Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

NEGARA HUKUM

DISUSUN OLEH :
DIAN ROSI WIDA ISTATI

DOSEN :
RIFAATUL INDANA, S.E.I.EM.E.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAN NEGERI
SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Dengan melafadzkan alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan pembuatan
makalah yang berjudul “Negara Hukum” dapat diselesaikan guna memenuhi tugas
Kewarganegaran dengan tepat waktu.
Saya selaku penulis makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kata kesempurnaan, saya menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu demi sempurnanya
makalah ini, saya selaku penulis sangat membutuhkan dukungan dan sumbangsih pikiran yang
berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari Ibu selaku dosen mata kuliah
Kewarganegaran.
Akhir kata saya mengucapkan kepada seluruh teman-teman yang sudih mendengarkan dan
memberikan masukan kepada saya, dan saya berterima kasih kepada Ibu yang telah memberikan
tugas ini sebagai bahan pembelajaran kepada saya dan kita semua.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan .............................................................................................................. 1
1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
3. Tujuan ..................................................................................................................... 2
4. Manfaat ................................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan ............................................................................................................. 3
1. Apa Yang Di Maksud Dengan Negara Hukum....................................................... 3
2. Apa Ciri-Ciri Negara Hukum.................................................................................. 4
3. Bagaimana Konsep Dari Negara Hukum ............................................................... 5
4. Apa Tujuan Dari Hukum dan Bagaimana Tipe Negara Hukum.............................. 6
5. Indonesia Sebagai Negara Hukum.......................................................................... 7
Bab III Penutup ................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah Negara Hukum baru dikenal pada Abad XIX tetapi konsep Negara Hukum telah lama
ada dan berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan. Dimulai dari zaman Plato hingga kini,
konsepsi Negara Hukum telah banyak mengalami perubahan yang mengilhami para filsuf dan
para pakar hukum untuk merumuskan apa yang dimaksud dengan Negara Hukum dan hal-hal
apa saja yang harus ada dalam konsep Negara Hukum.
Negara hukum indonesia sudah berdiri sejak di proklamirkan kemerdekaannya sejak tanggal
17 agustus 1945, yang sudah terjadi selama enam puluh tahun silam. Indonesia dikatakan sebagai
negara hukum telah tertuang dalam penjelasan Undang – Undang Dasar 1945. Dalam penjelasan
mengenai sistem pemerintahan negara, dikatakan bahwa, “ Indonesia adalah negara yang
berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machtsstaat)”.
Kemudian dipertegas lagi dalam pasal 1 ayat (3) yang menyatakan, “Negara Indonesia adalah
negara hukum”. Negara hukum sudah merupakan tipe negara yang umum dimiliki oleh bangsa –
bangsa di dunia saat ini. Karena adanya hukum ini adalah untuk membatasi sikap penguasa agar
tidak bertindak sewenang – wenang dalam menjalankan negaranya.
Pemerintahan berberdasarkan hukum adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa hukum
adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa hukum adalah otoritas tertinggi dan bahwa semua
warga negara termasuk para pejabat dan pemerintah tunduk pada hukum dan sama-sama berhak
atas perlindungannya. Dalam tradisi negara liberal dikatakan bahwa kebebasan sipil dan hak-hak
sipil (yang mencakup kebebasan berpikir dan berpendapat, kebebasan berkumpul dan berserikat,
kebebasan beragama serta kebebasan pers) akan sulit diwujudkan jika hukum disebuah negara
tidak diberlakukan secara tegas dan pada semua orang, termasuk pejabat pemerintah. Dengan
kata lain, supremasi hukum dalam rule of law merupakan unsur utama yang mendasari
terciptanya masyarakat yang demokratis dan adil.
Dengan demikian, perbedaan yang kuat dan lemah tidak lagi memainkan peran. Orang dapat
memperoleh apa yang menurut hukum menjadi haknya, entah dia kuat ataupun lemah. Secara
sederhana , supremasi hukum bisa dikatakan bahwa kekuasaan pihak yang kuat diganti dengan
kekuasaan berdasarkan keadilan dan rasional.

