Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PKN Di
Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan modul yang berjudul ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa mengenai materi yang telah
dipelajari. Saya ucapkan terimakasih kepada ibu Aina Nurdiyanti, M. Pd. yang
telah mendukung mahasiswa sehingga dapat terselesaikannya laporan ini. Saya
juga ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya harapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk membangun kesempurnaan
laporan ini.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Pengertian Hukum..................................................................................3
B. Penegakkan Hukum Di Indonsia...........................................................7
C. Kasus-kasus Yang berhungan dengan Hukum.....................................13
A. SIMPULAN .............................................................................................14
B. SARAN ....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penegakan hukum di Indonesia yang ada saat ini merupakan suatu
pencerminan bahwa negara kita merupakan negara hukum sebagaimana
dijelaskan UUD 1945. hukum yang ada pada saat ini dimaksudkan untuk
melindungi segenap kepentingan individu dan menciptakan keadilan ditengah-
tengah masyarakat guna menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan
sejahtera. Sejalan dengan pemikhiran tersebut maka tegaknnya hukum
merupakan suatu hal yang mutlak dan tak bisa ditawar-tawar. Tak ada individu
yang kebal hukum ataupun mendapat perlakuan khusus dalam penegakan
hukum yang konsisten di negeri ini guna mencapai suatu keadilan yang
merupakan cita-cita dari terbentuknya hukum. Hal tersebut diperkuat denngan
Undang-Undang Dasar kita yang dimana dalam struktur hukum kita
merupakan sebuah landasan bagi semua peratuaran hukum atau undang-undang
yang ada. Dalam pasal 27 ayat 1 yang berbunyi segala warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dengan tidak ada kecualinya. Pasal tersebut merupakan penguat tentang apa
yang penulis jelaskan tadi tentang kesetaraan kedudukan hukum bagi seluruh
warga negara Indonesia. Dalam pasal ini, apabila kita cermati lebih dalam
maka dapat kita simpulkan bahwa pasal ini merupakan implementasi dari
penerapan Asas equality before the law atau kesetaraan dalam hukum yang
terdapat dalam sistem hukum kita saat ini. Hal ini makin diperkuat dengan
bunyi pasal berikutnya, yaitu pasal 28D ayat 1 yang berbunyi “setiap orang
berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil,
serta perlakuan yang sama di depan hukum”.
1
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hukum.
2. Untuk konsep penegakan hukum di Indonesia.
3. Untuk mengetaahui kasus-kasus yang berhubungan dengan hukum.
2
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN HUKUM
Menurut Prof .Mr.Dr.L.J.van Apeldorn dalam "Het adetrecht Van Ned Indie":
"hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergolak terus-menerus
dalam keadaan bentuk dan membentur tanpa henti-hentinya dengan", kemudian
beliau menambahkan:"tidak mungkin memberi sesuatu definisi untuk hukum,
karena berhubungan-hubungan anggota masyarakat yang diatur oleh hukum ada
1001 macam"lem aire dalam bukunya hukum di Indonesia (Het recht in
Indonesia) "hukum banyak seginya serta meliputi segala lapangan dan
menyebabkan orang tidak mungkin membuat suatu definisi apa hukum itu
sebenarnya".
Grotius: dalam "De lure belli ac facis tahun 1625": hukum adalah peraturan
tentang perbuatan moral yang menjamin keadilan".
3
masyarakat yang bertujuan memelihara ketertiban yang meliputi lembaga-
lembaga dan proses-proses guna mewujudkan berlakunya kaidah itu sebagai
kenyataan dalam masyarakat".
4
Lain pula konsep negara hukum menurut sistem agolo Saxon yang dikenal
dengan"the rule of law"yang dikemukakan oleh A.V.Dicey.
5
Hukum Menurut Daya Kerjanya
1. Hukum Yang Bersifat Memaksa
yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimana pun tidak dapat dikesampingkan
harus dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contohnya adalah hukuman bagi
perkara pidana, maka sanksinya wajib dilaksanakan.
2. Hukum Yang Mengatur
yaitu hukum dalam keadaan bagaimanapun dapat dikesampingkan saat pihak-
pihak dapat menyelesaikan masalah dengan peraturan yang dibuatnya sendiri.
Hukum Menurut Fungsinya
1. Hukum Material
Hukum material yaitu adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara
anggota masyarakat yang berlaku secara umum mengenai hal-hal yang
diperbolehkan dan hal-hal yang dilarang untuk dilakukan. Misalnya adalah
hukum pidana, hukum perdata, hukum dagang, dll.
2. Hukum Formal
Hukum formal yaitu hukum yang mengatur bagaimana cara mempertahankan
hukum material dan melaksanakan hukum material. Contohnya Hukum Acara
Pidana (KUHAP), Hukum Acara Perdata, dll.
Hukum Menurut Waktu Berlakunya
1. Ius Constitutum
Ius Constitutum adalah hukum yang berlaku sekarang ini dan hanya bagi suatu
masyarakat tertentu saja di dalam daerah tertentu dan disebut pula hukum
positif. Contohnya, UUD Republik Indonesia 1945, Undang-Undang RI
Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI.
