ANGGOTA :
ADITYA FATHUR
BIL FARHAN
FAUZAN SALAM
MUHAMMAD FARID
MUHAHMAD NABIL
MUHAMMAD SANDY
MUHAMMAD RAFLI
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melibatkan manusia dan tingkah lakunya. Lembaga kepolisian diberi tugas untuk
kepentingan manusia (seluruh manusia tanpa terkecuali). Oleh karena itu maka
Dalam pelaksanaannya, hukum dapat berlangsung secara normal dan damai, akan
Dalam hal ini hukum yang telah dilanggar itu harus ditegakkan.
kesadaran hukum penduduk suatu negara rendah, yang berlaku di sana adalah
hukum rimba.
maupun sekolah tidak lepas dari aturan-aturan yang berlaku, baik aturan yang
tertulis maupun aturan yang tidak tertulis. Aturan-aturan tersebut harus ditaati
masih banyak yang dilanggar. Hal tersebut tidak hanya di kalangan pemerintah,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
hukum
masyarakat
PEMBAHASAN
Kesadaran hukum dengan hukum itu mempunyai kaitan yang erat sekali.
hukum. Dengan begitu maka yang disebut hukum hanyalah yang memenuhi
bahawa prilaku tertentu diatur oleh hukum sehingga ada kecendrungan untuk
Hukum mengatakan :
Kesadaran hukum adalah kesadaran tentang apa yang seyogyanya kita lakukan
atau perbuat atau yang seyogyanya tidak kita lakukan atau perbuat terutama
terhadap hukum itu, apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan terhadap
hukum, serta penghormatan terhadap hak-hak orang lain (tenggang rasa). Ini
3
4
kongkrit tentang taraf kesadaran hukum. Dijelaskan lagi secara singkat bahwa :
Indikator pertama adalah pengetahuan hukum Seseorang mengetahui bahwa
perilaku-perilaku tertentu itu telah diatur oleh hukum. Peraturan hukum yang
dimaksud disini adalah hukum tertulis maupun hukum yang tidak tertulis.
Perilaku tersebut menyangkut perilaku yang dilarang oleh hukum maupun
perilaku yang diperbolehkan oleh hukum.
Indikator kedua adalah pemahaman hukum Seseorang pelajar mempunyai
pengetahuan dan pemahaman mengenai aturan-aturan tertentu, misalnya
adanya pengetahuan dan pemahaman yang benar dari pelajar tentang hakikat
dan arti pentingnya peraturan disekolah.
Indikator yang ketiga adalah sikap hukum Seseorang mempunyai
kecenderungan untuk mengadakan penilaian tertentu terhadap hukum.
Indikator yang keempat adalah perilaku hukum, yaitu dimana seseorang atau
pelajar mematuhi peraturan yang berlaku.
hukum, maka dapat dikatakan bahwa tingkat kesadaran hukumnya masih rendah,
6
tetapi kalau seseorang dalam suatu masyarakat telah berperilaku sesuai dengan
masyarakat dewasa ini, yang menjadi tujuan kita hakikatnya bukanlah semata-
1. Tindakan (action)
ini bersifat isidentil dan kejutan dan bukan merupakan tindakan yang tepat untuk
2. Pendidikan (education)
Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun nonformal. Hal yang
pada pokoknya tentang bagaimana menjadi warganegara yang baik, tentang apa
hukum masyarakat usaha pembinaan yang efektif dan efesien ialah dengan
pendidikan.
7
1. Pendidikan formal
tinggi ).
