Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG

KESADARAN HUKUM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah " Sosiologi dan Antropologi Hukum"

Dosen Pengampu : Idris., M. H

Disusun Oleh:

Balyan Tanjung

Fatimah Az-Zahra

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM (HKI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

MANDAILING NATAL (STAIN MADINA)


T.A 2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penyusun meneyelesaikan tugas kelompok dengan judul "Kesadaran Hukum"
dalam waktu ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur yang
diberikan. Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah
satu panduan mahasiswa dan mahasiswi khususnya di dalam Mata Kuliah
Sosiologi dan Antropologi Hukum.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


terdapat kesalahan-kesalahan, baik dari segi pengetikan maupun materi yang
disajikan. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya
membangun sangat diharapkan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya. Tidak lupa pula penyusun haturkan permohonan maaf sebesar-
besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kata-kata yang tidak
berkenan di hati pembaca dan tidak sesuai, karena penyusun hanya manusia biasa
dan kesempurnaan hanya milik Allah.

Panyabungan, 13 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Penjelasan Tentang Kesadaran Hukum..............................................2
B. Cara-cara Meningkatkan Kesadaran Hukum......................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan terhadap
kepentingan manusia (seluruh manusia tanpa terkecuali). Oleh karena itu
maka hukum harus dilaksanakan agar kepentingan manusia tersebut dapat
terlindungi. Dalam pelaksanaannya, hukum dapat berlangsung secara normal
dan damai, akan tetapi dapat juga terjadi pelanggaran-pelanggaran hukum
dalam prakteknya. Dalam hal ini hukum yang telah dilanggar itu harus
ditegakkan.
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat kesadaran hukum
warganya. Semakin tinggi kesadaran hukum penduduk suatu negara, akan
semakin tertib kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sebaliknya, jika
kesadaran hukum penduduk suatu negara rendah, yang berlaku di sana adalah
hukum rimba.
Indonesia adalah negara hukum. Dalam hidup di lingkungan masyarakat
maupun sekolah tidak lepas dari aturan-aturan yang berlaku, baik aturan yang
tertulis maupun aturan yang tidak tertulis. Aturan-aturan tersebut harus ditaati
sepenuhnya. Adanya aturan tersebut adalah agar tercipta kemakmuran dan
keadilan dalam lingkungan masyarakat. Apabila aturan-aturan tersebut
dilanggar, akan mendapatkan sanksi yang tegas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penjelasan Tentang Kesadaran Hukum?
2. Bagaimana Cara-cara Meningkatkan Kesadaran Hukum?

BAB II
PEMBAHASAN

1
A. Penjelasan Kesadaran Hukum

Kesadaran hukum dengan hukum itu mempunyai kaitan yang erat sekali.
Kesadaran hukum merupakan faktor dalam penemuan hukum. Bahkan Krabbe
menyatakan bahwa sumber segala hukum adalah kesadaran hukum. Dengan
begitu maka yang disebut hukum hanyalah yang memenuhi kesadaran hukum
kebanyakan orang, maka undang-undang yang tidak sesuai dengan kesadaran
hukum kebanyakan orang akan kehilangan kekuatan mengikat.1
Menurut kamus Bahasa Indonesia. Kesadaran hukum adalah pengetahuan
bahawa prilaku tertentu diatur oleh hukum sehingga ada kecendrungan untuk
mematuhi peraturan.2
Kesadaran hukum adalah suatu nilai-nilai yang ada di dalam diri manusia
mengenai hukum atau bisa pula dikatakan sebagai nilai-nilai kesadaran dalam diri
manusia mengenai hukum yang diharapkan untuk ada. Adapun menurut ahli-ahli
lainnya, kesadaran hukum adalah sebagai berikut:
1. Scholten kesadaran hukum adalah suatu kesadaran yang ada pada tiap-
tiap manusia mengenai apa itu hukum serta apa seharusnya hukum
tersebut. Schholten lebih lanjut berpendapat bahwa kesadaran hukum
ini adalah kategori tertentu dari jiwa kita dalam membedakan antara
yang humum dan yang tidak hukum atau onrecht.
2. Abdulrahman mengatakan bahwa kesadaran hukum merupaan
kesadaran yang ada dalam hidup manusia agar senantiasa taat dan
patuh terhadap hukum.
3. Suharso dan Retnoningsih kesadaran hukum adalah suatu nilai-nilai
yang ada dalam diri manusia tentang hukum yang telah ada dan suatu
pengetahuan yang berkaitan dengan prilaku yang diatur hukum.
4. Krabbe menyatakan bahwa kesadaran hukum merupakan kesadaran
atau nila – nilai yang terdapat di dalam diri manusia, tentang hukum
yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada.

