MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah "Sosiologi
Keluarga"
Disusun Oleh:
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
Keluarga Islam" dalam waktu ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
terstruktur yang diberikan. Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah sebagai salah satu panduan mahasiswa dan mahasiswi khususnya di dalam
disajikan. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya
membangun sangat diharapkan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukannya. Tidak lupa pula penyusun haturkan
terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca dan tidak sesuai, karena
penyusun hanya manusia biasa dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................. 15
DAFTAR KEPUSTAKAAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
individu lainnya. Interaksi sosial adalah interaksi antara aktor dan bukan
interaksi antar aktor adalah antar individu, bukan antar kepentingan yang ada
di dalam individu-individu.1
hukum. Ciri yang menonjol hukum yang murni yaitu yang dibuat secara
pembuatan ini kita mulai melihat, bahwa tatanan ini didukung oleh norma-
1
Achmad Ali Dan Wiwie Heryani, Sosiologi Hukum, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 105-
106.
1
norma yang secara sengaja dan sadar dibuat untuk menegakkan suatu jenis
hukum agar tertib adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam
B. Rumusan Masalah
2
Azhari Akmal Tarigan, Sejarah Sosial Hukum Islam , (Bandung: Citapustaka Media,
2013), hlm. 20-21.
3
Ibid.,hlm.22.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Roscoe Pound (w. 1964) dengan teorinya bahwa hukum adalah alat untuk
yaitu sebagai sarana kontrol sosial (social control) dan sarana untuk
mengkaji salah satunya adalah struktur dan sistem sosial masyarakat. Struktur
harmonis.5
4
Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat, (Bandung: Angkasa, 1980), hlm. 112.
5
Martono Nanang, Sosiologi Perubahan Sosial,( Jakarta: Rajawali Press, 2016), hlm.60.
3
perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Dengan demikian maka akan
tersebut. Lebih tegas melihat beberapa masalah yang dapat dikaji dalam
dari sudut sosiologi dan hukum. Bahkan dalam yang membuat sosiologi
menjadi ilmu perubahan yang terdapat dalam keluarga sebab akan keluarga
4
2. Sosiologi hukum memberikan kemungkinan-kemungkinan serta
di dalam masyarakat.6
personal statute, Islamic family law, dan Muslim family law untuk menunjuk
keluarga, maka akan dijelaskan terlebih dahulu apa itu hukum dan keluarga. 7
khusus, satu sama lain dalam keluarga itu mempunyai ikatan apakah lewat
hubungan darah atau pernikahan. Ada keluarga kecil (nurclear family) berupa
ayah ibu dan anak, ada keluarga besar (extended family/royal family) ada
bapak dan ibu, bapak dan ibu mertua. Keluarga adalah sanak saudara, kaum
kerabat, kaum saudara atau suatu kekerabatan yang sangat mendasar dalam
ini kemudian membentuk suatu komunitas yang lebih besar, yang disebut
6
Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Jakarta: Raja Grafindo persada,
2007, hlm. 26.
7
M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam; Dalam Teori Dan Praktek, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 14.
5
masyarakat. Menurut Depkes RI keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
Sayekti 1994 keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan
atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah
rumah tangga.8
dari ikatan darah ataupun pernikahan beranggotakan ayah, ibu, anak dan
sanak kerabat. Merujuk pada pengertian hukum dan keluarga di atas, dapat
peninggalan atau waris. Menurut Syekh Abdul Wahab Khallaf yang dikutip
8
Miftahuddin, Integrasi Dan Interkoneksi Studi Hukum Islam Dengan Ilmu-Ilmu Sosial,
Jurnal Al- ‘Adalah, Vol. X, No. 3 Januari 2012, hlm. 304.
9
Ibid.,hlm.300.
6
dengan urusan-urusan keluarga dan pembentukannya yang bertujuan
mengatur hubungan suami istri dan keluarga satu dengan yang lainnya.
dengan masalah keluarga. Bagaimana keluarga itu harus dibentuk, apa hak
dan kewajiban suami istri dan bagaimana harus ditunaikan, apa hak dan
kewajiban anak terhadap kedua orang tua serta apa hak dan kewajiban orang
istri anak dan kerabat lain dari mulai terjadinya perkawinan hingga selesainya
keluarga Islam merupakan hukum yang mengatur dan menjaga hak dan
dalam bukunya menjelaskan urgensi dari hukum keluarga Islam bahwa sesuai
fitrahnya manusia tidak dapat hidup menyendiri dalam arti ia memiliki sifat
wanita. Agar hubungan pria dan wanita dapat hidup rukun, maka Islam
7
menjelaskan kaitannya dengan manfaat mempelajari hukum keluarga Islam.
Diantaranya adalah : 10
keluarga
isti, sebagai orang tua atau anak, bahkan sebagai anggota keluarga
lainnya
ilmu sosial sebagai pendekatan dan analisisnya dapat dilihat dalam KHI yang
10
Mohd. Winario, Masalah Hukum Islam Perspektif Sosiologi Antropologi Hukum, Jurnal
AlHimayah, Vol. 1, No. 2, Oktober 2017, hlm. 267.
