Disusun Oleh:
Fernandhika Putra Abrimantara
180710101310
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
Rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “PEMBERHENTIAN ANGGOTA TNI DENGAN ORIENTASI SEKSUAL
GAY MENURUT PERSPEKTIF HAM DAN DISIPLIN MILITER” sebagai salah satu
syarat untuk dapat mengikuti Ujian akhir Semester gasal tahun ajaran 2020-
2021.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam pnulisan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menambah wawasan kita
semua di bidang Hak Asasi Manusia sertassemoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Penulis
i
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015), hal.1.
1
terus, dapat menimbulkan ketidaktentraman dalam masyarakat dan
menghambat pelaksanaan pembangunan dan pembinaan TNI.
2
dengan orientasi seksual LGBT.
3
BAB II
PEMBAHASAN
B. Gay
Adalah sebuah istilah yang digunakan untuk dinyatakan kepada
seorang laki-laki yang juga menyukai sesama laki-laki. Istlah gay
pada awalnya mamiliki makna “bebas”, “bahagia” atau “cerah”,
namun Istilah ini mulai digunakan untuk merujuk pada sebuah
hubungan sesama laki-laki yaitu pada sekitar abad ke-19 M tetapi
menjadi lebih umum pada abad 20.
C. Bisexsual
Menurut Masters, biseksual adalah sebuah sebutan bagi orang-
orang yang umumnya memiliki ketertarikan terhadap dua jens
kelamin yaitu perempuan dan laki-laki, hal ini dapat muncul
karena keadaan psikologis, emosional dan seksual.
2
Roby Yansyah, dkk., GLOBALISASI LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DANT RANSGENDER
(LGBT): PERSPEKTIF HAM DAN AGAMA DALAM LINGKUP HUKUM DI INDONESIA, Jurnal
Law Reform, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018, Hal.133
4
D. Transgender
Adalah orang-orang yang merasa bahwa identitas seksual yang
dimilikinya sejak lahir tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jadi seorang laki-laki yang merasa bahwa dirinya adalah seorang
perempuan begitupun sebaliknya, seorang perempuan yang
merasa dirinya adalah laki-laki. Orang-orang transgender
umumnya akan mengoperasi alat kelaminnya menjadi yang dia
inginkan.
3
Melliarny Budianti Santoso, LBGT dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (Social Work
Jurnal, Volume 6 Nomor 2, 2008), hlm. 222,
4
Resolusi Majelis Umum PBB Nomor A/HRC/19/41 Tahun 2011 Tentang Perlindungan
Hak Asasi
5
memberlakukan perlindungan hak asasi LGBT tersebutkarena dianggap tidak
sesuai dengan falsafah hidup bangsa Indonesia, dan juga tidak mendapat
dukungan dari pemerintahan lokal. Namun hal ini bukan berarti kaum LGBT
di Indonesia dilanggar hak asasinya, karena terdapat jaminan kebebasan
bicara, berkumpul dan berserikat dalam UndangUndang Dasar Republik
Indonesia dan juga dalam Undang-Undang Hak Asasi Manusia Nomor 39
Tahun 1999. Dengan demikian, dilihat secara umum, pemerintah tidak
secara aktif bertindak represif terhadap organisasi-organisasi LGBT,
tetapijuga tidak memberikan perlindungan.5
5
Laporan Nasional Indonesia, Hidup Sebagai LGBT di Asia, 2014, hlm. 61
6
Ismu Gunadi, Cepat & Mudah Memahami Hukum Pidana, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2014), hal. 7-9.
6
pelaksanaannya apabila ada pelanggaran disiplin terhadap prajurit maka
dijatuhi hukuman disiplin oleh atasan langsung dari si pelanggar, dalam
suatu sidang hakim disiplin yang terdiri dari komandan pasukan dan stafnya.
Pelanggaran disiplin prajurit yaitu suatu tindakan yang tidak ada dalam
peraturan-peraturan perundang-undang atau hukum positif, dan hanya
bertentangan dengan peraturan kedinasan serta tidak sesuai dengan tata
kehidupan prajurit.
7
Rifki Yuditya Saputra. Penerapan Pasal 281 KUHPTentang Tindak Pidana Asusila Yang
Dilakukan Oleh Militer. (Studi Kasus Putusan Pengadilan Militer Nomor 127-K/PM.II-
09/AD/VIII/2017, Dalam Jurnal Hukum Adigama Vol 2 No 20, halaman 39
8
Ibid
7
bagaimana penerapan hukum bagi pelaku yang melanggar larangan LGBT di
lingkungan TNI. Merujuk pada Pasal 10 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
sanksi pidana dibedakan menjadi 2, yaitu pidana/hukuman pokok dan
pidana/hukuman tambahan. Yang termasuk dalam pidana pokok yaitu:
1. Hukuman mati
2. Hukuman penjara
3. Hukuman kurungan
4. Hukuman denda
Yang termasuk pidana tambahan yaitu:
1. Pencabutan beberapa hak tertentu
2. Perampasan barang yang tertentu
3. Pengumuman keputusan hakim.
9
Dahlan, Problematika Keadilan Dalam Penerapan Pidana Terhadap Penyalahgunaan
Narkotika.(Yogyakarta: Deepublish, 2017), hal. 31-35.
8
buruk pelaku, mencegah pelanggar mengulangi perbuatanya, atau
mencegah bakal pelanggar melaksanakan perbuatan jahat.
3. Teori Gabungan
Teori ini merupakan gabungan dari teori pembalasan dan teori
tujuan
9
kewajiibannya haus bersikap dan berperilaku disiplin dengan mematuhi
Hukum Disiplin Militer”.10
10
Joko Trianto. Persamaan Didepan Hukum Penyelesaian Tindak Pidana Kesusilaan
Dalam Pasal 281 Kuhp Yang Dilakukan Oleh Prajurit Tni Dengan Warga Sipil Terkait
Penegakan Hak Asasi Manusia. Dalam Lex Et SocietatisVol. 6 No. 1, halaman 57.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kasus anggota militer yang memiliki orientasi seksual LGBT
memang sudah sepantasnya untuk diberhentikan karena hal tersebut
akan menimbulkan pandngan buruk kepada TNI, namun perlu diingat
kembal hukum di Indonesia mengakui penegakan HAM yang disertai
pembatasan terentu bahwa setiap orang juga harus menghormati hak
orang lain, menghormati pembatasan yang ditentukan oleh UU,
memenuhi persyaratan moral, etika dan tata tertib dalam masyarakat,
berbangsa dan bernegara, nilai-nilai agama serta menjaga keamanan
dan ketertiban umum masyarakat demokratis.
3.2 Saran
Menurut penulis memiliki orientasi seksual LGBT (gay) bukanlah
sebuah kejahatan asalkan tidak melanggar norma-norma yang ada,
harus diperhatikan bahwa tidak semua instansi menerima orientasi
seksual LGBT (gay) terutama instansi pemerintahan, seperti seorang
anggota militer yang memiliki orientasi seksual LGBT (gay) maka
anggota TNI tersebut harus diberhentikan. Indonesia sebagai Negara
hukum dan juga Negara yang mengakui atas penghormatan HAM
harus melindungi kelompok LGBT, karena bagaimanapun mereka juga
manusia biasa yang memiliki hak yang sama seperti manusia yang
lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh/article/download/21308/
10107/
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/lawreform/article/download/202
42/13882
https://id.wikipedia.org/wiki/Gay
https://doktersehat.com/apa-itu-biseksual/
http://etheses.uin-malang.ac.id/1248/6/11410086_Bab_2.pdf
12