1
Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia,Balai Pustaka Indonesia, Jakarta
1992, hal 34-36
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia

2
5. Soerjono soekanto bahwa kesadaran hukum itu merupakan persoalan
nilai -nilai yang terdapat pada diri manusia tentang hukum yang ada
atau tentang hukum yang diharapakan ada. sebenarnya yang di
tekankan adalah nilai-nilai tentang fungsi hukum dan bukan suatu
penilaian hukum terhadap kejadiankejadian yang konkrit dala
masyarakat yang bersangkutan.
6. Sudikno Mertokusumo menyatakan bahwa kesadaran hukum berarti
kesadaran tentang apa yang seyogyannya kita lakukan atau perbuatan
atau yang seyogyannya tidak kita lakukan atau perbuat terutama
terhadap orang lain. Ini berarti kesadaran akan kewajiban kita masing-
masing terhadap orang lain. 3

Secara umum, dari berbagai pendapat di atas, bisa dikatakan bahwa


kesadaran hukum adalah pandangan hidup masyarakat atas apa sebenarnya
hukum itu dimana pandangan-pandangan tersebut dipengaruhi oleh akal,
agama, politik, ekonomi dan lain sebagainya. Bisa juga dikatakan bahwa
kesadaran hukum merupakan kesadaran dari diri seseorang yang tanpa
tekanan, perintah atau pun paksaan dari luar agar tunduk serta patuh terhadap
hukum.
Dan juga dari definisi para ahli diatas antara lain menurut krabbe
tersebut sudah cukup menjelaskan apa yang dimaksud kesadaran
(rechtsbewustajin legal consceiuousness ) pengertian ini akan lebih lengkap
lagi ditambahkan unsur-unsur nilai masyarakat, tentang fungsi apa yang
hendaknya dijalankan oleh hukum dalam masyarakat, dan definisi dari Paul
Schotlen kesadaran hukum yang dimiliki oleh warga masyarakat belum
menjamin bahwa warga masyarakat tersebut akan menaati suatu aturan
hukum atau perundang-undangan, dar definisi Sudikno Mertokusumo
kesadaran apa itu hukum berarti kesdaran bahwa hukum merupakan

3
Sudikno Mertokusumo, Menigkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat,Edisi Pertama
(Yogyakarta : Liberti, 1981) hal 13

3
perlindungan kepentingan manusia, karena jumlah manusia banyak, maka
kepentingannyapun banyak dan beraenaka ragam pula serta bersifat dinamis.4
Kesadaran hukum juga dapat diartikan sebagai kesadaran diri sendiri
tanpa tekanan,paksaan, atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang
berlaku. Dengan berjalannya kesadaran hukum di masyarakat maka hukum
tidak perlu menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang
benar-benar terbukti melanggar hukum. Hukum berisi perintah dan larangan.
Hukum memberitahukan kepada kita mana perbuatan yang bertentangan
dengan hukum yang bila dilakukan akan mendapat ancaman berupa sanksi
hukum. Terhadap perbuatan yang bertentangan dengan hukum tentu saja
dianggap melanggar hukum sehingga mendapat ancaman hukuman.
Kesadaran hukum merupakan konsepsi abstrak di dalam diri manusia
tentang keserasian antara ketertiban dan ketentraman yang dikehendaki. Jadi
kesadaran hukum dalam hal ini berarti kesadaran untuk bertindak sesuai
dengan ketentuan hukum. Kesdaran hukum dalam masyarakat merupakan
semacam jembatan yang menghubungkan antara peraturan – peraturan
dengan tingkah laku hukum anggota masyarakat.
Oleh karena itu tidak mustahil akan terjadianya pertentangan antara
kepentingan manusia. Kalau semua kepentingan manusia itu dapat dipenuhi
tanpa terjadinya sengketa atau pertentangan, kalau segala sesuatu terjadi
secara tertatur tidak akan dipersoalkan apa hukum itu, apa yang berhak atau
siapa yang bersalah kalau terjadi seseorang dirugikan oleh orang lain.
Dikatakan salah satu karena disamping hukum masih ada perlindungan
kepentingan lain.
Menurut Prof.Soerjono Soekanto mengemukakan empat indikator
kesadaran hukum yang secara beruntun (tahap demi tahap) yaitu :5
1. Pengetahuan tentang hukum merupakan pengetahuan seseorang
berkenan dengan perilaku tertentu yang diatur oleh hukum tertulis
yakni tentang apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan.
4
Ibid, hal 11-12
5
Soerjono Soekanto. 2002. Kesadaran hukum dan kepatuhan hukum. Jakarta : Raja Grafindo
Persada. Hal 215

