Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HUBUNGAN HAM DENGAN NEGARA HUKUM


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Dan HAM
Dosen Pengampu : Muhammad Yusar S.H,.M.H

Disusun Oleh :

1. Aris Saiful putra


2. Ela Puspita
3. Eka Titin Nurmala Sar

FAKULTAS HUKUM
PRODI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’HUBUNGAN HAM
DENGAN NEGARA HUKUM” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak Muhammad Yusar S.H,.M.H. Dosen mata
kuliah Hukum Dan HAM Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“HUBUNGAN HAM DENGAN NEGARA HUKUM” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih pada Bapak Muhammad Yusar S.H,.M.H. Selaku dosen pada
mata kuliah Hukum dan HAM yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 16 Desember 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................... 5
C. TUJUAN PENULISAN ........................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI HAK ASASI MANUSIA ....................................................................................... 6
B. MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA........................................................................ 7
C. CIRI-CIRI POKOK HAKIKAT HAM .................................................................................... 8
D. DEFINISI NEGARA HUKUM ............................................................................................... 8
E. CIRI-CIRI NEGARA HUKUM ............................................................................................... 9
F. HUBUNGAN HAM DAN NEGARA HUKUM ...................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................ 12
B. SARAN .................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945 yang bertujuan mewujudkan kehidupan bangsa yang

sejahtera,aman,tenteram,dan tertib. Hukum adalah Seperangkat Dan Kaidah yang mengatur


kehidupan manusia dalam masyarakat dan meliputi juga lembaga dan proses yang mewujudkan
berlakunya kaidah tersebut dalam kenyataan.

Dalam mewujudkan tata kehidupan tersebut diperlukan upaya untuk menegakkan keadilan,
kebenaran, ketertiban, dan kepastian hukum yang mampu memberikan pengayoman kepada
masyarakat.Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui penghormatan dan
perlindungan terhadap hak asasi manusia. Perwujudan tersebut dapat dilakukan dengan
menegakkan prinsip-prinsip

Hak asasi manusia serta menindak tegas bagi pelaku pelanggaran hak asasi manusia. Ham
Muncul sebagai jawaban dari banyaknya penindasan Manusia oleh penguasa yang tirani
sehingga tumbuh kesadaran akan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Perlindungan HAM
universal di hasilkan setelah setelah pasca perang Dunia II, majelis umum PBB menyetujui
Deklarasi Universal Ham pada tgl 10 november 1948.Munculnya Deklarasi karena banyaknya
kejadian di luar prikemanusian yang menimbulkan korban jiwa manusia dalam jumlah besar.
Hak Asasi Manusia(HAM) bersifat universal, oleh karena itu harus dihormati, dilindungi, dan
tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun, sehingga manusia dapat
mengembangkan diri pribadi, peranan dan sumbangannya bagi kesejahteraan hidup
manusia.Tujuan HAM yaitu mempertahankan hak-hak dasar manusia yang mutlak dimiliki oleh
setiap manusia sebagai individu sejak lahir hingga mati.

B. Rumusan Masalah

4
1. Apa yang dimaksud definisi Ham

2. Apa yang dimaksud Negara Hukum

3. Apa itu hubungan HAM dengan Negara Hukum

C. Tujuan

1. Memberikan pengetahuan terkait Definisi Ham

2. Memberikan pemahaman terkait Definisi Negara Hukum

3. Memberikan penjelasan terkait hubungan HAM dengan Negara Hukum

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Hak Asasi Manusia

Mulai lahir, manusia telah mempunyai hak asasi dimana secara kodrati hak asasi manusia
( HAM ) sudah melekat dalam diri manusia dan tak ada satupun orang yang berhak mengganggu
gugat karena HAM bagian dari anugrah Tuhan,itulah keyakinan yang dimiliki oleh manusia yang
sadar bahwa kita semua makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat yang sama dengan
manusia lainnya sehingga mesti berhak bebas dan memiliki martabat serta hak-hak secara sama.
Dalam sudut pandang lain,hak asasi manusia ( disingkat HAM) adalah hak-hak dasar yang
dimiliki oleh setiap manusia, yang melekat sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa.Jadi,hak asasi manusia tidak bersumber dari Negara atau hukum,tetapi dari Tuhan sebagai
pencipta alam semesta, sehingga hak asasi manusia harus dipenuhi dan tidak dapat diabaikan.

