BAB I
PENDAHULUAN
hukum, maka bukanlah hal yang mudah untuk memberikan definisi atau
sesuatu hal yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum.
keduanya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, karena menyerang
demikian juga menyerang nama baik akan berakibat nama baik dan
satu diantara kehormatan atau nama baik sudah cukup dijadikan alasan
nama baik secara lisan, dan pencemaran nama baik secara tertulis.
1. Penghinaan materiil
yang objektif dalam kata-kata secara lisan maupun secara tertulis, maka
yang menjadi faktor menentukan adalah isi dari pernyataan baik yang
umum.
2. Penghinaan formil
Dalam hal ini tidak ditemukan apa isi dari penghinaan, melainkan
nama baik M. Hafiz Halim bin Surajudin melalui media facebook melalui
nyambil air yg tdk layak pakai pdhl kami jg lngganan beli di mrk pd saat
air dan mobil milik M. Hafiz Halim bin Surajudin sehingga menimbulkan
cukup memberikan nilai keadilan bagi masyarakat karena hal ini berkaitan
hukum).
B. Perumusan Masalah
147/Pid.Sus/2016/PN.Ktb
C. Tujuan Penelitian
147/Pid.Sus/2016/PN.Ktb.
147/Pid.Sus/2016/PN.Ktb
D. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
2. Spesifikasi Penelitian
concreto.
penelitian.
secara bermutu dalam bentuk kalimat teratur, runtun, logis, dan tidak
pemahaman analisis.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Tindak Pidana
8
perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana disertai
ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang
dan diancam pidana;
itu;
ada hubungan erat pula. “Kejadian tidak dapat dilarang jika yang
menimbulkan bukan orang, dan orang tidak dapat diancam pidana jika
keduanya.
9
hukuman. Istilah pidana lebih tepat dari istilah hukuman karena hukum
pidana dalam arti sempit adalah berkaitan dengan hukum pidana. Pidana
pembinaan si pembuat.
agama, politik atau paham.
disebut sebagai terpidana atau narapidana.
ketiga KUHP.
menjadi ciri atau sifat khas dari larangan tadi sehingga dengan jelas dapat
dibedakan dari perbuatan lain yang tidak dilarang. Perbuatan pidana menunjuk
adalah :
atau membiarkan).
(toerekeningsvatoaar person).
11
Unsur Obyektif :
Perbuatan orang
berbunyi :
Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah:
1. barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan;
2. barang siapa dengan sengaja dan di depan orang lain yang ada di situ
bertentangan dengan kehendaknya, melanggar kesusilaan.
Unsur Subyektif :
dibagi menjadi :
pidana korupsi. Pasal 418 KUHP jo.Pasal 1 ayat (1) sub c UU No.
ini.
teoritis, tetapi dalam praktek hal ini sangat penting dan menentukan bagi
Belanda), Pasal 490 KUHP (artikel 425 WvS Belanda) atau Pasal 506
KUHP (artikel 432 ayat 3 WvS Belanda) yang masuk pelanggaran pada
KUHP (artikel 154 WvS Belanda), Pasal 344 (artikel 293 WvS Belanda)
yang dinilai menjadi serius dan mempunyai sifat terlarang setelah dimuat
dalam Undang-undang.2
2
Andi Hamzah, 1991 Perbandingan Hukum Pidana, hlm. 76
14
Contoh-contohnya:
1. Penghinaan;
3. Penganiayaan;
4. Pencurian.
1. Pelanggaran jabatan,
2. Pelanggaran pelayaran,
3. Pelanggaran kesusilaan,
larangan adalah pada menimbulkan akibat yang dilarang. Oleh karna itu,
15
pembunuhan, tetapi pembunuhan itu belum terjadi jika dari perbuatan itu
Contoh-contohnya:
harus diduga”. Dilihat dari unsur kesalahannya disini, ada dua tindak
pidananya sama atau kedua tindak pidana ini dinilai sama beratnya.