2. Ius Constituendum
Ius Constituendum adalah hukum yang diharapkan dapat berlaku pada waktu
yang akan datang dan merupakan hukum yang dicita-citakan. Misalnya,
Rancangan Undang-Undang (RUU) tertentu.
Hukum Berdasarkan Wujudnya
Penggolongan hukum berdasarkan wujudnya dibagi atas:
6
1. Hukum Objektif
Hukum yang mengatur hubungan antara dua individu atau lebih yang berlaku
umum. Dapat disimpulkan, hukum suatu negara ini berlaku secara umum dan
tidak mengenai golongan tertentu saja.
2. Hukum Subjektif
Hukum yang disebut juga sebagai hak. Hukum yang tercipta dari hukum
objektif dan berlaku terhadap seorang atau lebih.
a. Hukum Normatif
Hukum yang nampak pada peraturan perundangan serta juga hukum yang tidak
tertulis dalam peraturan perundangan tetapi toh diindahkan/ditaati oleh
masyarakat karena keyakinan bahwa peraturan hidup itu sudah sewajarnya wajib
ditaati.
b. Hukum Ideal
Hukum yang dicita-citakan hukum ini pada hakikatnya berakar pada perasaan
murni manusia dari segala bangsa hukum ini ialah hukum yang dapat memenuhi
perasaan keadilan semua bangsa di seluruh dunia hukum ini adalah benar-benar
objektif
c. Hukum Wajar
Hukum seperti yang terjadi dan nampak sehari-hari tidak jarang hukum yang
nampak sehari-hari menyimpang dari hukum normatif (yang tercantum dalam
peraturan perundangan) karena tidak diambil tindakan oleh alat-alat kekuasaan
pemerintah maka pelanggaran tersebut oleh masyarakat yang bersangkutan lambat
laun dianggap biasa (keadaan malam tanpa lampu misalnya)
7
Dalam pergaulan hidup manusia sehari-hari terdapat berbagai macam
kaidah atau norma yang mengatur kehidupannya berkenaan dengan kaidah-kaidah
atau norma kita mengenal sebagai kaidah atau norma yang meliputi norma agama
norma kesusilaan norma kesopanan norma adat dan norma hukum.
Norma agama bertujuan untuk mencapai suatu kehidupan yang beriman ajaran
agama atau kepercayaan dalam masyarakat sangat menunjang tata tertib dalam
kehidupan bermasyarakat.
Norma kesusilaan bertujuan agar manusia hidup berakhlak atau mempunyai hati
nurani bersih norma kesusilaan adalah sekumpulan peraturan hidup yang
dianggap sebagai suara hati nurani setiap manusia normal ini berhubungan dengan
manusia sebagai individu karena masyarakat kehidupan pribadi manusia
peraturan-peraturan hidup ini berupa bisikan kalbu atau suara hati yang diakui dan
di inisiapi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya
Hukum adalah suatu tata yang bersifat memaksa suatu tata sosial yang berusaha
menimbulkan perilaku individu sesuai dengan diharapkan melalui pengundangan
8
tindakan-tindakan paksaan disebut demikian karena peraturan itu mengancam
perbuatan yang merugikan masyarakat dengan tindakan paksaan yaitu
menetapkan tindakan paksaan tersebut di dalam undang-undang.
Dalam setiap peraturan hukum selalu terkandung norma dan sanksi sanksi
merupakan konsekuensi dari perbuatan yang dianggap merugikan masyarakat
sanksi diberikan oleh tata hukum dengan maksud untuk menimbulkan perbuatan
tertentu yang dianggap dikehendaki oleh pembuat undang-undang sanksi
merupakan tindakan memaksa untuk menjamin perbuatan manusia yang
dikehendaki oleh peraturan hukum pada hukum pidana kita kenal sanksi pidana
yang dalam pengertiannya yang sempit berarti hukuman pada hukum perdata kita
menyebutnya sebagai sanksi perdata yang merupakan suatu eksekusi perdata
berupa pencabutan hak atas harta benda yang dapat dipaksakan dengan maksud
untuk memberikan ganti rugi yakni kompensasi atas kerugian yang disebabkan
oleh perbuatan melawan hukum.
a. Kepolisian
Kepolisian negara ialah alat penegak hukum yang terutama bertugas memelihara
keamanan di dalam negeri. Menurut pasal 4 UU no 8/1981 tentang UU hukum
acara pidana (KUHP) penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara RI penyelidik
mempunyai wewenang:
9
4. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.
b. Kejaksaan
Tugas dan wewenang kejaksaan bukan hanya dalam bidang pidana tetapi juga di
bidang perdata dan tata usaha negara di bidang ketertiban dan kepentingan umum
serta dapat memberikan pertimbangan dalam bidang hukum kepada instansi
pemerintah lainnya.