HAM menurut KBBI:mengartikan pengertian HAM sebagai hak yang dilindungi oleh PBB, yang
termasuk di dalamnya adalahhak untuk merdeka,hak untuk memiliki pendapat, termasuk juga
hak untuk mengeluarkannya, serta hak untuk hidup.

Di dalam Undang-Undang No.39 Tahun 1999 dinyatakan bahwa, hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh Negara hukum,pemerintahan,dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

Secara harfiah, Hak Asasi Manusia adalah hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia
sejak lahiryang secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat di ganggu gugat
karena merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa,atau dapat dikatakan HAM merupakan
penghargaan terhadap derajat dan martabat manusia yang merupakan pengakuan yang nyata
bahwa manusia adalah manusia.

Bagi Indonesia,penegakan HAM merupakan prinsip yang selalu dipegang teguh.Sebagai bangsa
yang pernah mengalami penjajahan maka pendiri republik kita ini sadar akan arti HAM dalam
kegiatan bernegara.Hal ini terlihat dari penempatan prinsipprinsip serta hak-hak yang paling

6
fundamental ini di dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang justru
lahir lebih dahulu dari Universal Declaration of Human Right.Disamping itu,gagasan negara
hukum yang demokratis tempat di mana hakasasi manusia (HAM) diakui, dihormati dan
dilindungi telah dikemukakan oleh para perintis kemerdekaan Republik Indonesia.Gagasan dan
Konsep Negara Hukum dan Demokrasi tempat di mana HAM dimajukan dan dilindungi terus
hidup dan membara dipikiran dan hati para pendiri bangsa. Hal itu nampak nyata pada
penyusunan konstitusikonstitusi yang berlaku di Indonesia.

B. Macam-Macam Hak Asasi Manusia

Berikut ini adalah macam-macam HAM:

1. Hak Asasi Pribadi (Pesonal Rights), adalah hak yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak, kebebasan untuk aktif setiap
organisasi atau perkumpulan dan sebagainya.

2.Hak Asasi Ekonomi (Property Rights), adalah hak untuk memiliki,membeli, damn menjual,
serta memanfaatkan sesuatu.

3. Hak Asasi Politik (Politic Rights), adalah hak ikut serta dalam pemerintahan,hak pilih
maksudnya hak untuk dipilih.

4. Hak Asasi Hukum (Rights of Legal Equality), adalah hak untuk mendapatkan perlakuan yang
sama dalam hukum dan pemerintahan.

5. Hak Asasi Sosial dan Budaya (Social and Culture Rights), adalah hak yang menyangkut dalam
masyarakat yakni untuk memilih pendidikan, hak untuk mengembangkan kebudayaan dan
sebagainya.

6. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights), adalah hak untuk mendapatkanperlakuan tata cara
peradilan dan perlindungan, misalnya peraturan dalam halpenahanan,penangkapan,dan
penggeledahan.

7
C. Ciri-ciri Pokok Hakikat HAM

Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa ciri
pokok hakikat HAM yaitu:

1. HAM tidak perlu diberikan,dibeli ataupun diwarisi.HAM adalah bagian dari manusia secara
otomatis.

2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis,pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.

3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat
hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

D. Definisi negara hukum

Negara Hukum adalah negara yang penyelengaraan kekuasaan pemerintahanya di dasarkan atas
hukum. Di dalamnya pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apa
pun harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Dalam Negara
hukum,kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum dan bertujuan
untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.

Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah rechsstaat atau rule of law. Istilah
rechsstaat diberikan oleh ahli ahli hukum Eropa Kontinental,sedang istilah rule of law diberikan
oleh ahli hukum Anglo-saxon.rechsstaat atau rule of law itu sendiri dapat dikatakan sebagai
bentuk perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Negara yang menganut gagasan ini
dinamakan contitutional state atau rechsstaa.Oleh karna itu, konstitusi dan Negara hukum
merupakan dua lembaga yang tak terpisahkan

Pengertian mengenai negara hukum juga dikemukan oleh Aristoteles,seorang ahli pikir dari
Yunani berpendapat bahwa yang dimaksud dengan negara hukum adalah negara yang berdiri di

8
atas hukum yang menjamin keadilan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. Soediman
Kartohadiprodjo berpendapat sama dengan apa yang dikemukakan oleh Aristoteles yang
mengartikan negara hukum sebagai negara di mana nasib dan kemerdekaan orang-orang di
dalamnya dijamin sebaik-baiknya oleh hukum.Adapun pengertian-pengertian yang telah
disebutkan para ahli di atas dapat diambil intinya yaitu menitik beratkan pada urgensi negara
untuk menegakkan hukum. Dalam konteks ini menegakkan hukum baik dalam lalu lintas
perorangan maupun tindak tanduk pemerintah terhadap warga negaranya yang harus
berlandaskan hukum demi mewujudkan keadilan.