1.a Tingkat TK
bagaimana berbuat baik terhadap teman sekelas atau orang lain, bagaimana
menanamkan pada anak-anak pengertian bahwa setiap orang harus berbuat baik
menerima akibatnya
Pada tingkat ini perlu ditanamkan lebih intensif lagi: hak dan kewajiban
pelanggar harus ditindak. Untuk itu dan juga untuk menanamkan ”sense of
perlu diterbitkan juga buku-buku bacaan yang berisi cerita-cerita yang heroik.
kesadaran hukum, pekan lalu lintas dan sebagainya) yang diisi dengan
8
penjelasannya :
memahami apa yang menjadi hak, kewajiban dan wewenangnya, sehingga tercipta
dengan masyarakat yang disuluh, dapat berdialog dan bersambung rasa misalnya :
ceramah, diskusi, temu, simulasi dan sebagainya. Kedua, penyuluhan hukum tidak
terutama ceritera bergambar atau strip yang bersifat heroik akan sangat membantu
tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia, susunan negara kita,
tinggi dalam masyarakat, sehingga setiap anggota masyarakat menyadari hak dan
2.b Kampanye
ceramah, berbagai macam perlombaan, pemilihan warga negara teladan dan lain
sebagainya.
2.c Pameran
E. Pelaksanaan Hukum
Pelaksanaan hukum atau law enforcement oleh petugas penegak hukum yang
10
yang tegas dan konsekuen dari para petugas penegak hukum, kurangnya dedikasi
dan tanggung jawab akan minmbulkan sikap acuh tak acuh dari masyarakat dan
terhadap setiap pelanggaran hukum yang terjadi. Tegas dan konsekuen dalam arti
tidak ragu-ragu menindak setiap pelanggaran kapan saja dan di mana saja.
Pengabdian dalam tugas dan rasa tanggung jawab merupakan persyaratan yang
Pelaksanaan hukum yang tegas dan konsekuen serta penuh dedikasi dan
tanggung jawab akan menimbulkan rasa aman dan tenteram di dalam masyarakat.
Orang tahu kepada siapa harus mencari perlindungan hukum dan dapat
dipersukar, tidak dilayani atau dipungut beaya yang tidak semestinya. Kalau
sampai terjadi sebaliknya maka orang tidak akan merasa aman dan tenteram.
Untuk mengadukan atau melaporkan suatu pelanggaran hukum saja segan karena
tidak yakin akan dilayani dengan baik atau ditindak pelanggaran hukum yang
dilaporkan itu.
Oleh karena itu maka perlu ada kontrol atau pengawasan terhadap para
setempat saja, tetapi harus dilakukan juga oleh pimpinan pusat. Banyak hal-hal
yang terjadi di daerah tidak diketahui atau lepas dari sorotan pimpinan pusat.
dengan kenyataan. Maka oleh karena itu secara ajeg pimpinan dari pusat harus
turun ke bawah.
11
chaos, tidak teratur secara sistematis dan merupakan ”sleur” sebagaimana sifat
praktek pada umumnya, maka sekali-kali para petugas penegak hukum perlu ke
luar dari suasana ”sleur” dari praktek untuk mendapatkan refreshing. Di dalam
praktek hukum ada kecenderungan orang untuk mengabaikan teori dan sistem,
maka oleh karena itu sangat penting fungsi penataran bagi para petugas penegak
hukum.
masyarakat masih diperlukan partisipasi dan kooperasi dari para pejabat dan
pemimpin-pemimpin.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesadaran hukum merupakan cara pandang masyarakat terhadap hukum,
apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan terhadap hukum, serta
pelaksanaan hukum, jurnalistik dan dari segi hukum). Pandangan tersebut bukan
hanya untuk dipahami dan ditingkatkan melainkan juga harus kita bina agar
terbentuk suatu warga negara yang taat pada hukum. Maka dari itu dibutuhkan
DAFTAR RUJUKAN
Kansil, Pengantar Ilmu Hukum Indonesia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011.
Titik Triwulan Tutik. 2006. Pengantar Ilmu Hukum. Surabaya : PT. Prestasi
Pustaka.
https://byantibyan.wordpress.com/2015/07/01/sosiologi-hukum/
http://artonang.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-hukum.html
http://rabdhanpurnama.blogspot.com/2012/07/sosiologi-hukum-fakultas-hukum.html