Anda di halaman 1dari 19

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NEGARA HUKUM DAN SISTEM PEMERINTAHAN

DISUSUN OLEH:
1. NURUL AISYAH
NPM. 228110257

KELAS 1F

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kami panjakan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas
karunia-Nya saya bisa menyusun dan menyelesaikan sebuah makalah guna memenuhi penilaian
tugas individu untuk mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Negara hukum
dan sistem Pemerintahan”
Sekilas isi sub-sub materi yang ada pada makalah ini yaitu berupa kajian tentang
bagaimana definisi dari negara hukum dan sistem pemerintahan, bagaimana
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Umi Muslikhah, S.H., M.H selaku dosen
pengampu yang turut membimbing dalam penyusunan makalah ini sehingga terselesaikan
makalah ini dalam tepat waktu.
Saya menyadari bahwa makalah ini tentu belum sempurna sehingga untuk mencapai
kesempurnaan dibutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Pekanbaru, Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Definisi Negara Hukum.............................................................................................................3
2.2 Konsep Negara Hukum..............................................................................................................3
2.3 Unsur-unsur, prinsip, dan ciri-ciri Negara Hukum.................................................................5
2.4 Teori Negara Hukum..................................................................................................................6
2.4 Definisi Sistem Pemerintahan...................................................................................................7
2.5 Sistem Pemerintahan Indonesia................................................................................................8
2.6 Macam-Macam Sistem Pemerintahan......................................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
1.1 Simpulan..............................................................................................................................12
1.1 Saran.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSATAKA................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah Negara Hukum baru dikenal pada abad XIX tetapi konsep Negara Hukum telah
lama ada dan berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan. Dimulai dari zaman Plato hingga
kini, konsep negara hukum telah banyak mengalami perubahan yang mengilhami para filsuf dan
para pakar hukum untuk merumuskan apa yang dimaksud dengan Negara Hukum dan hal-hal
apa saja yang harus ada dalam kosemp Negara hukum.
Pemerintahan berdasarkan hukum adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa hukum
adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa hukum adalah otoritas tertinggi dan bahwa semua
warga negara termasuk para pejabat dan pemerintahan tunduk pada hukum dan sama-sama
berhak atas perlindungannya. Dalam tradisi negara liberal dikatakan bahwa kebebasan sipil dan
hak-hak sipil (yang mencakup kebebasan berpikir dan berpendapat, kebebasan berkumpul dan
berserikat, kebebasan beragama serta kebebasan pers) akan sulit diwujudkan jika hukum
disebuah negara tidak diberlakukan secara tegas dan pada semua orang, termasuk pejabat
pemerintah. Dengan kata lain, supremasi hukum dalam rule of law merupakan unsur utama yang
mendasari terciptanya masyarakat yang demokratis dan adil.
Dengan demikian, topik makalah negara hukum dan sistem pemerinatahan ini akan
diuraikan degan singkat perkembangan bagaimana definisi negara Hukum dan sistem
pemerintahan, konsep negara hukum,unsur-unsur,prinsip dan ciri-ciri dari negara hukum,
bagaiamana sistem pemerintahan Indonesia, dan macam-macam sistem pemerintahan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi negara hukum?
2. Bagaimana konsep negara hukum?
3. Bagaimana unsur-unsur, prinsip dan ciri-ciri negara hukum?
4. Bagaimana teori negara hukum?
5. Bagaimana definisi sistem pemerintahan?

1
6. Bagaimana sistem pemerintahan indonesia?
7. Bagaimana macam-macam sistem pemerintahan?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Menjelaskan definisi negara hukum.
2. Menjelaskan konsep negara hukum.
3. Menjelaskan unsur-unsur, prinsip dan ciri-ciri negara hukum.
4. Menjelaskan teori negara hukum.
5. Menjelaskan definisi sistem pemerintahan.
6. Menjelaskan sistem pemerintahan Indonesia.
7. Menjelaskan macam-macam sistem pemerintahan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Negara Hukum


