal agar setiap masyarakat mengetahui dan memahami apa yang menjadi hak,
kewajiban dan wewenangnya, sehingga tercipta sikap dan prilaku berdasarkan hukum, yakni
disamping mengetahui, memahami, menghayati sekaligus mematuhi /mentaatinya.
Penyuluhan hukum dapat dilakukan melalui dua cara: pertama, penyuluhan hukum
langsung yaitu kegiatan penyuluhan hukum berhadapan dengan masyarakat yang disuluh,
dapat berdialog dan bersambung rasa misalnya : ceramah, diskusi, temu, simulasi dan
sebagainya. Kedua, penyuluhan hukum tidak langsung yaitu kegiatan penyuluhan hukum
yang dilakukan tidak berhadapan dengan masyarakat yang disuluh, melainkan melalui
media/perantara,seperti : radio, televisi, video, majalah, surat kabar, film,dan lain sebagainya.
Penyuluhan hukum yang tidak langsung dalam bentuk bahan bacaan, terutama
ceritera bergambar atau strip yang bersifat heroik akan sangat membantu dalam
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Buku pegangan yang berisi tentang hak dan
kewajiban warga negara Indonesia, susunan negara kita, Pancasila dan Undang-undang
Dasar, pasa-pasal yang penting dalam KUHP, bagaimana caranya memperoleh perlindungan
hukum perlu diterbitkan.
Penyuluhan hukum bertujuan untuk mencapai kesadaran hukum yang tinggi dalam
masyarakat, sehingga setiap anggota masyarakat menyadari hak dan kewajibannya sebagai
warga Negara, dalam rangka tegaknya hukum, keadilan, perlindungan terhadap harkat dan
martabat manusia, ketertiban, ketentraman, dan terbentuknya perilaku warga negara yang taat
pada hukum.
b. Kampanye
Kampanye peningkatan kesadaran hukum masyarakat dilakukan secara terus menerus
yang diisi dengan kegiatan-kegiatan yang disusun dan direncanakan, seperti: ceramah,
berbagai macam perlombaan, pemilihan warga negara teladan dan lain sebagainya.
c. Pameran
Suatu pameran mempunyai fungsi yang informatif edukatif. Maka tidak dapat
disangkal peranannya yang positif dalam meningkatkan dan membina kesadaran hukum
masyarakat. Dalam pameran hendaknya disediakan buku vademecum, brosur serta pamflet di
samping diperlihatkan film, slide, VCD dan sebagainya yang merupakan visualisasi
kesadaran hukum yang akan memiliki daya tarik masyarakat yang besar.