bahwa kesalahan pada kesengajaan itu lebih berat dari kesalahan dalam
maksimum 15 tahun (Pasal 338) bahkan dengan pidana mati atau seumur
kesengajaan. Contoh-contohnya:
Delik kesengajaan: Pasal 362 (maksud), Pasal 338 (sengaja), Pasal 480
(yang diketahui).
kesalahannya);
17
ada suatu kondisi dan atau keadaan tertentu yang mewajibkan seseorang
tadi. Di sini ia telah melakukan tindak pidana pasif. Tindak pidana ini
Tindak pidana pidana pasif ada dua macam, yaitu tindak pidana pasif
omissionem).
dirumuskan secara formil atau tindak pidana yang pada dasarnya semata-
dasarnya berupa tindak pidana positif, tetapi dapat dilakukan dengan cara
tidak berbuat aktif, atau tindak pidana yang mengandung suatau akibat
Pasal 338 (sebenarnya tindak pidana aktif), tetapi jika akibat matinya itu
pidana pasif yang tidak murni. Misalnya seorang ibu tidak menyusui
anaknya agar mati, perbuatan ini melanggar Pasal 338 dengan secara
perbuatan pasif.
Pasal 362. Delik omisionis: Pasif murni: Pasal 224, Pasal 304, Pasal 522.
Contoh-contohnya:
b. Delik berlangsung terus: Pasal 329, Pasal 330, Pasal 331, Pasal 334.
kodifikasi tersebut.
(KUHP).
Contoh-contohnya:
Jika dilihat dari sudut subjek hukumnya, tindak pidana itu dapat
dibedakan antara tindak pidana yang dapat dilakukan oleh semua orang
Contoh-contohnya:
351;
penuntutan.
yang berhak. Sedangkan delik aduan adalah tindak pidana yang untuk
21
berhak.
Contoh-contohnya:
yang bukan dalam arti seksual sehingga orang itu merasa dirugikan.
tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, karena
tercemar, demikian juga menyerang nama baik akan berakibat nama baik
salah satu diantara kehormatan atau nama baik sudah cukup dijadikan
baik seseorang selalu dilihat dari sudut orang lain, yakni moral atau
Ayat 1
Ayat 2
Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan,
dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, maka yang bersalah,
karena pencemaran tertulis, diancam pidana penjara paling lama satu
tahun empat bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.
Ayat 3
penting yaitu :
3
Mudzakir, Delik Penghinaan dalam Pemberitaan Pers Mengenai Pejabat Publik.Dictum 3 :
Jakarta, 2004
23
Dalam Pasal 310 ayat (2) ada tambahan unsur tulisan atau gambar yang
pensil, kuas dan cat, dengan alat apapun di atas kertas atau
ketika itu banyak orang, tetapi bisa juga secara tidak langsung.
atas sebuah jalan raya, dilakukan pada saat malam hari yang
sebagainya.
dan banyak pihak yang dilaporkan serta diproses melalui hukum dengan
adalah agar tidak terjadi kriminalisasi dari kasus-kasus yang ada dan
meminta agar orang yang dituduh tidak serta merta dilakukan penahanan.
berkeseimbangan;
undangan;
Intersepsi
yang sah.
BAB III
A. Hasil Penelitian
1. Identitas Tersangka
Kabupaten Kotabaru
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS (Guru SMKN 2Kotabaru)
2. Duduk Perkara dan Dakwaan
daerah gn.Mandin ternyta ada b2rp gallon penjual air nyambil air
korban M Hafiz Halim bin Surajudin akibat dari status yang di tulis
tersebut.
milik Mamay Ktb menjual air kotor dan tidak layak pakai.
berkurang.
3. Alat Bukti
a. Keterangan saksi-saksi
Hafidz halim.
teman saksi dan melihat ada foto mobil saudara Halim yang
35
tersebut;
keluhan.
36
mengomentari seperti :
“Mamay Ktb….., pian mun yakin aman ada penjual air gallon
kesepakatan.
