Mata kuliah:
Dosen pengampu:
Disusun oleh :
Kelompok 3
2023
1. Biografi Imam Al-Juwaini
1
Admin, “Terjemahan dan Arti kata األممDalam bahasa indonesia, Kamus istilah bahasa Indonesia
bahasa Arab Halaman,” diakses 28-februari-2023, https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/األمم.
2
Mazin Al-Khairu & Muhammad Ar-Rasyidi, “Ta’yiin ta’alluqiz zarfi wal jari wal majruri wa
atsaruhu fi tahdidi bu’rin nashshil qur’an,” Majallatu abhatsi kulliyyatit tarbiyati asasiyyah 15, no.
2 (2019).
Kata ini berasal dari kata kerja ta-law-wa-tha yang berarti berlumuran.3 Sedangkan
kata zulam merupakan bentuk jamak dari kata tunggal z}ulmah memiliki arti
kegelapan.4
Kitab Ghiyats al-Umam fi at-Tiyats adz-Dzulam atau dikenal dengan kitab al-
Ghiyatsi. Kitab ini menjelaskan tentang ilmu politik Islam baik dari segi takaran
maupun timbangannya dalam syari’at.
Kita "Ghiyats al-Umam fi at-Tiyats adz-Dzulam" ditulis oleh Al-Juwaini pada
abad ke-11 Masehi. Pada masa itu, dunia Islam sedang mengalami perkembangan
dan perubahan yang signifikan. Kekhalifahan Abbasiyah yang telah berkuasa
selama lebih dari 400 tahun mulai mengalami kemunduran dan kelemahan dalam
pemerintahan.
3
Admin, “Terjemahan dan Arti kata تلوثDalam bahasa indonesia, Kamus istilah bahasa Indonesia
bahasa Arab Halaman,” \ diakses 28-februari-2023, https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/تلوث.
4
Admin, “Terjemahan dan Arti kata ظلمDalam bahasa indonesia, Kamus istilah bahasa Indonesia
bahasa Arab Halaman,” diakses 28-februari-2023, https://www.almaany.com/id/dict/ar-
id/?ظلم/c=Umum
membahas tentang hukum-hukum dalam Islam, baik yang berkaitan dengan ibadah
maupun muamalah.
Dalam konteks sejarah pada masanya, buku ini menjadi penting karena
membantu memperkuat dan mengembangkan ilmu fiqh sebagai salah satu cabang
penting dalam ilmu pengetahuan dan keagamaan Islam. Buku ini juga menjadi
sumber rujukan bagi para ulama dan ahli fiqh pada masa selanjutnya.
Tujuan dari penulisan buku ini adalah untuk memberikan kaum muslimin
petunjuk tentang syariat dalam keadaan apapun. Terutama jika mereka tidak dapat
membedakan antara yang benar dan salah dikarenakan tercampurnya antara
keduanya.5
Buku ini memiliki keutamaan yang lebih dibanding dengan buku-buku
semisalnya. Hal ini karena didalamnya terdapat beberapa hal yang dapat menjadi
bukti keutamaannya. Diantaranya.6
1. Al-Juwayni tidak menukil permasalah-permasalahan dalam buku Giyatsi dari
pendahulunya. Maka, kita dapati sebagian besar permasalahan ini tidak belum ada
pada karya-karya ulama sebelumnya.
2. Menggunakan bahasa diskusi yang banyak menggunakan akal.
3. Menggunakan Sastra Bahasa Arab yang tinggi, yang menjadi bukti akan
kedalaman ilmu al-Juwayni.
4. Menyebutkan pendapat yang berselihan dengannya, kemudian menyanggahnya.
Maka pendapatnya menjadi pendapat yang sangat kuat.
Adapun pengaruh pemikiran al-Juwayni dapat dilihat pada karya para ulama
sepeninggalnya. Karya al-Juwayni yang paling terkenal dalam bidang fikih, yakni
kitab Nihayat al-Matlas, telah banyak digunakan sebagai rujukan utama terutama
dalam mazhab Syafi’i. Menurut Imam al-Nawawi, kitab tersebut adalah salah satu
dari empat kitab rujukan utama fiqh Syafi’i. Kitab Nihayat al-Matlas , telah menjadi
5
al-Khatb, “Qawa’id fi al-Siyasah al-Shar’iyyah ‘ind al-Imam al-Jumayny min Khilal Kitabih
Ghiyath al-Umam fi al-Tiyath al-Zulam.
6
“Ibid”
dasar dari kitab-kitab fikih yang ditulis oleh ulama-ulama besar setelah al-Juwayni,
di antaranya adalah Abu Hamid al-Ghazali, al-Shatibi, al-Amidi dan al-Subki.
Begitu pula dengan kitab ushulnya al-Burhan, yang menurut al-Subki kitab tersebut
menjadi “guru” yang mengajarkan prinsip-prinsip pengembangan ilmu fiqh.7
7
Zakiy al-Din Sha’ban, Ushul Fiqh , (Cairo: al-Maktabah al-Tijariyyah bi Misro, 1938), 16.