E. Ciri-ciri Negara Hukum

Negara hukum (rechtsstaat) memiliki ciri-ciri antara lain :

1. Adanya Undang-Undang Dasar atau konstitusi yang memuat ketentuan tertulis tentang
hubungan antara penguasa dan rakyat.

2. Adanya pembagian kekuasaan Negara.

3. Diakui dan dilindunginya hak-hak kebebasan rakyat.

Ciri-ciri di atas menunjukkan bahwa ide sentral rechtsstaat adalah pengakuan dan perlindungan
terhadap hak-hak asasi manusia yang bertumpu atas prinsip kebebasan dan persamaan. Adanya
Undang-Undang Dasar akan memberikan jaminan konstitusional terhadap asas kebebasan dan
persamaan. Adanya pembagian kekuasaan untuk menghindari penumpukan kekuasaan dalam
satu tangan yang sangat cenderung pada penyalahgunaan kekuasaan yang berarti pemerkosaan
terhadap kebebasan dan persamaan.

F. Hubungan HAM dan Negara Hukum

Konsep negara hukum yang dianut dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945 adalah negara hukum yang aktif dan dinamis. Model negara hukum seperti ini menjadikan

9
sebagai pihak yang aktif berorientasi pada pemenuhan dan perwujudan kesejahteraan rakyat
sesuai dengan prinsip welvaarstaat.

Sebagai negara hukum,segala tindakan penyelenggara negara dan warga negara harus sesuai
dengan aturan hukum yang berlaku.Hukum dalam hal ini adalah hierarki tatanan norma yang
berpuncak pada konstitusi, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Disamping itu, hukum yang diterapkan dan ditegakkan harus mencerminkan kehendak
rakyat,sehingga harus menjamin adanya peran serta warga negara dalam proses pengambilan
keputusan kenegaraan. Hukum dibuat tidak untuk menjamin kepentingan kepentingan beberapa
orang yang berkuasa melainkan untuk menjamin kepentingan setiap warga negara.

Hans Kelsen memberikan argumentasi bahwa dalam kaitan negara hukum yang juga merupakan
negara demokratis setidak-tidaknya harus memiliki 4 (empat) syarat rechtsstaat.Pertama,negara
yang kehidupannya sejalan dengan konstitusi dan Undang-Undang;kedua,negara yang mengatur
mekanisme pertanggung jawaban atas setiap kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh
penguasa;ketiga,negara yang menjamin kemerdekaan kekuasaan kehakiman serta adanya
peradilan administrasi negara;dan keempat,negara yang memilindungi hak asasi
manusia[ CITATIONSim14 \ 1057]. Dari argumen yang diberikan oleh Hans Kelsen tersebut
dapat di simpulkan bahwa konsep hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan
Negara hukum yang tentunya mengedepankan dan melindungi hak asasi manusia.Oleh karena itu
berbicara Negara hukum tentunya tidaklah mungkin terlewatkan pembahasan tentang HAM.

Menurut Sri Soemantri yang terpenting dalam Negara Hukum,yaitu: Pemerintahan dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya harus berdasarkan hukum atau peraturan perundang-
undangan, Adanya jaminan terhadap hak - hak asasi manusi, Adanya pembagian kekuasaan
dalam negara, Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan.

Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,Pasal 1
ayat(1) dinyatakan bahwa: hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Prinsip
pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, merupakan bagian dari prinsip

10
perlindungan hukum. Istilah hak asasi manusia di Indonesia, sering disejajarkan dengan istilah
hak-hak kodrat,hak-hak dasar manusia. natural rights, human rights, fundamental rights,
gronrechten,mensenrechten, rechten van den mens danfundamental rechtenMenurut Philipus M
Hadjon di dalam hak (rights), terkandung adanya suatu tuntutan (claim).