1
Dalam makalah dengan topik Negara Hukum ini akan diuraikan dengan singkat
perkembangan konsep Negara Hukum, rumusan konsep Negara Hukum dari para pakar,  apa
yang dimaksud dengan rumusan Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Amandemen, tipe Negara Hukum
dan ciri-ciri Negara Hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Di Maksud Dengan Negara Hukum?
2. Apa Ciri-Ciri Negara Hukum?
3. Bagaimana Konsep Dari Negara Hukum?
4. Apa Tujuan Dari Hukum dan Bagaimana Tipe Negara Hukum?
5. Indonesia Sebagai Negara Hukum ?

C. Tujuan
1. Untuk Menambah Pengetahuan Tentang Negara Hukum.
2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Negara Hukum.
3. Untuk Mengetahui Konsep Dari Negara Hukum.
4. Untuk Mengetahui Tentang Tujuan Hukum.
5. Untuk Mengetahui Landasan Tentang Indonesia Sebagai Negara Hukum.

D. Manfaat
1. Mahasiswa Dapat Menambah Pengetahuan Tentang Kewarganegaraan.
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Tentang Negara Hukum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Apa Yang Di Maksud Dengan Negara Hukum


Negara adalah suatu badan yang merupakan alat dari masyarakat untuk mengatur hubungan
antar manusia dalam suatu wilayah tertentu dimana didalamnya terdapat pemerintah yang
berdaulat untuk mewujudkan tujuan negara yang memiliki, (1) sifat memaksa ketertiban,
menghilangjkan anarkisme, (2) sifat monopoli, tujuan bersama dimonopoli oleh negara, (3) sifat
mencakup semua, peraturan per-UU-an yang berlaku untuk semua.
Melihat sifat negara yang memaksa, maka dibutuhkanlah sebuah hukum dalam suatu negara
untuk menjalankannya. Hukum ini dipakai sebagai alat untuk kontrol sosial, yaitu suatu proses
mempengaruhi orang – orang untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan masyarakat.
Pengontrolan hukum ini dilakukan dengan berbagai cara dan melalui badan – badan resmi yang
didirikan oleh negara.
Negara hukum adalah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat), tidak berdasarkan
atas kekuasaan belaka (machtsstaat), dan pemerintahannya berdasarkan atas sistem konstitusi
(hukum dasar), dan tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tak terbatas). Adapun ciri – ciri negara
hukum :
a. Adanya Undang Undang Dasar atau Konstitusi yang memuat ketentuan tertulis tentang
hubungan antara penguasa dan rakyat.
b. Adanya pembagian kekuasaan negara.
c. Diakui dan dilindungi hak – hak kebebasan rakyat.
Dari ciri – ciri diatas menunjukkan bahwa ide pokok negara hukum adalah pengakuan
terhadap hak asasi manusia yang bertumpu atas prinsip kebebasan dan persamaan. Adanya
Undang – Undang Dasar akan memberikan jaminan konstutional terhadap asas kebebasan dan
persamaan.
Paham negara hukum tidak dapat dipisahkan dari paham kerakyatan, sebab pada akhirnya,
hukum yang mengatur dan membatasi kekuasaan negara atau pemerintah diartikan sebagai
hukum yang dibuat atas dasar kekuasaan atau kedaulatan rakyat.