4
2. Pemahaman tentang hukum adalah sejumlah informasi yang dimiliki
oleh seseorang mengenai isi dari aturan (tertulis), yakni mengenai isi,
tujuan, dan manfaat dari peraturan tersebut.
3. Sikap terhadap hukum adalah suatu kecenderungan untuk menerima
atau menolak hukum karena adanya penghargaan atau keinsyafan
bahwa hukum tersebut bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam
hal ini sudah ada elemen apresiasi terhadap aturan hukum.
4. Perilaku hukum adalah tentang berlaku atau tidaknya suatu aturan
hukum dalam masyarakat, jika berlaku suatu aturan hukum, sejauh
mana berlakunya itu dan sejauh mana masyarakat mematuhinya.
Berkaitan dengan indikator diatas, Otje salman menjelaskan indikator
seperti dibawah ini, antara lain :6
1) Indikator yang pertama adalah pemahaman tentang hukum,
seseorang mengetahui tentang bahwa perilaku-perilaku tertentu itu
telah diatur oleh hukum. Peraturan hukum yang dimaksud disini
adalah hukum tertulis maupun hukukum yang tidak tertulis, perilaku
tersebut menyangkut perilaku yang dilarang oleh hukum maupun
perilaku yang diperbolehkan oleh hukum.
2) Indikator yang kedua adalah pemahaman hukum yaitu, sejumlah
informasi yang dimiliki seseorang yang mengenai isi peraturan dari
suatu hukum ysng tertentu. Pemahaman hukum disini suatu
pengertian terhadap isi dan tujuan suatu peraturan dalam hukum
tertentu serta manfaatnya bagi pihak-pihak yang kehidupannya diatur
oleh peraturan tersebut. Seseorang warga masyarakat mempunyai
pengetahuan dan pemahamnnya masing-masing mengenai aturan-
aturan tertentu. Misalnya adanya opengetahuan dan pemahaman
yang benar mengenai Perda No 7 Tahun 2012 tentang
penyelenggaraan ketertiban umum. Khususnya tentang pedagang

6
Otje Salman, Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Hukum Waris, Alumni, Bandung ,
1993, hal 40-42

5
kaki lima untuk mewujudkan kesadaran hukum dan paham akan
hukum tersebut.
3) Indikator yang ketiga adalah sikap hukum, yaitu suatu
kecenderungan untuk menerima hukum karena adanya pengghargaan
terhadap hukum sebagai sesuatu yang bermanfaat atau
mengguntungkan jika hukum tersebut ditaati.seseorang disini yang
nantinya akan mempunyai kecenderungan untuk mengadakan
penilaian tertentu terhadap hulkum.
4) Indikator yang keempat adalah pola perilaku, yaitu dimana seseorang
atau dalam masyarakat warganya mematuhi peraturan yang berlaku.
Indikator ini merupakan indikator yang paling utama karena dalam
indikator tersebbut dapat dilihat apakah suatu peraturan berlaku atau
tidak dalam masyarakat, sehingga seberapa jauh kesadaran hukum
dalam masyarakat dapat dilihat dari pola hukum.
 Syarat Prosedur Kesadaran Hukum
1. Kesadaran hukum harus didasari pengetahuan apa itu hukum,
jika seseorang tidak mengetahui apa itu hukum tentu tidak bisa
menjalankan hukum sebagaimana mestinya, masyarakat tahu
bahwa hukum adalah hal yang penti ng untuk masyarakat karena
hal itu melindungi masyarakat dari berbagai macam hal yang
menyalahi hukum.
2. Pemahaman akan hukum menjadi penting ketika seseorang hanya
tahu saja dan tidak paham sepenuhnya, maka akan terjadi salah
paham yang mengakibatkan hukum tidak berjdilaalan
sebagaimana mestinya, pemahaman hukum itu menjadi satu hal
yang harus dimiliki oleh setiap individu yang menjalankan
hukum.
3. Kesadaran tentang kewajiban kita terhadap orang lain., ketika
seseorang tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada
orang lain, dan sadar bahwa aka nada ganjaran dari setiap hal