11
Ibid.,hlm.268.
8
Demikian juga hukum yang masih hidup dalam masyarakat (living law) yang
disebut sebagai hukum adat. Berbagai bentuk pembaruan dalam KHI seperti
aplikasi studi hukum keluarga Islam yang dengan cara berpikir empiris.12
1. Hibah
sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang
masih hidup untuk dimiliki”. Pada konteks ini dapat dipahami bahwa
hibah dapat dilakukan oleh siapa saja yang cakap tanpa adanya unsur
orang tuanya ketika anak tersebut telah menikah akan memulai hidup
12
Inpres Presiden Republik Indonesia, No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum
Indonesia.
13
Pasal 210 ayat (1), Inpres Presiden Republik Indonesia, No. 1 Tahun 1991 Tentang
Kompilasi Hukum Indonesia.
9
baru bersama suaminya yang disebut peunulang. 14 Harta peunulang
tersebut biasanya berupa tanah, rumah, atau modal usaha bagi anak
peremuan dari orang tuanya yang dalam tradisi orang bugis disebut
ketika orang tua masih hidup. 15 Karena biasanya harta warisan dalam
individual kepada para ahli waris dapat terjadi sebelum pewaris wafat
tertulis maupun tidak tertulis yang berupa pesan dari orang tua
wasiat, maka harta yang dapat dipesankan bagi ahli waris tertentu
14
Mohd. Kalam Daud dan Rahmatul Akbar, harueta Peunulang: Protection of Women in
Aceh According to Customary and Islamic Law, Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum
Islam, Volume 4 Nomor 1, Juni 2020, hlm. 259.
15
Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat Di Indonesia, (Jakarta: Mandar
Maju, 1992), hlm. 215-217.
10
kelebihan, maka ketika diadakan pembagian warisan, bagian yang
2. Harta Bersama
maupun kewajiban.
digolongkan dari empat macam yaitu; pertama, harta hibah dan harta
warisan yang diperoleh salah seorang suami atau isteri; kedua, hasil
11
selain hibah untuk salah seorang suami isteri dan selain dari harta
warisan.16
16
Syahrizal, Hukum Adat Dan Hukum Islam Di Indonesia: Refleksi Terhadap Beberapa
Bentuk Integrasi Hukum Dalam Bidang Kewarisan Di Aceh, (Lhokseumawe: Nadia Foundation,
2004), hlm. 266.
17
Mursyid, Ijtihad Hakim dalam Penyelesaian Perkara Harta Bersama di Mahkamah
Syar’iyah Banda Aceh (Analisis dengan Pendekatan Ushul Fiqh), Ar-Raniry: International Journal
of Islamic Studies, Vol. 1, No. 2, Desember 2014, hlm. 318.
12
ahli waris pengganti yang termuat dalam Pasal 185 KHI, dijelaskan
bahwa :18
atas harta warisan ayah apabila ayah lebih dahulu meninggal dunia
dari kakek. Terbukti pada kalimat “ahli waris yang meninggal lebih
ketika ayah lebih dahulu meninggal dunia dari kakek. Bukti lain
mereka jika ada anak laki-laki. Kenyataannya bunyi pasal 185 KHI
18
Pasal 185, Inpres Presiden Republik Indonesia, No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi
Hukum Indonesia, khususnya Pasal tentang Ahli Waris Pengganti
13
dianggap rawan multitafsir bahkan oleh para hakim di lingkungan
Peradilan Agama.19
Dari tiga persoalan tersebut hibah, harta bersama dan ahli waris
adat yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini tentu tidak bertentangan
dikenal adanya al-urf, yaitu adat dan kebiasaan yang sesuai dengan
hukum Islam.
19
Wa Dazriani dan Akhmad Khisni, “Hukum Kewarisan Cucu di Negara Mayoritas
Islam dan Analisis Pasal 185 KHI di Indonesia”, Jurnal Hukum Khiaira Ummah, Volume 12, No.
1, 2017, p. 123.
14
Islam akan tetap akan menjadi disiplin ilmu yang terus berkembang
20
Ibid.,hlm.124.
15
BAB III
A. Kesimpulan
sosial tertentu.
16
KHI yang sudah diformalkan dan Undang-Undang Perkawinan No. 1
harta bersama.
B. Saran
ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
17
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Achmad Ali dan Wiwie Heryani, Sosiologi Hukum, Jakarta: Kencana, 2012.
Media, 2013.
Hukum Indonesia.
Mahyuddin, A. Suriyaman Mustarsi Pide dan Sri Susyanti Nur, Pabbere Orang
Hasanuddin, 2015.
2014.
Persada, 2007.
Islam dan Analisis Pasal 185 KHI di Indonesia”, Jurnal Hukum Khiaira