3
2. Apa Ciri-Ciri Negara Hukum
Ciri-ciri Negara Hukum antara lain sebagai berikut :
1. Adanya perlindungan juga pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia
Pengakuan hak asasi manusia adalah merupakanunsur utama dalam ciri – ciri negara hukum
secara umum di Indonesia. hal ini karena hak asasi manusia adalah hak yang paling dasar dimana
pelanggaran terhadapnya harus bisa ditindak tegas. Disitulah hukum diperlukan, sebagai alat
maupun  pedoman dalam usaha penegakan, perlindungan, dan pengakuan terhadap hak asasi
manusia.
2. Ada sistem ketatanegaraan
Sistem ketatanegaraan adalah sebuah sistem kelembagaan yang mengatur urusan – urusan
kenegaraan. Di Indonesia, kita mengenal beberapa lembaga tinggi negara seperti Majelis
Permusyawarahan Rahkyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah
Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan lembaga kepresidenan. Setiap lembaga
tersebut memiliki tugas dan wewenang masing – masing untuk melaksanakan tugas yang
berhubungan dengan sistem ketatanegaraan.
3. Memiliki sistem peradilan yang bebas serta tidak memihak
Peradilan dalam negara hukum haruslah bebas dan tidak bias atau tidak memihak. Peradilan
disini adalah termasuk hakim, jaksa, petugas administrasi pengadilan, dan tentu saja hukum yang
ditetapkan.
4. Adanya supremasi hukum
Salah satu ciri – ciri negara hukum secara umum di Indonesia adalah adanya supremasi
hukum. Supremasi hukum adalah dimana hukum bisa dijadikan patokan atau aturan dalam segala
bidang. meskipun begitu, kekuatan hukum tersebut tidak bisa digunakan dengan semena – mena.
Seberapapun kekuatan hukum, hukum hanya bisa dijatuhkan kepada yang salah. Aturan dalam
menjatuhkan hukum pun harus ditaati dengan benar.
5. Terdapat peradilan pidana dan perdata
di Indonesia, kita mengenal ada dua macam peradilan. Peradilan tersebut adalah peradilan
pidana yang menyangkut pelanggaran kepentingan orang banyak dan peradilan perdata yang
membahasa masalah antara orang perorangan. Dalam hukum perdata, Indonesia membahas
beberapa masalah yang berhubungan dengan hukum perdata, antara lain hukum tentang diri
seseorang, hukum keluarga, hukum kekayaan,  dan hukum waris.

4
6. Adanya pembagian kekuasaan
Seperti yang telah disampaikan oleh negarawan terkenal dunia, John Locke, dalam negara
hukum harus ada pembagian kekuasaan. Pembagian kekuasaan ini terutama diterapkan oleh
negara hukum yang menjunjung tinggi demokrasi seperti halnya Indonesia. menurut John Locke,
pembagian kekuasaan negara dibagi menjadi tiga. Dari situlah muncul istilah trias politika
dimana kekuasaan negara dibagi menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
7. Ada kebebasan berpendapat
Kebebasan berpendapat bagi warga negara dijamin dalam negara hukum. Seperti halnya di
Indonesia, kebebasan berpendapat diatur dalam konstitusi resmi Indonesia, yaitu Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Lebih khususnya, undang – undang
tentang kebebasan berpendapat tersebut tercantum dalam pasal 28 Undang – Undang Dasar
1945.

3. Bagaimana Konsep Dari Negara Hukum


Dalam bernegara, umat manusia memang tidak mengenal adanya konsep Negara Ekonomi
atau pun Negara Politik. Yang ada adalah doktrin mengenai Negara Hukum. Negara kita
diimpikan oleh ‘the founding leaders’ sebagai Negara Hukum atau ‘Rechtsstaat’ menurut tradisi
Eropa Kontinental atau pun ‘The Rule of Law’, menurut tradisi Anglo-Amerika. Negara
Indonesia ialah ‘rechtsstaat’, bukan ‘machtsstaat’ (negara kekuasaan) atau pun korporatokrasi.
Menurut Huda (2005:73-74), persaman antara konsep rechtsstaat dengan konsep rule of law,
yaitu: pada dasarnya kedua konsep itu mengarahkan dirinya pada satu sasaran yang utama, yakni
pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. Sedangkan perbedaan antara
konsep rechsstaat dengan konsep rule of law, yaitu: 
a. Konsep rechsstaat lahir dari suatu perjuangan menentang absolutisme sehingga
sifatnya revolusioner, sebaliknya konsep rule of law berkembang secara evolusioner.
b. Konsep rechsstaat bertumpu atas sistem hukum kontinental yang disebut civil law,
sedangkan konsep rule of law bertumpu atas sistem hukum yang disebut common law.
Karakteristik civil law adalah administratif, sedangkan karakteristik common law adalah
judicial.
Menurut Kampar (2008), perbedaan yang menonjol antara konsep rechtsstaat dan rule of law
ialah pada konsep rechtsstat peradilan administrasi negara merupakan suatu sarana yang sangat