6
yang ia lakukan, baik atupun tidak baik, mereka akan secara
otomatis memiliki kesadaran hukum.
4. Menerima hukum , meskipun orang-orang tahu dan paham akan
hukum mengerti kewajiban hukum mereka terhadap orang lain,
apabila mereka tidak mau menerima hukum tersebut, maka
kesdaran hukum tidak akan terwujud dan hukum tidak akan bisa
berjalan sebagaimana mestinya, menerima hukum adalah suatu
aturan yang pasti yang harus ditaati jika hukum ingin berjalan
membuat masyarakat bisa menerima hukum memang tidak
mudah , akan tetapi pengajaran-pengajaran secara berkala
memberikan efek peneriman hukum masyarakat itu sendiri.
B. Cara-cara Meningkatkan Kesadaran Hukum
Pengembangan sikap terhadap kesadaran hukum untuk menjalin
hubungan antar masyarakat dalam kehidupan. Setelah kesadaran hukum dapat
ditanamkan pada setiap individu maka akan tumbuh ketaatan terhadap hukum
yang berlaku. Kepatuhan dan ketaatan terhadap sebuah peraturan atau
undang-undang yang bersifat memaksa, mengatur dan mengikat. Sehingga
akan membuat seseorang atau individu menjadi terdidik dalam menjalakan
sebuah aturan hukum. Dengan bersifat memaksa akan memberikan dampak
jera terhadap pelanggarnya. Karena akan mendapatkan sanksi yang tegas dari
pihak yang berwenang untuk mengatasi masalah tersebut.7
Kesadaran hukum sangat diperlukan setiap masyarakat mulai dari kecil
hingga orang dewasa. Hal tersebut bertujuan agar terciptanya ketertiban,
ketentraman, keadilan, dan kedamaian yang dapat diwujudkan dalam
kehidupan atau bahkan pegaulan antar masyarakat. Jika tidak mempunyai
kesadaran hukum yang sudah tertanam dalam setiap individu maka tujuan
yang diinginkan akan sulit untuk tercapai. Dampak lemahnya kesadaran
hukum terhadap kehidupan masyarakat akan menjadi tidak teratur. Oleh

7
Achmad Ali dan wiwie Heryani. 2012. Menjelajahi kajian empiris terhadap hukum. Jakarta :
kencana hal 141

7
karena itu, ada beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran hukum di
kalangan masyarakat sebagai berikut: 8
1. Menanamkan Kesadaran Hukum Sejak Kecil
Kesadaran hukum harus ditanamkan sejak kecil yang dimulai
dari lingkungan keluarga. Dari setiap anggota keluarga bisa melatih
dirinya untuk memahami hak dan tanggungjawab terhadap keluarga.
Mampu menjalankan kewajibannya dengan baik sebelum
menuntut hak yang harus diterima. Serta menghormati hak anggota
keluarga lainnya. Apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka akan
terciptanya sebuah kesadaran hukum yang telah dimiliki dalam ruang
lingkup lebih luas. Sehingga mampu menumbuhkan sifat patuh akan
peraturan hukum yang berlaku.
2. Meningkatkan Pengetahuan tentang Kesadaran Hukum
Pengetahuan hukum yang dimiliki masyarakat tentang berbagi
ketentuan hukum yang ada dan berlaku di dalam masyarakat
merupakan sebuah hal terpenting yang berkaitan dengan ketentaun
aturan hukum. Secara tidak langsung dapat mempengaruhi tingkat
kesadaran seseorang mengenai hukum yang berlaku. Peraturan-
peraturan hukum yang sudah dibuat dan telah sah, secara otomatis
akan tersebar secara luas. Oleh karena itu aturan tersebut dapat
diketahui oleh masyarakat dengan cepat.
Namun ada beberapa golongan yang terdapat di dalam
masyarakat tidak mengetahui tentang ketentuan hukum yang berlaku.
Hal tersebut sering terjadi karena kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai peraturan hukum.
3. Meningkatkan Pemahaman Hukum
Pemahaman hukum merupakan pengetahuan seseorang terhadap
isi yang berasal dai peraturan hukum tersebut. Pemahaman hukum
yang dimiliki setiap orang tidak harus mengetahui isi dan aturan