Negara hukum menurut Undang-undang Dasar 1945 Pasal 1 Ayat 3 yang berbunyi
“Negara Indonesia adalah negara hukum” yang mengandung pengertian bahwa segala tatanan
dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diatur menurut hukum
yang berlaku.
Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi negara hukum menurut para ahli, yang
terdiri atas:
1) Menurut Johan Nasution dalam buku Negara hukum dan Hak asasi manusia (2013),
Negara hukum adalah sebuah negara yang yang penyelengaraan kekuasaan
pemerintahanya didasarkan atas hukum.
2) Menurut Aristoteles
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi
warganya.
3) Menurut Prof. R. Djokosutomo, SH
Negara hukum merupakan negara yang didasarkan pada aturan hukum sesuai dengan
UUD 1945. Karena negara dipandang sebagai subyek hukum, maka apabila seseorang
dinyatakan bersalah, ia harus mendapat tuntutan yang setimpal di depan pengadilan.
Dapat ditarik inti penjelas dari definisi negara hukum adalah negara yang setiap
tindaknnya, berdasarkan pada aturan atau sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan. Jika ada
seseorang yang tindakannya melanggar aturan, maka ia berhak mendapatkan hukuman karena
dianggap melanggar hukum.

2.2 Konsep Negara Hukum


Berikut ini konsep tentang negara hukum indonesia dengan negara hukum lainnya:
1. Bersumber pada pancasila
Menurut pandangan Padmo Wahjono berpendapat Pancasila yang menjadi
landasan dasar kehidupan berkelompok (bernegara) bangsa Indonesia merupakan kaidah

3
pokok fundamental negara. Sedangkan menurut Notonegoro dengan memakai pendapat
Nawiasky, menempatkan kedudukan Pancasila dalam pembukaan UUD sebagai “pokok
kaidah negara” (Staatsfundamentalnorm).
2. Sistem konstitusi
Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi atau sistem hukum dasar, secara formal
ditentukan dalam Undang-Undang Dasar (hukum dasar tertulis) dan apabila ditelusuri
dalam UUD 1945 akan ditemukan sejumlah ketentuan susunan dan kedudukan
pemerintah, hak dan kewajiban pemerintah dan pengawasan terhadap pemerintah.
3. Kedaulatan rakyat
Pakar kedaulatan Jean Bodin berpendapat, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi
tanpa pembatasan oleh hukum. Hukum tidak lain dari kemauan raja (negara), karena
rajalah yang membuat undang-undang (hukum). Kedaulatan dilengkapi dengan sifat
tunggal, asli, langgeng, dan tidak terbatas.
4. Persamaan kedudukan dan hukum
Dalam rumusan Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 disamping jaminan kedudukan yang
sama dalam hukum juga kedudukan yang sama dalam pemerintahan. Hal ini berarti setiap
warga negara mempunyai hak yang sama untuk turut serta dalam penyelenggaraan negara
tanpa membedakan turunan, warna kulit, kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan,
ataupun agama. Hal ini menunjukan bahwa bangsa Indonesia menilai harkat martabat
manusia lebih tinggi jika dibandingkan dengan rule of law yang hanya menjamin equality
before the law saja, sehingga tidak semua warga negara Inggris dapat jadi kepala negara,
tidak semua warga Inggris dapat duduk di majelis House of Lord karena di majelis ini
hanya keturunan bangsawan saja yang dapat menjadi anggotanya. Jadi unsur keempat
Negara Hukum Indonesia menunjukan lebih demokratis jika dibandingkan dengan Rule
of Law.
5. Kekuasaan kehakiman bebas dari kekuasaan yang lain
UUD 1945 tidak menganut teori Trias Politika, akan tetapi untuk menjamin hak
warga negara untuk menikmati keadilan, perlu ditetapkan kekuasaan kehakiman yang
mandiri dan bebas dari pengaruh kekuasaan lain terutama kekuasaan pemerintah
(eksekutif).
6. Pembentukan Undang-undang

4
Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) UUD 1945 “Presiden berhak mengajukan rancangan
undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat.” Pasal 20 ayat (1) “Dewan
Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang- undang.” Pasal 20 ayat (2)
“Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden
untuk mendapatkan persetujuan bersama”.
7. Sistem perwakilan
A. Hamid S. Attamimi berpendapat sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem
pemerintahan presidensial murni, hal tersebut dikarenakan sistem pemerintahan
Indonesia terletak pada cita negara dan teori bernegara yang mewujudkan sistem
pemerintahan negara, yang berlainan dengan sistem di Amerika yang menganut trias
politika, sedangkan Indonesia menganut prinsip sendiri atas dasar presiden memegang
kekuasaan menurut UUD.