10. Seng : 0,83 Mg/ Liter dengan hasil di bawah Baku Mutu
kesehatan
mutu
13. Timbal : 4,384 Ug/ Liter dengan hasil dibawah baku mutu.
mutu
mutu
Mutu
Mutu.
Mutu.
b. Keterangan Ahli
hina/tercela
tulisaan”
42
perkataan/perbuatan merendahkan.
orang;
2016 .
memahaminya;
Pengirim
gambar tersebut.
ke tautan tersebut
selain alat bukti yang diatur dalam Pasal 184 KUHAP, juga
Transaksi Elektronik.
c. Keterangan Terdakwa
daerah gn. Mandin ternyta ada b2rp gallon penjual air nyambil air
4. Barang Bukti
pencemaran nama baik melanggar Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (3)
dan diancam pidana dalam Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (3)
putih;
50
(enam) bulan.
Binti Jabidi
B. Pembahasan
c. Adanya kesalahan.
sebagai berikut :
berikut :
52
Alias Meme Ktb Binti Jabidi dengan rumusan Pasal tersebut diatas,
sebagai berikut :
a) Dengan sengaja
terbukti.
pensil, kuas dan cat, dengan alat apapun di atas kertas atau
dalam
Pasal 17 KUHP
Pasal 18 KUHP,
wederrechtelijheid juga terakomodasi.
berikut :
sifat melawan hukum materil dalam negatif dan fungsi positif. Sifat
jika perbuatan itu dianggap tercela karena tidak sesuai rasa keadilan
dalam Pasal 167, Pasal 168, Pasal 335 (1), Pasal 522;
(Pasal 303, Pasal 548, Pasal 549); “tanpa izin” (zonder verlof)
c. Adanya kesalahan
kesalahan;
alasan pemaaf.4
2. Pertimbangan Hakim.
a. Pertimbangan Juridis
4
Sudarto 1990 Hukum Pidana 1 A -1B hlm 91
59
ITE.
1) Keterangan saksi;
2) Keterangan ahli;
3) Surat;
4) Petunjuk;
5) Keterangan terdakwa.
Alat bukti yang digunakan oleh hakim dalam perkara ini adalah :
60
1) Keterangan saksi;
2) Keterangan Ahli;
3) Keterangan terdakwa.
b. Pertimbangan Sosiologis
meringankan yaitu :
mengulangi perbuatannya;
222 ayat 1 (satu) KUHP yang mengatakan “Siapa pun yang diputus
pidana dibebani membayar biaya perkara dan dalam hal putusan bebas
kepada negara.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
62
Maysarah alias Mamay Ktb binti Jabidi terhadap saudara Hafidz Halim
disimpulakan bahwa :
telah sesuai dengan Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (3) Undang-
berikut :
a. Dengan sengaja;
a. Pertimbangan Juridis
tentang ITE
184 KUHP;
b. Pertimbangan sosiologis
Adalah antara lain bisa dilihat dari hal-hal yang memberatkan dan
B. Saran
Pidana yang dijatuhkan oleh Hakim bukan saja ditujukan bagi diri
si pelaku tindak pidana, tetapi juga ditujukan dan diharapkan berdampak pada
menyadari dan tahu bahwa melakukan tindak pidana akan dikenai sanksi
DAFTAR PUSTAKA
Literatur :
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Bina Aksara, Jakarta, 1987;
64
Andi Fuad Usfa 2006 Pengantar Ilmu Hukum Pidana Edisi Revisi, UMM Pers
Malang;
Jurnal :
PerUndang-Undangan :
Internet :
Niken Purnamasari - Wiranto: Ada 53 Kasus Hoax dan 324 Hate Speech Sepanjang
2018 detikNewshttps://news.detik.com/berita/d-4272642/wiranto-ada-
53-kasus-hoax-dan-324-hate-speech-sepanjang-2018 Kamis 25
Oktober 2018, 14:00 WIBdiakses tanggal 6 September 2019;