Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PKN

RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kamidapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkinsangat
sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai rule of law dan hakasasi
manusia.Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang sayamiliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untukmemberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalahini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca.

JUDUL .....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................................................
1.4 Manfaat ...............................................................................................................................

 BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rule of Law dan Negara Hukum .....................................................................


2.1.1 Prinsip-prinsip Rule of Law ............................................................................................
2.2 Hak Asasi Manusia .............................................................................................................
2.2.1 Penjabaran Hak-hak Asasi Manusia dalam UUD 1945 ..................................................
2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945 ...................................................
2.3.1 Pengertian Warganegara dan Penduduk ..........................................................................
2.3.2 Asas-asas Kewarganegaraan ...........................................................................................
2.3.3 Hak dan Kewajiban Warganegara Menurut UUD 1945 .................................................
2.3.4 Hak dan Kewajiban Bela Negara ....................................................................................

BAB III. PENUTUP

3.1 Simpulan .............................................................................................................................
3.2 Saran ...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


 
Pasal 1 ayat (3) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 menegaskan bahwa
Negara Indonesia berdasarkan atas negara hukum (the rule of law). Pakar ilmu sosial,Franz-
Magnis Suseno (1990), melihat bahwa perlindungan HAM adalah salah satu elemendari the rule
of law, selain hukum yang adil. Kita bisa melacak akar prinsip the rule of lawdari putusan-
putusan pengadilan internasional seperti Pengadilan Hak Azasi Manusia(HAM) Eropa dan
Komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk mengetahuipembahasan antara the rule
of law dan Hak Asasi Manusia. Pembukaan UUD 1945 menyatakan terbentuknya Negara adalah
untuk “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Dinyatakan bahwa untuk itu, UUD 1945 harus mengandung ketentuan yang “mewajibkan
Pemerintah dan penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur
dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.” UUD 1945 selanjutnya menegaskan
bahwa “Negara
Indonesia berdasar atas hukum (rechsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machtstaat
).Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak-hak yang (seharusnya) diakui secara
universalsebagai hak-hak yang melekat pada manusia karena hakekat dan kodrat kelahiran
manusia itu sebagai manusia. Dikatakan ‘universal’ karena hak-hak ini dinyatakan sebagai
bagiandari kemanusiaan setiap sosok manusia, tak peduli apapun warna kulitnya,
jeniskelaminnya, usianya, latar belakang kultural dan pula agama atau kepercayaan
spiritualitasnya. Sementara itu dikatakan ‘melekat’ atau ‘inheren’ karena hak-hak itu
dimilikisesiapapun yang manusia berkat kodrat kelahirannya sebagai manusia dan bukan karena
pemberian oleh suatu organisasi kekuasaan manapun. Karena dikatakan ‘melekat’ itu pulalah
maka pada dasarnya hak-hak ini tidak sesaatpun boleh dirampas atau dicabut. Dariuraian
pendahuluan di atas, penulis melihat penting dan menariknya wawasan tentang HAMdan rule of
law. Oleh sebab itu, penulis berusaha menjabarkan pembahasannya dalam bentuk makalah ini
untuk menambah wawasan kita.
1.2 Rumusan Masalah
 Apakah yang dimaksud Rule of Law? 
 Apakah yang dimaksud Hak Asasi Manusia? 
 Bagaimanakah Hak dan Kewajiban Warga Negara?

1.3 Tujuan dari Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia


 Mengetahui Rule of Law
 Mengetahui Hak Asasi Manusia
 Mengetahui Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
1.4 Manfaat Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
 Dapat mengetahui Rule of Law
 Dapat mengetahui Hak Asasi Manusia
 Dapat mengetahui Hak dan Kewajiban Warga Negara

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rule of Law dan Negara Hukum


 
Menurut Philipus M. Hadjon, bahwa Negara hukum menurut istilah belanda rechtsstaat adalah
kekuasaan raja yang sewenang-wenang untuk mewujudkan Negara yang didasarkan padasuatu
peraturan perundang-undangan.Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja
maupun penyelenggara Negaraharus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-
undangan, dan pelaksanaandalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan
itulah yang sering diistilahkan dengan Rule of Law.
Menurut Friedman, antara pengertiaan Negara hukum atau rechtsstaat dan Rule of Law
sebenarnya saling mengisi. Oleh karena itu berdasarkan bentuknya, Rule of Law adalah
kekuasaan publik yang diatur secara legal.