Pilihan kebijakan hukum (legal policy) bahwa Indonesia adalah merupakan negara hukum telah
dianut selama 60 tahun. Sebagai konsekuensi,terlepas dari konsep acuan yang dianut,apakah
konsep Rechtsstaat dari tradisi Eropa Kontinental (Civil Law), atau konsep Rule of Law tradisi
Anglo Saxon(Common Law),masalah penegakan supremasi hukum dan
penghormatan(Respect),perlindungan(protect), serta pemenuhan (fulfill),hak asasi manusia
(HAM) haruslah menjadi pilar utama penyelenggaraan negara, disamping adanya pembagian
kekuasaan dalam mekanisme checks and balances dengan dijaminnya independensi yudisial.

Menurut M. Tahir Azharry, menyebutkan salah satu ciri dari negara hukum pancasila ialah
adanya asas negara kekeluargaan.Dalam suatu negara keleuargaan terdapat pengakuaan terhadap
hak-hak individual (termasuk pula hak milik ataupun hak asasi tetapi dengan tetap
mengutamakan kepentingan nasional (kepentingan bersama) diatas kepentingan individu.
Disamping karakter,konsep negara hukum pancasila juga memiliki beberapa prinsip yang salah
satunya, adanya perlindungan HAM dengan jaminan hukum bagi tuntutan penegakannya melalui
proses yang adil. Perlindungan terhadap HAM ini dimasyarakatkan secara luas untuk
mempromosikan penghormatan perlindungan terhadap HAM sebagi ciri yang penting suatu
negara hukum yang demokratis.

Negara hukum Indonesia memiliki ciri-ciri khas Indonesia. Salah satu ciri pokok dalam negara
hukum pancasila adanya jaminan terhadap kebebasan beragama sebagai pengakuan terhadapa
HAM.Tetapi kebebasan yang dimaksud merupakan kebebasan dalam arti positif, yang mana
tidak ada tempat bagi ateisme atau propaganda anti agama di bumi Indonesia.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia adalah negara hukum termuat dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945.Meskipun dalam penjelasan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945 digunakan istilah rechtsstaat,namun yang dianut oleh negara Indonesia
bukanlah konsep rechtsstaat maupun rule of law. Alasannya,Konsep negara hukum sebenarnya
bukanlah konsep yang lahir dari kebudayaan Indonesia melainkan dari dunia barat. Sebagai
negara yang berlandaskan pancasila konsep negara hukum Indonesia merupakan konsep negara
hukum pancasila. Berbicara mengenai perlindungan HAM dalam konsep negara hukum,baik
rechtsstaat, rule of law maupun negara hukum pancasila sama sama mengakui adanya jaminan
dan perlindungan terhadap HAM.Dalam konteks negara hukum HAM telah termuat di dalam
pancasila. Dalam sila pertama misalnya.Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam sila ini pada
prinsipnya telah menegaskan adanya kebebasan bagi setiap warga negara untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya,namun tetap
dalam arti yang positif.

B. Saran

Makalah ini memang belum sempurna dan perlu ditingkatkan untuk ke efektifitasan, dan
mengenai hukum perjanjian Islam yang mungkin dalam makalah ini tidak ada kesempurnaan
baik dalam penulisan , maupun isi teori di dalamnya, kami membutuhkan kritik dan saran
pembacanya agar makalah kami bisa lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

12
Gaffar,J.(2012).Demokrasi Konstitusional Praktik Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan

Hamidi. (2012). Teori Hukum Tata Negara.jakarta:A Turning Point of The State,.

Khairazi,F.(2015).Implementasi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di


indonesia.Inovatif,Vol.VIlI, (No.1),72-94..

Kiemas,,J.(2013).Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Sebagai Sumber Moralitas


dan Hukum Nasional.Jakarta:Universitas Trisakti.

Ridwan,Z.(2012).Negera Hukum Indonesia Kebalikan Nachtwachterstaat.Fiat Justisia Jurnal


llmu Hukum,Vol 5,141-152.

Simamora,J.(2014).Tafsir Makna Negara Hukum Dalam Persfektif Undang-Undang Dasar


Negara Republik IndonesiaTahun 1945.Jurnal Dinamika Hukum,Vol.14,(No.3).548-561.

13

Anda mungkin juga menyukai