5
penting dan sekaligus pula ciri yang menonjol pada rechtsstaat itu sendiri. Sebaliknya pada rule
of law, peradilan administrasi tidak diterapkan, karena kepercayaan masyarakat yang demikian
besar kepada peradilan umum. Ciri yang menonjol pada konsep rule of law ialah ditegakkannya
hukum yang adil dan tepat (just law).

Menurut Mahfud MD (dalam Imamuddin, 2011), perbedaan konsepsi antara rechtsstaat


dengan rule of law sebenarnya lebih terletak pada operasionalisasi atas substansi yang sama yaitu
perlindungan atas hak-hak asasi manusia.
Menurut Kampar (2008), perbedaan yang menonjol antara konsep rechtsstaat dan rule of law
ialah pada konsep rechtsstat peradilan administrasi negara merupakan suatu sarana yang sangat
penting dan sekaligus pula ciri yang menonjol pada rechtsstaat itu sendiri. Sebaliknya pada rule
of law, peradilan administrasi tidak diterapkan, karena kepercayaan masyarakat yang demikian
besar kepada peradilan umum. Ciri yang menonjol pada konsep rule of law ialah ditegakkannya
hukum yang adil dan tepat (just law).

4. Apa Tujuan Dari Hukum dan Bagaimana Tipe Negara Hukum


Di dalam ilmu hukum disebutkan bahwa tujuan hukum adalah menciptakan ketertiban dan
keadilan. Dalam membahas masalah tujuan hukum, banyak pendapat dikemukakan oleh para
sarjana. Namun demikian secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan hukum adalah sesuatu
yang ingin dicapai oleh hukum. Menurut L.J. Van Apeldoorn, tujuan hukum adalah untuk
memepertahankan ketertiban masyarakat. Dalam mempertahankan ketertiban tersebut hukum
harus secara seimbang melindungi kepentingan-kepentingan yang ada dalam masyarakat.
Mengenai kepentingan-kepentingan yang ada dalam masyarakat ini,
Roscoe Pond membedakan antara kepentingan pribadi, kepentingan publik, dan kepentingan
sosial. Apabila pandangan Van Apeldoorn dikaitkan dengan pandangan Roscoe Pond tersebut,
berarti dalam mempertahankan ketertiban masyarakat, hukum harus mampu menyeimbangkan
kepentingan-kepentingan pribadi, publik, dan sosial. Pengaturan yang didalamnya terdapat
keseimbangan antara kepentingan-kepentingan tersebut oleh Van Apeldoorn dikatakan sebagai
pengaturan yang adil.

6
Keadilan menurut Ulpianus adalah Justitia est perpetua et constans voluntas jus suum cuique
tribuendi yang kalau diterjemahkan secara bebas keadilan adalah suatu keinginan yang terus
menerus dan tetap untuk memberikan kepada orang apa yang menjadi haknya. Ini berarti
keadilan bahwa keadilan harus senantiasa mempertimbangkan kepentingan yang terlibat di
dalamnya.
Ada 3 tipe Negara hukum, yaitu:
1.    Tipe Negara Hukum Liberal.
Tipe Negara hukum Liberal ini menghandaki supaya Negara berstatus pasif artinya bahwa
warga Negara harus tunduk pada peraturan-peraturan Negara.  Penguasa dalam bertindak sesuai
dengan hukum. Disini kaum Liberal menghendaki agar penguasa dan yang dikuasai ada suatu
persetujuan dalam bentuk hukum, serta persetujuan yang menjadi penguasa.
2.    Tipe Negara Hukum Formil atau Division of Power.
Negara hukum Formil yaitu Negara hukum yang mendapatkan pengesahan dari rakyat, segala
tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan undang-undang.
Negara Hukum formil ini disebut juga dengan Negara demokratis yang berlandaskan Negara
hukum.
3.   Tipe Negara Hukum Materiil atau Sparation of Power.
Negara Hukum Materiil sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari Negara
Hukum Formil; tindakan penguasa harus berdasarkan undang-undang atau berlaku asas legalitas
yaitu dalam negara hukum Materiil tindakan dari penguasa dalam hal mendesak demi
kepentingan warga Negara dibenarkan bertindak menyimpang dari undang-undang atau berlaku
asas Opportunitas.