2.3 Unsur-unsur, prinsip, dan ciri Negara Hukum


A. Unsur-unsur Negara Hukum
Sebagai negara hukum, Indonesia tentu perlu memiliki unsur negara hukum. Negara
hukum memiliki tiga unsur, antara lain:
 Supremacy of law, maksudnya tidak bole ada kesewenangan-wenangan sehingga seorang
warga harus dihukum jika melanggar hukum.
 Equality before law, setiap orang sama di depan hukum tanpa melihat status dan
kedudukannya.
 Human rights, diakui dan dijamin hak-hak asasi manusia dalam undang-undang atau
keputusan pengadilan.
B. Prinsip Negara Hukum
1. Asas legalitas, pembatasan kebebasan warga negara (oleh pemerintah) harus ditemukan
dasarnya dalam undang-undang yang merupakan peraturan umum.
2. Perlindungan hak-hak asasi manusia.
3. Keterikatan pemerintah pada hukum.
4. Monopoli paksaan pemerintah untuk menjamin penegakan hukum; dan
5. Pengawasan oleh hakim yang merdeka dalam hal organ-organ pemerintah melaksanakan
dan menegakkan aturan-aturan hukum.

5
C. Ciri-ciri Negara Hukum
Terdapat beberapa ciri yang dapat mendeksripsikan mengapa indonesia termasuk dalam
negara hukum.
1. Hukum bersumber pada pancasila;
2. Berkedaulatan rakyat;
3. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi;
4. Persamaan kedudukann di dalam hukum dan pemerintahan;
5. Kekuasaan kehakiman yang bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya;
6. Pembentukan undang-undang oleh presdien bersama-sama dengan DPR;
7. Dianutnya sistem MPR.

2.4 Teori Negara Hukum


a. Teori Negara Kesatuan
Negara Negara kesatuan adalah Negara yang bersusunan tunggal, dalam arti bahwa di
dalam Negara itu tidak ada bagian-bagian daerah yang bersetatus Negara, hanya ada satu
Negara dan tidak ada Negara di dalam Negara, hanya ada satu pemerintah yaitu pemerintah
pusat yang memiliki kekuasaan dan wewenang tertinggi dalam segala lapangan
pemerintahan, serta hanya memiliki satu Undang-Undang Dasar.
Sehubungan dengan pengertian Negara kesatuan sebagaimana tersebut di atas dapatlah
dikemukakan prinsip-prinsip Negara kesatuan sebagai berikut :
 Wewenang membentuk Undang-Undang Dasar hannya ada pada Pemerintah
Pusat
 Pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan di Daerah dapat melaksanakan
asas desentralisasi, asas dekonsentrasi dan asas pembantuan
 Negara kesatuan yang melaksanakan asas desentralisasi perumusan serta
penyebutan urusan pemerintahan yang menjadi wewenang pemerintah daerah
yang dirumuskan serta disebutkan secara tegas dan terperinci
 Kekuasaan atau wewenang asli ada pada Pemerintah Pusat
 Kedaulatan Pemerintah Pusat pada Negara kesatuan yang melaksanakan asas
desentralisasi lebih kuat dari pada kedaulatan yang ada pada Pemerintah Pusat
Negara federasi.