8
Marwan Mas. 2014.Penghantar ilmu hukum. Bogor :Penerbit Ghaila Indonesia hal 88

8
terlebih dahulu. Tetapi dapat memahami respon dari seseorang
terhadap peraturann yang berlaku.
4. Melakukan Sosialisasi Mengenai Kesadaran Hukum
Kesadaran hukum merupakan sebuah hal yang penting dalam
kehidupan setiap manusia atau golongan di dalam masyarakat. Oleh
karena itu pemerintah sebaiknya melakukan sosioalisasi mengenai
pentingnya mengenai hukum yang berlaku. Sehingga masyarakat
yang kurang paham menjadi mengerti betapa pentingnya hukum di
dalam kehidupan.
5. Meningkatkan Ketaatan terhadap Hukum
Ketaatan masyarakat terhadap hukum perlu ditingkatkan dengan
berhati-hati dalam melakukan sebuah kegiatan apapun supaya tidak
melanggar aturan yang berlaku. Dengan memiliki ketaatan terhadap
hukum akan menimbulkan kehidupan yang teratur dan mampu
terhindar dari hal-hal negatif seperti konflik.
6. Melatih Pola Perilaku Hukum
Pola perilaku hukum merupakan sebuah hal utama dalam
meningkatkan kesadaran hukum. Dari pola tersebut dapat dilihat
bahwa aturan yang dibuat sudah dijalankan dengan benar atau
belum. Apabila belum kita sebagai masyarakat yang taat terhadap
hukum sebaiknya memiliki perilaku yang sesuai dengan aturan.
7. Menanamkan Sikap Hukum
Sikap hukum adalah suatu kecenderungan yang dimiliki
masyarakat untuk menerima hukum. Karena adanya sebuah
penghargaan terhadap hukum sebagai sesuatu yang menguntungkan
dan memiliki manfaat apabila hukum tersebut ditaati.
8. Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Bahwa Hukum sebagai
Pelindung bagi Masyarakat
Setiap manusia pasti membutuhkan pelindungan dari manusia
lainnya. Sehingga hukum memiliki fungsi untuk memberikan
perlindungan terhadap kepentingan bersama. Dengan adanya rasa

9
terlindungi dapat tercapai jika manusia mampu menegakkan hukum
dengan baik. Sehingga manusia dapat terhindar dari berbagai
ancaman yang ada di dekatnya.
Berbagai pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat
disebabkan oleh beberapa hal. Sering terjadi pada golongan tertentu
di dalam masyarakat yang belum mengetahui atau kurang paham
tentang ketentuan-ketentuan hukum yang khusus. Banyaknya
masyarakat yang tidak memahami bahasa dari hukum. Sehingga
kesadaran masyarakat terhadap hukum menjadi kurang. Apabila
masyarakat mengetahui isi dan kegunaan dari norma hukum, maka
masyarakat akan merasakan keberadaan norma hukum tersebut.
Tingkat kesadaran hukum masyarakat dipengaruhi oleh pengetahuan
hukum masyarakat mengenai ketentuan beserta aturan yang berlaku.
Sehingga perlu peran dari pihak pemerintah dalam upaya
peningkatan kesadaran hukum. Agar masyarakat dapat menyadari
pentingnya pemahaman mengenai hukum yang berlaku.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesadaran hukum dengan hukum itu mempunyai kaitan yang erat sekali.
Kesadaran hukum merupakan faktor dalam penemuan hukum. Bahkan
Krabbe menyatakan bahwa sumber segala hukum adalah kesadaran hukum.
Menurut kamus Bahasa Indonesia. Kesadaran hukum adalah pengetahuan
bahawa prilaku tertentu diatur oleh hukum sehingga ada kecendrungan untuk
mematuhi peraturan.
Kesadaran hukum adalah pandangan hidup masyarakat atas apa
sebenarnya hukum itu dimana pandangan-pandangan tersebut dipengaruhi

10
oleh akal, agama, politik, ekonomi dan lain sebagainya. Cara-cara
Meningkatkan Kesadaran Hukum
1. Menanamkan Kesadaran Hukum Sejak Kecil
2. Meningkatkan Pengetahuan tentang Kesadaran Hukum
3. Meningkatkan Pemahaman Hukum
4. Melakukan Sosialisasi Mengenai Kesadaran Hukum
5. Meningkatkan Ketaatan terhadap Hukum
6. Melatih Pola Perilaku Hukum
7. Menanamkan Sikap Hukum
8. Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Bahwa Hukum sebagai
Pelindung bagi Masyarakat

11
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Balai Pustaka
Indonesia : Jakarta), 1992

Mas, Marwan. Penghantar ilmu hukum. (Bogor :Penerbit Ghaila Indonesia), 2014

Mertokusumo, Sudikno, Menigkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat,Edisi


Pertama (Yogyakarta : Liberti,) 1981

Soekanto, Soerjono. Kesadaran hukum dan kepatuhan hukum. ( Jakarta : Raja


Grafindo Persada)2002

Salman, Otje, Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Hukum Waris,( Bandung :


Alumni), 1993

Wiwie Heryani, Achmad Ali, Menjelajahi kajian empiris terhadap hukum.


(Jakarta : kencana), 2012

Anda mungkin juga menyukai