5. Indonesia Sebagai Negara Hukum


Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum tertuang pada Pasal 1 ayat 3
UUD 1945, yang menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”.
Dimasukkannya ketentuan ini ke dalam bagian pasal UUD 1945 menunjukkan semakin kuatnya
dasar hukum serta menjadi amanat negara, bahwa negara Indonesia adalah dan harus merupakan
negara hukum. Sebelumnya, landasan negara hukum Indonesia ditemukan dalam bagian
Penjelasan Umum UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara, yaitu sebagai berikut:
1. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechsstaat). Negara Indonesia

7
berdasar atas Hukum (Rechsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machtsstaat).
2.    Sistem Konstitusional yaitu Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar),
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

Berdasarkan perumusan di atas, negara Indonesia memakai sistem Rechsstaat yang kemungkinan
dipengaruhi oleh konsep hukum Belanda yang termasuk dalam wilayah Eropa Kontinental.
Konsepsi negara hukum Indonesia dapat dimasukkan negara hukum materiil, yang dapat dilihat
pada Pembukaan UUD 1945 Alenia IV. Dasar lain yang dapat dijadikan landasan bahwa negara
Indonesia adalah negara hukum yakni pada Bab XIV tentang Perekonomian Nagara dan
Kesejahteraan Sosial Pasal 33 dan 34 UUD 1945, yang menegaskan bahwa negara turut aktif dan
bertanggung jawab atas perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat.     

 Negara Hukum Indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut:

1.      Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai hukum dasar nasional.
2.      Sistem yang digunakan adalah Sistem Konstitusi.
3.      Kedaulatan rakyat atau Prinsip Demokrasi.
4.      Prinsip kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 (1) UUD 1945).
5.      Adanya organ pembentuk undang-undang (Presiden dan DPR).
6.      Sistem pemerintahannya adalah Presidensiil.
7.      Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif).
8.   Hukum bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
9.     Adanya jaminan akan hak asasi dan kewajiban dasar manusia (Pasal 28 A-J UUD 1945).

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Negara hukum adalah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat), tidak berdasarkan
atas kekuasaan belaka (machtsstaat), dan pemerintahannya berdasarkan atas sistem konstitusi
(hukum dasar), dan tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tak terbatas). Adapun ciri – ciri negara
hukum :
a. Adanya Undang Undang Dasar atau Konstitusi yang memuat ketentuan tertulis tentang
hubungan antara penguasa dan rakyat.
b. Adanya pembagian kekuasaan negara.
c. Diakui dan dilindungi hak – hak kebebasan rakyat.
Dari ciri – ciri diatas menunjukkan bahwa ide pokok negara hukum adalah pengakuan terhadap
hak asasi manusia yang bertumpu atas prinsip kebebasan dan persamaan. Adanya Undang –
Undang Dasar akan memberikan jaminan konstutional terhadap asas kebebasan dan persamaan.

Saran
Adapun yang ingin dimintakan perhatian di sini yaitu, hendaknya kita juga meninjau
perkembangan hukum di Indonesia semenjak penjajahan sebagai pembelajaran untuk masa
sekarang dan yang akan datang. Terutama untuk menghadapi masalah yang sudah pernah
terselesaikan di masa lampau, seperti korupsi. Banyak hal yang harus dilakukan untuk mencapai
Tujuan dan cita-cita Indonesia sebagai Negara hukum agar ‘negara hukum’ tidak sekedar
menjadi slogan kaku yang tidak bisa di realisasikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35747498/Negara_Hukum_docx
https://www.academia.edu/34190129/NEGARA_HUKUM

10

Anda mungkin juga menyukai