6
b. Teori Perlindungan Hukum
Konsep perlindungan hukum adalah upaya memberikan jaminan berupa rasa aman dan
adil bagi seluruh warga Negara yang tunduk pada peraturan hukum positif yang berlaku
dalam masyarakat, atau berlaku secara universal dan umum. Jadi perlindungan hukum adalah
suatu perbuatan melindungi subyek hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum
maka ideal sekali apabila semua perbuatan Negara (Pemerintah) termasuk perbuatan dalam
mencampuri kehidupan masyarakat, didasarkan atas peraturan hukum yang berlaku
(rechtmatig).
Perbuatan Pemerintah (bestuurshandeling) dalam Hukum Administrasi Negara dapat
dibedakan dalam tiga macam perbuatan (Ni’matul Huda, 2005, 25) yaitu :
1) Pembuatan peraturan perundangan baik yang bersifat represif maupun bersifat
preventif.
2) Pelayanan kepentingan umum (publik service) yang dapat diujudkan dengan
mengadakan jawatan, Dinas-dinas, Kantor-kantor, mengadakan joint venture ataupun
menyerahkan pelaksanaannya kepada badan hukum swasta
3) Perbuatan administratif, yaitu perbuatan untuk merealisir apa yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

2.4 Definisi Sistem Pemerintahan


Definisi sistem pemerintahan secara umum merupakan suatu struktur yang terdiri dari
bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan dan apabila salah satu atau
sebagian di antara komponen tersebut tidak atau kurang berfungsi, maka akan mempengaruhi
komponen-komponen yang lainnya itu."
Kata pemerintahan dapat diartikan secara luas dan sempit. Dalam arti luas pemerintahan
adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan,
memelihara keamanan dan meningkatkan derajat kehidupan rakyat serta dalam menjamin
kepentingan negara itu sendiri. Dalam konteks fungsi Legislatif. Eksekutif dan Yudikatif
pengertian pemerintahan mencakup ke semua fungsi tersebut di atas. Dalam arti sempit hanya
menyangkut fungsi Eksekutif saja

7
Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi sistem pemerintahan menurut para ahli, yang
terdiri atas:
1) Menurut Hamid S Attamimi, sistem kerja pemerintahan yang dilakukan oleh presiden
dalam hubungannya dengan sistem kerja fungsi lembaga-lembaga tinggi negara.
2) Menurut Ismail Sunny, adalah suatu sistem tertentu yang menjelaskan hubungan antara
alat-alat kelengkapan negara tertinggi di sebuah negara.
3) Menurut I Gedhe Pantja Astawa, adalah pemerintahan sebagai hubungan kekuasaan,
wewenang, dan fungsi antara dua atau lebih organ negara maupun pemerintahan secara
timbal balik.

2.5 Sistem Pemerintahan Indonesia


Berdasarkan perkembangan sejarah ketatanegaraan, negara indonesia sudah melakukan
perubahan sistem pemerintahan beberapa kali:
1. Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1949)
Bentuk negara pada periode ini adalah kesatuan, sistem pemerintahannya presidensial,
bentuk pemerintahannya ialah republik sedangkan konstitusinya adalah UUD 1945.
2. Sistem Pemerintahan Indonesia (1949-1950)
Federasi adalah bentuk negaranya, republik adalah bentuk pemerintahannya, sistem
pemerintahannya adalah parlementer semu, kosntutusinya UUD RIS.
3. Sistem Pemerintahan Indonesia (1950-1959)
Kesatuan adalah bentuk negaranya, bentuk pemerintahannya adalah republik, sistem
pemerintahannya parlementer, konstitusinya UUDS 1950.
4. Sistem Pemerintahan Indonesia (1959-1966) – (1966-1998)
Bentuk negaranya adalah kesatuan, republik adalah bentuk pemerintahannya, presidensial
adalah sistem pemerintahannya, UUD 1945 adalah konstitusinya.
5. Sistem Pemerintahan Indonesia (1998 sampai saat ini)
Indonesia adalah negara berbentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang
luas. Negara kesatuan adalah bentuk negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu
kesatuan yang tunggal.
Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai otoritas tertinggi sedangkan
wilayah-wilayah administratif dibawahnya hanya menjalankan kekuasaan yang dipilih

8
oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Bentuk pemerintahan negara indonesia
adalah republik konstitusional, sedangkan sistem pemerintahan negaranya adalah sistem
presidensial.