c. Kehakiman
10
Penyelesaian perbuatan-perbuatan yang melawan hukum dapat dilakukan
dalam berbagai badan peradilan sesuai dengan masalah dan pelakunya pasal 10
ayat 1 UU no 14/1970 tentang pokok-pokok kekuasaan kehakiman ditegaskan
kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh badan pengadilan dalam empat
lingkungan 1 peradilan umum 2 peradilan agama 3 peradilan militer dan 4
peradilan tata usaha negara.
a. Peradilan agama
b. Peradilan militer
1) Seorang yang pada waktu itu adalah anggota angkatan perang RI;
2) Seorang yang pada waktu itu adalah orang yang oleh presiden dengan
peraturan pemerintah ditetapkan sama dengan angkatan perang RI;
3) Seorang yang pada waktu itu ialah anggota atau golongan yang
dipersamakan atau dianggap sebagai angkatan perang RI oleh atau
berdasarkan uu;
11
4) Orang yang tidak termasuk golongan tersebut di atas (1,2,dan3), tetapi atas
keterangan materi kehakiman harus diadili oleh pengadilan dalam
lingkungan peradilan militer.
Pasal 1 ayat (1) UU no 5/1986 disebutkan bahwa tata usaha negara adalah
administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan
pemerintah baik di pusat maupun di daerah peradilan tata usaha negara bertugas
untuk mengadili perkara atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
pegawai tata usaha negara.
d. Peradilan umum
Peradilan umum adalah salah satu pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan pada umumnya. Untuk menyelesaikan perkara-perkara yang
termasuk wewenang peradilan umum digunakan beberapa tingkat atau badan
pengadilan yaitu sebagai berikut
a. Pengadilan Negeri
b. Pengadilan Tinggi
Putusan hakim pengadilan negeri yang dianggap oleh salah satu pihak belum
memenuhi rasa keadilan dan kebenaran dapat dilakukan banding proses banding
tersebut demikian pengadilan tinggi adalah pengadilan banding yang mengadili
lagi pada tingkat kedua (tingkat banding) suatu perkara perdata atau perkara
pidana yang telah diadili/diputuskan oleh pengadilan negeri.
12
uu sedangkan permohonan kasasi hanya dapat diajukan satu kali kewajiban
pengadilan ma terutama adalah melakukan pengawasan tertinggi atas tindakan
segala pengadilan lainnya di seluruh Indonesia dan menjaga agar hukum
dilaksanakan dan ditegakkan.
d. Penasihat hukum
Penasihat hukum merupakan istilah yang ditunjukkan pada pihak atau orang yang
memberikan bantuan hukum. Penasehat hukum menurut KUHP adalah seorang
yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh atau berdasar umum memberi
bantuan hukum.
Terdapat dua contoh yang disajikan dalam 3 contoh kasus pertama ya itu kasus
pencurian melalui ATM dan bagaimana keterkaitannya pasal-pasal dalam KUHP
tentang pencurian pasal yang mengatur tentang pencurian adalah pasal 362 KUHP
yang menyatakan bahwa barangsiapa mengambil sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum diancam karena pencurian denda pidana penjara atau denda.
Contoh kasus kedua kasus perampokan yang disertai dengan penganiayaan dan
pembunuhan secara pembakaran rumah korban yang bernama nyonya Sylvia
tujuan daripada pelaku dalam pembakaran rumah korban adalah untuk
menghilangkan jejak terhadap pelaku kejahatan di rumah nyonya Sylvia tersebut
dijatuhi ancaman pidana bagi kejahatan terhadap senyawa atau setidak-tidaknya
ancaman pidana bagi pelaku tindak pidana perampokan disertai penganiayaan
yang menyebabkan matinya korban pelaku dapat dikenai ancaman pidana atas
dasar ketentuan pasal 339 pasal 354 pasal 355 pasal 368 Jo 365 KUHP.
13
Pemerintahan yang bersih ditentukan oleh kwalita aparatur (administrasi)
pemerintahan yang bersih adalah produk kegiatan publik yang didukung oleh
pribadi-pribadi pelaksana (administrator) yang jujur dan bersih.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan-
keinginan dalam hukum agar menjadi kenyataan dan ditaati oleh masyarakat.
Masyarakat Indonesia semakin hari makin mendambakan tegaknya hukum yang
berwibawa, untuk memenuhi rasa keadilan dan ketenteraman yang menyejukkan
hati. Penegakan hukum dapat di rumuskan sebagai usaha melaksanakan hukum
sebagaimana mestinya, mengawasi pelaksanaannya agar tidak terjadi pelanggaran,
dan jika terjadi pelanggaran memulihkan hukum yang di langgar itu supaya di
tegakkan kembali.
B. Saran
Hendaknya dalam penegakan hukum di Indonesia melibatkan seluruh aparat
penegak hukum dan yang terpenting adalah dukungan pemerintahan yang bersih.
Pemerintah harus berada di garda terdepan dalam penegakan hukum untuk
memberikan harapan kepada masyarakat atas kepastian hukum.
14
DAFTAR PUSTAKA
15