Menurut Friederich J. Stahl rechtsstaat dibagi menjadi 4 unsur, yaitu:


 Hak-hak manusia.
 Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu. 
 Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan.
 Peradilan administrasi dalam perselisihan
 
2.1.1 Prinsip-prinsip Rule of Law
 
Negara yang menganut sistem Rule of Law harus memiliki prinsip-prinsip yang jelas,
terutama dalam hubungannya dengan realisasi Rule of Law itu sendiri.
 Menurut Albert Venn Dicey dalam Introduction to the Law of The Constitution,
memperkenalistilah the Rule of Law yang secara sederhana diartikan sebagai suatu keteraturan
hukum.
 Menurut Dicey terdapat tiga unsur yang fundamental dalam Rule of Law, yaitu:
 Supremasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang, dalam
artiseseorang hanya boleh dihukum, jikalau memang melanggar hukum.
 Kedudukan yang sama di muka hukum.
 Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh UU serta keputusan-keputusan pengadilan.

2.2 Hak Asasi Manusia


 
Awal perkembangan hak asasi manusia dimulai tatkala ditanda tangani Magna Charta
(1215),oleh raja John Lackland. Kemudian juga pendatanganan Petition of Right pada tahun
1628oleh raja Charles I. Dalam hubungan inilah maka perkembangan hak asasi manusia itu
sangaterat hubungannya dengan perkembangan demokrasi.
Perkembangan selanjutnya hak asasi manusia dipengaruhi oleh pemikiran filsuf inggris
JohnLocke yang berpendapat bahwa manusia tidaklah secara absolut menyerahkan hak-
hakindividunya kepada penguasa.
Puncak perkembangan perjuangan hak-hak asasi manusia tersebut yaitu ketika Human
Rightsitu untuk pertama kalinya dirumuskan secara resmi dalam Declaration of
Independenceamerika serikat pada tahun 1776. Dalam deklarasi amerika serikat tertanggal 4 juli
1776tersebut dinyatakan bahwa seuruh umat manusia dikarunia oleh tuhan yang maha
esa beberapa hak yang tetap dan melekat padanya. Perumusan hak-hak asasi manusia secara
resmi kemudian menjadi dasar pokok konstitusi Negara amerika serikat tahun 1787,
yang mulai berlaku 4 maret 1789.
Franklin D. Roosevelt, presiden amerika pada permulaan abad ke-20 memformulasikan
empatamacam hak-hak asasi yang kemudian dikenal dengan The Four Freedom itu adalah:
 Freedom of speech, yaitu kebebasan untuk berbicara dan mengemukakan pendapat.
 Freedom of religion, kebebasan beragama.
 Freedom from fear, yaitu kebebasan dari rasa ketakutan.
 Freedom from want, yaitu kebebasan dari kemelaratan

2.2.1 Penjabaran Hak-hak Asasi Manusia dalam UUD 1945


  Pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945 telah lebih dahulu merumuskan hak-hak asasi
manusiadari pada deklarasi universal hak-hak asasi manusia PBB.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa pembukaan UUD 1945 beserta pasal-pasalnya
disahkan pada tanggal 18 agustus 1945, sedangkan deklarasi hak-hak asasi manusia PBB pada ta
hun1948. Dalam UUD 1945 telah diangkat hak-hak asasi manusia dan melindunginya
dalamkehidupan bernegara. Melalui Pembukaan UUD 1945 dinyatakan dalam alinea IV
bahwaNegara Indonesia sebagai persekutuan hidup bersama, bertujuan untuk
melindungi warganya terutama dalam kaitannya dengan perlindungan hak-hak asasinya. Adapun
tujuanNegara tersebut adalah sebagai berikut : “…… Pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraanumum,mencerdaskan kehidupan bangsa……”. Dalam perjalanan
sejarah kenegaraan Indonesia pelaksanaan perlindungan terhadaphak-hak asasi manusia di
Indonesia mengalami kemajuan. Antara lain sejak kekuasaanrezim Soeharto telah dibentuk
KOMNASHAM, walaupun pelaksanaan belum optimal. jaminan hak-
hak asasi manusia sebagaimana terkandung dalam UUD 1945 manjadisemakin efektif terutama
dengan diwujudkannya UU Republik Indonesia No. 39 tahun1999, tentang hak asasi manusia
dalam konsiderans dan ketentuan umum pasal I
dijelaskan, bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dank
eberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa,dan merupakan anugrahNya yang
wajib dihormati ,dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum,pemerintah dansetiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.Undang- Undang No.
39 tahun 1999 tersebut terdiri dari 105 pasal yang
meliputi berbagai macam hukum tentang hak asasi manusia, pembatasan terhadapkewenangan pe
merintah serta KOMNASHAM yang merupakan lembaga pelaksaan atasprlindungan hak-hak
asasi manusia. Hak-hak asasi manusia tersebut meliputi: hak-hakhidup, hak berkeluarga, dan
melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hakmemperoleh keadilan, hak atas kebebassan
pribadi, hak atas rasa aman , hak ataskesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak
wanita dan hak anak.Dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 , telah memberikan jaminan
secara eksplisittentang hak-hak asasi manusia yang terutama dalam BAB X A, pasal 28 A
sampai denganpasal 28 J. Jikalau dibandingkan dengan UUD 1945 hasil amandemen 2002
dikembangkanmenjadi tambah pasalnya dan lebih rinci. Adapun juga ketentuan pasal-pasal
dalamDeklarasi Universal tentang Hak- Hak Asasi Manusia yang diatur dalam pasal 1
sampaidengan 30.