2.6 Macam-Macam Sistem Pemerintahan


1. Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem presidensial meletakkan hubungan fungsional antar lembaga dan pelaksanaanya,
dipimpin oleh presiden. Karakterstik sistem pemerintahan presidensial:
a. Presiden yang dipilih rakyat melalui pemilu.
b. Masa jabatan presiden jangka panjang waktu tertentu.
c. Presiden secara bersamaan menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Melalui jabatan tersebut presiden mengangkat pejabat pemerintahan lain yang terkait
seperti menteri.
d. Presiden memiliki kewenangan legislatif oleh UUD atau kosntitusi.
e. Presiden memiliki hak prerogratif untuk eksekutif.
f. Presiden memiliki hak berpendapaat menurut UUD/UU/peraturan akan diberlakukan
atau dicabut.
g. Keputusan kepala negara tidak bisa diganggu gugat.
2. Sistem Pemerintahan Parlementer
Dimana ada presiden dan perdana menteri yang berkuasa. Beberapa negara yang
melaksanakan sistem pemerintahan ini, Malaysia, Jepang, Singapura, Inggris, Belanda
dan sebagainya. Parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan
bisa menjatuhkan pemerintahan. Berikut karakteristik sistem pemerintahan parlementer:
a. Parlemen menjadi pemegang kekuasaan.
b. Negara dipimpin oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan
kepala negara dipegang oleh presiden atau raja.
c. Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif, sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.
d. Perdana menteri memiliki hak prerograif (hak istimewa).
e. Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab pada kekuasaan legislatif.
f. Menteri-menteri bertanggung jawab pada kekuasaan legislatif.

9
g. Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
h. Pemilihan kepala pemerintahan melalui dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak
langsung).
i. Pemilihan parlemen, dapat berubah-ubah sesuai dengan keputusan perdana menteri.
3. Sistem Pemerintahan Semipresidensial
Merupakan gabungan dari presidensial dan parlementer hingga disebut Dual eksekutif
atau eksekutif ganda. Karakteristik sistem pemerintahan semipresidensial:
a. Presiden memiliki hak istimewa, dalam mengangkat atau memberhentikan menteri-
menteri yang memimpin departemen dan non departemen.
b. Negara dipimpin oleh perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan presiden
menjadi kepala negara.
c. Masa jabatan kepala pemerintahan tidak ditentukan jangka waktu.
d. Masa pemilihan umum ditentukan jangka waktu (4-6 tahun).
e. Eksekutif tidak dijatuhkan legislatif.
g. Kedudukan legisltatif lebih tinggi dibandingkan eksekutif.
h. Pemilihan kepala negara dipilih rakyat(langsung) parlemen (tidak langsung).
i. Pemilihan kepala pemerintahan dengan ditunjuk presiden.
4. Sistem Pemerintahan Komunis
Sistem pemerintahan dikendalikan penuh oleh partai komunis. Tujuan utama untuk
menciptakan masyarakat komunis dengan aturan sosial dan ekonomi berdasar
kepemilikan bersama alat produksi, serta tidak adanya kelas sosial, uang dan negara.
Berikut karakteristik sistem pemerintahan komunis:
a. Sistem pemerintahan didomininasi oleh satu partai, yakni partal komunis.
b. Paham komunisme atau Marxisme- Leninisme dianggap sebagai paham negara.
c. Sistem ekonomi menggunakan sistem komunisme dengan perencanaan terpusat.
d. Sifatnya otoriter dan tidak memiliki kebebasan berpendapat.
e. Seluruh laat produksi dikuasi oleh negara, swasta tidak meimiliki peran/
5. Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal
Politiknya menganut pada kebebasan individu. Berusaha supaya keputusan pemerintah
tidak melanggar kemerdekaan, serta hak-hak inidividu seperti tercantum dalam
konstitusi. Berikut karakteristik sistem pemerintahan demokrasi liberal:

10
a.Mengutamakan kepentingan indibidu, terutama di lingkungan masyarakat.
b. Agama menjadi urusan masng-masing.
c. Mengutamakan hak asasi manusia yang berkaitan dengan kebebasan individu.
6. Sistem Pemerintahan Liberal
Menganut pada asas kebebasan sebagai landasan penetapan kebijakan. Pemerintah tak
begitu banyak menetapkan kebijakan. Mayoritas aktivitas pemerintah dijalankan oleh
pihak swasta. Berikut karakteristik sistem pemerintahan liberal:
a. Negara menganut asas demokrasi.
b. Wakil rayta di pemerintah negara dipilih oleh rakyat.
c. Parlemen memiliki tanggung jawab besar terhadap waga negara.
d. Memiliki lembaga dalam pemerintahann yang berfungsi dalam mengawasi lembaga
legisltaif.
e. Membuat perabgkat regulasi berdasar pengalaman individu.
f. Konstitusi membatasi kekuasaan eksekutif.
g. Setiap individu mempunyai kesempatan sama dalam segala bidang kehidupan, baik
politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
h. Semua orang punya hak yang sama dalam mengemukakan pendapat.
i. Pemerintah harus bertindak menurut kehendak rakyat.

11
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Simpulan
Berdasarkan keseluruhan pemaparan bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa
hal beikut:
1. Negara hukum adalah negara yang setiap tindaknnya, berdasarkan pada aturan atau sesuai
dengan hukum yang telah ditetapkan. Jika ada seseorang yang tindakannya melanggar
aturan, maka ia berhak mendapatkan hukuman karena dianggap melanggar hukum.
2. Konsep negara hukum di Indonesia yakni:
a. Bersumber pada pancasila.
b. Sistem konstitusi.
c. Kedaulatan rakyat.
d. Persamaan kedudukan dan hukum.
e. Kekuasaan kehakiman bebas dari kekuasaan yang lain.
f. Pembentukan undang-undang.
g. Sistem perwakilan.
3. a) Unsur-unsur dari negara hukum ialah supremacy of law, equality before law, dan
human rights.
b) Prinsip Negara Hukum terdiri atas:
 Asas legalitas
 Perlindungan hak-hak asasi manusia.
 Keterikatan pemerintah pada hukum.
 Monopoli paksaan pemerintah untuk menjamin penegakan hukum; dan
 Pengawasan oleh hakim yang merdeka dalam hal organ-organ pemerintah
melaksanakan dan menegakkan aturan-aturan hukum.
c) Ciri-ciri Negara Hukum
 Hukum bersumber pada pancasila;
 Berkedaulatan rakyat;
 Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi;
 Persamaan kedudukann di dalam hukum dan pemerintahan;

12
 Kekuasaan kehakiman yang bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya;
 Pembentukan undang-undang oleh presdien bersama-sama dengan DPR;
 Dianutnya sistem MPR.
4. Teori Negara hukum terbagi dua yakni teori kesatuan dan teori perlindungan hukum.
5. Sistem pemerintahan merupakan suatu struktur yang terdiri dari bagian-bagian atau
komponen-komponen yang saling berhubungan dan apabila salah satu atau sebagian di
antara komponen tersebut tidak atau kurang berfungsi, maka akan mempengaruhi
komponen-komponen yang lainnya itu.
6. Macam-macam sistem pemerintahan terdiri atas:
1) Sistem Pemerintahan Presidensial.
2) Sistem Pemerintahan Parlementer.
3) Sistem Pemerintahan Semipresidensial
4) Sistem Pemerintahan Komunis.
5) Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal.
6) Sistem Pemerintahan Liberal.

3.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa sudah seharusnya kita mempelajari materi mengenai negara
hukum dan sistem pemerintahannya. Dengan mempelajari materi tentang negara hukum dan
sistem pemerintahannya kita dapat mengetahui tentang makna dari negara hukum dan sistem
pemerintahan,bagaimana konsep dari negara hukum, unsur-unsur, prinsip dan ciri-ciri negara
hukum,teori negara hukum, dan macam-macam sistem pemerintahannya.

13
14
DAFTAR PUSATAKA

Mulyawan Rahman. 2015. Sistem Pemerintahan Indonesia. Sumedang: Unpad Press


Muntoha. 2013. Negara Hukum Indonesia pasca perubahan UUD 1945. Yogyakarta
Santoso Lukman.2016. Negara Hukum dan Demokrasi: Pasang surut Negara Hukum Indonesia
Pasca Reformasi. Yogyakarta: IAIN Po PRESS
Diunduh dari https://modul.mercubuana.ac.id Pada 19 Desember 2022, Pukul 14.01

15

Anda mungkin juga menyukai