2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945


2.3.1 Pengertian Warganegara dan Penduduk 
Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu
dalamhubungannya dengan negara.
Dalam hubungan internasional di setiap wilayah negara selalu ada warga negara dan orangasing
yang semuanya disebut penduduk. penduduk belum tentu warganegara, karenamungkin seorang
asing.
 
2.3.2 Asas-asas Kewarganegaraan
 
Asas Ius Soli dan asas ius sanguinis
 Asas ius-soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status Kewarganegaraan
seseorangditentukan oleh tempat kelahirannya di negara A tersebut.
 Asas  ius-sanguinis adalah sasa keturunan atau hubungan darah, artinya
bahwaKewarganegaraan seseorang ditentukan oleh orangtuanya. seseorang adalah warga
negara Bkarena orangtuanya adalah warga negara B.
 
Bipatride dan Apatride
Bipatride (dwi kewarganegaraan) timbul apabila menurut peraturan dari dua negara
terkaitseseorang dianggap sebagai warganegaranya.
Apatride (tanpa kewarganegaraan) timbul apabila menurut peraturan
Kewarganegaraan,seseorang tidak diakui sebagai warganegara dari negara manapun.

2.3.3 Hak dan Kewajiban Warganegara Menurut UUD 1945


 Pasal- pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga Negara
menccakuppasal-pasal 27, 28,29,30,31,33 dan 34.
 Pasal 27 ayat (1) menetapkan hak warga Negara yang sama dalam hukum
danpemerintahan, serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.
 Pasal 27 ayat (2) menetapkn hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yanglaya
k bagi kemanusiaan.
 Pasal 27 ayat (3) dalam perubahan kedua UUD 1945 menetapkan hak dan
kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
 Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga Negara untuk berserikat dan
berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
 Pasal 29 ayat (2) menyebutkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk
agamanyamasing-masing dan beribadat menurut agamanya.
 Pasal 30 ayat (1) dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan
kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak
mendapatpengajaran.
Hak dan Kewajiban Bela Negara
Pengertian Pembelaan negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang
teratur, menyeluruh,terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.

 Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara setiap warganegara turut serta dalam
menentukan kebijakan tentang pembelaan negaramelalui lembaga-lembaga perwakilan
sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undanganyang berlaku.
 setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai
dengankemampuan dan profesinya masing-masing

Motivasi dalam Pembelaan Negara


 Pengalaman sejarah perjuangan RI
 Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis
 Keadaan penduduk yang besar 
 Kekayaan sumber daya alam
 Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan
 Kemungkinan timbulnya bencana perang

BAB III PENUTUP

 
5.1 Simpulan

Sebagai warga negara indonesia kita diwajibkan untuk mengetahui prinsip-prinsip hukum
yang ada dinegara kita. Serta mempunyai jiwa bela negara yang kuat,mematuhi peraturan hukum
yang berlaku karena negara indonesia merupakan negara hukum dan sebagai makhluk tuhan kita
mempunya hak asasi yang melekat dalam diri kita sejak lahir maka dariitu hormati hak asasi
yang dimiliki oleh orang lain juga.
 
5.2 Saran
perbanyaklah membaca dan mencari informasi tentang negara Indonesia, karena itu
dapat di jadikan bukti bahwa kita memang mencintai negara kita
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Ismail Suny,(1980). Mekanisme demokrasi pancasila, Aksara Baru, Jakarta
Masyhur Effendi,(1980). Tempat hak asasi manusia Dalam Hukum Internasional Nasional,
Alumni Bandung.
Oemar Seno Adji,(1980). Peradilan Bebas Negara Hukum, Erlangga, Jakarta.
Soewandi,(1967). Hak-hak Dasar Dalam Konstitusi-Konstitusi. Demokrasi Modern. PT.
Pembangunan.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai